You are on page 1of 5

RELATIVITAS BUDAYA:

STRUKTUR PENALARAN &


PANDANGAN HIDUP KONSELI

Pertemuan Keduabelas
RELATIVITAS BUDAYA
● Teori
relativitas budaya memandang bahwa setiap individu memiliki standar nilai sesuai d
engan konteks latar belakang budayanya sendiri.
● Relativisme menganggap bahwa setiap budaya baik tergantung pada sudut pandang
mana yang diambil, karena sebenarnya semua budaya itu baik menurut kekhasan daer
ah masing-masing.
● Perbedaan budaya mempengaruhi perbedaan pemikiran dan persepsi pada setiap indi
vidu.
Memahami Penalaran & Sudut Pandang Konseli
 Salah satu keterampilan dalam komunikasi konseling adalah keterampilan
memahami pikiran konseli.

 Struktur penalaran dan pandangan dunia konseli erat kaitannya dengan


budaya dan kognisi.

 Terdapat perbedaan proses berpikir pada individu berdasarkan tingkat


pendidikannya.

 Orang yang tidak memiliki kemampuan baca tulis memiliki pola pikir yang
berbeda dengan orang yang buta huruf.

 Individu yang menggunakan tradisi oral atau teknik hapalan lebih baik dalam
kemampuan mengingat.
MENTALITAS ORANG INDONESIA
Konsep waktu yang bersifat sekuler Menggantungkan hidup pada nasib
Gagasan atau keyakinan bahwa masa lalu akan kembali. Pasrah pada nasib, kehilangan semangat untuk berusaha,
Konselor perlu mengantisipasi pemikiran konseli yang dan menjalani hidup apa adanya tanpa perencanaan.
seperti itu menjadi here and now. Konselor perlu memberikan pemahaman yang benar
mengenai konsep takdir sehingga konseli menjadi lebih
proaktif dan optimis.

Sikap kekeluargaan dan gotong royong Orientasi nilai budaya vertikal


Sikap gotong royong bagaikan pisau bermata dua. Sikap Adanya sikap senioritas dan kepatuhan kepada orang
gotong-royong menyebabkan individu lebih empati yang lebih tua. Oleh karena itu individu sulit untuk
namun disisi lain konseli menjadi tergantung dan kurang bersikap kritis karena cenderung mengadopsi nilai yang
bertanggungjawab untuk menyelesaikan sudah ada.
permasalahannya sendiri.
TERIMA KASIH

You might also like