Professional Documents
Culture Documents
Seminar Fifi Nailufar - 4119500315
Seminar Fifi Nailufar - 4119500315
di Kab. Brebes?
2. Apakah Motivasi mempengaruhi Kepuasan Kerja tenaga pendidik di
Kab. Brebes?
3. Apakah Budaya Organisasi mempengaruhi Kepuasan Kerja tenaga
pendidik di Kab. Brebes?
4. Apakah Stress mempengaruhi Kepuasan Kerja tenaga pendidik di Kab.
Brebes?
5. Apakah Disiplin, Motivasi, Budaya Organisasi, dan Stress
mempengaruhi kepuasan kerja
tenaga pendidik di Kab. Brebes? 4
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
5
TINJAUAN PUSTAKA
DISIPLIN KERJA MOTIVASI
Suwondo dan Sutanto (2015) serta Tjahjono dan Riniarti (2015) Rizal (2014) dan Arman et al (2016) berpendapat motivasi secara
mengemukakan bahwa disiplin kerja juga akan mempengaruhi
sederhana dapat diartikan motivating yang secara implicit berarti bahwa
kinerja karyawan. Hasil penelitian yang diperoleh Pramana dan
Sudharma (2013) serta Mahayasa et al (2018) menyebutkan bahwa pimpinan suatu organisasi berada ditengah-tengah bawahannya, dengan
disiplin kerja pendidik merupakan faktor yang paling dominan. demikian dapat memberikan bimbingan, intruksi, nasehat dan koreksi jika
Untuk itu perlu ditingkatkan agar harapan kepuasan kerja tenaga diperlukan. Kepala sekolah sebagai pimpinan perlu menempatkan diri
pendidik dapat tercapai dan mendapatkan kepuasan dalam bekerja. secara proporsional sebagai sahabat, rekan kerja ataupun pimpinan
Menurut Ramzan (2014) dan Dwipayana (2014) mengemukakan sekolah. Faktor kedekatan interpersonal inilah yang akan bermuara pada
bahwa disiplin adalah adalah menunjuk kepada kepatuhan seseorang
dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena dorongan oleh
motivasi kerja pendidik (Mas’udi, 2014: Silvana dan Triatmantyo, 2017
adanya kesadaran yang ada pada hatinya. serta Sulaefi, 2017c). Pendapat lain mengatakan bahwa motivasi adalah
keinginan yang terdapat pada seorang individu yang merangsang untuk
melakukan tindakan dalam koridor pendidikan, pekerjaan tersebut berupa
mengajar, membuat administrasi kagiatan belajar mengajar serta mendidik
siswa- siswi yang dibimbing olehnya (Soegoto, 2017; Riswan, 2015;
Mas’udi, 2014).
6
TINJAUAN PUSTAKA
BUDAYA ORGANISASI STRESS
Rahmamurthi et al (2016) dan Mougbo (2016) menyatakan Menurut Bhatti et al (2016), Kenny dan Dewi (2016), serta
bahwa budaya organisasi adalah suatu kepercayaan dan Purwanti dan Nurhayati (2016) stres kerja merupakan suatu
nilai-nilai yang menjadi falsafah utama yang dipegang bentuk tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun
teguh oleh anggota organisasi dalam menjalankan atau mental, terhadap suatu perubahan di lingkungan kerja yang
dirasakan yang mengakibatkan dirinya terancam. Dwipayana
mengoperasikan kegiatan organisasi. Sedangkan Riswan
(2014), Pujiwati dan Susanty (2017) serta Shifiah et al (2017)
(2015) serta Kenny dan Dewi (2016) mengatakan bahwa mengatakan bahwa stress kerja adalah suatu tanggapan
budaya organisasi adalah suatu sistem penyebaran penyesuaian yang diperantarai oleh perbedaan-perbedaan
keyakinan dan nilai-nilai yang dikembangkan di dalam individu dan atau proses psikologis yang merupakan suatu
suatu organisasi sebagai pedoman perilaku anggotanya. konsekuensi dari setiap tindakan dari luar (lingkungan),
Suryadi dan Rosyidi (2013) mengemukakan bahwa budaya situasi, atau peristiwa yang menetapkan permintaan
organisasional seringkali digambarkan dalam arti yang psikologis dan atau fisik berlebihan kepada seseorang.
