You are on page 1of 18

SIBLING RIVAL

RY
Arisda Candra Satriawati, SST., M.Tr.Keb
FIK Universitas Wiraraja
Arisda Candra Satriawati, SST., M.Tr,Keb

PENGERTIAN SIBLING RIVALRY
 Kamus kedokteran Dorland (Suherni, 2008): sibling (anglo-
saxon sib dan ling bentuk kecil) anak-anak dari orang tua yang
sama, seorang saudara laki-laki atu perempuan. Disebut juga
sib. Rivalry keadaan kompetisi atau antagonisme. 

 Sibling rivalry adalah kompetisi antara saudara


kandung untuk mendapatkan cinta kasih, afeksi dan
perhatian dari satu kedua orang tuanya, atau untuk
mendapatkan pengakuan atau suatu yang lebih.

 Sibling rivalry adalah kecemburuan, persaingan dan


pertengkaran antara saudara laki-laki dan saudara
perempuan. Hal ini terjadi pada semua ortu yang
mempunyai dua anak atau lebih.
Arisda Candra Satriawati, SST., M.Tr,Keb

PENYEBAB SIBLING RIVALRY

 Masing-masing anak  bersaing untuk menentukan


pribadi mereka
 Anak merasa kurang mendapatkan perhatian, disiplin
dan mau mendengarkan dari ortu mereka.
 Anak-anak merasa hubungan dengan ortu  mereka
terancam oleh kedatangan anggota keluarga baru/ bayi
 Tahapan perkembangan anak  baik fisik  maupun emosi
yg dapat mempengaruhi proses kedewasaan dan
perhatian terhadap satu sama lain.
 Anak frustasi karena merasa lapar, bosan atau letih
sehingga memulai pertengkaran.
Arisda Candra Satriawati, SST., M.Tr,Keb
NEXT...

 Kemungkinan, anak tidak tahu cara untuk


mendapatkan perhatian atau memulai permainan
dengan saudara mereka.
 Dinamika keluarga dalam memainkan peran.

 Pemikiran ortu  tentang agresi dan pertengkaran 


anak yang berlebihan dalam  keluarga adalah normal.
 Tidak memiliki waktu untuk berbagi, berkumpul
bersama dengan anggota keluarga
 Ortu mengalami stress  dalam menjalani
kehidupannya.
 Anak-anak mengalami stress  dalam kehidupannya.

 Cara ortu  memperlakukan  anak dan menangani


konflik yang terjadi pada mereka.
Arisda Candra Satriawati, SST., M.Tr,Keb

BENTUK SIBLING
RIVALRY
ASPEK BENTUK
Menggigit, memukul, mencakar,
Fisik melukai, menendang, dan
mengompol.
Benci, cemburu, pura-pura sakit,
mudah marah, menangis, rewel,
Psikis
cengeng dan menjadi nakal
Mengejek, bertengkar,
Sosial
menggertak, dan mengganggu.
KARAKTERISTIK POLA HUBUNGAN SIB-
Arisda Candra Satriawati, SST., M.Tr,Keb

RIV
 Kualitas emosi relasi itu. Baik emosi positif dan negatif
yang intensif seringkali saling diekspresikan diantara
saudara kandung.

 Rasa kekeluargaan dan keakraban relasi itu. Saudara


kandung biasanya sangat menegenal satu sama lain, dan
keakrakaban ini mengidentifikasikan bahwa mereka dapat
saling mendukung, menggoda, atau menyepelekan
tergantung situasinya

 Variasi dalam relasi dengan saudara kandung. Beberapa


saudara kandung mendeskripsikan relasi mereka secara
lebih positif daripada sudara kandung lainnya. Jadi
terdapat beberapa variasi dalam relasi dengan saudara
kandung.
Arisda Candra Satriawati, SST., M.Tr,Keb

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


HUBUNGAN SAUDARA KANDUNG
Faktor Keterangan

Dipengaruhi oleh sejauh mana anak mendekati


Sikap orang keinginan dan harapan orang tua, sikap dan perilaku
tua anak terhadap anak yang lain dan terhadap orang
tuanya.

Urutan dalam Anak diberi peran menurut urutan kelahiran dan


posisi mereka diharapkan memerankan peran tersebut.

Jenis Kelamin Kombinasi perempuan-perempuan, terdapat lebih


Saudara banyak iri hati daripada dalam kombinasi laki-
Kandung perempuan atau laki-laki

Perbedaan Orang tua cenderung mengharapkan anak yang lebih


Usia tua menjadi model yang baik dan adik mengikuti
Arisda Candra Satriawati, SST., M.Tr,Keb NEXT

Jumlah saudara yang kecil cenderung menghasilkan


Jumlah
hubungan yang lebih banyak perselisihan daripada
Saudara
jumlah saudara yang besar

Hubungan antarsaudara kandung tampak jauh lebih


rukun dalam keluarga yang menggunakan disiplin
Jenis Disiplin
otoriter dibandingkan dengan keluarga yang
mengikuti pola permisif.

