You are on page 1of 54

INTERPROFFESSIONAL EDUCATION (IPE) dan

INTERPROFFESSIONAL COLABORATION (IPC)

Dr. Heru Subaris Kasjono.SKM.MKes

22/08/2023 1
KONSEP INTERPROFFESSIONAL EDUCATION (IPE) dan
INTERPROFFESSIONAL COLABORATION (IPC)

Latar Belakang:
WHO 
1. Menyelesaikan masalah kesehatan dapat
dipertanggung jawabkan sebagai
teamwork  (IPC)
2. Tenaga kes diharapkan terbiasa melakukan
IPC dengan cara menanamkan sejak dini
pada lingkungan Pendidikan , dengan IPE.

22/08/2023 4
• Tenaga kesehatan memiliki tuntutan untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu di era global seperti saat ini.
Pelayanan bermutu dapat diperoleh melalui
praktik kolaborasi antar tenaga kesehatan
• Pelayanan kesehatan sering sekali ditemukan
kejadian tumpang tindih pada tindakan
pelayanan antar profesi yang diakibatkan
karena kurangnya komunikasi antar tenaga
kesehatan dalam kerjasama tim
(Sedyowinarso dkk., 2011).
• Kurangnya komunikasi maka akan
membahayakan pasien dalam memberikan
pelayanan yang bisa menyebabkan pasien
terjatuh atau dalam keadaan bahaya. Selain
itu kurang nya komunikasi juga menyebabkan
terlambatnya dalam pemberian pengobatan
dan diagnosis terhadap pasien yang yang
berpengaruh terhadap outcome pasien.
• Kurangnya kemampuan komunikasi tersebut
terjadi karena tidak adanya pelatihan atau
pendidikan penerapan kolaborasi antar tenaga
kesehatan.
• Untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan, kemampuan kolaborasi antar
tenaga kesehatan perlu ditingkatkan. Salah
satu strategi untuk meningkatkan kemampuan
kolaborasi antar tenaga kesehatan adalah
melalui perubahan proses pendidikan
profesional
• Metode yang dapat digunakan adalah melalui
interprofessional education (Liaw, Siau, Zhou,
& Lau, 2014; Sedyowinarso dkk., 2011;
Steketee, Forman, Dunston, Yassine,
Matthews, Saunder, Nicol, & Alliex, 2014).
• Interprofessional education (IPE) merupakan
bagian integral dari pembelajaran professional
kesehatan, yang berfokus pada belajar
dengan, dari, dan tentang sesama tenaga
kesehatan untuk meningkatkan kerja sama
dan meningkatkan kualitas pelayanan pada
masyarakat.
• Peserta didik dari beberapa profesi kesehatan
belajar bersama dalam meningkatkan
pelayanan kepada pasien secara bersama-
sama (kolaborasi) dalam lingkungan
interprofesional
• Model ini berfungsi untuk mempersiapkan tenaga
kesehatan yang memiliki kemampuan berkolaborasi
dengan tenaga kesehatan yang lain dalam sistem
kesehatan yang kompleks. (Becker, Hanyok, &
Walton-Moss, 2014). Sehingga, strategi pendidikan
komunikasi melalui IPE antara perawat dengan
dokter atau tenaga kesehatan lainnya dapat
membangun budaya komunikasi dan kolaborasi yang
efektif dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat (Liaw, Siau, Zhou, & Lau, 2014).
TATANAN PELAYANAN KESEHATAN
AMAN
BERKESINAMBUNGAN
UTUH
UKP BERKUALITAS UKK
MEMUASKAN

UKM

22/08/2023 14
Pengertian:
1. IPE  Pendidikan Terintegrasi 
menjelaskan bahwa Pembelajaran
Interprofesional adalah kesempatan
sebuah profesi untuk belajar dengan,
dari, dan tentang satu sama lain untuk
memfasilitasi kolaborasi saat Praktik.