dimiliki bersama. Penggambarannya berupa pola-pola dari
kepercayaan, simbol-simbol, ritual-ritual, dan mitos-mitos
yang berkembang dari waktu ke waktu dan berfungsi
sebagai sebagai perekat yang menyatukan organisasi. 7
TINJAUAN PUSTAKA
KEPUASAN KERJA
Kuswandi dan Purwanto (2015) serta Sulaefi (2017a) mengatakan
bahwa kepuasan kerja pada dasarnya merupakan salah satu aspek
psikologis yang mencerminkan perasaan seseorang terhadap
pekerjaannya. Ia akan merasa puas dengan adanya kesesuaian,
ketrampilan, dan harapannya dengan pekerjaan yang ia hadapi.
Kepuasan kerja didefinisikan sebagai perasaan senang atau tidak
senang (favorable or in favorable) seseorang berkenaan dengan
pekerjaannya (Rachmawati dan Abidin (2014) atau sikap
seseorang secara umum terhadap pekerjaannya (Iriani, 2016).
8
KERANGKA PEMIKIRAN
9
HIPOTESIS
Terdapat pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kepuasan
1 Kerja tenaga pendidik di Kab. Brebes
11
POPULASI DAN SAMPEL
POPULASI SAMPEL
Populasi penelitian adalah para pendidik di Dengan sampel yang ditetapkan 100 dari 157
lingungan SMA Negeri se Kabupaten Brebes. Pada Populasi guru dengan rincian masing-masing
beberapa SMA Negeri di Kabupaten Brebes, sekolah diwakili oleh 25 orang guru sebaga
Propinsi Jawa Tengah, dengan populasi seluruh sampel. Jadi total sampel yang digunakan
pendidik SMA Kabuaten Brebes dengan total sebanyak 100 orang guru.
populasi pendidik sebanyak 157 orang pendidik
dengan sebaran sebagai berikut: di SMAN Losari (34
pendidik), SMAN Tanjung (50 pendidik), SMAN
Jatibarang (33 pendidik ) dan SMAN Larangan (40
pendidik).
12
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
a) Disiplin kerja terhadap kepuasan kerja pendidik diperoleh t hitung 2.297. Karena nilai signifikansi
0,024 < level of signifikan (0,05) dapat disimpulakan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara
parsial Ha yang berbunyi ada pengaruh disiplin kerja terhadap kepuasan kerja pendidik diterima.
b) Motivasi terhadap kepuasan kerja pendidik diperoleh t hitung 2.410. Karena nilai signifikan 0,018 <
level of signifikan (0,05) dapat disimpulkan bahwa Ha diterima. Hal ini menujukkan bahwa secara parsial
Ha yang berbunyi ada pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja pendidik diterima.
c) Budaya organisasi terhadap kepuasan kerja pendidik diperoleh t hitung 5.191. Karena nilai
signifikansi 0,000 < level of signifikan (0,05) dapat disimpulkan Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa
secara partial Ha yang berbunyi ada pengauh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja pendidik
diterima.
d) Stress kerja terhadap kepuasan kerja pendidik diperoleh t hitung – 3.686. Karena nilai signifikan 0,000
< level of signifikan (0,05) dapat disimpilkan Ha diterima. Hal ini menujukkan bahwa secara parsial Ha
yang berbunyi ada pengaruh stress kerja terhadap kepuasan kerja pendidik diterima.
14
HASIL PENGUJIAN SIMULTAN ATAU KETETAPAN
MODEL (UJI F)
Hasil uji statistik F atau simultan untuk menguji adanya pengaruh disiplin kerja,
motivasi, budaya organisasi dan stress kerja secara bersama-sama terhadap
kepuasan kerja pendidik. Kriteria pengujiannya apabila nilai p value < ),05, dapat
disimpulakan bahwa Ho ditolak. Hasil uji F diperoleh F hitung = 42,367 dan nilai
p value = 0,000. Karena nilai signifikansi < 0,05 dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak Ha diterima, yang berarti Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan
secara simultan antara disiplin kerja, motivasi, budaya kerja dan stress kerja
terhadap kepuasan kerja pendidik diterima.
15
TERIMAKASIH
16