You are on page 1of 10

UAS HOSPITAL ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP

Critical Review
Jurnal Internasional
Dr. dr. Sandra Dewi, MARS
PRODI MARS
UNIVERSITAS ESA UNGGUL, JAKARTA
Bentuk Penugasan
• Mahasiswa –masing mahasiswa secara individu. akan diberikan 1 jurnal internasional
yang mengandung konten terkait semua bahan kuliah.
• Jumlah artikel adalah 7, maka diwajibkan untuk memastikan setiap artikel dibagikan
secara random, sehingga per artikel maksimum direview oleh maksimal 4-5 mahasiswa.
• Setelah masing –masing membaca, maka ditugaskan membuat review jurnal sesuai
contoh, ke dalam bentuk file PPT singkat.
• Bentuk dokumen PPT dimulai dengan Judul Jurnal (tetap judul asli, jangan
diterjemahkan), tetapi isi pembahasan dituliskan dalam Bahasa Indonesia sesuai
pendapat masing-masing mahasiswa, yang dapat dikaitkan dengan buku teori atau
artikel lain untuk memperkaya pembahasan.
• Batas Periode Pengumpulan UAS : maksimal 2 minggu setelah diumumkan
• Masing-masing mahasiswa mengupload dokumen PPT ke learning system Esa Unggul
sebelum batas waktu yang ditentukan
• Diharapkan semua mahasiswa tepat waktu mengumpulkan Hasil Ujian, karena due date
akan terkunci dari sistem e-learning.
Apakah Critical Review?

• A critical review is the summarization and evaluation of the ideas and information
in an article.
• Reviewing critically means thinking carefully and clearly and taking into
consideration both the strengths and weaknesses in the material under review.
• Bukan diterjemahkan/ disalin, tetapi dicari pokok pikir penelitinya, ringkas dengan
tepat, dan kritisi idenya
• Cari kekhususan yang dihasilkan peneliti tersebut melalui penelitian / artikeL ini
• Berikan pendapat Mahasiswa berdasarkan bahan bacaan ini dan bahan lainnya yang
akan menjadi opini berbasis ilmiah dari masing-masing mahasiwa.
• Manfaat : persiapan /pembiasaan membaca dan menulis akademik ( Academic
Writing) dan melatih Bahasa Inggris (membaca/ pasif, minimal)
• Contoh ( pelajari sistematika berikut ini, maksimum 10 slide termasuk
O H
N T
CO
Relationships Among Locus Of Control, Learned Helpless, And
Mathematical Jurnal: Large-scale Assessments in Education
Volume 7:4 & Halaman 1-19
Tahun2019
Penulis: Jihyun Hwang

Reviewer : Nama Mahasiswa/Nomor Mahasiswa


Angkatan…Kelas …

Bulan…………….Tahun 2022
Abstrak- Rangkum abstrak singkat

• Jurnal yang berjudul ‘Relationships among locus


of control, learned helpless, and mathematical
literacy in PISA 2012: focus on Korea and Finland’
mengumpulkan bukti untuk teori atribusi. Untuk
menjelaskan perasaan siswa tidak berdaya ketika
belajar matematika. Hubungan Antara literasi di PISA
2012 dan belajar ketidakberdayaan juga diamati.
• Abstrak atau pendahuluan hanya menjelaskan sekilas
tentang tujuan penelitian yang akan dibahas
sehingga pembaca hanya mengetahui sedikit
infornmasi dari abstrak penelitian.
Tuliskan dengan ringkas isi Pendahuluan dan
Ringkasan Kerangka Teori
• Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan bukti empiris untuk hubungan Antara empat atribusi pada
Gambar 1. Untuk menjawab pertanyaan penelitian, saya mengandalkan literatur tentang ics top berikut: (1) apa yang
dipelajari ketidakberdayaan adalah, (2) bagaimana telah dipelajari secara teoritis dan empiris, dan (3) bagaimana
belajar ketidakberdayaan berbeda dalam berbagai konteks budaya. Ketidakberdayaan yang dipelajari melibatkan
keyakinan bahwa tidak peduli seperti yang kita dapat alasan intutif.
• Penulis mengungkapkan bahwa Guru dan pendidik telah mengakui masalah yang semakin banyak siswa menyerah pada
pelajaran matematika. Media public telah serius membahas keadaan para siswa yang menghindari belajar matematika.
• Secara khusus, belajar ketidakberdayaan diadopsi dalam penelitian ini karena tiga alasan: (1) ada tubuh besar
penelitian psikologi pendidikan pada ketidakberdayaan yang dipelajari yang mendasar bagi penelitian kami; (2)
karakteristik matematika yang mengabaikan mirip dengan apa yang studi sebelumnya pada ketidakberdayaan yang
dipelajari telah ditemukan. Namun, dalam konteks Korea, tidak ada penelitian telah ditemukan untuk mendefinisikan
“penghindaran matematika”; dan (3) ada dikumpulkan, tetapi tidak dianalisis dataset, yaitu Program Penilaian Siswa
Internasional (PISA) tahun 2012. Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD 2013).
• Diener dan Dweck (1978) Menyatakan bahwa siswa cenderung merasa tidak mampu belajar matematika jika mereka
berpikir bahwa hasilnya adalah diluar kendali mereka. Clarke (2003), Sangat penting untuk memahami bahwa
perbandingan studi berkontribusi mengartikulasikan persamaan dan perbedaan Antara system pendidikan.
Metode Analisis-jelaskan
sesuai penjelasan di jurnal
• Analisis data : analisis data terdiri dari dua
langkah. Pertama, analisis regresi ordinal
diterapkan untuk menghasilkan kemampuan
masalah. Safe_mode bahwa siswa merasa belajar
ketidakberdayaandalam koneksi ke tingkat
kesepakatan untuk setiap atribusi.
• Kedua, analisis regresi linear digunakan untuk
menguji apakah Korea menunjukkan hubungan
yang berbeda secara signifikan antara literasi
matematika dan belajar ketidakberdayaan dari
Finlandia.
Hasil Penelitian: ambil konklusi
dari paper yang dibaca

