You are on page 1of 29

MENCEGAH

FRAUD

BAB 8
ERROR & FRAUD
Error berbeda dengan Fraud :
Kesalahan (error)  suatu tindakan yang
tidak disengaja yang dapat terjadi dalam
setiap tahap pengelolaan transaksi
Kecurangan (fraud) adalah tindakan/
kecurangan yang disengaja
Error, collusion dan fraud

Error Colusion Fraud


Klasifikasi Fraud
Pengantar
 Lebih baik mencegah dari pada mengobati
 Fraud yang terunggkap merupakan bagian kecil dari fraud yang
sesungguhnya terjadi .
 Upaya utama menekan fraud adalah dengan pencegahan dengan
pendekatan cost and benefit analysis.
 Akar permasalahan adalah Fraud by greed , fraud by need and by
opportunity
 Pencegahan fraud dengan cara menekan greed, need dan opportunity
dengan meningkatkan Exposure
 Pencegahan dilakukan sejak recrutment walau bukan jaminan penuh
 Upaya pencegahan fraud diumulai dengan penerapan Pengendalian Intern
yang efektip dan memadai serta penerapan GCG
Penyebab Fraud

Gone Theory (Bologna, 1993)


GONE Theory
1 Greed (Keserakahan) : Berkaitan dengan perilaku serakah yang potensial ada
dalam diri setiap orang.
2 Opportunity (Kesempatan) : Berkaitan dengan keadaan organisasi, instansi,
masyarakat yang sedemikian rupa sehingga terbuka bagi seseorang untuk melakukan
kecurangan terhadapnya.
3 Need (Kebutuhan) : Berkaitan dengan faktor-faktor yang dibutuhkan oleh
individu untuk menunjang hidup secara wajar.
4 Exposure (Pengungkapan) : Berkaitan dengan kemungkinan dapat diungkapnya
suatu kecurangan dan sifat serta beratnya hukuman terhadap pelaku kecurangan.
Semakin besar kemungkinan suatu kecurangan dapat diungkap, semakin kecil
dorongan seseorang untuk melakukan kecurangan tersebut, semakin berat hukuman
kepada pelaku kecurangan akan semakin kurang dorongan seseorang untuk
melakukan kecurangan.
Sistem kelembagaan yang mendorong fraud

8
Sistem perekonomian dan kelembagaan yang meningkatkan manfaat
atau keuntungan korupsi cenderung memiliki empat ciri yaitu :
Individu pejabat mempunyai kekuasaan mutlak atas pengambilan
keputusan (monopoly power)
Pejabat yang bersangkutan mempunyai kelonggaran wewenang
yang besar (discretion)
Mereka tidak perlu mempertanggungjawabkan tindakan mereka
(accountability)
Mereka beroperasi dalam lingkungan yang rendah tingkat
keterbukaannya (transparency of decision making)
TEORI ...
 Robert Klitgaard dkk. :

C=M+D–A–T
C = Corruption
 M = Monopoly power
 D = Discression by officials
A = Accountability
 T = Transparancy of decision making
terungkap
 Gunung es

belum
terungkap
Fraud terbagi dalam 3 kelompok
 Fraud yang sudah ada tuntutan hukum,dapat diketahui halayak
ramai dengan dibukanya kepada umum laporan hasil pemeriksaan
BPK tanpa memperhatikan bagaimana keputusan pengadilannya
(20%)
 Fraud yang ditemukan tapi belum ada tuntutan hukum , misalnya
hasil pemeriksaan BPK berupa indikasi (40%), fraud kelompok ini
lebih sulit lagi diketahui karena adanya lembaga perlindungan
hukum yang dimanfaatkan tertuduh , yakni pencemaran nama baik
 Fraud yang belum ditemukan , hanya Tuhan dan pelakunya yang
mengetahui (40%),karenanya kita tidak bisa mengetahui berapa
besar nilai fraud yang sesungguhnya terjadi
Penerapan Perangkat kendali cegah fraud (ACFE =
Association of certified fraud examiners)

