Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Elisabeth W. Lusitania
19.P1.0034
• Krisis hipertensi tekanan darah sistolik 180 mmHg atau lebih tinggi, atau tekanan darah
diastolik 120 mmHg atau lebih.
• Kedaruratan jika disertai gejala kerusakan organ vital seperti angina, dispnea, sakit kepala,
gangguan neurologis akut, oliguria, dan anuria.
• Tujuan penelitian membandingkan penggunaan captopril oral dan sublingual pada pasien
dengan urgensi hipertensi yang dirawat di UGD
Metode
• Di IGD captopril digunakan oral atau sublingual tergantung dari dokter yang bertanggung jawab
• Pasien dianamnesis masuk kriteria inklusi informed consent pemeriksaan sebagai syarat
penelitian diberikan captopril 25 mg secara oral maupun sublingual TD diukur dalam 10, 30
dan 60 menit Penurunan TD 25% dari TD awal setelah pemberian captopril 1 jam dianggap
responsive penyesuaian terapi oral pasien dipulangkan dan dicatat dalam penelitian
• Protokol penelitian ini dikonfimasi dengan pedoman etika Helsinki Declaration, 1975. Disetujui oleh
komite etik lokal rumah sakit.
Analisis statistik
• Analisis statistik SPSS 15.0 (SPSS Inc., Chicago, IL).
• Kesesuaian dengan distribusi normal variabel diperiksa menggunakan gambar (histogram) dan
metode analisis (uji Kolmogorov-Smirnov/Shapiro-Wilk).
• Analisis deskriptif untuk variabel berdistribusi normal diberikan dengan menggunakan rata-rata dan
SD.
• Perubahan SBP, DBP, dan tekanan darah rata-rata (MBP) pada efek captopril dengan metode
sublingual atau oral dianalisis menggunakan analisis varian ukuran berulang.
• Total tingkat kesalahan tipe-1 untuk signifikansi statistik ditetapkan sebesar 5%.
Hasil
Hasil
Hasil
Diskusi
• Krisis hipertensi ditandai dengan peningkatan tekanan darah yang tiba-tiba dan mewakili lebih dari
25% dari semua urgensi/kedaruratan medis, seringkali mengancam nyawa pasien.
• Penurunan tekanan darah lambat dengan obat oral atau sublingual lebih dari 24 sampai 48 jam
disarankan dalam urgensi hipertensi.
• Nifedipin sublingual menurunkan tekanan darah dengan cepat dan efektif dalam hipertensi
emergensi.
• Memiliki efek samping jantung berdebar, kemerahan, takikardia, dan sakit kepala tidak
direkomendasikan
Diskusi
• Guerrera et al., dan Angeli et al., efek penurun tekanan darah captopril sama efektifnya dengan
nifedipine, dengan efek samping yang lebih sedikit.
• Pemberian sublingual rasa tidak enak dan trauma mukosa lokal sehingga digunakan ketika
pasien tidak dapat menelan.
Diskusi
Dessi et al., Salkic et al., dan Didapatkan penyerapan captopril yang rendah dari
Dali et al., memiliki hasil rongga sublingual kelinci, beberapa penelitian lain tidak
bertentangan tentang menemukan perbedaan dalam proporsi penurunan TD,
penggunaan sublingual penghambatan aktivitas renin plasma, dan
captopril. penghambatan ACE.
PENELITIAN INI banyak pada pengukuran TD 10 dan 30 menit dan ini signifikan secara
statistik, dan perbedaan penurunan TD menghilang pada pengukuran
60 menit.
Sesuai dengan penelitian Chetty et al., Sesuai dengan penelitian Pe´rez et al.,
• Hipertensi emergensi diobati dengan obat intravena untuk mendapatkan penurunan tekanan
darah yang cepat.
• Dalam penelitian ini captopril sublingual ditemukan menurunkan TD lebih efisien dalam 30
menit pertama, tetapi perbedaan ini disamakan pada 60 menit.
• Ketika tidak diperlukan pengurangan TD segera, salah satu metode dapat digunakan.