22/08/2023 15
2. Suatu proses dimana sekelompok Mhs
atau Profesi Kes yg memiliki perbedaan
latar belakang profesi melakukan
pembelajaran bersama, berinteraksi
sebagai tujuan utama, serta untuk
berkolaborasi dalam upaya Promotif,
Preventif, kuratif, rehabilitatif (WHO,
1988)

22/08/2023 16
Tujuan

1. Profesi kesehatan dapat menumbuhkan


kemampuan antar profesi
2. Dapat merancang hasil pembelajaran
yang memberikan kemampuan
berkolaborasi
3. Meningkatkan praktik dan saling
melengkapi

22/08/2023 17
Lanjutan Tujuan

4. Meningkatkan pelayanan dan memicu


perubahan, untuk Individu, Keluarga dan
Masy
5. Menerapkan analitis kritis untuk berlatih
kolaborasi
6. Menjalin hubungan dan saling pengertian
dalam belajar antar profesi

22/08/2023 18
Domain IPE
• Nilai/etik kolaborasi antar profesi
• Peran dan tanggung jawab masing-masing
profesi
• Komunikasi antar profesi
• Bekerja di dalam tim

22/08/2023 19
Pentingnya komunikasi yang efektif dalam mencegah konflik antar profesi

1. Tujuan komunikasi antar profesi (Untuk


memudahkan, melaksanakan, dan melancarkan
jalannya pelayanan kesehatan. Ada 4:
a. Menyatakan pikiran, pandangan, dan pendapat
b. Membagi informasi
c. Menyatakan perasaan dan emosi
d. Melakukan koordinasi
2. Fungsi komunikasi antar profesi

a. Menyampaikan informasi kepada sesama


profesi atau antar profesi
b. Meningkatkan kemampuan untuk saling
memahami antar profesi
c. Meningkatkan keterlibatan seluruh profesi
yang berada dalam organisasi pelayanan
kesehatan
Lanjutan Fungsi
d. Meningkatkan keterlibatan seluruh profesi
yang berada dalam organisasi pelayanan
kesehatan
e. Meningkatkan hubungan kerja yang
harmonis dan bersinergi antar profesi
f. membantu para anggota profesi memiliki
kemampuan dalam mengambil keputusan
dalam suasan yang ambigu dan tidak pasti.
22/08/2023 22
Dimensi Komunikasi

Dimensi Komunikasi ada 2:


1. Dimensi komunikasi internal, Lawrence D.
Brennan  Pertukaran gagasan di antara ketua
dan anggota tim guna terwujudnya tujuan, yang
berlangsung secara horisontal dan vertikal.
Terdiri:
a. Komunikasi vertikal
b.Komunikasi horizontal atau lateral
c. Komunikasi diagonal
Lanjutan Dimensi….

2. Dimensi komunikasi eksternal.


Komunikasi yang dilakukan oleh tim pelayanan
kesehatan dengan tim lain diluar kesehatan,
atau masyarakat sebagai penerima layanan.
a. Tim pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
b. dari masyarakat kepada tim pelayanan
kesehatan.
Teknik komunikasi antar profesi
Mendengar aktif:
a. Pandang lawan bicara saat sedang bicara
b. Tidak menyilangkan kaki dan tangan
c. Hindari gerakan yang tidak perlu
Lanjutan Teknik kom..

d. Anggukkan kepala jika klien membicarakan


hal yang penting atau memerlukan umpan
balik
e. Condongkan tubuh ke arah lawan bicara

22/08/2023 26
Tantangan
• Meskipun IPE ini dapat membangun budaya
komunikasi dan kolaborasi yang efektif dalam
memberikan pelayanan kepada pasien, namun ada
beberapa tantangan dalam pelaksanaannya
• Tantangan tentang pelaksanaan IPE menurut World
Health Organization tahun (2010) menyatakan
bahwa banyak sistem kesehatan di negara-negara di
dunia yang sangat terfragmentasi pada akhirnya
tidak mampu menyelesaikan masalah kesehatan di
negara itu sendiri.
• Hal ini kemudian disadari karena
permasalahan kesehatan sebenarnya
menyangkut banyak aspek dalam kehidupan,
dan untuk dapat memecahkan satu persatu
permasalahan tersebut atau untuk
meningkatkan kualitas kesehatan itu sendiri,
tidak dapat dilakukan hanya dengan sistem
uniprofessional
• Kontribusi berbagi disiplin ilmu ternyata
memberi dampak positif dalam penyelesaian
berbagai masalah kesehatan (Pfaff, 2014).
Hambatan IPE
• Beberapa penelitian menyebutkan bahwa terdapat
hambatan dalam penyelenggaraan IPE. Hambatan
ini terdapat dalam berbagai tingkatan dan terdapat
pada pengorganisasian, pelaksanaan, komunikasi,
budaya ataupun sikap. Sangat penting untuk
mengatasi hambatan-hambatan ini sebagai
persiapan mahasiswa dan praktisi profesi kesehatan
yang lebih baik demi praktik kolaborasi hingga
perubahan sistem pelayanan kesehatan (Becker,
Hanyok, & Moss, 2014).
Hambatan-hambatan yang mungkin muncul
adalah

