You are on page 1of 34

PEMBENTUKAN DESA

SIAGA TBC
DI KABUPATEN MADIUN
Madiun, 9 Juni 2023
SITUASI TBC JAWA TIMUR TW 1 TH 2023
Sumber : SITB 27 April 2023
93.309
Estimasi Kasus TBC

21.562
2.287 (29%)
Kasus TBC Anak
22.125 Penemuan Kasus TBC SO

Penemuan kasus TBC


563
Penemuan Kasus TBC RO
4.407 457 (2,58%)
Kasus TB HIV
17.384
17.718 Kasus TBC SO diobati

Kasus TBC diobati


334 2.154 (20,6%)
Kasus TBC RO diobati Kematian selama
pengobatan TBC

85,3% 57,3%
Treatment success rate TB SO Treatment success rate TB RO
(TSR) (TSR)
Capaian Treatment Coverage
dan Success Rate
di Jawa Timur tahun 2017-2022

Treatment Coverage TBC (%) Success Rate TBC (%)


Di Indonesia dan Jawa Timur Di Jawa Timur Tahun 2017 –
Tahun 2017 – Des 2021 (hingga 2021
26 Jan 2022)
100 90 90 90 90 88.9 89
66 80
60 61
50 46.8 45.83
47
45 60
40 44.7 43.54
40
20
20
0
2017 2018 2019 2020 2021 (26 2022 0
Jan 2022) 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Indonesia Jawa Timur Jawa Timur


0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
35.00%
40.00%
26.74%
36.42%
33.77%
32.67%
31.08%
30.71%
30.60%
30.45%
30.29%
30.19%
29.67%
29.57%
29.12%
28.79%
28.02%
27.51%
26.90%
26.23%
26.11%
26.04%
25.23%
DIOBATI

25.10%
24.89%
24.77%
24.71%
24.21%
24.08%
23.58%
22.83%
22.82%
22.77%
21.48%
PROVINSI JAWA TIMUR JAN-MEI 2023

20.79%
20.09%
19.94%
19.76%
(23 MEI’23)

18.69%
18.67%
CAPAIAN KASUS TBC YANG DITEMUKAN DAN

15.84%
TARGET 5 BLN : 35,75%
CAPAIAN KASUS TBC DITEMUKAN VS SEHARUSNYA DITEMUKAN
BAKORWIL MADIUN TAHUN 2023
(DATA PER 13 MEI 2023)

1083
1200

849
1000

693
800
606

591
554

530
477
476

452

437
416
600

383
337

312
311
283

234
211
400
198

190

165
139
129

125
200
72
69

53
46
0
-200

-139
-400

KASUS DITEMUKAN KASUS SEHARUSNYA DITEMUKAN


KEKURANGAN PENEMUAN KASUS

Madiun : 1284/52 : 25
Presiden Republik
Indonesia Bapak
Ir. Joko Widodo telah
mencanangkan
“Gerakan Bersama
Menuju Eliminasi
TBC 2030” yang
berlangsung di
Gedung Technopark,
Kota Cimahi, Jawa
Barat.
TARGET DAN STRATEGI Target tahun 2030:
Penurunan Angka Kejadian
(Incidence Rate) TBC 65 per 100.000 penduduk
INDIKATOR DAMPAK /
IMPACT
Penurunan Angka Target tahun 2030:
Kematian Akibat TBC K
312/100 6 per 100.000 penduduk

34/100 K
1. Penguatan Komitmen & Kepemimpinan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
2. Peningkatan akses layanan TBC yang bermutu dan berpihak pada pasien
3. Intensifikasi upaya kesehatan dalam rangka Penanggulangan TBC
4. Peningkatan penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang Penanggulangan TBC

STRATEGI 5. Peningkatan peran serta komunitas, pemangku kepentingan dan multisektor


NASIONAL lainnya dalam Penanggulangan TBC
ELIMINASI TBC
6. Penguatan Manajemen Program
GEBER TBC (GERAKAN BERSAMA MELAWAN TBC)