Anti Fraud Controls (AFC) % Anti Fraud Controls (AFC) %


Audit dengan kunjungan 66,2 49,2
Kebijakan memberantas fraud
mendadak
61,0 47,8
Alih tugas/wajib ambil cuti Audit eksternal untuk pengendalian
intern atas pelaporan keuangan
60,0
Saluran komunikasi khusus untuk
melapor ketidakberesan Aturan perilaku / kode etik 45,7
Telaah manajemen atas 45,0
Program dukungan bagi 56,0 pengendalian intern
karyawan
Audit eksternal atas laporan 40,0
Pelatihan mengenai fraud untuk 55,9 keuangan
manajer dan eksekutif Komite audit indepennden 31,5
Audit Internal 52,8 29,5
Sertifikasi mengenai kewajaran
Pelatihan mengani fraud untuk 51,9 laporan keuangan oleh manajemen
karyawan
Imbalan bagi peniup peluit 28,7
Internal Control
 Model COSO (The Committee of Supporting Organization of the
Treadway Commission)
 5 organisasi Asosiasi Professional yang menjadi sponsor terdiri
dari :
(1) AAA(American Accounting Association)
(2) AICPA (American Institute of Certified Public
Accountants)
(3) FEI ( Financial Executives International)
(4) IMA (Institute of Management Accountants)
(5) IIA (Institute of Internal Auditors)
 COSO yang dibentuk tahun 1987, Tahun 1992 menerbitkan
Laporan “ Internal Control-Integrated Framework”, yang lebih
dikenal dengan COSO, memeberikan dasar yang baik untuk
membentuk sistem Internal dan menentukan keefektifannya.
Definisi 1 Internal Control
(sebelum1992)
Kondisi yang diinginkan, atau merupakan hasil,
dari berbagai proses yang dilaksanakan suatu
entitas untuk mencegah (prevent) dan
menimbulkan efek jera (deter) terhadap fraud.

(definisi AICPA sebelum definisi COSO)


Definisi 2 Internal Control
(sesudah1992)
 Suatu proses, yang dirancang dan dilaksanakan oleh
dewan, manajemen, dan pegawai untuk memberikan
kepastian yang memadai dalam mencapai kegiatan
usaha yang efektif dan efisien, keandalan laporan
keuangan, dan kepatuhan terhadap undang-undang dan
peraturan lainnya yang relevan.
 Dikenal dengan definisi COSO (The Committee of Supporting Organization
of the Treadway Commission)
Definisi 3 (AICPA 1998)
Statement on Auditing Standards no.53 1998

Untuk tujuan audit saldo Laporan Keuangan ,


struktur pengendalian intern suatu entitas terdiri
atas tiga unsur ; Lingkungan pengendalian ,
Sistem akuntansi dan prosedur prosedur
pengendalian
Definisi 4 Internal Control
(khusus mencegah Fraud)

Suatu sistem dengan proses dan prosedur yang


bertujuan khusus, dirancang, dan dilaksanakan untuk
tujuan utama, kalau bukan satu-satunya tujuan, untuk
mencegah dan menghalangi (dengan membuat jera)
terjadinya fraud.
Tujuan pengendalian intern
(Coso & IAI)

 Keandalaan pelaporan keuangan


 Efektifitas dan effisiensi operasi
 Ketaatanpada peraturan dan perudang
undangan
Pengendalian Intern

Meliputi :
 Pemisahan fungsi yang memadai
 Dokumentasi dan catatan yang memadai,
 Otorisai yang memadai dari manajemen,
 Pengendalian yang memadai atas aktiva dan catatannya
 Penilaian yang independent atas kinerja pegawai
 Pegawai uang kompeten,
 Uraian tugas yang memadai
 Sruktur organisai yang dilengkapi garis wewenang dan tanggung jawab
personil dengan integritas yang tinggi
Internal control spesifik untuk mencegah faud

