You are on page 1of 15

PT.

Unilever Indonesia

Mata Kuliah
Perilaku Organisasi
Kelompok 4
Irene Angelica 20B505011148
Aliyyah Chairunisa 20B505011153
Cahya Dinda Marhamah 20B505011158
Christofer 20B505011160
Juliani Alya Alvira 20B505011164
Ulfah Rahmah Maulani 20B505011165
Abdul Fakhri Sholihin 20B505011170
PT. Unilever Indonesia Tbk
Merupakan perusahaan penguasa consumer goods di
Indonesia yang bergerak dibidang manufactur, pemasaran,
distribusi barang.

Unilever Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai


Zeepfabrieken N.V. Lever. Pada 22 Juli 1980, nama perusahaan
diubah menjadi PT Lever Brothers Indonesia dan pada 30 Juni
1997,nama perusahaan diubah menjadi PT. Unilever
IndonesiaTbk. Unilever Indonesia mendaftarkan 15% dari
sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada
tahun 1981. Dan mempunyai lebih dari 1000 supplier.
Analisis SWOT
S W O T
(Kekuatan) (Kelemahan) (Kesempatan) (Ancaman)

Hampir semua perusahaan dalam pendekatannya banyak menggunakan analisis SWOT.


Hal tersebut dilakukan oleh semua perusahaan untuk mengkaji kekuatan dan
kelemahannya pada perusahaan tersebut. Di dalam persaingan industry yang semakin
maju ini, perusahaan dituntut untuk selalu melakukan perkembangan di dalam tubuh
perusahaan sehingga perusahaan selalu berupaya memperbaiki diri dengan
perencanaan strategi yang baik. Untuk itulah PT. Unilever Indonesia Tbk perlu
mengidentifikasi setiap kekuatan dan kelemahannya dan selalu memantau setiap
peluang yang mendatangan keuntungan dan ancaman yang mendatangkan kerugian.
Untuk memenuhi tuntutan ini terciptalah analisis SWOT.
Menganalisa evaluasi kinerja
perusahaan menggunakan
metode Analisis SWOT
Kekuatan (Strength)
1. Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model yang tipikal muda, berkulit putih,
berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat
mengalami sendiri hasil yang diterima si model dalam iklan tersebut.
2. PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus terjaga. Hal ini terlihat dari
pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT
Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top Brand
Survey, edisi khusus 2007).
3. Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
4. Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di segenap jajaran.
5. Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care, savoury, dan ice cream.
6. Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor us menghantar produk-produk
dari pabrik ke tempat-tempat penjualan.
7. PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga ke daerah-daerah dapat
terlayani.
8. PT Unilever mempunyai moto “operational with no compromise on quality”. Unilever dalam menjalankan operasinya
dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas produknya.
Kelemahan (Weaknesses)
1. PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti
dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen
yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua, komunikasi pada
karyawan yang bisa menerima pesan yang berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik
antara inisiatif dari dukungan departemen (SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan
departemen lini produk yang biasanya sangat berorientasi komersial.
2. Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
3. Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever
indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
4. Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
5. Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
6. Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.
Kesempatan (Opportunities)
1. Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi
ekonomi Indonesia sebesar 6.3%.
2. Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, dan papua.
3. Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.
4. Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang baik.
5. Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan
122.922.553 (50.1%) perempuan.
6. Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods.
7. Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.
8. Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83%.
Ancaman (Threats)
1. Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula kelapa,
dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak, bahan kimia
dan komoditas lainnya.
2. Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
3. Melemahnya daya beli konsumen.
4. Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.
5. Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya
pemasaran produk.
6. Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.
7. Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
Penerapan
Strategi
Strategi SO
Pengembangan pasar atas produk-produk yang sudah ada.
01
Peningkatan kualitas, kapasitas sarana dan prasarana untuk mengantisipasi permintaan dimasa depan.
02
Peningkatan kecepatan proses pelayanan klaim.
03
Pemantapan pola kerja sama yang sinergis dengan mitra kerja dalam hal pemasaran.
04
Peningkatan kehandalan sistem pengawasan.
05
01
Strategi WO
Peningkatan peran humas dalam mempromosikan dan memposisikan produk secara efektif.
01
Peningkatan struktur pegawai yang memiliki gelar profesi.
02
Penguatan sistem manajemen investasi dan keuangan.
03
Penguatan struktur permodalan.
04
Pemantapan sistem pembebanan dan pengaturan kerja.
05
Strategi ST
Penguatan sistem akuntansi keuangan serta mekanismenya yang komunikatif
01 dan interaktif dalam hubungan antara pusat dan daerah.
Peningkatan koordinasi dengan instansi terkait untuk menyelesaikan klaim sesuai
02 dengan standar yang berlaku.

Konsolidasi kekuatan moral SDM melalui upaya yang mengarah pada filosofi “respect to people”
03
Peningkatan sistem kearsipan sebagai salah satu fasilitas penyedia informasi.
04
Peningkatan kualitas produk hukum untuk mendukung operasi perusahaan.
05
01
Strategi WT
Penguatan struktur organisasi untuk mengantisipasi perubahan dimasa depan.
01
Penguatan sistem manajemen SDM.
02
Peningkatan profesionalisme dan jiwa kewirausahaan untuk mendukung daya saing perusahaan.
03
Pengembangan sistem komputerisasi yang terintegrasi dan mampu mendukung proses pengambilan
04 keputusan strategis maupun operasional.
Pengembangan sistem budaya kerja yang kreatif dan inovatif.
05
Perencangan program kegiatan LITBANG yang lebih berotientasi kepada kebutuhan pusat.
06
Di bawah ini merupakan daftar produk PT. Unilever
Kembali ke Agenda

TERIMA
KASIH

You might also like