You are on page 1of 28

SKRIPSI I

PENGARUH PEMBERIAN LEAFLET TERHADAP KEPATUHAN PASIEN


DALAM PENGGUNAAN OBAT HIPERTENSI
DI PUSKESMAS BUKIT RAWI KECAMATAN KAHAYAN TENGAH

OLEH :
MUHAMMAD KHALIL RAMADHAN
NIM SF21222

Universitas Borneo Lestari


Fakultas Farmasi
Program Studi S1 Farmasi
2023
SKRIPSI I
PENGARUH PEMBERIAN LEAFLET TERHADAP KEPATUHAN PASIEN DALAM
PENGGUNAAN OBAT HIPERTENSI
DI PUSKESMAS BUKIT RAWI KECAMATAN KAHAYAN TENGAH

Penguji I Penguji II
Apt. Revita Saputri,M.Farm Apt.M.M.Alfiannor Saputera,M.Farm

Pengujii III Penguji IV


Apt. Karunita Ika A.,M.Farm M.Hidayatullah, M.Farm
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu
penyebab utama kematian prematur di dunia. Organisasi Kesehatan
dunia (World Health Organization) mengestimasikan saat ini prevalensi
hipertensi secara global sebesar 22% dari total penduduk dunia. Dari
sejumlah penderita tersebut, hanya kurang dari seperlima yang
melakukan upaya pengendalian terhadap tekanan darah yang dimiliki
(Kemenkes RI, 2019). Hingga saat ini perhatian masyarakat terhadap
hipertensi masih dapat dikatakan kurang, padahal hipertensi
merupakan faktor risiko ketiga terbesar yang menyebabkan kematian
dini.
Latar Belakang
Menurut (WHO), kepatuhan minum obat adalah faktor terbesar yang mempengaruhi kontrol
tekanan darah. Diperkirakan rata-rata rentang kepatuhan minum obat antihipertensi yaitu 50-70%.
Setiap tahunnya, ketidakpatuhan mengakibatkan sekitar 125.000 kematian dari penyakit
kardiovaskular (Office of US Inpector General, 2009).
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, di Indonesia sebesar 32,3% dan 13,3% angka tidak rutin
dan tidak minum obat antihipertensi. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 data
Kabupaten Pulang Pisau angka tidak rutin dan tidak minum obat antihipertensi sebesar 53,12%
dan 12,48%.
Kepatuhan pengobatan merupakan tindakan yang perlu diperhatikan oleh pasien
apalagi yang memerlukan terapi jangka Panjang. Pemberian obat antihipertensi
diharapkan dapat mengontrol tekanan darah pasien. Sebagian besar pasien
memerlukan obat antihipertensi seumur hidup dengan obat tunggal maupun
kombinasi lebih dari satu obat. Oleh sebab itu dibutuhkan kepatuhan yang tinggi dari
pasien untuk teratur mengkonsumsi obat antihipertensi setiap hari agar tekanan
darah tetap terkontrol (Tumole dkk, 2021).
Berdasarkan daftar 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Bukit Rawi tahun 2022,
penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit terbanyak no.2.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana tingkat kepatuhan pasien dalam
penggunaan obat hipertensi di Puskesmas Bukit
Rawi Kecamatan Kahayan Tengah ?

2. Bagaimana pengaruh pemberian Leaflet


terhadap kepatuhan pasien dalam penggunaan
obat hipertensi di Puskesmas Bukit Rawi
Kecamatan Kahayan Tengah ?
TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui tingkat kepatuhan pasien dalam


penggunaan obat hipertensi di Puskesmas Bukit Rawi
Kecamatan Kahayan Tengah.
2. Mengetahui pengaruh pemberian Leaflet terhadap
kepatuhan pasien dalam penggunaan obat hipertensi di
Puskesmas Bukit Rawi Kecamatan Kahayan Tengah.
MANFAAT PENELITIAN

01 Bagi Institusi 02 Bagi Peneliti


• Diharapkan penelitiian ini dapat • Sebagai sarana untuk menambah
bermanfaat bagi institusi sebagai wawasan dan pengetahuan mengenai
tambahan informasi dan referensi bagi intervensi terhadap kepatuhan
perpustakaan dan mahasiswa yang ingin penggunaan obat hipertensi.
melakukan penelitian.

