You are on page 1of 18

By: I Putu Wibawa Putra, S.KM, M.P.

H
 James AF Stoner : kemampuan mengarahkan
dan mempengaruhi untuk melaksanakan tugas
tertentu dengan menciptakan suasana yang
tepat membantu bawahannya bekerja sebaik
mungkin

 Stephen P. Robins dalam (Nawawi, 2006 : 20)


Kemampuan mempengaruhi suatu kelompok ke
arah pencapaian tujuan
M. Josephson, Ijeng Wiraputera (1976) dalam (Soetopo, 2010 : 213)
sebagai berikut:
Kepemimpinan merupakan hasil interaksi antar individu dalam
kelompok, bukan sesuatu yang timbul dari status atau kedudukan
seseorang. Status dapat meningkatkan atau merusak efektifitas sikap
kepemimpinan.
Semua anggota mempunyai potensi untuk memimpin dan
memperlihatkan sikap kepemimpinan
Seseorang yang berhasil menjadi pemimpin dalam suatu situasi,
belum tentu demikian halnya dalam situasi yang lain. Dengan demikian,
kepemimpinan berarti bisa beralih dari suatu situasi ke situasi.
Efektifitas sikap kepemimpinan diukur dari tujuan, produktifitas dalam
mencapai tujuan itu dan solidaritas pembinaan kelompok.
 Kesimpulan :

Kepemimpinan adalah kemampuan seorang


pemimpin untuk mempengaruhi orang lain
untuk mencapai tujuan bersama yang telah
direncanakan
 Membuat perencaan menyeluruh untuk diri
sendiri & bagi organisasi
 Perencanaan ada 2 hal :
1. Tertulis  kegiatan - kegiatan jangka panjang
2. Tidak Tertulis  kegiatan – kegiatan jangka
pendek
 Peka terhadap perkembangan situasi
 Mampu mendeteksi hambatan – hambatan
yang akan terjadi

 Memiliki jiwa setia


 Harus memberi teladan
 Fungsi pemimpin untuk meneliti kemampuan
pelaksanaan rencana
 Dapat mengatasi hambatan yang ada

 Tidak mudah dilakukan


 Dapat dilakukan secara individu, kelompok,
komisi, dll
 Mampu memberi semangat
 Pemberian reward & punishment
 Membantu menciptakan iklim sosial yang baik.
 Membantu kelompok untuk mengorganisasikan diri.
 Membantu kelompok dalam menetapkan prosedur
kerja.
 Mengambil tanggung jawab untuk menetapkan
keputusan bersama dengan kelompok.
 Memberi kesempatan pada kelompok untuk belajar dari
pengalaman
 Cakap
 Percaya diri
 Tanggung jawab
 Berani
 Tangkas dan ulet
 Kesabaran menuju keberhasilan.
 Memiliki visi yang jauh ke depan.
 Orang-orang yg dipimpinnya sbg subjek
 Usaha utk memanfaatkan kemampuan setiap orang
yang ada dalam organisasi utk berpartisipasi dlm
kegiatan
 Dalam mengambil keputusan selalu melalui proses
musyawarah
 Berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork
 Menempatkan kekuasaan di tangan satu orang atau
sekelompok kecil
 Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal
 Kedudukan bawahan semata-mata sbg pelaksana
keputusan, perintah dan bahkan kehendak
pimpinan
 Gabungan antara demokratis & otoriter
 Pemimpin menyampaikan hasil analisa masalah &
mengusulkan tindakannya
 Staf dapat memberi kritik & saran 
dipertimbangkan oleh pemimpin
 Keputusan akhir oleh kelompok
 Kebalikan dari kepemimpinan otoriter

 Didominasi oleh perilaku kepemimpinan

kompromi dan kepemimpinan pembelot


 Kedudukan pemimpin sebagai simbol

 Pemimpin melimpahkan wewenang &

keputusan pada staf


Tidak ada satupun gaya kepemimpinan yang baik
maupun yang buruk, namun sebagai seorang
pemimpin hendaknya dapat menggunakan gaya
kepemimpinan yang mendahulukan kepentingan
bersama dan sesuai dengan situasi yang dihadapi

You might also like