FORUM KOORDINASI STRATEGI


GEBER TBC KOMUNIKASI PEMBENTUKAN DESA
-
SIAGA
Tingkat Pusat untuk meningkatkan kegiatan kolaboratif dan komprehensif
dikoordinasikan oleh Menko dalam penanggulangan TBC berbasis
keikutsertaan segenap
PMK dan Menkes sebagai komunitas dengan pemberdayaan
pelaksana. Terdiri dari unsur pihak sehingga
mendukung program masyarakat desa/kelurahan beserta
pemerintah dan instansi multisektor
dalam rangka perangkatnya dan dukungan lintas
lainnya
mensukseskan penemuan sektor terkait mulai dari kegiatan
- Tingkat Daerah kasus TBC dan penemuan terduga TBC dan tatalaksana
dibentuk oleh gubernur dan pengobatan tuntas di pasien TBC sampai sembuh melalui
bupati/wali kota dengan anggota Indonesia sehingga semangat TOSS TBC (Temukan Obati
terdiri dari unsur pemerintah mencapai Eliminasi TBC Sampai Sembuh TBC).
daerah . Terdiri dari unsur
2030.
pemerintah dan instansi multisektor
daerah
Sebagai pedoman dalam
. penyelenggaraan penanggulangan
penyakit TBC di Jatim yang bermutu,
aman, efisien, efektif, dan terjangkau.
PERGUB JATIM NO
50/2022 Tujuan untuk melindungi masyarakat
dari penularan penyakit TBC agar tidak
TTG terjadi kesakitan, kematian dan
kecacatan
PENANGGULANGAN
PENYAKIT TBC Harus dilakukan secara terintegrasi
dengan penanggulangan program
kesehatan yang berkaitan, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
BAB VII PERAN SERTA MASYARAKAT
Masyarakat dapat berperan serta dalam upaya Penanggulangan Penyakit
TBC dilakukan dengan cara :

(1) Mempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat


(2) Mengupayakan tidak terjadinya stigma dan diskriminasi terhadap kasus TBC di
masyarakat
(3) Membentuk dan mengembangkan warga peduli TBC
(4) Melakukan skrining mandiri (sef assessm entl gejala TBC melalui aplikasi/website
(Aplikasi E-TIBI melalui link : https://dinkes.jatimprov.go.id/assesment-tbc/public/)
(5) Memastikan warga yang terduga TBC memeriksakan diri ke Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Adalah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali,
mengatasi, memelihara, melindungi dan meningkatkan
kesejahteraan mereka sendiri.

Pemberdayaan masyarakat dalam


penanggulangan TBC yaitu
menumbuhkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan dalam
memutus mata rantai penularan
TBC

Pelatihan kader TBC di Kelurahan Siaga TBC Sukahaji, Bandung


GEBER TBC (GERAKAN BERSAMA
MELAWAN TBC)

SASARAN
• Lintas sektor dan lintas program di seluruh tingkatan
• Media massa
• Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Kepala Suku
• Kader, Kader Kesehatan, Pendidik Sebaya
• Mitra potensial: Komunitas, Sektor terkait, Lembaga Swadaya
• Masyarakat, Organisasi Masyarakat, Asosiasi Profesi, Sekolah
• Dunia usaha/swasta, Lembaga Donor, Filantropi
• Kelompok berisiko
• Keluarga
• Petugas layanan kesehatan dan petugas lainnya di Fasyankes
Peran Lintas Sektor dan Lintas Program
dalam Gerakan Bersama Menuju Eliminasi
Tuberkulosis (GEBER TBC)
PERJANJIAN KERJASAMA LINTAS
KEMENTERIAN DAN PROGRAM TBC

KEMENDIKBUD KEMENPUPR KEMENSOS


- Pembentukan Satuan - Bantuan Stimulan Penguatan Pendamping Program
Pendidikan Peduli TBC Perumahan Swadaya Keluarga Harapan dan Pembinaan
- Memperkuat peran UKS Kewirausahaan

KEMENDAGRI KEMENDESA
- Perencanaan Pembangunan Daerah - Peningkatan peran Desa (pemberdayaan masyarakat,
dan Monitoring SPM di Tingkat literasi Kesehatan, anggaran dana desa) dalam
Kabupaten/Kota penanggulangan TBC
PERAN PEMERINTAH PROVINSI

Menetapkan kebijakan koordinatif dan pembinaan dalam bentuk penetapan peraturan atau
keputusan tentang pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga TBC.

Menetapkan kebijakan koordinatif dan pembinaan dalam bentuk penetapan peraturan atau surat
keputusan tentang pelaksanaan revitalisasi Puskesmas, Posyandu serta Pos TB desa di wilayahnya.