03 Bagi Masyarakat
• Sebagai informasi serta evaluasi dalam
peningkatan kepatuhan pasien
menjalankkan terapi pengobatan hipertensi,
guna tercapainya efek terapi yang
diinginkan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
HIPERTENSI

Hipertensi adalah salah satu penyakit kronis


yang disebut dengan silent killer, karena
secara umum pasien tidak mengetahui
bahwa mereka terkena hipertensi sebelum
mereka memeriksakan tekanan darahnya.
Selain itu penderita hipertensi umumnya
tidak mengalami suatu tanda ataupun gejala
yang berarti sebelum terjadinya komplikasi
(Khotimah & Musnelina, 2016).
KLASIFIKASI HIPERTENSI

Klasifikasi Hipertensi Menurut Joint National Committee (JNC) VIII


Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik
Normal < 120 mmHg < 80 mmHg
Pre hipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg

Hipertensi Stage 1 140-159 mmHg 90-99 mmHg

Hipertensi Stage 2 ≥ 160 mmHg ≥ 100 mmHg


Klasifikasikan berdasarkan etiologinya

Hipertensi Primer (Esensial)Hipertensi Sekunder


(Non Esensial)
Manifestasi Klinis Hipertensi
Hipertensi sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak memiliki
gejala khusus. Gejala-gejala yang mungkin diamati antara lain seperti
gejala ringan pusing atau sakit kepala, sering gelisah, wajah merah,
tengkuk terasa berat dan pegal, mudah marah, telinga berdengung,
sukar tidur, sesak nafas, mudah Lelah, mimisan dan mata berkunang-
kunang. (Martha, 2012).
Faktor Risiko

Genetik

Pola
Asupan Obesiitas
Garam

Kebiasaan
Merokok

Kurang Jenis
Olahraga Kelamin

Stress
PenataLaksa Terapi
HIPERTENSI
Terapi Non Farmakologi
• Modifikasi gaya hidup menurut JNC8 (2018) yang dianjurkan pada
pasien hipertensi adalah berhenti merokok, menurunkan berat badan,
mengurangi konsumsi garam dengan cara mengadaptasi diet DASH
(Dietary Approaches to Stop Hypertension). diet DASH menerapkan
pola makan yang kaya akan sayuran, buah-buahan, susu dan produk-
produk susu tanpa lemak atau rendah lemak, dan diet ini juga
mengandung sedikit natrium, makanan manis, gula, lemak, dan daging
merah.
Terapi Farmakologi
• Pilihan terapi farmakologi untuk hipertensi dikategorikan dalam
beberapa golongan obat seperti : diuretic, ACE inhibitor, β-bloker,
Angiotensin Reseptor Bloker (ARB), Calcium Channel Blokers (CCB),
dan pilihan alternatif lain seperti golongan bloker, Agonis Sentral α-2,
dan Vasodilator (Tjay & Rahardja, 2013).
Kepatuhan
Kepatuhan didefinisikan oleh Marzuki
dkk (2021) sebagai sikap disiplin atau
perilaku taat terhadap suatu perintah
maupun aturan yang ditetapkan dengan
penuh kesadaran.

Compliance atau adherence merupakan dua istilah


yang umumnya digunakan untuk menggambarkan
perilaku kepatuhan minum obat dan mengacu pada
sejauh mana pasien melaksanakan tindakan dan
pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter
atau tenaga medis lain (Ariyani dkk, 2018).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Pasien

Faktor Pendorong
Terwujud dari sikap dan
perilaku petugas kesehatan dan
Faktor predesposisi petugas lain misalnya seperti
Merupakan factor utama yang ada sikap petugas saat melayani
dalam diri individu. Meliputi : pasien (Wulandary, 2015).
Pengetahuan, kepercayaan, keyakinan
da persepsi seseorang terhadap
pengobatan.

Faktor pendukung
(Enabling factor)
Berkaitan dari luar individu,
misalnya seperti lingkungan dan
social,
Pengukuran Kepatuhan
Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8)
adalah alat ukur yang digunakan untuk mengatur
tingkat kepatuhan medikasi atau minum obat pada
pasien dengan penyakit kronik. Morisky,dkk
mengembangkan MMAS untuk mengetahui
kepatuhan pasien berupa kuisioner.
Leaflet
Leaflet merupakan selembar kertas yang
berisi tulisan cetak tentang suatu masalah
khususnya untuk suatu sasaran dengan
tujuan tertentu. Isi leaflet biasanya
menyampaikan suatu informasi atau pesan
melalui lembaran yang dilipat bisa dalam
bentuk kalimat maupun gambar, atau
kombinasi (Taufik, 2012).
Hipotesis
H0 : H1 :
Tidak ada pengaruh Ada pengaruh pemberian
pemberian leaflet terhadap leaflet terhadap kepatuhan
kepatuhan dalam dalam penggunaan obat
penggunaan obat hipertensi hipertensi di Puskesmas
di Puskesmas Bukit Rawi Bukit Rawi Kecamatan
Kecamatan Kahayan Kahayan Tengah.
Tengah.
BAB III METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian :
Menggunakan metode pre-eksperimental dengan
rancangan One group pretest and posttest design

Sebelum Perlakuan Sesudah


Observasi awal Diberikan leaflet Observasi akhir
(Pretest) (Posttest)

Waktu dan Tempat Penelitian :