• Hasil analisis menunjukkan bahwa mahasiswa Korea cenderung merasa ketidakberdayaan


yang dipelajari dalam kasus berikut: (1) siswa setuju bahwa kegagalan mereka adalah
karena kemampuan mereka; (2) siswa tidak setuju bahwa mereka mampu berhasil dalam
matematika dengan usaha yang cukup; (3) siswa sangat setuju bahwa materi kursus sulit;
dan (4) siswa sangat setuju bahwa kegagalan siswa dalam matematika adalah karena
kemalangan.
• Model Korea dan Finlandia dapat dikatakan sama levelnya, dengan tingkat signifikansi dari
tingkat kuat hingga sedang, karena kesenjangan berkisar dari 41,03 ke 46,05.
• Namun, kesenjangan antara siswa Finlandia dan Korea memiliki perbedaan bermakna
sebesar 16,08. Ini berarti siswa Finlandia memiliki lompatan besar dalam skor rata-rata
mereka dari sedang hingga kuat dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di Korea.
Simpulan
• Peneliti telah meneliti cara di mana siswa atribut kegagalan mereka untuk penyebab yang
dirasakan. Model Weiner awalnya disarankan empat atribusi utama: kemampuan akademik, usaha
yang dihabiskan dalam persiapan, kesulitan tugas, dan keberuntungan dalam memecahkan tugas.
Kebanyakan penelitian sebelumnya menyatakan bahwa siswa akan merasa ketidakberdayaan yang
dipelajari jika penyebab ceived per- berada di luar kendali mereka. Menyertai penelitian
sebelumnya, saya memeriksa yang cenderung merasa ketidakberdayaan yang dipelajari di Korea
dan Finlandia oleh atribusi. Selain itu, saya menggambarkan hubungan antara ketidakberdayaan
yang dipelajari dan literasi matematika di masing-masing negara. Penelitian ini menerapkan
single-level model regresi asli, yang bisa lebih disederhanakan mempertimbangkan desain
stratified sampling dari PISA 2012.
• Opini Penulis : INI SANGAT PENTING, ORIGINAL PEMIKIRAN INDIVIDU
Analisis statistik multilevel termasuk didalamnya variabel kontekstual dapat
memberikan kontribusi untuk pemahaman yang lebih baik. Kelompok kami
mengusulkan Penelitian kualitatif pada topik yang sama karena dapat memberikan
rincian tentang hal –hal yang tidak dapat terjawab dari hasil penelitian ini. Terakhir,
bisa jadi perlu untuk meninjau penelitian sebelumnya tentang cara mengubah siswa
terutama yang berasal dari negara Indonesia karena kondisi Korea dan Finlandia
terkait sistem Pendidikan sangat berbeda
Analisis Tambahan (sesuai tambahan bacaan literatur lain dari masing-masing mahasiswa)
Plus dan Minus/atau pendalaman /setuju atau tidak setuju
atau kaitkan dengan kondisi di Indonesia

Kelebihan
Kekurangan
• Penulis menjabarkan • Abstrak atau pendahuluan hanya
penelitian dengan rinci diberikan gambaran tujuan
berdasarkan data-data yang penelitian saja, dan belum
valid, pemilihan metode dalam menjelaskan secara singkat
penelitian sangat tepat. tentang konten dan hasil serta
manfaat penelitian ini
• Banyak topik khusus yang
dijelaskan dengan detil. • Bahasa Inggrisnya tidak baik,
sulit dimengerti

You might also like