You are on page 1of 20

Sistem ventilasi dan

perhitungannya
Pertemuan ke 10
Pendahuluan
Pada pertemuan sebelumnya, kita membahas tentang kinerja exhaust
dan kegunaan mesin tersebut, pada pertemuan ini kita mempelajari
sistem ventilasi yang berpengaruh pada sistem tata udara pada
pertemuan yang lalu. Dalam pertukaran udara ini (sistem sirkulasi)
adalah menentukan berapa jumlah udara bersih yang harus masuk
kedalam dalam perdetiknya seperti yang sudah ditetapkan oleh
ASHRAE
Tipe Ventilasi pada Bangunan
• Mechanical Ventilation
• Natural Ventilation
• Mixed – Based Ventilation
• Infiltration Based Ventilation
Mechanical Ventilation tanpa Pemanas
Mechanical Ventilation dengan Pemanas
Mixed – Based Ventilation
Infiltration Based Ventilation
Analisa Perhitungan Debit Natural
Ventilation (Wind – Driven )
Pada penggunaan natural ventilation, perhitungan rumusnya terbagi 2
yakni Wind –Driven calculation dan Bouyancy Driven calculation
perhitungan rumus pendekatan Wind Driven yakni :

Dimana Q adalah debit udara natural, U adalah kecepatan udara


sekitar, Cp adalah koefisien tekanan drag pada bangunan, A adalah luas
area angin yang bertiup, C adalah koefisien pelepasan aliran angin
Analisa Perhitungan Debit Natural
Ventilation Rate (Wind – Driven )
Sedangkan untuk yang berventilasi hanya 1, perhitungannya menjadi :

Dimana Q. adalah debit rate, U kecepatan rata – rata, Cd adalah


koefisien drag, i adalah lebar jendela, h adalah tinggi jendela, z adalah
tekanan bawah, zref adalah tekanan yang terjadi akibat adanya
kecepatan
Perhitungan ACPH
ACPH (air change perhour) adalah kondisi pergantian udara yang
dilakukan sebuah mesin tata udara dalam setiap sirkulasinya, rumus
untuk mencari ACPH yakni:

Dimana Q adalah Debit aliran ventilasi dan V adalah volume ruangan


Perhitungan ACPH (perorangan)
Selain untuk perhitungan pada ruangan, terdapat perhitungan
pendekatan ACPH untuk perorangan yakni:

Dimana Rp adalah rate ACPH perorang, D adalah luas orang, dan h


adalah tinggi orang tersebut
Standar ACPH
Standar ACPH
Standar ACPH/luas
Standar ACPH/orang
KUIS A

T001
1. Perhatian gambar disamping,
h
hitunglah nilai kalor yang B
hilang dari heatsink apabila:
Parameter η
– A = 8 cm
– B = 9 cm
– C = 10 cm
– H = 40 W/m^2 K
– η = 75 %
– T001 = 29° C
– T1 = 69°C
T1

C
2. Sebuah mesin pendingin dengan R410a bertekanan
100 psia keluar dari kondenser dengan suhu 25 C
dengan tekanan 91 psia, apabila ketika memasuki
katup ekspansi dan nilai awal evaporasi 3 C dan akhir
evaporasi 30 C, sebelum ke kompresor, suhu
meningkat 35 C dan perlahan menuju kompresor
dengan suhu maksimal 52 C, berapa nilai COP aktual
dari mesin tersebut
3. Sebuah ruangan dengan ruangan memerlukan energi
pendingin 150000 Btu, apabila dipasang sejumlah AC
berkapasitas 24000 Btu/h, berapa lama waktu
pendinginan yang terjadi diruanganan menggunakan
perhitungan pendekatan
Berapa jumlah pengeluaran listrik yang dipakai jika
pemakaian dari jam 05.30 – 23.00 dengan tarif listrik
Rp 998 / kWh dengan keluaran AC-nya 1800 W/h
Referensi
• Cengel, Yunus; Introduction to Thermodynamic and Heat Transfer, McGraw Hill, 2009.
USA
• Holman, Jack P; Heat Transfer, McGraw Hill, 2007. USA
• Kurtz, Meyer; Mechanical Engineering Handbook 3rd Edition, McGraw Hill, 2007. USA
• Whitman, William C, William C Johnson, John A Tomczyk, and Eugeine Silberstain;
Refigeration and Air Condition Technology, 2009. Delmar Cengage Learning. USA
• ANSI/ASHRAE Standard 62.2-2013: Ventilation and Acceptable Indoor Air Quality in
Low-Rise Residential Buildings". Atlanta, GA: American Society of Heating,
Refrigerating and Air-Conditioning Engineers. 2013.
• Ventilation and Infiltration chapter, Fundamentals volume of the ASHRAE Handbook,
ASHRAE, Inc., Atlanta, GA, 2005

You might also like