Membentuk forum Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga di tingkat Provinsi

Memberikan dukungan dana dan sumber daya lain untuk pengembangan dan pembinaan Desa
dan Kelurahan Siaga TBC.

Menyelenggarakan Sistem Informasi Desa Siaga yang terintegrasi dalam Profil Desa dan Kelurahan
lingkup provinsi.
PERAN PEMERINTAH
KAB/KOTA PERAN KECAMATAN

Menetapkan kebijakan-kebijakan Mengkoordinasikan pelaksanaan pengembangan


koordinatif dan pembinaan Desa dan Kelurahan Siaga TBC terintegrasi dengan
dalam bentuk penetapan kegiatan pemberdayaan masyarakat terkait.
peraturan atau keputusan
tentang pengembangan Desa Mengkoordinasikan penerapan kebijakan/peraturan
dan Kelurahan Siaga TBC. perundang- undangan berkaitan dengan
pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga TBC.

Menetapkan mekanisme Membentuk Forum Desa dan Kelurahan Siaga tingkat


koordinasi antar instansi terkait Kecamatan
dengan seluruh instansi yang
terlibat dalam pengembangan
Desa dan Kelurahan Siaga TBC. Menyelenggarakan Sistem Informasi Desa Siaga yang
terintegrasi dalam profil Desa dan Kelurahan lingkup
kecamatan.
DESA DAN KELURAHAN (1)

Menerbitkan peraturan tingkat desa dan kelurahan untuk pengembangan Desa Siaga TBC dan
Kelurahan Siaga TBC serta mengawasi pelaksanaannya.

Mengintegrasikan Rencana Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga TBC ke dalam Rencana Kerja
Pembangunan (RKP) Desa dan Kelurahan (di desa berupa perumusan program pemberdayaan
masyarakat dalam APB Desa yang berkaitan dengan upaya mengembangkan Desa Siaga TBC).

Mengupayakan bantuan dana dan sumber daya lain baik dari Pemerintah, Pemerintah Daerah,
maupun dari pihak-pihak lain untuk mendukung pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga TBC.

Dalam rangka pelaksanaan Alokasi Dana Desa agar dalam pendistribusian pada kebutuhan lokal
desa diharapkan dapat membantu pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga TBC
DESA DAN KELURAHAN (2)

Melaksanakan pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga TBC di desa dan


kelurahan, melalui pengadaan sarana pendukung bagi kelancaran
penyelenggaraan pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga TBC.
Memanfaatkan Forum Desa/Kelurahan yang sudah ada,

Melakukan konsultasi dengan BPD dan masyarakat tentang penggerahan


masyarakat dalam melaksanakan program Desa dan Kelurahan Siaga TBC.

Melaksanakan pencatatan dan pelaporan Desa dan Kelurahan Siaga TBC


terintegrasi dalam laporan pertanggungjawaban Kepala Desa atau Lurah
LEMBAGA
KEMASYARAKATAN KADER PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT (KPM)
Menyusun rencana pengembangan Desa dan
Kelurahan Siaga TBC yang terintegrasi dalam Menyusun rencana pengembangan Desa dan Kelurahan
pembangunan desa atau kelurahan secara partisipatif. Siaga TBC bersama Forum Desa dan Kelurahan Siaga.

Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan,


memelihara dan mengembangkan Desa dan Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, dan
Kelurahan Siaga TBC secara partisipatif. memelihara upaya pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga TBC secara partisipatif.
Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi,
Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong
gotong royong dan swadaya masyarakat dalam rangka
royong dan swadaya masyarakat untuk pengembangan
Desa dan Kelurahan Siaga TBC.
Desa dan Kelurahan Siaga TBC.
Menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat Melaksanakan promosi kesehatan kepada masyarakat
dalam rangka pemberdayaan masyarakat untuk dan membantu masyarakat memecahkan masalah-
pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga TBC. masalah kesehatan yang dihadapi.
Advokasi kepihak terkait untuk pelibatan aktif dalam Advokasi ke pihak terkait untuk pelibatan aktif dalam
upaya penaggulangan TBC di wilayah upaya penaggulangan TBC di wilayah
Konsep Desa Siaga TBC
Mengacu pada Petunjuk Teknis Gerakan Bersama Melawan TBC
(Geber TBC)
TUJUAN

Sarana mendekatkan akses pelayanan TBC yang berkualitas untuk


masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat desa.