 Setiap perusahaan membutuhkan design pengendalian intern yang


berbeda (perusahaan penerbangan, perusahaan jasa keuangan,
perusahaan retail , perusahaan real estat dll), pengendalian intern
harus responsif terhadap entitas yang bersangkutan
 Tetapi dasar dasar utama dari design pengendalian intern untuk
pencagahan terjadinya fraud mempunyai banyak kesamaan
 Semua pengendalian dapat digolongkan dalam pengendalian aktif
dan pengendalian pasif keduanya diterapkan untuk mencegah
fraud
Pengandalian intern aktif
Sarana-saran yang sering dipakai dan dikenal dalam sistem akuntansi sebagai
pengendalian intern aktif, menutup akses calon pelaku fraud :
1.Tanda tangan
2.Tanda tangan kaunter (countersigning)
3.Password dan PIN
4.Pemisahan tugas
5.Pengendalian asset secara fisik
6.Pengendalian persedian secara real time
7.Pagar, gembok, dan semua bangungan dan penghalang fisik
8.Pencocokan dokumen
9.Formulir yang sudah dicetak nomornya
Kelemahan pengendalian intern aktif

 Kelemahan manusia merupakan musuh utama


pengendalian aktif
 Sangat rawan diinvasi (ditembus) pelaku fraud
 Biayanya mahal
 Banyakunsur pengendalian intern aktif
menghambat pelayanan
Pengendalian intern pasif
Dalam pengendalian pasif , tampak tidak ada
pengamanan namun ada peredam yang yang membuat
pelaku fraud jera
Costumized controls
Audit Trails
Focused Audits
Surveillance of Key Activities
Rotation of Key Personel
Keunggulan mengenai pengendalian
intern pasif

1. Tidak mahal
2. Tidak bergantung kepada manusia, tidak people
dependent. Oleh karena itu, pengendalian intern
pasif kebal kepada kelemahan manusia, seperti
lengah, korupsi, teledor, dll
3. Tidak memengaruhi produktivitas, tidak
memperlambat pelayanan
4. Tidak rawan untuk ditembus atau disusupi
pelaku fraud.
PENGENDALIAN INTERN DAPAT
DIPERCAYA

INGAT :
fraud by need, fraud by
greed, and fraud by
opportunity
Five Components of Internal Control
(COSO)

Control Environment

Risk Control Information and


Monitoring
Assessment Activities Communication
Five Components of Internal Control
 A control environment (lingkungan pengendalian).
Merupakan tanggung jawab manajemen puncak untuk menyatakan dengan jelas nilai-nilai
integritas dan kegiatan tidak etis yang tidak dapat ditoleransi.
 Risk assessment (penaksiran resiko).
Perusahaan harus mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menciptakan resiko
bisnis dan harus menentukan bagaimana caranya mengelola resiko tersebut .
 Control activities (kegiatan pengendalian).
Untuk mengurangi terjadinya kecurangan, manajemen harus merancang kebijakan dan prosedur
untuk mengidentifikasi resiko tertentu yang dihadapi perusahaan .
 nformation and  communication (informasi dan komunikasi).
Sistem pengendalian internal harus dikomunikasikan dan diinfokan kepada seluruh karyawan
perusahaan dari atas hingga bawah.
 Monitoring (pemantauan).
Sistem pengendalian internal harus dipantau secara berkala. Apabila terjadi kekurangan yang
signifikan, harus segera dilaporkan kepada manajemen puncak and ke dewan komisaris.
  
Fraud Preventive
ACTIVE CONTROL

INTRNAL CONTROLL

FRAUD

PASIVE CONTROL
MENGENALKAN STANDAR AUDIT UNTUK
MENEMUKAN FRAUD
 Standar Audit memperkuat penempatan auditor independen dalam melakukan
audit. Terutama ketika ia memberikan audit yang diharapakan dapat
ditemukan fraud.
 Perlu dibuat standar audt yang secara spesifik ditujukan untuk menemukan
fraud (fraud – specific examination)
 Untuk itu para praktisi harus menyadari :
 Mereka tidak bisa, karenanya tidak boleh memberikan jaminan bahwa
mereka bisa menemukan fraud.
 Seluruh pekerjaan didasarkan atas standar audit (di Indonesia SPAP)
 Jumlah fee tergantung pada luas upaya pemeriksaan yang dikehendaki
klien
 Praktisi bersedia untuk memperluas jasanya dari tahap proactive review ke
tahap pendalaman apabila ada indikasi fraud

You might also like