You are on page 1of 44

Patient centered care

ASUHAN BERFOKUS PADA PASIEN


Asuhan Pasien
Model Traditional

KARS Dr.Nico Lumenta


Asuhan Pasien
Model
Patient Centered
Care
Model Tradisional Asuhan Pasien
Pada m
odel in
a i terko
poten danya 2 Kub ndisi
si kon
flik leb u,
ih ting
gi !!
“Dokter = Captain of the ship”
Fisio Perawat
terapis Apoteker
Radio Dokter
grafer
“Disease Pasien
centered
care”
Ahli
Analis Gizi
Barrier
Lainnya
(“Medical paternalism”)

Dokter merupakan PUSAT / UNIT SENTRAL dalam Model


Tradisional asuhan pasien, tetapi…..
Patient safety tidak terjamin !!
(Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS, eds. To err is human: building
a safer health system. Washington, D.C.: National Academy Press, 2000.)

Laporan
Institute of Medicine – IOM
TO ERR IS HUMAN
Building a Safer Health System
fe ty
s a n !!
n t m i
a tie erja
P kt
a
tid

“Wake-up Call”
…….bagi dunia pelayanan kesehatan…….
6 DIMENSI MUTU DARI Institute of
Medicine

1. Keselamatan Pasien
2. Efektif
3. FOKUS PADA PASIEN
4. Tepat waktu
5. Efisien
6. Adil
• Asuhan berfokus pasien/Patient-centered
care didasari oleh pendapat bahwa para
pasien adalah partisipan aktif dalam
membangun strategi kesehatan bagi diri
mereka sendiri.
• Hal ini berarti bahwa pemberi asuhan dan
pasien mempunyai tanggung jawab dalam
mengkomunikasikan informasi dan hal-hal
yang menjadi perhatian.
• Tidak ada dua klien yang serupa dan tidak ada satu
cara memberikan asuhan yang dapat diterapkan
kepada seluruh klien
• Bahkan, setiap klien mempunyai cara pandang
berbeda terhadap mutu menu ataupun
lingkungannya.
•  ada satu hal yang harus dipastikan, yaitu :
setiap pasien mendapatkan apa yang diperlukannya
dalam suatu lingkungan yang penuh asuhan – dengan
cara memberikan asuhan yang “ secara sadar
mengadopsi cara pandang pasien”  (through the
patient’s eye)
• Picker’s Institute dan Harvard Medical School
mengembangkan 8 DIMENSI ASUHAN BERFOKUS
PASIEN /THE EIGHT DIMENSIONS OF PATIENT-
CENTERED CARE melalui wawancara, survey dan
pengalaman pasien serta pemberi asuhan, sehingga
dapat disarikan ke dalam delapan dimensi tersebut.
• Paradigma yang mendasarinya adalah bagaimana
mengerti apa yang paling dirasakan penting oleh
pasien untuk mencapai proses kesembuhannya,
bagaiman pasien merasa terasuh dan mempunyai
pengalaman yang positif
National Research Corporation
1. Penghargaan Terhadap Nilai, Apa Yang Disukai
Serta Kebutuhan Yang Diungkapkan Dari Pasien.

• Pasien menunjukkan kebutuhannya untuk dikenali


dan diperlakukan sebagai individu oleh staf
rumahsakit. Mereka sangat memperhatikan
penyakitnya serta keadaannya dan ingin selalu
terinformasikan.
• Suasana yang penuh penghargaan pada pasien
sebagai individu adalah dengan berfokus pada
kualitas kehidupannya.
• Libatkan pasien dalam keputusan-keputusan medis.
• Berikan pada pasien rsa hormat dan penghargaan
atas otonominya sebagai individu.
2. KOORDINASI DAN INTEGRASI ASUHAN MEDIS