Penemuan dini terduga TBC melalui pengembangan UKBM dan


melaksanakan surveilans TBC dan penanggulangan TBC sehingga mata
rantai penularan dapat segera dikendalikan

Pencegahan TBC dengan upaya kegiatan penyuluhan terkait Perilaku


Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Desa/Kelurahan Siaga TBC bertanggung jawab


terhadap pengendalian TBC di wilayah kerjanya
PRINSIP PELAYANAN

Pelayanan kesehatan bagi Pelayanan ini dilakukan


masyarakat di Desa/Kelurahan dengan berkoordinasi dengan
Siaga TBC diselenggarakan Puskesmas Pembantu (Pustu)
melalui berbagai UKBM seperti atau Puskesmas sesuai dengan
POS TB Desa, serta kegiatan wilayah kerjanya masing-
kader, kelompok terdampak masing.
(pasien/mantan pasien) dan
masyarakat.
JENIS PELAYANAN

Rujukan kontak yang


Penyuluhan kesehatan Peningkatan pelaksanaan bergejala/mempunyai faktor
termasuk TBC dan PHBS investigasi kontak TBC risiko ke fasilitas layanan
kesehatan

Identifikasi terduga TBC pada


kontak pasien dan melalui
Peningkatan kesadaran untuk integrasi layanan kesehatan
pengobatan pencegahan TBC yang berisiko TBC seperti
diabetes mellitus, HIV,
stunting, KIA dan sebagainya
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI
PENGEMBANGAN UKBM

• Penemuan terduga melalui


kegiatan investigasi kontak
Surveilans • Pengamatan dan pemantauan
berbasis penyakit TBC
masyarakat • Pendampingan dan pengawas
pengamatan, pelacakan dan menelan obat (PMO)
pencatatan kasus aktif yang
diselenggarakan oleh • Pencegahan dan pengendalian TBC
masyarakat (kader)/kelompok
mantan pasien/OMS dibantu
oleh tenaga kesehatan.
PHBS BAGI MASYARAKAT

• Melaporkan segera kepada kader/petugas kesehatan, jika mengetahui dirinya,


keluarganya, temannya atau tetangganya mengalami gejala penyakit TBC
• Segera pergi memeriksakan diri atau membawa orang lain memeriksakan diri
ke Poskesdes/Pustu/ Puskesmas bila memiliki gejala TBC
• Mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang
• Mengatur pencahayaan dan ventilasi di rumah agar rumah tidak lembab
• Rutin berolahraga
• Tidak merokok, minum minuman keras, madat, dan menyalahgunakan napza
serta bahan berbahaya lain
• Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun
• Menerapkan etika batuk di lingkungan
• Menggunakan masker jika keluar rumah dan menggunakan masker di dalam
rumah jika dalam keadaan sakit
KRITERIA DESA SIAGA

Kepedulian Pemerintah Desa atau Kelurahan dan pemuka masyarakat terhadap Desa /
Kelurahan Siaga TBC
Keberadaan Kader Pemberdayaan Masyarakat/kader teknis Desa / Kelurahan Siaga TBC.

Kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar yang mampu


memberikan pelayanan setiap hari .
Keberadaan UKBM yang dapat melaksanakan (a) surveilans (penelusuran dan
pengumpulan data) berbasis masyarakat, (b) pencegahan dan penanggulangan TBC
Tersedianya pendanaan untuk pengembangan Desa/Kelurahan Siaga TBC dalam
Anggaran Pembangunan Desa atau Kelurahan serta dari masyarakat dan dunia usaha.
Sistem pengamatan berbasis masyarakat (KIA, gizi, penyakit, faktor risiko lingkungan dan
perilaku).
Peran serta masyarakat dan organisasi kemasyarakatan termasuk kelompok mantan
pasien dalam kegiatan pencegahan TBC di Desa / Kelurahan Siaga TBC.
Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Desa / Kelurahan Siaga TBC.
INDIKATOR DESA SIAGA
No Indikator Pratama Madya Utama
Kepedulian Pemerintah Desa atau Kelurahan dan pemuka masyarakat
1 V V V
terhadap Desa / Kelurahan Siaga TBC
Keberadaan Kader Pemberdayaan Masyarakat/Kader Teknis Desa/Kelurahan
2 V V V
Siaga TBC
Kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar yang
3 V V V
buka atau memberikan pelayanan setiap hari
Sarana/fasilitas pelayanan kesehatan dasar (Poskesdes atau UKBM lain) Keterangan :
Strata Pratama :
dengan tenaga dan sistem rujukannya yang dapat melaksanakan
4 V V V memenuhi
(a) survailans (penelusuran dan pengumpulan data) berbasis masyarakat, indikator 1 s/d 4
(b) pencegahan dan penanggulangan TBC Strata Madya :
memenuhi
Tersedianya pendanaan untuk pengembangan desa dan Kelurahan Siaga TBC indikator 1 s/d 4
5 dalam anggaran pembangunan desa atau kelurahan baik dari masyarakat   V* V dan dua indikator
ataupun dunia usaha tambahan (*)
Strata Utama :
Sistem pengamatan berbasis masyarakat (KIA, gizi, penyakit, faktor risiko memenuhi semua
6   V* V
lingkungan dan perilaku). (8) indikator
Desa Siaga Aktif :
Peran serta masyarakat dan organisasi masyarakat dalam kegiatan
7   V* V memenuhi
pencegahan TBC di Desa / Kelurahan bebas TBC minimal indikator
8 Upaya menciptakan dan terwujudnya PHBS.   V* V 1 s/d 5.
LANGKAH PEMBENTUKAN DESA SIAGA TBC