• Puskesmas Bukit Rawi Kecamatan Kahayan Tengah.
• Maret – April 2023
Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan Sampel pada penelitian Teknik pengambilan
objek penelitian atau objek adalah seluruh pasien sampel Teknik
yang di teliti (Notoatmodjo, hipertensi yang datang Consecutive
2012). Populasi terjangkau berkunjung ke Sampling. Menurut
dalam penelitian ini adalah Puskesmas Bukit Rawi Sastroasmoro &
pasien hipertensi yang datang Kecamatan Kahayan Ismael (2014)
ke Puskesmas Bukit Rawi Tengah. Metode Consecutive Sampling
pengambilan sampel adalah Teknik
menggunakan metode penentuan sampel
Total Sampling, dimana dimana semua subyek
jumlah sampel sama yang datang dan
dengan populasi memenuhi kriteria
(Sugiyono, 2007). dimasukkan dalam
penelitian sampai
jumlah subyek
terpenuhi.
Kriteria Sampel

Kriteria Inklusi
1. Pasien hipertensi minimal
datang 1 kali berobat di
Puskesmas Bukit Rawi
Kecamatan Kahayan Kriteria esklusi
Tengah. 1. Pasien dengan komplikasi.
2. Pasien yang bersedia 2. Pasien baru terdiagnosa.
menjadi responden
penelitian menandatangani
Kriteria Drop out
informed consent.
Pasien yang tidak dapat
3. Pasien yang dapat
membaca dan menulis. mengikuti penelitian secara
penuh dari awal hingga akhir.
4. Pasien dengan usia 18-70
tahun.
Variabel Penelitian

 Variabel bebas (Independent),


yaitu variable yang dapat
mempengaruhi, variable yang
lain. Variable ini menyebabkan
perubahan pada variable
terikat (Yusuf , 2014). Variabel
bebas pada penelitian ini
adalah pemberian leaflet pada  Variabel terikat (Dependent)
pasien hipertensi. yaitu variabel yang
dipengaruhi atau diterangkan
oleh variable lain (Yusuf ,
2014). Variabel terikat pada
penelitian ini adalah
kepatuhan penggunaan obat
pada pasien hipertensi.
Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat Ukur Kategori Skala
Leaflet Leaflet sebagai Lembar - -
(Variabel Leaflet
Independent media
penyampaian
informasi melalui
bentuk lembaran
yang dilipat.
Informasi bisa
dalam bentuk
kalimat maupun
gambar, atau
kombinasi
(Notoadmojo,
2014)
Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat Ukur Kategori Skala
Kepatuhan Istilah yang Kuesioner Rendah (≤5) Ordinal
(Variabel Morisky Sedang (6-7)
Dependent) menggambarkan Medication Tinggi (8)
perilaku dalam Adherence (Morisky &
Scale 8- Muntner, 2009)
melaksanakan items
tindakan dan (MMAS-8)
pengobatan yang
dianjurkan oleh
dokter atau tenaga
medis (Sarafino &
Smith, 2012)
Instrumen
PROSEDUR
2. penelitian
1. Informed consent
PENELITIAN
1. Pengurusan Ethical
Kuesioner
Clearance.
3. Leaflet 2. Pengurusan izin penelitian
3. Mempersiapkan semua
alat dan bahan
4. Melakukan uji face
validaty leaflet
5. Menyerahkan surat izin
dan rekomendasi
penelitian
Instrumen penelitian PROSEDUR
• Informed consent

PENELITIAN
Pengurusan Ethical
Clearance.
• Kuesioner • Pengurusan izin penelitian
• Leaflet • Mempersiapkan semua alat
dan bahan
• Melakukan uji face validaty

PENGOLAHAN •
leaflet
Menyerahkan surat izin dan
DATA rekomendasi penelitian

• Editing (Pemeriksaan data)


• Coding (Pemberian kode)
• Scoring (Pemberian nilai)
• Entry (Pemasukan data)
• Cleaning (Pembersihan data)
• Tabulating (Penyusunan data)
ANALISIS DATA

Analisis univariat
Analisis univariat merupakan analisis
yang bertujuan untuk mengetahui
distribusi frekuensi pada setiap
variable. Analisis univariat dilakukan
Uji normalitas
dengan mendeskripsikan atau
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data
menjelaskan gambaran karakteristik
dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak.
variable penelitian (Hulu , 2019).

Uji Wilcoxon
Merupakan analisis yang digunakan untuk menguji
perbedaan pengaruh antara hasil tes sebelum
(pretest) dan tes sesudah (posttest) terhadap
kepatuhan penggunaan obat hipertensi. Uji Wilcoxon
berasal dari kelompok sampel yang berpasangan.
Pada hasil Sig. (2-tailed) nanti dibandingkan tingkat
kesalahan α 5% atau 0,05.
JADWAL PENELITIAN

Bulan ke
Kegiatan
1 2 3 4 5 6
Persiapan X
Pelaksanaan X
Penelitian X X X
Pengolahan data X
Penyusunan X
skripsi
TERIMA KASIH

You might also like