You are on page 1of 14

Akidah Islam

Kelompok 2 :
Silvia Ningsih
Shabrina
Subuh
Pembahasan
01 Pengertian Akidah 03 Manfaat Akidah

02 Ruang Lingkup 04 Kesimpulan


Akidah

03 Ciri-ciri Akidah
Pengertian Akidah
Akidah menurut bahasa Arab (etimologi) berasal dari kata al-‘aqdu yang
berarti ikatan, at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat,
al-ihkaamu yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-
wah yang berarti mengikat dengan kuat. Sedangkan menurut Istilah
(terminologi), akidah adalah iman yang teguh dan pasti tanpa ada keraguan
sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Akidah Islam adalah keimanan yang
bersifat teguh dan pasti kepada Allah SWT, dengan segala kewajiban,
bertauhid, dan taat kepada-Nya, beriman kepada Malaikat-malaikat-Nya,
Rasul-rasul-Nya, Kitab-kitab-Nya, hari akhir, takdir baik dan buruk, dan
mengimani seluruh apa-apa yang telah sahih tentang prinsip-prinsip Agama
(Ushuluddin).
Sebagaimana termasuk dalam surah Al-
Baqarah ayat 285. Allah SWT berfirman:

“Rasul (Muhammad) beriman pada (Al-Qur’an) yang diturunkan


kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin.
Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab
kitab-Nya, dan rasul-rasulNya. (Mereka berkata,)“Kami tidak
membeda-bedakan seorang pun dari rasul rasul-Nya.” Mereka juga
berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan
kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali”.”
‫اإلسالم‬
Ruang Lingkup Akidah

A. Akidah Uluhiyah

Akidah Uluhiyah adalah keyakinan atass segala macam ibadah


hanya dilakukan untuk Allah SWT. Akidah ini merepresentasikan
rukun iman yang pertama, yaitu iman kepada Allah SWT. Seperti
firman Allah dalam surah Al-Anbiyaa ayat 92

Artinya:“Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua;


agama yang satu dan Aku adalah Rabb-mu, maka beribadahlah
kepada-Ku (semata-mata)”(QS al-Anbiyaa’:92)
‫اإلسالم‬
Ruang Lingkup Akidah
B. Akidah Ruhanniyah

Akidah Ruhanniyah adalah keyakinan atas satu-satunya pencipta


didunia ini hanyalah Allah SWT. Mulai dari alam semesta,
malaikat, jin, iblis, setan, dan roh. Semuanya tunduk dan patuh
terhadap perintah Allah. Akidah ini merepresentasikan rukun
iman yang kedua, yakni iman kepada malaikat Allah.
Sebagaimana firman Allah dalam surah Maryam ayat 65

Artinya: “Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan segala sesuatu
yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh
hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui
ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?”(QS
Maryam:65).
‫اإلسالم‬
Ruang Lingkup Akidah

C. Akidah Nubuwwah

Akidah Nubuwwah adalah keyakinan yang berhubungan dengan


nabi dan rasul serta termasuk kitab-kitab yang diturunkan kepada
mereka, mukjizat, serta karamahnya. Akidah ini menunjukkan
bagian dari rukun iman yang ketiga dan keempat, yaitu iman
kepada Kitab dan Rasul Allah.
‫اإلسالم‬
Ruang Lingkup Akidah
D. Akidah Sam’iyyah Akidah sam’iyyah adalah keyakinan tentang segala sesuatu yang
hanya bisa diketahui lewat dalil Al-Qur’an dan Assunah. Seperti alam barzah,
akhirat, azab kubur, hari kiamat, surga, dan neraka. Hal tersebut juga sebagaimana
rukun iman yang kelima dan keenam, yaitu iman kepada hari akhir dan iman kepada
Qada dan Qadar. Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al Araf ayat 187

Artinya: Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan


terjadi?”Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada
Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain
Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di
bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya
kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad),
“Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui.”(QS. Al Araf:187)
Ciri-ciri Akidah
1. Marifatullah Mengenali dan mengetahui serta beriman kepada Allah SWT, nama-
nama-Nya yang mulia serta sifat-sifat-Nya yang suci dari segala kekurangan. Antara
cara untuk kita meningkatkan keunggulan terhadap Allah yang ditemukan dengan
bukti-bukti yang ada di alam ini.