• Pasien menyatakan bahwa pada saat sakit


merasa terancam dan tak berkuasa. Asuhan
medis yang terkoordinasi dengan tepat akan
meringankan perasaan ini.
• Area dimana rasa ketakberdayaan tersebut dapat
dikurangi meliputi:
• Koordinasi asuhan klinis;
• Koordinasi layanan-layanan penunjang
• Koordinasi lini terdepan yang mengasuh pasien
3. PENJELASAN DAN PENDIDIKAN
• Pasien merasakan adanya informasi yang tidak
disampaikan serta staf tidak sepenuhnyajujur
tentang kondisi dan prognosis mereka.
• Berdasarkan wawancara pada survey, rasa takut ini
dapat dikurangi dengan tiga jenis informasi
• Informasi atas status klinis, perkembangan serta
prognosis
• Informasi tentang proses asuhan yang akan
dijalaninya
• Informasi untuk memfasilitasi otonomi, asuhan
pribadi serta promosi kesehatan.
4. KENYAMANAN FISIKAL
• Tingkat kenyamanan fisik yang dialami pasien mempunyai
pengaruh yang sangat besar terhadap pengalaman metreka.
• Tiga area yang amat penting bagi pasien:
• Manajemen nyeri
• Bantuan terhadap kebutuhan kegiatan
hidup sehari-hari
• Lingkungan sekeliling rumahsakit
5. DUKUNGAN EMOSIONAL DAN UPAYA
MENGURANG KETAKUTAN DAN KECEMASAN

• Rasa takut dan cemas yang berhubungan dengan


kondisi sakit dapat melemahkan seperti halnya efek
fisikal.
• Pemberi asuhan medis harus memberikan perhatian
khusus pada:
• Kecemasan atas status fisik, pengobatan dan
prognosis
• Kecemasan terhadap akibat penyakit terhadap
dirinya dan keluarganya
• Kecemasan atas dampak finansial dari penyakitnya
6. KETERLIBATAN KELUARGA DAN TEMAN-TEMAN
• Pasien mengungkapkan pentingnya peran keluarga
dan teman serta sering juga mengungkapkan dampak
kesakitannya terhadap keluarga/teman.
• Dimensi keluarga pada asuhan berfokus pasien
adalah:
• Memberikan akomodasi bagi keluarga dan teman
• Melibatkan keluarga/teman dekat dalam
pengambilan keputusan
• Mendukung keluarga/teman sebagai pemberi
asuhan
• Mengenali kebutuhan keluarga dan teman pasien
7. KESINAMBUNGAN DAN TRANSISI
• Pasien seringkali menyatakan kecemasan yang tinggi tentang
kemampuan mereka untuk merawat dirinya sendiri setelah
keluar rumahsakit.
• Untuk memenuhi kebutuhantersebut, pemberi asuhan perlu:
• memberikan informasi rinci yang mudah dimengerti
berkaitan dengan pengobatan, keterbatasan fisik,
kebutuhan diet, dll.
• Mengkoordinasikan dan merencanakan pengobatan dan
layanan yang sedang dijalani, sesudah pulang
• Berikan informasi yang berkaitan dengan akses yang
berkaitan dengan tunjangan klinikal, sosial, fisikal dan
finansial yang berkesinambungan.
8. Kemudahan untuk mendapatkan asuhan
• Pasien perlu mengetahui bahwa mereka bisa
mendapatkan asuhan setiap saat diperlukan.
• Pada asuhan rawat jalan, area-area berikut penting
bagi pasien:
• Akses ke rumahsakit, klinik dan praktek dokter
• Ketersediaan transportasi
• Kemudahan membuat perjanjian konsultasi
• Ketersediaan konsultasi bila diperlukan
• Aksesibilitas untuk layanan spesialis apabila dilakukan rujukan
• Instruksi yang jelas tentang bila dan bagaimana untuk mendapatkan
rujukan.
MODEL MEDIKAL MODEL FOKUS PADA PASIEN
Pasien berperan pasif Pasien berperan atif
(pasien lebih banyak diam) (mengajukanberbagai pertanyaan)
Pasien merupakan penerima Pasien merupakan mitra dalam
pengobatan rencana pengobatan
Dokter mendominasi percakapan Dokter berkolaborasi dengan pasien
(tidak menawarkan pilihan-pilihan (menawarkan pilihan, mendiskusikan
pro dan kontranya)
Asuhan berfokus pada penyakit Asuhan berfokus pada kualitas hidup
(penyakit merupakan fokus dari (pasien fkus pada keluarga dan
kegiatan sehari-hari) kegiatan lainnya)
Dokter berbicara dominan Dokter lebih mendengarkan daripada
berbicara
Pasien mungkin taat atau tidak pada Pasien lebih taat pada rencana
rencana pengobatan pengobatan
(pengoabtan mengakomodasi kultur
dan nilai pasien)
PPA
Patient Centered Care
Core Concept