Orang lain baik anggota keluarga maupun teman


orang tua atau guru dapat menimbulkan atau
Pengaruh
memperhebat ketegangan yang telah ada antara
Orang Luar
saudara kandung dengan membandingkan anak yang
satu dengan yang lain.
Arisda Candra Satriawati, SST., M.Tr,Keb

DAMPAK SIBLING RIVALRY


 Hubungan buruk antar saudara pada awal kehidupan
anak dapat menjadi ”luka batin” yang dibawa seumur
hidup, yang tidak hanya mempengaruhi hubungan antar
saudara saat ini, tapi juga hubungan dengan teman di
sekolah atau di masyarakat, bahkan juga hubungan
dengan anak-anaknya kelak.

 Sibling pada satu sisi saudara kandung dapat dianggap


sebagi pesaing dalam memanfaatkan sumberdaya dari
orangtua. Pada perspektif ini seorang anak dapat
mengalami kemunduran perkembangan (regresi) yang
disebabkan oleh kelahiran adiknya
Arisda Candra Satriawati, SST., M.Tr,Keb
NEXT

 Sibling rivalry bisa menimbulkan masalah jika


permusuhan semakin dalam, pertengkaran dapat
membahayakan anak kembar, atau membuat salah
satu anak menjadi rendah diri

 Membanding-bandingkan adalah akar permasalahan


persaingan saudara kandung, akan menimbulkan rasa
benci.
Arisda Candra Satriawati, SST., M.Tr,Keb

SEGI + SIBLING
RIVALRY

a. Mendorong anak mengatasi perbedaan


b. Cara cepat untuk berkompromi dan bernegosiasi
c. Mengontrol dorongan untuk bertindak agresif
Arisda Candra Satriawati, SST., M.Tr,Keb

MENGATASI SIB-
RIV
a. Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.
b. Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.
c. Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak
d. Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada
bersaing antara satu sama lain.
e. Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain
ketika konflik biasa terjadi.
f. Mengajarkan anak-anak cara-cara positif untuk
mendapatkan perhatian dari satu sama lain.
g. Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan
dengan kebutuhan anak. Sehingga adil bagi anak satu
dengan yang lain berbeda.
Arisda Candra Satriawati, SST., M.Tr,Keb

NEXT...
h. Merencanakan kegiatan klg yang menyenangkan bagi
semua orang.
i. Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup
dan kebebasan mereka sendiri.
j. Ortu  tidak perlu langsung campur tangan kecuali saat
tanda-tanda akan kekerasan fisik
k. Ortu  harus dapat berperan memberikan otoritas
kepada anak-anak, bukan untuk anak-anak
l. Ortu  dalam memisahkan anak-anak dari konflik tidak
menyalahkan satu sama lain.
m. Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya
sifat anak.
n. Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik
dari perlakuan sehari-hari adalah cara pendidikan anak-
anak  untuk menghindari siblinng rivalry yang paling bagus.
ADAPTASI KAKAK SESUAI TAHAPAN
PERKEMBANGAN

1. Masalah tidur
2. Peningkatan upaya
menarik perhatian ortu
maupun anggota klg lain
3. Kembali ke pola tingkah
laku kekanak-kanakan
BATITA (BAWAH TIGA TAHUN)

1. Merubah pola tidur bersama


anak-anak pada bbrp minggu
sebelum kelahiran
2. Mempersiapkan klg dan
kawan2 anak batitanya dg
menanyakan perasaannya thd
kehadiran anggota baru
3. Mengajarkan pd ortu u/
menerima perasaan yg
ditunjukkan o/ anaknya
4. Memperkuat kasih sayang
terhadap anaknya
ANAK YG LEBIH
TUA

 Dikategorikan pada
umur 3-12 tahun
 Lebih sadar dengan
perubahan tubuh
ibunya dan kelahiran
bayi
 Lebih bisa memberikan
perhatian terhadap
perkembangan adiknya
REMAJA
a. Berkurangnya ikatan kpd
ortu
b. Remaja menghadapi
perkembangan seks mereka
sendiri
c. Ketidakpedulian thd
kehamilan kecuali bila
mengganggu kegiatan
mereka sendiri
d. Keterlibatan dan ingin
membantu persiapan untuk
bayi
Arisda Candra Satriawati, SST., M.Tr,Keb

You might also like