You are on page 1of 18

TB Paru

Nama : Amirah Silino Rachmat


NIM : 105101100520
Pembimbing : dr. Husaemah Syam, Sp. A
Pendahuluan
• Menurut WHO ( 2018 ) terdapat 10 juta kasus TB pada tahun 2017. Insiden TB anak di
dunia mencapai 1 juta kasus
• 40% - 50% dari seluruh populasi di negara berkembang tergolong anak dengan 500
ribu kasus TB anak per tahun
• Jumlah kasus baru TB sebanyak 4.262 kasus dengan 1,99% diantaranya ialah kasus TB
anak usia 0 – 14 tahun.
• Menurut WHO (2014) salah satu pencetus terjadinya infeksi berat adalah lemahnya
imunitas atau daya tahan tubuh, kritis ekonomi, dan kontak yang lama pada pasien tb
aktif di tempat tertutup.
Definisi
• TB Paru adalah infeksi yang disebabkan oleh kuman Mycrobacterium Tuberculosis yang
dapat menyerang paru
• Penyakit TB Paru termasuk golongan penyakit berat yang sering ditemui pada anak-anak
dan biasanya ditularkan melalui percikan dahak (droplet) yang terbang dari satu orang
ke orang lain.
• Kuman TB dapat masuk ke tubuh melalui system saluran limfe, saluran nafas, saluran
cerna, atau terkadang masuk melalui lesi kulit
Klasifikasi
1. Lokasi anatomi dari penyakit
- Tuberkulosis Paru
- Tuberkulosis Ekstra Paru
2. Riwayat Pengobatan Sebelumnya
- Pasien Baru TB
- Pasien yang pernah diobati
- Riwayat pengobatan sebelumnya tidak diketahui
3. Hasil Pemeriksaan Uji Kepekaan Obat
4. Berdasarkan status HIV
Epidemiologi
• Indonesia merupakan negara ke-4 dengan beban TB tertinggi di dunia
• WHO 2014 : TB membunuh 1,5 juta orang di dunia, kematian pada 890.000 laki
laki, 480.000 pada perempuan, dan 180.000 pada anak anak
• Sebanyak 2.585 anak yang tertular TB Paru BTA positif dewasa. Hal ini
menunjukkan bahwa penularan kasus TB paru kepada anak cukup besar
Etiologi
• Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium bovis, Mycobacterium africanum
• Famili Mycobatericeae
• Basil Tuberkel, gram positif, tidak berspora
• Panjang 2,4 µm
• Dinding sel kaya lipid → resistensi terhadap daya bakterisid antibodi dan
komplemen
• Tumbuh pada suhu 37C – 41C, menghasilkan niasin dan tidak berpigmentasi
Faktor Risiko

Status Imunisasi Faktor


BCG Karakteristik Lingkungan
Individu
Patogenesis
Diagnosis
Anamnesis
Seringkali tidak menunjukkan gejala walau tampak pembesaran kel. hilus pada
foto thoraks. Gejala sistemik :
- Nafsu makan tidak ada/berkurang, disertai gagal tumbuh
- Masalah BB :
- BB Turun 2 – 3 bulan berturut turut tanpa sebab jelas
- BB tidak naik dalam 1 bulan setelah diberikan upaya perbaikan gizi yang
baik
- BB tidak naik dengan adekuat
Diagnosis
- Demam >2 minggu atau berulang tanpa sebab jelas
- Malaise
- Batuk lama/persisten >3 minggu (non remiting)
- Keringat malam

Permeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
1. Uji Tuberkulin
2. Foto Thoraks
3. Mikrobiologis
Skoring TB

Alur
Diagnosis
Skoring TB
tatalaksana
Kombinasi dosis tetap
(KDT)
Pencegahan
a. Vaksin BCG
-Bayi terlahir dari ibu BTA +
-Bayi terlahir dari ibu pasien infeksi HIVAIDS
b. Skrining dan manajemen kontak
Pencegahan
c. Tatalaksana pencegahan Isoniazid
Prognosis

Prognosis :
- umumnya baik
Terimakasih

Ada pertanyaan?

You might also like