You are on page 1of 17

TUGAS MANAJEMEN TAMBANG

“SEJARAH PERKEMBANGAN PT
VALE”
Dibuat Oleh:
Nama : Catur Rahmad Syahbani
Stambuk : 09320200015
Kelas : C1 Manajemen Tambang
Profil Singkat PT Vale Indonesia Tbk
• Nama Perusahaan : PT Vale Indonesia Tbk
• Tanggal Pendirian : 25 Juli 1968
• Kode Saham : INCO
• Kantor Pusat : Sequis Tower, 20th Floor Unit 6 & 7, Jl. Jend. Sudirman Kav. 71
Jakarta 12190 Indonesia
• Kantor Perwakilan : Makassar, Sulawesi Selatan, Jl. Somba Opu No. 281, Makassar
90113, Sulawesi Selatan, Indonesia
• Pabrik Pengolahan : Main Office Plant Site Sorowako, Luwu Timur 92984, Sulawesi
Selatan, Indonesia
Sejarah PT Vale Indonesia Tbk
• PT Vale Indonesia Tbk adalah anak perusahaan dari Vale, yaitu sebuah perusahaan yang
bergerak dalam sektor pertambangan global yang berkantor pusat di Brasil. Perusahaan
ini sebelumnya bernama PT INCO Tbk (Internasional Nickel Indonesia). PT Vale
mengoperasikan tambang nickel open pit dan pabrik pengolahan beroperasi di Soroako,
Sulawesi Selatan yang beroperasi sejak 1968.
• PT Vale (yang saat itu bernama PT INCO) didirikan pada bulan Juli 1968. Kemudian di
tahun tersebut PT Vale dan Pemerintah Indonesia menandatangani Kontrak Karya (KK)
yang merupakan lisensi dari Pemerintah Indonesia untuk melakukan eksplorasi,
penambangan dan pengolahan bijih nikel. Sejak saat itu PT Vale memulai pembangunan
smelter Soroako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Sejarah PT Vale Indonesia Tbk
• Pada bulan Oktober 2014, PT Vale dan Pemerintah Indonesia mencapai kesepakatan setelah
bernegosiasi KK dan berubahnya beberapa ketentuan di dalamnya termasuk pelepasan areal KK
menjadi seluas hampir 118.435 hektar. Ini berarti luasan areal KK telah berkurang hingga hanya
1,8% dari luasan awal yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia pada saat penandatanganan KK
tahun 1968 seluas 6,6 juta hektar di bagian timur dan tenggara Sulawesi akibat serangkaian
pelepasan areal KK.
• PT Vale menjadi produsen nikel terbesar di Indonesia dengan menyumbang 5% pasokan nickel
dunia. Nickel matte diperoleh dari hasil tambang dan pengolahan nickel laterit/saprolit yang
dikirim pada konsumen tetap perusahaan di Jepang. Proses produksi PT Vale beroperasi dengan
energi terbarukan yang dihasilkan oleh tiga pembangkit listrik tenaga air, yang secara keseluruhan
menghasilkan 365 mega watt tenaga listrik.
Visi, Misi dan Nilai PT Vale Indonesia Tbk

Visi
Menjadi perusahaan sumber daya alam nomor satu di Indonesia yang menggunakan standar global dalam
menciptakan nilai jangka panjang, melalui keunggulan kinerja dan kepedulian terhadap manusia dan alam.
Misi
Mengubah sumber daya alam menjadi kemakmuran dan pembangunan yang berkelanjutan.
Nilai-nilai
1. Kehidupan adalah yang terpenting
2. Menghargai karyawan
3. Menjaga kelestarian bumi
4. Melakukan hal yang benar
5. Bersama-sama menjadi lebih baik
6. Mewujudkan tujuan
Struktur Organisasi
PT Vale Indonesia Tbk
Dasar Hukum Pendirian

• PT Vale Indonesia didirikan berdasarkan Akta No. 49


tanggal 25 Juli 1968 yang dibuat di Notaris Eliza Pondaag,
notaris publik di Jakarta. Anggaran Dasar Perseroan
disetujui Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No. J.A.5/59/18 tanggal 26 Juli 1968 dan
diumumkan dalam Tambahan No. 93 Berita Negara
Republik Indonesia No. 62 tanggal 2 Agustus 1968.
Kontrak Karya
• Beroperasi dalam naungan Kontrak Karya yang telah diamandemen pada
17 Oktober 2014 dan berlaku hingga 28 Desember 2025 dengan luas
konsesi seluas 118.017 hektar meliputi Sulawesi Selatan (70.566 hektar),
Sulawesi Tengah (22.699 hektar) dan Sulawesi Tenggara (24.752 hektar).
• PT Vale Indonesia menambang nikel laterit untuk menghasilkan produk
akhir berupa nikel dalam matte. Rata-rata volume produksi nikel per tahun
mencapai 75.000 metrik ton. Dalam memproduksi nikel di Blok
Sorowako, PT Vale Indonesia menggunakan teknologi pyrometalurgi
(meleburkan bijih nikel laterit).
Wilayah Konsesi
PT Vale Indonesia Tbk
PT Vale Indonesia memiliki
luas 118.017 hektar berdiri
diatas wilayah yang meliputi
Sulawesi Selatan (70.566
hektar), Sulawesi Tengah
(22.699 hektar) dan Sulawesi
Tenggara (24.752 hektar).
Manajemen Strategi