in

=
pl

C
lin
i

D al
is
I n PA

PJ L
rd

ic
Dignity &

P
te

P ea
Respect
im

de
T

r
=

Infor-
Pasien Partici-
PPA

mation

PPA
Sharing Keluarga pation

si n
ra ie
In
K rpr

eg as
te
ol o

Collaboration

nt P
a b fe

ri n
or sio

Te ha
as n

su
i al

Profesional Pemberi Asuhan : A


mereka yg secara langsung
memberikan asuhan kpd pasien, a.l.
dokter, perawat, bidan, ahli gizi,
apoteker, psikolog klinis, penata
anestesi, terapis fisik dsb PPA (Nico Lumenta, 2015)
• Asuhan kepada pasien diberikan oleh profesional
pemberi asuhan (PPA) dengan fondasi 4 pilar : Etik,
Kebutuhan pasien, Mutu & Patient safety, serta
Evidence based medicine & Value based medicine
• Standar Akreditasi Nasional RS mengharuskan RS
melaksanakan asuhan kepada pasien dalam pola
Pelayanan Fokus (pada) Pasien – Patient Centered
Care / PCC
• Pada sisi PPA, paradigmanya adalah Interprofessional
Collaboration dgn elemen2 : responsibility,
accountability, coordination, communication,
cooperation, assertiveness, autonomy, and mutual
20
trust and respect. Dengan DPJP sebagai Team Leader
• Dalam konteks PCC, semua PPA termasuk Apoteker
memberikan kontribusi profesinya dalam tingkatan
yg setara
• Asuhan pasien terdiri dari 2 blok kegiatan : Asesmen
pasien dan Implementasi rencana - monitoring
• PPA melakukan asuhan pasien, termasuk Apoteker
dan perkembangan klinis pasien dicatat dalan CPPT :
Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi /
Integrated note
• Pelayanan Farmasi menggunakan berbagai form yg
juga berfungsi sbg Checklist
PPA
Patient Centered Care
Core Concept

in

=
pl

C
lin
i

D al
is
I n PA

PJ L
rd

ic
Dignity &

P
te

P ea
Respect
im

de
T

r
=

Infor-
Pasien Partici-
PPA

mation

PPA
Sharing Keluarga pation

si n
ra ie
In
K rpr

eg as
te
ol o

Collaboration

nt P
a b fe

ri n
or sio

Te ha
as n

su
i al

Profesional Pemberi Asuhan : A


mereka yg secara langsung
memberikan asuhan kpd pasien, a.l.
dokter, perawat, bidan, ahli gizi,
apoteker, psikolog klinis, penata
anestesi, terapis fisik dsb PPA (Nico Lumenta, 2015)
Pa
da
m
po h od
te an el i
ns ya ni
ik 1 t
DPJP on Ku erk
fli bu on
Clinical Leader : k r , di
Perawat/ Apoteker en si
• Kerangka pokok da
Bidan h
asuhan
• Koordinasi Psikologi Pasien, Nutrisionis/
• Kolaborasi Klinis Dietisien
Keluarga
• Sintesis 24 jam
• Interpretasi Penata Terapis
• Review Anestesi Fisik
• Integrasi asuhan
Lainnya

Lainnya
1. PASIEN adalah Pusat Pelayanan, Pasien adalah bagian dari Tim
2. DPJP : sebagai Clinical Leader