2. Marifatur Risaalah Mengenali Kerasulan dan mempercayai rasul-rasul yang dipilih


oleh Allah untuk menerima wahyu dan menyampaikan syariatnya serta menjadi
pembimbing dan memimpin seluruh makhluk kepada jalan yang hak dan agama
Allah yang benar, yaitu agama Islam.

3. Ma’rifatul Batsi (mengenali hari kebangkitan) Mengetahui dan mempercayai tentang


hari kebangkitan yaitu di mana manusia dibangunkan dari kubur masing-masing,
dikumpulkan dan dihisab segala amalan sama ada yang baik atau yang buruk untuk
menghasilkan balasan pahala atau siksaan dan di sana juga adanya shiratal
Mustaqim, surga dan neraka.
Manfaat Akidah bagi umat Islam

Adapun manfaat mempelajari akidah Islam diantara-Nya;

1. Memperoleh petunjuk hidup yang benar.


2. Selamat dari pengaruh kepercayaan yang akan membawa kerusakan dan jauh dari kebenaran.
3. Memperoleh ketenangan hidup yang hakiki karena ada hubungan batin dengan sang pencipta.
4. Tidak mudah terpengaruh dengan dunia yang sifatnya sebentar, yang kekal adalah akhirat.
5. Mendapat jaminan surga jika akidahnya tak tercampur dengan syirik dan selamat dari kekalnya
Neraka.
6. Membebaskan dirinya dari Ubudiyah/ penghambaan kepada selain Allah, baik bentuknya kekuasaan,
harta, pimpinan maupun lainnya.
7. Membentuk pribadi yang seimbang yaitu selalu kepada Allah baik dalam keadaan suka maupun
duka.
Contoh Akidah Dalam Profesi Sanitarian
Pada profesi sanitarian, prinsip-prinsip akidah Islam yang relevan mencakup:

1. Tauhid: Kesadaran bahwa tindakan mereka harus diarahkan kepada kebaikan umat
manusia sebagai bentuk ibadah kepada Allah.
2. Ihsan: Berusaha memberikan pelayanan kesehatan dengan kesempurnaan dan kasih
sayang kepada pasien.
3. Keadilan dan Kesetaraan: Berlaku adil dan setara terhadap semua pasien tanpa
memandang perbedaan suku, ras, agama, atau status sosial.
4. Etika Profesi: Menjunjung tinggi etika dalam praktek medis, termasuk kerahasiaan dan
integritas.
5. Niat Ikhlas: Memiliki niatan yang ikhlas untuk mendekatkan diri kepada Allah dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
6. Kesabaran dan Syukur: Menghadapi tantangan dengan sabar dan tetap bersyukur atas
nikmat Allah.
7. Kewajiban Membantu Sesama: Memberikan perawatan dan bantuan dengan sukarela dan
ikhlas tanpa mengharapkan imbalan dari orang lain.
8. Tanggung Jawab dalam Pengelolaan Sumber Daya: Mengelola peralatan medis dan
sumber daya lainnya dengan bijaksana dan efisien untuk kepentingan pasien dan
masyarakat.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa akidah (kepercayaan) itu sesuatu hal yang
pertama-tama yang diserahkan oleh Rasulullah dan yang dituntutnya
dari manusia untuk dipercayai dalam tahapan pertama daripada
tahapan dakwah Islamiyah dan merupakan seruan setiap Rasul yang di
utus Oleh Allah SWT, kebenaran itu dipatrikan oleh manusia dan
diyakini kesahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala
sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu Sedangkan syariah
adalah peraturan-peraturan yang diciptakan Allah atau yang diciptakan
pokok-pokoknya di dalam berhubungan dengan tuhannya, saudara
sesama manusia, dengan alam dan hubungannya dengan kehidupan.
Terima Kasih
Referensi

Rahman, N. R. A., Ashilah, N., & Arsyam, M. (2022). Pengertian


Akidah Islam.

You might also like