1. masalah komunikasi,
2. kedisiplinan,
3. profesional,
4. evaluasi,
5. pengembangan pengajar,
6. sumber keuangan, jarak geografis,
1. kekurangan pengajar
2. interdisipliner,
3. kepemimpinan dan dukungan administrasi,
4. tingkat persiapan peserta didik,
5. logistik,
6. kekuatan pengaturan, promosi, perhatian dan
penghargaan,
7. resistensi perubahan,
8. beasiswa, dan
9. komitmen terhadap waktu (Pfaff, 2014).
• Menurut Sedyowinarso (2011) hambatan yang
terjadi pada penyelenggaraan IPE adalah dari ego
masing masing profesi, beragamnya birokrasi dan
kurikulum di tiap institusi pendidikan profesi
kesehatan, fasilitas fisik dan konsep pembelajaran
yang belum jelas, paradigma terhadap profesi
kesehatan , kekaburan identitas dan peran masing-
masing profesi, belum adanya kejelasan paying
hokum tiap profesi kesehatan, serta budaya .
• Kemampuan bekerjasama secara interprofesi
(interprofessional teamwork) tidak muncul
begitu saja, melainkan harus ditemukan dan
dilatih sejak dini mulai dari tahap perkuliahan
agar mahasiswa mempunyai bekal
pengetahuan dan keterampilan.
• Dalam dunia kesehatan, IPE dapat terwujud
apabila para mahasiswa dari berbagai program
studi di bidang kesehatan serta disiplin ilmu
terkait berdiskusi bersama mengenai konsep
pelayanan kesehatan dan bagaimana
kualitasnya dapat ditingkatkan demi
kepentingan masyarakat luas.
• Secara spesifik, IPE dapat dimanfaatkan untuk
membahas isu-isu kesehatan maupun kasus
tertentu yang terjadi di masyarakat supaya
melalui diskusi interprofesional tersebut
ditemukan solusi-solusi yang tepat dan dapat
diaplikasikan secara efektif dan efisien.
• Penerapan IPE diharapkan dapat membuka
mata masing-masing profesi, untuk menyadari
bahwa dalam proses pelayanan kesehatan,
seorang pasien menjadi sehat bukan karena
jasa dari salah satu profesi saja, melainkan
merupakan konstribusi dari tiap profesi yang
secara terintegrasi melakukan penanganan
masalah kesehatan.
• Pengembangan IPE di institusi pendidikan
kesehatan tidak terlepas dari konsep berubah.
Perubahan merupakan suatu proses di mana
terjadinya peralihan atau perpindahan dari status
tetap (statis) menjadi status yang bersifat
dinamis. Perubahan dapat mencakup
keseimbangan personal, sosial maupun
organisasi untuk dapat menerapkan ide atau
konsep terbaru dalam mencapai tujuan tertentu.
Bagaimana pada PolkesYo
1. PolkesYo mempunyai tugas dan fungsi
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi,
 Pengabdian Kepada Masyarakat
(Pengabmas Terpadu)
2. PolkesYo mempunyai tanggung jawab
membantu langsung pada masyarakat,
khususnya dalam bidang kesehatan

22/08/2023 39
Lanjutan pada Poltekkes

3. Pengabdian Kepada Masy., dilaksanakan


secara nyata, secara terpadu yang melibatkan
beberapa profesi di PolesYo (Jur. Analis
Kes, Jurusan Gizi, Jur. Kebidanan, Jur.
Keperawatan, Jur. Keperatan Gigi dan Jur. Kes.
Lingkungan).

