Professional Documents
Culture Documents
Farfis Dispersi Koloid
Farfis Dispersi Koloid
Disusun Oleh :
Kelas : 4D /Kelompok 2
Dosen : Yudi Srifiana, M. farm., Apt
1. Dispersi
Molekuler 2. Dispersi Koloid 3. Dispersi Kasar
• Ukuran Partikel ≤
1nm
Tidak terlihat •Ukuran 1nm – 0,5µm
• •Tidak bisa dianalisis dg
•Dapat terlihat dengan
dengan mikroskop mikroskop
mikroskop biasa •Tidak dapat melewati
elektron •Dapat terlihat dengan kertas saring biasa
• Dapat melewati mikroskop elektron •Tidak berdialisis melewati
ultrafilter dan •Dapat melewati kertas melalui membran
saring semipermeabel
membran semi •Tidak dapat melewati •Tidak berdifusi
permeabel membran semipermeabel
•Co/ butir – butir pasir
• Mengalami Difusi •Difusinya berlangsung
sangat lambat •Sebagian besar emulsi dan
Cepat •Co/mentega, keju, cat, suspensi farmasetis, sel
• Co/ molekul susu, dll sel darah merah
oksigen, ion-ion
biasa,glukosa
Beberapa bentuk yang dimiliki Oleh partikel koloid
Metode Pemisahan
Dispersi Koloid
Karena perbedaan ukuran, partikel – partikel
koloid relatif mudah dipisahkan dari partikel – partikel
molekuler. Teknik pemisahannya dikenal dengan
dialisis dan ultrafirasi.
Dialisis merupakan proses pemurnian suatu sistem
koloid dari partikel - partikel bermuatan yang
menempel pada permukaan Pada proses digunakan
selaput Semipermeabel. Proses pemisahan ini
didasarkan pada perbedaan laju transport partikel.
Prinsip dialisis digunakan dalam alat cuci darah bagi
penderita gagal ginjal.
Ketika dialisis dan ultrafiltrasi dilakukan untuk
menghilangkan pengotor bermuatan, seperti
kontaminan ionik, proses dapat dipercepat dengan
menggunkan potensial listrik lintas membran. Proses
ini disebut elektrodialisis.
Prinsip membran ini diilustrikan pada
gambar disamping yang menunjukan
bahwa pada kesetimbangan, bahan
koloid ditahan dalam kompartemen A,
sedangkan bahan subkoloid
terdistribusi merata pada kedua sisi
membran. Dengan terus menerus
memindahkan cairan dalam
kompartemen B, bahan koloid murni
dalam kompartemen A yang tidak
bercampur dengan kontaminan
subkoloid mungkin diperoleh.
Tipe Tipe Dispersi Koloid
Tipe tipe dispersi koloid yg mungkin terbentuk berdasarkan
interaksi partikel, molekul, atau ion fase terdispersi dengan
molekul medium dispersi , Sistem koloid diklasifikasikan menjadi
tiga golongan :
1. Koloid Liofilik (suka pelarut):
Biasanya diperoleh hanya dengan melarutkan bahan
tersebut dengan pelarut yg digunakan. Karena mempunyai
afinitas terhaadap medium dispersi, maka zat-zat yang demikian
itu membentuk dispersi kolidal antar sol dengan mudah. Contoh:
gom acacia atau gelatin.
Istilah liofilik hanya berarti apabila diterapkan pada bahan
yang terdispersi dalam suatu medium dispersi khusus.Suatu
bahan yang membentuk sistem koloid liofilik dalam satu cairan
tertentu (misalnya, air) kemungkinan tidak membentuk sistem
koloid seperti itu dalam cairan lain (misalnya, benzen).
2. Koloid Liofobik (tidk suka pelarut) : Koloid liofobik umumnya
tersusun dari partikel-partikel anorganik yang terdispersi dalam air.
Hal ini disebabkan karena tidak terdapat lapisan solven yang
mengelilingi partikel.
Contoh : perak iodida, emas, belerang, dll.