You are on page 1of 30

Evaluasi Sistem Surveilans

Evaluasi Surveilans

Monitoring  proses rutin pengumpulan data


dan analisis indikator untuk mengukur kemajuan
sistem surveilans dalam mencapai tujuannya

Evaluasi  menilai relevansi, efektivitas dan


dampak pelaksanaan sistem surveilans,
dilakukan secara periodik
Evaluasi Surveilans

Tujuan dilakukannya evaluasi sistem surveilans 


memastikan sistem surveilans berjalan efektif dan
efisien  rekomendasi: meningkatkan kualitas
surveilans, efisiensi, dan kegunaan/manfaat.
Evaluasi Surveilans
Sistem surveilans perlu dievaluasi secara periodik
untuk:
1. Menilai performa dan menentukan seberapa baik
sistem surveilans dalam mencapai tujuan.
2. Memastikan pengumpulan daa cukup (adekuat) dan
efektif
3. Mengembangkan rekomendasi untuk meningkatkan
kualitas, efisiensi, manfaat, dan optimalisasi sumber
daya
(CDC, 2001)
A.Engange Stakeholders
Stakeholders  orang/organisasi/pihak yang menggunakan data dari
sistem surveilans sebagai dasar untuk melakukan
kegiatan promosi kesehatan, pencegahan, dan
pengendalian penyakit/masalah kesehatan.

Stakeholders dapat memberikan input atau masukan


untuk memastikan/menjamin bahwa evaluasi sistem surveilans
membahas pertanyaan-pertanyaan yang tepat, menilai atribut-
atribut terkait, dan menghasilkan temuan yang dapat diterima
dan bermanfaat.
B. Describe the Surveillance
System to be Evaluated

Membangun sistem surveilans yang seimbang dan andal,


dibutuhkan banyak sumber informasi  berkonsultasi
dengan berbagai pihak yang terlibat dalam sistem dan
memeriksa apa yang dilaporkan oleh sistem dengan
pengamatan langsung
B. Describe the Surveillance
System to be Evaluated

Kegiatan yang dilakukan meliputi:


1. Menjelaskan pentingnya kesehatan masyarakat dari
peristiwa terkait kesehatan yang diamati oleh sistem
surveilans
2. Menjelaskan tujuan dan pelaksanaan sistem
surveilans
3. Menjelaskan sumber daya yang digunakan untuk
menjalankan sistem surveilans
B1.Public Health Importance
Parameter yang digunakan untuk mengukur seberapa penting
peristiwa terkait kesehatan yang akan dimonitor dalam sistem
surveilans
• Besarnya frekuensi (e.g., kasus/kematian, insidens, prevalens)
• Keparahan (e.g angka rawat inap, CFR)
• Adanya disparitas atau ketidakmerataan
• Biaya terkait masalah kesehatan
• Kemampuan pencegahan
• Praktik klinis tanpa adanya intervensi
• Kepentingan umum
B.2. Purpose and Operation

• List purpose and objectives of the system


• Describe planned uses of the data from the system
• Describe health-related event under surveillance, including the
case definition(s)
• Describe components of surveillance system (e.g., population,
time period, data sources, what/how data are collected, policies
and procedures re: data management and privacy etc.)
• Describe where in the organization the system resides and the
level of integration with other systems, if appropriate
• Draw a flow chart of the system
B.3. Resources Used

Include only those resources directly required to operate a public


health surveillance system (e.g., direct costs) such as:

• Funding source(s) – if applicable


• Personnel requirements  Person-time required for collection,
analysis, interpretation and dissemination of data
• Other resources  Training, supplies, equipment (i.e., computer
hardware/software), internet access, mail/phone/fax, laboratory
support
C. Focus The Evaluation Design

Determine the specific purpose of the evaluation

• Identify stakeholders who will receive the findings and


recommendations of the evaluation (i.e., intended users)
• Consider what will be done with the information generated
from the evaluation (i.e., intended uses)
• Specify questions that will be answered by the evaluation
• Determine standards for assessing the system’s
performance
D. Gather Evidence
• Indicate the level of usefulness of the surveillance
system by:
 Describing the actions taken as a result of analysis
and interpretation of the data collected by the system
 Characterizing the entities that have used the data to
make decisions and take action
 Listing other anticipated uses of the data

