You are on page 1of 8

P100 WT-FAX 100 Wed 24 Oct 14.09.

Cara mencegah
HIV / AIDS
P100 WT-FAX 100 Wed 24 Oct 14.09.4

Nama anggota

1. Achmad Faizin Sujarwadi (1)


2. Adinda Rahmadil Anwar (2)
3. Aliatul Hikmah (4)
4. Anisa Amalia Hasan (6)
5. Diana Alya Putri Islami (14)
6. Dinda Rahmadani (15)
7. Fawaz Din Ibrahim (17)
8. Galang Estu Prastya (18)
9. Laili Fitria (21)
10. Miftakhul Rendika (23)
11. Muchammad Hilmi Hibatullah (25)
12. Zuhrotul Maisah (34)

Teletext Style Workshop >> tv.ORF P.100.1


P100 WT-FAX 100 Wed 24 Oct 14.09.4

theory

pencegahannya
Selamat menyimak teman – teman

Theory lesson >> tv.ORF P.100.3


P100 WT-FAX 100 Wed 24 Oct 14.09.4

Infeksi HIV/AIDS ini cukup rentan terjadi karena dapat menular dengan mudah melalui kontak langsung cairan tubuh
penderitanya,seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, dan ASI. Oleh karena itu, ada beberapa cara mencegah
HIV/AIDS yang dapat dilakukan untuk menghindari risiko terinfeksi.
1. Tidak bergonta ganti pasangan alias setia.
2. Menghindari Penggunaan Alat Pribadi Bersama Orang Lain.
Alat pribadi seperti sikat gigi dan alat cukur, sebaiknya tidak digunakan bersama dengan orang lain. Hal ini bertujuan
untuk menghindari resiko penularan berbagai penyakit dan infeksi akibat kontak langsung dengan cairan tubuh orang
lain yang tidak diketahui riwayat penyakitnya.
3. Menghindari Penggunaan Jarum Suntik Bersama.
Penggunaan jarum suntik bersama dapat menjadi jalur penularan HIV/AIDS. Pasalnya, jarum suntik yang sempat
digunakan oleh orang lain akan menyisakan darah. Apabila jarum suntik tersebut telah digunakan oleh orang dengan
HIV/AIDS, tentu risiko penularan HIV/AIDS menjadi lebih tinggi.

Theory lesson >> tv.ORF P.100.5


P100 WT-FAX 100 Wed 24 Oct 14.09.4

4. Melakukan Sunat untuk Pria


Cara mencegah HIV/AIDS selanjutnya adalah melakukan sunat untuk pria. Ya, sunat yang dilakukan untuk menjaga
kebersihan alat kelamin pria tersebut diketahui juga dapat mencegah terjadinya infeksi HIV/AIDS.
Hal ini telah dipastikan oleh Lembaga Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC dari Amerika Serikat. Yang
menyatakan bahwa sunat yang dilakukan oleh pria dapat mengurangi risiko infeksi HIV/AIDS hingga 60%.

5. Menghindari Penggunaan Obat-Obatan Terlarang


Penggunaan obat-obatan terlarang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengontrol tindakannya.
Apabila tidak mampu mengontrol tindakannya, maka dapat menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan berisiko,
seperti berhubungan seksual yang tidak aman.
Karena itulah, menghindari penggunaan obat- obatan terlarang dapat dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya
penularan HIV/AIDS

Theory lesson >> tv.ORF P.100.7


P100 WT-FAX 100 Wed 24 Oct 14.09.4

6. Penggunaan Antiretroviral (ARV)


Pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi dapat dilakukan dengan rutin mengonsumsi antiretroviral
atau ARV. Apabila ibu hamil mengidap HIV, sebaiknya konsumsi obat ARV berdasarkan anjuran
dokter.
7. Rutin Melakukan Skrining HIV
Skrining HIV ini juga dapat membantu seseorang mendeteksi infeksi penyakit tersebut sedini
mungkin. Pasalnya, infeksi HIV yang terdeteksi sedini mungkin dapat mencegah terjadinya
komplikasi penyakit serius lain dan tidak berkembang menjadi AIDS.
P100 WT-FAX 100 Wed 24 Oct 14.09.4

8. Terbuka dengan Pasangan


Anda lebih baik berdiskusi dan menjelaskan riwayat penyakit masing-masing bersama pasangan.
Dengan begitu, Anda dan pasangan bisa menangani penyakit yang dimiliki terlebih dahulu.
9. Jangan Menjadi Donor Bila Positif.
Jika seseorang dinyatakan positif HIV, maka dirinya tidak diperbolehkan mendonorkan darah,
plasma, organ tubuh, atau sperma.
10. Lakukan Profilaksis Pasca Pajanan (PEP)
PEP adalah bentuk perawatan untuk mencegah HIV, yang biasanya dilakukan setelah terjadi tindakan-
tindakan yang berisiko menyebabkan HIV.
Lakukanlah PEP sesegera mungkin dalam 72 jam pertama, karena prosedur ini dapat mengurangi
risiko terinfeksi HIV. Dalam perawatan PEP, seseorang nanti akan diberikan obat-obatan yang perlu
dikonsumsi kira-kira selama 28 hari.
11. Hindari Kontak dengan Darah
Penularan HIV juga bisa dicegah dengan
menghindari kontak dengan darah. Bila tak
memungkinkan, kenakan pakaian pelindung,
masker, dan kacamata saat merawat orang yang
terluka.

You might also like