You are on page 1of 24

KONSEP HOSPITALISASI PADA ANAK

Elni, S.Kep., Ns., M.Kep


Akademi Keperawatan Pangkalpinang, 2020
Konsep Hospitalisasi
• Hospitalisasi : suatu keadaan krisis pada anak,
saat anak sakit dan dirawat di rumah sakit.
Keadaan ini terjadi karena anak berusaha
untuk beradaptasi dengan lingkungan asing
dan baru yaitu rumah sakit, sehingga kondisi
tersebut menjadi faktor stressor bagi anak,
baik terhadap anak, maupun orang tua dan
keluarga (Wong, 2000).
Reaksi Anak thdp Kondisi Krisis Dipengaruhi oleh Beberapa Faktor

Faktor2 yg
Mempengaruhi
Kondisi Krisis pd
Anak
Stressor selama Hospitalisasi
• Stressor utama selama
hospitalisasi yaitu
kecemasan karena
perpisahaan, kehilangan
kendali, trauma fisik dan
nyeri.
• Respon : Cemas, marah,
sedih, takut, rasa
bersalah.
RESPON SESUAI USIA

• Masa bayi (0-1 thn) : Dampak perpshan dgn ortu, gangguan


pembentukan rs percaya & ksh sayang, stranger anxiety
(menangis, marah)
• Respon thd nyeri: menangis keras, byk gerakan, ekspresi
wajah yg tdk menyenangkan.
Toddler
• Meminta agar orang tua tetap disampingnya,
Memeluk orang tua, tempertantrum, cemas
akibat perpishan.
• Protes : menangis kuat, menjerit memanggil
ortu, menolak perhatian dr org lain.
• Putus asa : menangis berkurang, anak tdk aktif,
krg menunjukkan minat utk bermain & makan,
sedih & apatis.
• Denial (pengingkaran)
PRASEKOLAH
• Menolak makan
• Merengek pada ortu
• Menarik diri
• Mengekspresikan marah scr tdk langsung
• Menangis walau perlahan,
• Tdk kooperatif dgn ptgs keshtan,
• Anak kehlngan kontrol thd dirinya,
• Anak merasa malu, bersalah, takut,
• Reaksi agresif dgn marah, berontak, ekspresi verbal,
ketergntan dgn ortu.
SEKOLAH

• Mudah tersinggung/marah walaupun ortu didekatnya


• Menarik diri
• Tidak mampu berhubungan dng teman sepermainan
• Menolak kehadiran saudara kandung
• Adanya kejadian yang melukai perasaan, ketakutan,
ketidakmampuan fisik, kematian, kehilangan status dalam
kelompok
• Kehilangan kontrol, perub peran kelg, perasaan takut mati,
kelemahan fisik
• Respon nyeri: ekspresi verbal & non verbal, mengontrol
perilaku saat nyeri
REMAJA

• Sulit berpisah dgn ortu & suasana rumah


• Takut kehilangan kontak dgn teman
• Merasa kehilangan & cemas, Kehilangan
kontrol, bergntng pd kelg & ptgs kesehatan
• Respon nyeri: bertanya, menarik diri dr lingk,
menolak kehadiran org lain.
REAKSI & MEKANISME KOPING KELUARGA (ORTU)

• Dipengaruhi : Seriusnya penyakit, Pengalaman


sebelumnya , Prosedur medik Prosedur medik,
Adanya support system, Kekuatan ego individu,
Kemampuan koping sebelumnya , adanya stres lain
dalam keluarga, Pola komunikasi dalam keluarga,
agama, kepercayaan & adat.

• Reaksi ortu thd hospitalisasi: Perasaan takut &


cemas, sedih, perasaan frustasi.
Respon Saudara Kandung (Sibling)

• Marah , Benci , Cemburu, Merasa bersalah,


Takut, Cemas, Kesepian.

• Faktor yang Mempengaruhi :


 Takut tertular penyakit , Usia, dekatnya
hubungan dgn yg sakit, kurangnya informasi
ttg sakit yang dialami saudaranya, berubahnya
perlakuan orang tua.
Prinsip Perawatan Hospitalisasi Anak

• Mencegah & meminimalkan perpisahan


• Mengurangi pembatasan pergerakan
• Meningkatkan kebebasan bergerak
• Mempertahankan rutinitas anak
• Meminimalkan cedera tubuh
• Pengkajian nyeri
Persiapan Hospitalisasi

• Tujuan :

 Mengurangi Stres & ketakutan Ortu-Anak thdp


Hospitalisasi
 Memberikan atmosfir positif & hubungan
saling percaya antara staf RS, anggota keluarga
Petunjuk Persiapan Hospitalisasi

• Direncanakan oleh staff


• Disusun sesuai tingkat
perkembangan anak
• Mnyediakn pengalaman
khusus & dukungan bagi
anak
Penerimaan Masuk Rumah Sakit

Perawat dituntut berperan profesional


terutama untuk mengurangi stressor saat :
 Pengkajian
 Pemeriksaan fisik
 Penempatan inap anak
SELAMA PERAWATAN DI RUMAH SAKIT

• Meminimalkan stressor hospitalisasi


khususnya akibat perpisahan
• Infeksi Nosokomial
• Masalah penghematan biaya
Perawatan di Rumah

Perawat perlu mengkaji:


• Tingkat pengetahuan keluarga
• Keterampilan khusus berkaitan masalah
kesehatan anak
• Support system yang ada
Intervensi Keperawatan:

1. Meminimalkan stresor:
 mencegah/ mengurangi dampak perpisahan,
 mencegah perasaan kehilangan kontrol,
 mengurangi rasa takut
 melibatkan ortu berprn aktif dlm prwtan anak
 Beri kesempatan ortu utk mlht anak setiap saat
 Modifikasi ruang prwatan
 Memperthnkan kontak dgn kegiatan sekolah
Mencegah perasaan kehilangan kontrol:

 Hindarkan pembatasan fisik jk anak kooperatif.


 Apabila diisolasi lakukan modifikasi lingk.
 Buat jadwal utk prosedur terapi, latihan,
bermain & aktivitas lain dlm prwtan
 Fokuskan pd upaya utk mengurangi
ketergantungan dgn cara memberi ksmptan pd
anak mengambil keptusan & melibatkan ortu
Meminimalkan Rasa Takut:

 Mempersiapkan psikologis anak & ortu utk


tindk prosedur yg menimbulkan nyeri
 Lakukan permainan sblm mlkn persiapan fisik
anak
 Pertimbangkan menghadirkan ortu saat anak
dilakukan prosedur
 Tunjukkan sikap empati sbg pendekatan
utama
2. Memaksimalkan manfaat hospitalisasi anak
• Membantu perkembangan ortu & anak
• Hospitalisasi sebagai media belajar utk ortu
• Meningkatkan kemampuan kontrol diri dpt
dilakukan dgn memberi kesmptan pd anak
mengambil keputusan
• Fasilitasi anak utk tetap menjaga sosialisasinya
dgn sesama pasien/tmn sebaya/tmn sekolah
3. Memberi dukungan pd anggota keluarga
• Beri dukungan kpd kelg utk menemani anak di
RS
• Fasilitasi kelg utk konsultasi ke psikolog/ahli
agama
• Beri dukungan pd kelg utk menerima kondisi
anaknya
• Fasilitasi utk menghadirkan saudara kandung
4. Mempersiapkan anak untuk mendapat
perawatan di RS

• Sebelum masuk RS: Siapkan ruang rawat


sesuai thpan usia anak & jenis pykt, sblm
dirawat orientasikan anak dan keluarga dgn
situasi di RS
TERIMA KASIH

You might also like