Persiapan Advokasi  mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah


daerah beserta unsur-unsur terkait lainnya dalam mendukung
upaya percepatan eliminasi TBC

Sosialisasi  konsep pengembangan kegiatan layanan TBC di desa


melalui UKBM mulai dari tingkatan provinsi, kabupaten sampai ke
desa

Lokakarya  menyamakan pemahaman, menyusun pembagian


peran dan identifikasi tim pelaksana di setiap level/tingkatan,
menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) kegiatan

Pelaksanaan kegiatan  pembentukan tim desa siaga TBC, proses


pelaksanaan kegiatan, musyawarah tingkat desa/kelurahan.

Skrining dg mobile x-ray


TIM DESA SIAGA TBC

Kepala Desa atau


aparat yang berkaitan
Petugas Kesehatan di Tokoh masyarakat
(Babinsa, Kepala Kader
Desa (Bidan Desa) atau tokoh agama
Dusun, Ketua RW,
Ketua RT)

Organisasi Masyarakat Umum


Petugas Pendamping Kepala Puskesmas dan
Masyarakat/ LSM (relawan atau mantan
Desa Staf Puskesmas
(Karang taruna, PKK) pasien)

Perwakilan anggota
Kelompok potensial di
desa (Kelompok
pengajian, tani, dasa
wisma, arisan dll)
KIT DESA SIAGA TBC

Alat pelindung diri


untuk kader (Rompi, Tas Jinjing untuk Timbangan untuk Meteran kain
masker, face shield kader kader kader
dan hand sanitizer).

Set KIE (Leaflet, ATK (Pulpen,


lembar balik, Form 16K Pot dahak Buku, Penggaris,
buku saku kader) dll) untuk kader

Paket data
Transport untuk
internet untuk
kader
kader
CONTOH SK DESA SIAGA TBC
INDIKATOR KEBERHASILAN
Jumlah kader kesehatan yang aktif minimal 10 kader untuk setiap desa/kelurahan
Kegiatan penyuluhan kepada pasien dan masyarakat dilalkukan minimal 3 kali setiap tahun
Masyakat mengetahui dan melaksanakan upaya pencegahan TBC
Tersedia format untuk pelacakan kasus dan pencatatan-pelaporan
Semua pasien TBC dilakukan investigasi kontak
Seluruh suspek dirujuk ke Puskesmas
Tersedia bahan-bahan untuk penyuluhan
Seluruh pasien TBC (sensitif maupun resisten obat) memulai pengobatan.
Seluruh pasien TBC yang menyelesaikan pengobatan
Seluruh kontak pasien TBC (yang tidak menderita TBC) diberikan obat pencegahan TBC
OAT untuk pasien TBC tersedia dalam jumlah yang cukup di Puskesmas
Dilakukan pemantauan adanya efek samping obat serta penatalaksanaan efek samping obat
Pencatatan dan pelaporan dilakukan rutin setiap bulan.
Adanya pemetaan pasien TBC di desa/Kelurahan
Tersedia alat pelindung diri bagi petugas
TERIMA KASIH
CHRISTIAN YOCHANAN
HP : 0817300636
EMAIL : yo_chananwae@yahoo.co.id

You might also like