• Manajemen strategi, menurut Wheelen and Hunger


(2012:5), strategic management is a set of managerial
decisions and actions that determines the long-run
performance of a corporation, artinya adalah
serangkaian keputusan dan tindakan yang menentukan
kinerja perusahaan dalam jangka panjang manajerial.
Manfaat Manajemen Strategi
• Manfaat manajemen strategis menurut Fred R. David
(2011:16). Manfaat utama dari manajemen strategis adalah
untuk membantu organisasi merumuskan strategi-strategi yang
lebih baik dengan menggunakan pendekatan terhadap pilihan
strategi yang lebih sistematis, logis, dan rasional. Selain itu,
manfaat lainnya adalah menciptakan peluang bahwa proses
tersebut menyediakan ruang yang mampu memberdayakan
individu.
Manajemen Risiko PT Vale Indonesia Tbk

• PT Vale Indonesia Tbk menyadari pentingnya manajemen risiko


dalam setiap aspek bisnis. Maka dari itu PT Vale Indonesia Tbk
menerapkan sistem manajemen risiko yang mempertimbangkan ISO
31000, ISO 55001 dan COSO-ERM tentang Manajemen Risiko dan
Manajemen Aset. Sistem ini digunakan untuk pengelolaan risiko-
risiko yang bersifat strategis/bisnis atau operasional yang
berdampak pada keseluruhan organisasi dan berdampak negatif
terhadap tujuan bisnis Perseroan.
Langkah Yang Diambil PT Vale Indonesia Tbk Guna
Memanajemeni Risiko Dan Sebagai Pengendali
Risiko
• PT Vale Indonesia Tbk menerapkan konsep 3 lini
pertahanan sebagai upaya peningkatan manajemen dan
pengendalian risiko. Konsep ini mendistribusikan tugas
dan tanggung jawab ke 3 lini pertahanan, dengan masing-
masing memiliki tugas dan tanggung jawab tertentu
tetapi satu tujuan untuk mendukung pencapaian tujuan
bisnis Perseroan melalui manajemen risiko yang efektif.
Konsep 3 Lini Pertahanan dalam Penerapan
Manajemen Risiko PT Vale Indonesia Tbk
Konsep 3 Lini Pertahanan dalam Penerapan
Manajemen Risiko PT Vale Indonesia Tbk
1. Pertahanan Lini Pertama adalah pihak yang berinteraksi langsung dengan risiko setiap hari dan
bertindak sebagai pemilik risiko. Dengan dukungan dari Pengawasan Internal, Manajemen Lini Depan
berfungsi sebagai Pertahanan Lini Pertama untuk memastikan pelaksanaan dan efektivitas tindakan
pencegahan dan pengendalian mitigasi serta rencana kerja untuk mengurangi risiko.
2. Pertahanan Lini Kedua bertugas mendukung manajemen senior dalam penerapan langkah-langkah
manajemen risiko dan memberikan keterampilan teknis untuk memantau Pertahanan Lini Pertama
dalam manajemen dan pengendalian risiko. Pertahanan Lini Kedua meliputi Unit Manajemen Risiko,
Departemen Kesehatan Keselamatan & Risiko Operasional, Departemen Perencanaan Operasional &
Geoteknik, Departemen Keunggulan Operasional, dan Pejabat Tata Kelola.
3. Pertahanan Lini Ketiga adalah pihak independen di luar administrasi Perseroan. Fungsinya untuk
memastikan konsistensi kinerja Pertahanan Lini Pertama dan Kedua sesuai dengan harapan pemangku
kepentingan Perseroan. Fungsi ini mencakup Audit Internal dan Divisi Integritas Perseroan.
REFERENSI
1.Situs Web Resmi PT Vale Indonesia Tbk:
https://www.vale.com/in/indonesia
2.Herlianty Sadid Parassa. 2018. Strategi public
Relations PT Vale Indonesia Tbk Dalam Membangun
Citra Perusahaan. Jurusan Ilmu Komunikasi. Fakultas
Dakwah dan Komunikasi. UIN Alauddin Makassar
SELESAI
TERIMAKASIH

You might also like