3. NAKES PPA (Profesional Pemberi Asuhan), merupakan Tim


Interdisiplin, diposisikan di sekitar pasien, tugas mandiri, delegatif,
kolaboratif, kompetensi memadai, sama penting / setara pd kontribusi
profesinya
4. PPA  Integrasi Asuhan
Ringkasan Ciri Pokok PCC
1. Pasien = Pusat dalam proses asuhan pasien (patient care)  PCC Patient
Centered Care
2. Konsep inti PCC :
A. Sisi Pasien : Martabat & Respek, Informasi, Partisipasi, Kolaborasi
B. Sisi PPA : DPJP adalah Clinical Leader, PPA adalah Tim Interdisiplin, Kolaborasi
Interprofesional, DPJP – Clinical Leader, Asuhan Pasien Terintegrasi
3. Profesional Pemberi Asuhan (PPA)  Tim Interdisiplin, dgn kompetensi
memadai, termasuk Interproffesional Competency, dgn Kolaborasi
Interprofesional (Interproffesional Collaboration), memberikan kontribusi
profesinya yg setara. Tugas mandiri, delegatif dan kolaboratif
4. DPJP adalah sbg Clinical/Team Leader : kerangka pokok asuhan pasien,
koordinasi, sintesa, interpretasi, review, integrasi asuhan
5. Pasien & keluarga adalah Mitra PPA  bagian dari tim : mereka ikut memilih
alternatif  ikut merasa memiliki keputusan  ikut bertanggungjawab
6. Dalam konteks PCC, Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager (berbasis klien)
menjaga kontinuitas pelayanan serta kendali mutu – biaya utk memenuhi 25
kebutuhan Ps dan keluarga
Proses Asuhan Pasien Diagram
P PA IAR
u g a s M andiri Patient Care
oT e giatan
lo k” k
o 2 “b

1 Penc
Asesmen Pasien atat
(Skrining, “Periksa Pasien”)
an
1. Informasi dikumpulkan :  I S
Anamnesa, pemeriksaan, pemeriksaan lain /
penunjang, dsb O

PPA :
2. Analisis informasi :  A
Menetapkan Diagnosis / Masalah / Kondisi A
Dokter Untuk mengidentifikasi Kebutuhan Yan Pasien
Perawat
Bidan 3. Rencana Asuhan/Plan of Care:  R
Apoteker Merumuskan rencana dan sasaran terukur P
Nutrisionis Untuk memenuhi Kebutuhan Yan Pasien
Dietisien
Teknisi
Medis 2 Pemberian Pelayanan
(Penata-
Anestesi) Implementasi Rencana
Terapis Fisik
Monitoring
efi ni si Patient-Centered Care
D
IOM – Institute of Medicine
Patient-centered care as “care that is respectful of and
responsive to individual patient preferences, needs and
values, and ensuring that patient values guide all
clinical decisions.”

KARS Dr.Nico Lumenta


‘Patient-centered care’ sebagai “asuhan yang
menghormati dan responsif terhadap pilihan,
kebutuhan dan nilai-nilai pribadi pasien. Serta
memastikan bahwa nilai-nilai pasien menjadi panduan
bagi semua keputusan klinis”
pe ktif
s
Per sien What are the Core Concepts of Patient Centered Care?
Pa
1. MARTABAT DAN RESPEK.
• Profesional Pemberi Asuhan mendengarkan, menghormati &
menghargai pandangan serta pilihan pasien & keluarga.
• Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural pasien
& keluarga dimasukkan dlm perencanaan pelayanan dan pemberian
pelayanan kesehatan
2. BERBAGI INFORMASI.
• Profesional Pemberi Asuhan mengkomunikasikan dan berbagi
informasi secara lengkap pasien & keluarga.
• Pasien & keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan
akurat
• Dgn 3 asesmen: metode, substansi/kebutuhan edukasi, konfirmasi
3. PARTISIPASI.
• Pasien & keluarga didorong dan didukung utk berpartisipasi dlm
asuhan, pengambilan keputusan & pilihan mereka
4. KOLABORASI / KERJASAMA.
• Pimpinan pelayanan kesehatan bekerjasama dgn pasien & keluarga
dalam pengembangan, implementasi dan evaluasi kebijakan dan
program; Partnering with Patients and Families to Design a Patient and Family-Centered Health Care System.
Johnson, B et al. Institute for Family-Centered Care 2008
ektif
Pe r s
fe
p
s ional n Core Concepts of Patient Centered Care
Pr o
r i A suha
e
Pemb
1. DPJP ADALAH CLINICAL LEADER.
• DPJP menyusun kerangka asuhan, melakukan koordinasi, kolaborasi, sintesis,
interpretasi, review dan mengintegrasikan asuhan pasien
2. PPA MERUPAKAN TIM INTERDISIPLIN
• Profesional Pemberi Asuhan diposisikan mengelilingi pasien
• Kompetensi yang memadai
• Berkontribusi setara dalam fungsi profesinya
• Tugas mandiri, kolaboratif, delegatif, bekerja sebagai satu kesatuan
memberikan asuhan yang terintegrasi
3. KOLABORASI INTERPROFESIONAL
• Kolaborasi Interprofesional
• Edukasi Interprofesional
• Kompetensi praktik kolaborasi interprofesional
• Termasuk bermitra dengan pasien-keluarga
4. ASUHAN PASIEN TERINTEGRASI
• Asuhan pasien terintegrasi oleh PPA dgn DPJP sbg Clinical Leader
• Keputusan klinis selalu diproses berdasarkan juga nilai-nilai pasien