22/08/2023 40
Lanjutan pada Poltekkes

4. Secara bersama-sama melakukan kegiatan


Pengabdian kepada masyarakat sesuai bidang
ilmu masing-masing yang dipadukan, dalam
menyelesaikan / memberi solusi terhadap
permasalahan yang ada di Masyarakat

22/08/2023 41
Lanjutan pada Poltekkes

5. Pengabdian Masyarakat secara terpadu


dilaksanakan dengan harapan akan memberi
manfaat bagi masyarakat, dosen maupun
mahasiswa, secara komprehensif dengan
memperhatikan budaya dan situasi
setempat.

22/08/2023 42
Tujuan Umum Pengabmas Terpadu
Tujuan pengabdian kepada masyarakat
terpadu adalah terwujudnya pengabdian
kepada masyarakat berbasis penalaran dan
karya penelitian yang bermanfaat dalam
memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai
implementasi dari Inter Professional education
(IPE) dan Inter Professional Colaburation (IPC)

22/08/2023 43
Tujuan Khusus Pengabmas Terpadu
1. Memberikan solusi berdasarkan kajian
akademik atas kebutuhan, tantangan,
atau persoalan yang dihadapi
masyarakat di bidang kesehatan, baik
secara langsung maupun tidak
langsung;

22/08/2023 44
Lanjutan Tujuan Umum

2. Menerapkan IPTEK di bidang kesehatan


kepada masyarakat untuk
pengembangan martabat manusia dan
keutuhan alam;

22/08/2023 45
Lanjutan

3. Menggerakkan dan mendayagunakan


potensi hasil penelitian yang dimiliki dosen
untuk kepentingan pembelajaran dan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

22/08/2023 46
Lanjutan

4. Menggerakan dan memberdayakan


masyarakat untuk meningkatkan
kualitas perilaku kebiasaan hidup bersih
dan sehat.

22/08/2023 47
Manfaat Pengabmas Terpadu
1. Bagi Lembaga,
PolkesYo sebagai Lembaga Perguruan Tinggi yang
mengemban amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi,
salah satunya melaksanakan kegiatan Pengabdian
kepada masyarakat secara terpadu;
2. Bagi Para dosen dan mahasiswa
Dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dalam
bentuk implementasi ilmu pengetahuan dan
teknologi sesuai profesinya di lingkungan PolkesYo;

22/08/2023 48
3. Bagi masyarakat,
Dengan pemberdayaan masyarakat akan
memperoleh manfaat secara langsung baik
pengetahuan, sikap dan perilaku, sehingga
dapat meningkatkan kualitas Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat.

22/08/2023 49
Langkah – langkah
1. Mengenal wilayah, yang mencakup orientasi
wilayah RT, Jumlah Penduduk (KK) dan fasilitas
kes. (pengkajian dan screening)
2. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah
kesehatan dengan tepat dan benar, melalui:
a. Pemetaan wilayah.
b. Pengumpulan data.
c. Analisis data
d. Merumuskan masalah.

22/08/2023 50
Lanjutan langkah-langkah

3. Menginformasikan Rumusan Masalah kesehatan


yang ditemukan kepada, tokoh masyarakat;
4. Melaksanakan pelayanan Kesehatan sesuai
dengan profesinya dan melaksanakan
pembinaan terhadap posyandu;
5. Menggerakkan dan meningkatkan peran serta
masyarakat ;
6. Menyampaikan hasil kegiatan kepada
Puskesmas dan masyarakat (Laporan)
22/08/2023 51
Metode Pendekatan
1. Program pendidikan masyarakat, berupa kegiatan-
kegiatan pelatihan, Penyuluhan dan pendampingan
berbagai aspek kesehatan di masyarakat, dilaksanakan
oleh lintas profesi di lingkungan Polkes Yo.
2. Pelayanan kesehatan kepada masyarakat, berupa
kegiatan – kegiatan pendampingan terhadap Keluarga
yg menghadapi masalah kes.
3. Bantuan aplikasi teknologi tepat guna di bidang
kesehatan
4. Penerapan hasil penelitian
5. Pengembangan kewirausahaan.

22/08/2023 52
Contoh Kasus IPE/IPC
• Seorang ibu menyusui, membawa anaknya ke
posyandu Mawar dengan keluhan, anaknya
yang bernama Budi diare 4 – 5 kali, tidak mau
makan bubur yang dibuatkannya . Bapaknya
sopir angkot yang suka merokok. Kamar di
rumahnya lembab. Ternyata Budi juga
menderita karies

22/08/2023 53

You might also like