• Describe the key system attributes


Atribut Surveilans

Karakteristik-karakteristik yang melekat pada


suatu kegiatan surveilans, yang digunakan
sebagai parameter keberhasilan suatu
surveilans
Atribut Surveilans

1. Simplicity (Kesederhanaan) 7. Timeliness (Ketepatan waktu)

2. Flexibility (Fleksibel atau tidak kaku) 8. Kualitas Data

3. Acceptability (akseptabilitas) 9. Stabilitas

4. Sensitivity (sensitifitas)
5. Predictive value positif (memiliki nilai prediksi positif)
6. Representativeness (Keterwakilan)
1. Simplicity (Kesederhanaan)

Kegiatan surveilans memiliki struktur dan


sistem pengoperasian yang sederhana tanpa
mengurangi tujuan yang ditetapkan  alur
pelaporan mudah, definisi kasus mudah
diterapkan
2. Flexibility (Fleksibel)

Kegiatan surveilans dapat menyesuaikan dengan


perubahan informasi dan/atau situasi tanpa
menyebabkan penambahan yang berarti pada
sumberdaya antara lain biaya, tenaga, dan waktu 
merubah format laporan W2 menjadi EWARS (Early
Warning And Response System) melalui WA/SMS
3. Acceptability (akseptabilitas)

Para pelaksana atau organisasinya mau secara aktif


berpartisipasi untuk mencapai tujuan surveilans yaitu
menghasilkan data/informasi yang akurat, konsisten,
lengkap, dan tepat waktu.
4. Sensitivity (sensitifitas)

Kegiatan surveilans mampu mendeteksi Kejadian


Luar Biasa (KLB) dengan cepat.

Sensitifitas suatu surveilans dapat dinilai pada dua


tingkatan, yaitu pada tingkat pengumpulan data, dan
pada tingkat pendeteksian proporsi suatu kasus
penyakit.
5. Predictive value positif
(memiliki nilai prediksi positif)

Kegiatan surveilans mampu mengidentifikasi suatu


populasi (sebagai kasus) yang kenyataannya
memang kasus.

Kesalahan dalam mengidentifikasi KLB disebabkan


oleh kegiatan surveilans yang memiliki predictive
value positif (PVP) rendah.
6. Representativeness (Keterwakilan)

Kegiatan surveilans mampu menggambarkan secara


akurat kejadian kesehatan dalam periode waktu
tertentu dan distribusinya menurut tempat dan
orang.
7. Timeliness (Ketepatan waktu)

Ketepatan waktu berarti tingkat kecepatan atau


keterlambatan di antara langkah-langkah yang harus
ditempuh dalam suatu sistem surveilans.

Kegaiatan surveilans mampu menghasilkan


informasi tepat waktu sehingga dapat digunakan
untuk mengontrol KLB dari penyakit yang akut.
8. Kualitas Data

Kualitas data menggambarkan kelengkapan dan


validitas data yang terekam pada sistem surveilans
9. Stabilitas

Stabilitas berkenaan dengan reliabilitas dan


ketersediaan sistem surveilans.

Reliabilitas  kemampuan untuk mengumpulkan,


mengatur, dan menyediakan data secara tepat tanpa
kesalahan, ketersediaan  kemampuan untuk
dioperasikan ketika dibutuhkan (CDC, 2001).
E. Conclusion and Recommendation
• Derive conclusions from the gathered evidence
regarding the performance of the public health
surveillance system
• State whether the surveillance system is addressing
an important public health problem and is meeting its
objectives
• Make recommendations for improvements
/modifications that are SMART:  Specific
 Measurable  Achievable  Realistic  Time
scaled
F. Ensure Use & Share Lessons Learned

• Ensure that the findings from a public health


surveillance system evaluation are used and
disseminated appropriately.
• Strategies for communicating the findings from the
evaluation and recommendations should be tailored
to relevant audiences, including those who provided
data used for the evaluation.
• Follow-up may be necessary to remind intended
users of their planned uses and to prevent lessons
learned from becoming lost or ignored.
Referensi

• Updated Guidelines for Evaluating Public Health Surveillance


Systems (CDC 2001):
http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/rr5013a1.htm
http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/rr5013a1.htm
• Lee, L. M., Thacker, S. B., & Louis, M. E. S. (2010). Principles
and practice of public health surveillance. Oxford University
Press, USA.

You might also like