You are on page 1of 15

SISTEM PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA

Pendahuluan

• Dalam hukum di Indonesia, anak diartikan


sebagai orang yang belum dewasa/orang yang
dibawah umur/ keadaan dibawah umur (atau
biasa disebut juga sebagai anak yang berada
dibawah pengawasan wali).
• Dalam Pasal 1 Convention On The Rights of
The Child, anak diartikan sebagai setiap orang
dibawah usia 18 tahun, kecuali berdasarkan
hukum yang berlaku terhadap anak.
• Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi manusia menjabarkan
pengertian tentang anak ialah setiap manusia
yang berusia dibawah 18 (delapan belas)
tahun dan belum menikah termasuk anak
yang masih dalam kandungan apabila hal
tersebut adalah demi kepentingannya.
• Anak memiliki karakteristik khusus (spesifik)
dibandingkan dengan orang dewasa dan
merupakan salah satu kelompok rentan yang
haknya masih terabaikan, oleh karena itu hak-
hak anak menjadi penting diprioritaskan.
(PERMEN Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak R.I. Nomor 15 Tahun 2010,
Pedoman Umum Penanganan Anak Yang
Berhadapan Dengan Hukum)
• Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014
tentang Perlindungan Anak, menyebutkan
anak adalah seseorang yang belum berusia 18
(delapan belas) tahun termasuh anak yang
masih dalam kandungan. Ketentuan ini
diambil dari Convention on the Right of the
Child, yang telah diratifikasi oleh Indonesia
dengan Keppres R.I Nomor 36 Tahun 1990
• Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, yang
dimaksud dengan anak adalahseseorang yang
belum mencapai umur 21 (dua puluh satu)
tahun dan belum pernah kawin.
• Kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang anak secara
umum digolongkan menjadi kebutuhan fisik-biomedis
(asuh) yang meliputi, pangan atau gizi, perawatan
kesehatan dasar, tempat tinggal yang layak, sanitasi,
sandang, kesegaran jasmani atau rekreasi.

• Kebutuhan emosi atau kasih sayang (Asih), pada tahun-


tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra
dan selaras antara ibu atau pengganti ibu dengan anak
merupakan syarat yang mutlak untuk menjamin tumbuh
kembang yang selaras baik fisik, mental maupun
psikososial.
• Kebutuhan akan stimulasi mental (Asah),
stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam
proses belajar (pendidikan dan pelatihan)
pada anak. Stimulasi mental ini
mengembangkan perkembangan mental
psikososial diantaranya kecerdasan,
keterampilan, kemandirian, kreaktivitas,
agama, kepribadian dan sebagainya
Landasan Hukum Hak-Hak Anak
• Hak-hak anak sudah melekat dalam diri setiap anak
dan diakomodasi melalui undang-undang. Landasan
hukum yang mengatur pemenuhan hak-hak anak,
antara lain:

• Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 28B ayat 2


mengatakan: “Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Lanjut...

• Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, pasal 2

ayat 1-4: (1) Anak berhak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan dan bimbingan

berdasarkan kasih sayang baik dalam keluarganya maupun di dalam asuhan

khusus untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar. (2) Anak berhak atas

pelayanan untuk mengembangkan kemampuan dan kehidupan sosialnya, sesuai

dengan kebudayaan dan kepribadian bangsa, untuk menjadi warga negara yang

baik dan berguna. (3) Anak berhak atas pemeliharaan dan perlindungan, baik

semasa dalam kandungan maupun sesudah dilahirkan. (4) Anak berhak atas

perlindungan terhadap lingkungan hidup yang dapat membahayakan atau

menghambat pertumbuhan dan perkembangannya dengan wajar.


• Konvensi Hak-Hak Anak yang disetujui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada

tanggal 20 November 1989 dan telah ditandatangani oleh Pemerintah Republik

Indonesia di New York pada tanggal 26 Januari 1990 melalui Keputusan Presiden

Nomor 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Convention on The Rights of The

Child. Seluruh bagian dalam Konvensi ini mengatur pemenuhan hak-hak anak.

• Ada 4 prinsip dasar hak anak yang terkandung di dalam Konvensi Hak Anak,

yaitu: 1. Non-diskriminasi. 2. Kepentingan yang terbaik bagi anak. 3. Hak untuk

hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan. 4. Penghargaan terhadap

pendapat anak.
Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi Anak dan hak-haknya agar
dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi
secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.
• Hak Anak adalah bagian dari hak asasi manusia
yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh
Orang Tua, Keluarga, masyarakat, negara,
pemerintah, dan pemerintah daerah.
• Perlindungan Khusus adalah suatu bentuk
perlindungan yang diterima oleh Anak dalam situasi
dan kondisi tertentu untuk mendapatkan jaminan
rasa aman terhadap ancaman yang membahayakan
diri dan jiwa dalam tumbuh kembangnya.
TERIMAKASIH

You might also like