(Sintesis berbagai refernsi, 2014)


Standar Pelayanan Pasien : Tujuan utama pelayanan kes RS adalah pelayanan pasien….

Pelayanan
Manajemen
Fokus Pasien
Risiko RS
 Risiko Klinis
(Patient Centered
Po
Care) la
24
so fis
F ilo ien
n sep pas )
Ko uhan t care

KARS Dr.Nico Lumenta


As tien “Safety is a fundamental
(Pa
Etik principle of patient care
and a critical component
of Quality Management.”
• Mutu
4 Fondasi Kebutuhan •
Patient (World Alliance for Patient
PPA Asuhan pasien Pasien
Safety Safety, Forward Programme,
• Asuhan Medis WHO, 2004)
• Asuhan Keperawatan

EBM
Asuhan Gizi
• Asuhan Obat VBM • Evidence Based Medicine
• Value Based Medicine

(Nico A Lumenta & Adib A Yahya, 2012)


Asuhan Pasien Terintegrasi
Konsep PCC
Elemen dalam Asuhan Pasien Terintegrasi
A. DPJP sebagai Clinical Leader *
B. PPA – Tim Interdisiplin
C. Case Manager
D. Integrated Clinical Pathway
E. Integrated Discharge Planning
F. Asuhan Gizi Terintegrasi
G. Keterlibatan Pasien – Keluarga
RENUNGKAN PERBEDAAN : PPA DAN PASIEN

PPA :
 Menjalani pendidikan bertahun2,
kompeten, memiliki kewenangan
 Pelayanan pasien dijalankan dgn PPA
standar, rutin, homogen, serba jelas. : ub
a
 Aktivitas individu PPA @ tidak 24 jam men h para
jadi di
dalam asuhan pasien  hanya 1 shift “ber gma “m
part e
ner ” layani
dgn ” pasi

KARS
pasi e
Pasien : en n
 Pasien tidak “pernah” melalui
“pendidikan untuk menjadi pasien” !!!
 Masuk RS seperti masuk “hutan”, relatif
banyak yg tidak jelas, pengalaman
baru….
 Relatif tidak punya kewenangan ikut
ambil keputusan, harus ikut “kata”
“Hutan”
dokter…
 Ada rasa cemas, ngeri, bingung, takut. P CC : N
othing a
 Individu Pasien @ 24 jam selama asuhan bout me with
ou t me
PPA
Patient Centered Care
Core Concept

in

=
pl

C
lin
i

D al
• Perspektif Pasien

is
I n PA

PJ L
rd

ic
• Perspektif PPA

P
te
Dignity &

P ea
Respect
im

de
T

r
=

Infor-
Pasien Partici-

PPA
PPA

mation
Sharing Keluarga pation

si n
ra ie
In
K rpr

eg as
te
ol o

Collaboration

nt P
a b fe

ri n
or sio

Te ha
as n

su
i al

Profesional Pemberi Asuhan : A


mereka yg secara langsung
memberikan asuhan kpd pasien, a.l.
dokter, perawat, bidan, ahli gizi,
apoteker, psikolog klinis, penata
anestesi, terapis fisik dsb PPA (Nico Lumenta, 2015)
Core Concepts of Patient Centered Care
Perspektif PPA
1. Interdisciplinary Team
• Profesional Pemberi Asuhan diposisikan mengelilingi pasien
• Kompetensi yang memadai
• Berkontribusi setara dalam fungsi profesinya
• Tugas mandiri, kolaboratif, delegatif, bekerja sebagai satu kesatuan
memberikan asuhan yang terintegrasi
2. Interprofessionality
• Kolaborasi Interprofesional
• Edukasi Interprofesional
• Kompetensi Praktik Kolaborasi Interprofesional
3. DPJP adalah Clinical Leader.
• DPJP melakukan koordinasi, kolaborasi, sintesis, interpretasi, review dan
mengintegrasikan asuhan pasien  “motor” integrasi asuhan
4. Asuhan Pasien Terintegrasi
• Asuhan pasien terintegrasi oleh PPA dgn DPJP sbg Clinical Leader
• Keputusan klinis selalu diproses berdasarkan juga nilai-nilai pasien

(Sintesis berbagai refernsi, 2014)


PPA : Kompetensi Kolaborasi Interprofesional
Interprofessional Collaborative Practice Competency Domains

Interprofessional Education Collaborative Expert Panel.. Core competencies for interprofessional collaborative practice:
Report of an expert panel. Washington, D.C.: Interprofessional Education Collaborative, (2011)
Kompetensi dalam Kolaborasi Interprofesional (38)
Ranah Kompetensi 1: Values/Ethics for Interprofessional
Practice (10)
Bekerja bersama Nakes dari profesi lain untuk memelihara iklim saling
respek (menghormati) dan berbagi nilai2.
Ranah Kompetensi 2: Roles/Responsibilities (9)
Menggunakan pengetahuan dari peran masing2 guna memperoleh dan
mengatasi kebutuhan layanan kesehatan dari pasien dan populasi yang
dilayani.
Ranah Kompetensi 3: Interprofessional Communication (8)
Berkomunikasi dengan pasien, keluarga, komunitas, dan profesional
kesehatan lain dengan cara yang responsif dan bertanggung jawab yang
mendukung suatu pendekatan tim dalam pemeliharaan kesehatan serta
pengobatan penyakit.
Ranah Kompetensi 4: Teams and Teamwork (11)
Menerapkan nilai2 membangun-relasi dan prinsip2 dinamika tim untuk
kinerja efektif dalam tim dgn peran yang berbeda untuk merencanakan
dan memberikan asuhan berfokus pasien-/populasi yang aman, tepat
waktu, efisien, dan wajar.
Interprofessional Education Collaborative Expert Panel.. Core competencies for interprofessional collaborative practice:
Report of an expert panel. Washington, D.C.: Interprofessional Education Collaborative, (2011)
Keterlibatan Pasien – Keluarga
Patient & Family Engagement
Patient- and family-centered care is a
change in thinking
• from serving patients and families
• to partnering with patients and
families.

KARS Dr.Nico Lumenta


• And that’s a very big difference !!
Senior Vice President, Patient and Family Centered Care,
MCG Health System

(Strategies for Leadership, Advancing The Practice of Patient- and Family-Centered Care, A
Resource Guide for Hospital Senior Leaders, Medical Staff and Governing Boards. American
Hospital Association and Institute for Family Centered Care, 2004)
Patient Centered Care: Key Elements
Teams of RNs and PCTs collaborate to:
Engage your
patient in their
care during
bedside report
Communicate the Set daily individualized
plan of care and patient focused goals
goal achievement and work plans
to the next shift
Patient

Collaborate with your


patient, their family and Safety is a priority
the team in huddle with your
interdisciplinary team
rounds Pain, Toileting and
Positioning are key
during
hourly rounds

Everyone’s
For Every Patient Everyday
Responsibility

Drawn from the NMH Henderson Framework for Nursing Practice


Kesimpulan tentang Patient
Centered Care
• Satu dari 6 dimensi mutu dari IOM
• Picker Institute – 8 dimensi PCC
• “Nothing about me without me”
• The right care in the right way at the
right time
• Providing the care that the patient
needs in the manner the patient
desires at the time the patient desires
Shaller, D. Patient-Centered Care: What Does It Take?
http://www.pickerinstitute.org/documents/PI%20Shaller%20Final%20Report.pdf

You might also like