You are on page 1of 40

KAJIAN PUSTAKA

PSIKOLOGI KOGNITIF BELAJAR MATEMATIKA

TATA RUANG MEMORI: GAMBARAN MENTAL, PETA,


DAN PROPOSISI
&
PENATAAN PENGETAHUAN DALAM PIKIRAN
Oleh:
Kristiawati (230311900133)
Morinaga Hadi (230311918451)
Ranti Kurniasih (230311902373)
TATA RUANG MEMORI:
GAMBARAN MENTAL, PETA, DAN PROPOSISI
A. Representasi Mental Pengetahuan

• Banyak psikolog kognitif ingin mengamati secara langsung bagaimana cara


merepresentasikan pengetahuan.
• Sayangnya tidak ada metode empiris langsung untuk mengamati representasi
pengetahuan tersebut.
• Meskipun demikian, masih ada metode – metode alternatif yang dapat digunakan
untuk mengamati representasi pengetahuan yaitu dengan pendekatan instropeksi
yang berlaku sampai saat ini.
• Kemungkinan lain untuk merepresentasikan pengetahuan dengan pendekatan
rasional.
Representasi Pengetahuan dengan Pendekatan Rasional

Pengetahuan ini mengacu pada fakta –


Pengetahuan fakta yang dapat dinyatakan, seperti
Deklaratif tanggal lahir, nama sahabat Anda, atau
penampilan kelinci
Filsuf Epistemologis
Klasik
Mengacu pada pengetahuan tentang
Pengetahuan prosedur yang dapat diterapkan. Contohnya
Prosedural adalah langkah-langkah mengikat tali sepatu,
menambahkan kolom angka, atau
mengendarai mobil.

Perbedaan di antara dua pengetahuan ini adalah


antara “mengetahui hal itu” dan “mengetahui caranya”
1. Mengkomunikasikan Pengetahuan: Gambar versus Kata-kata
● Pengetahuan dapat direpresentasikan dalam berbagai cara dalam pikiran. Pengetahuan dapat
disimpan sebagai gambaran mental, atau dalam kata-kata, atau proposisi abstrak.

● Baik gambar maupun kata-kata dapat merepresentasikan benda dan gagasan, tetapi tidak satu
pun dari bentuk representasi tersebut yang benar-benar mempertahankan seluruh karakteristik
dari apa yang direpresentasikan.

● Misalnya, kata ‘kucing’ maupun gambar kucing sebenarnya tidak menunjukkan kucing
memakan ikan, mengeong, atau mendengkur saat dibelai. Baik kata kucing maupun gambar
kucing merupakah representasi khas dari “sifat kucing”. Setiap jenis representasi mempunyai ciri
khas tersendiri.

● Sebagai contoh perhatikan gambar berikut ini


Gambar Vs Kata-kata
• Seperti Anda amati, gambar relatif lebih mirip dengan objek nyata yang direpresentasikan. Gambar
menunjukkan atribut konkret, seperti bentuk dan ukuran relatif.
• Namun, gambar kucing tidak menyampaikan informasi abstrak apa pun yang bisa disampaikan oleh
kata-kata. Misalnya: mengenai apa yang dimakan kucing, apakah ia mengasuh anak-anaknya, dan
sebagainya.
• Sebaliknya, kata ‘kucing’ merupakan representasi simbolik, artinya hubungan antara kata tersebut
dan apa yang diwakilinya bersifat berubah-ubah.
• Dan representasi simbolik, seperti kata “kucing”, menangkap beberapa jenis informasi tetapi tidak
menangkap jenis informasi lainnya. Misalnya: kucing adalah karnivora, mamalia, berkaki empat dan
lain sebagainya.
Gambar Vs Kata-kata
● Ringkasnya, gambar dengan tepat menangkap informasi konkret dan spasial dengan cara yang
analog.
● Gambar menyampaikan semua ciri secara bersamaan.
● Sebaliknya, kata-kata dengan mudah menangkap informasi abstrak dan kategoris dengan cara
yang simbolis dari apa pun yang diwakili oleh kata-kata tersebut.
● Representasi dalam kata-kata biasanya menyampaikan informasi secara berurutan.
● Gambar dan kata – kata cocok untuk beberapa tujuan tetapi tidak untuk tujuan lain
2. Gambar dalam Pikiran Anda: Gambaran Mental
● Gambaran mental adalah representasi mental dari hal-hal yang tidak sedang dilihat
atau dirasakan oleh panca indra (Moulton & Kosslyn, 2009; Thomas, 2003).
● Misalnya, dengan mengingat kembali pengetahuan di masa lalu saat pertama masuk
dunia perkuliahan Pemandangan, suara, dan bau apa saja yang dirasakan saat itu,
berupa potongan rumput, gedung-gedung tinggi, atau jalan setapak yang ditumbuhi
pepohonan?
● Gambaran mental bisa mewakili hal-hal yang belum pernah dialami. Gambaran mental
juga dapat mewakili hal-hal yang tidak ada sama sekali di luar pikiran dari orang-orang
yang menciptakan gambaran tersebut.
● Gambaran sebenarnya tidak hanya terjadi secara visual, tetapi juga melalui
pendengaran, penciuman, atau rasa. Meskipun demikian, sebagian besar penelitian
condong pada gambaran visual.
3. Teori Kode Ganda : Gambar dan Simbol
● Menurut teori kode ganda, kita menggunakan kode-kode gambar dan verbal untuk merepresentasikan
informasi (Paivio, 1969, 1971) dalam pikiran kita.

● Kedua kode ini mengatur informasi menjadi pengetahuan yang dapat ditindaklanjuti, disimpan, dan
kemudian diambil untuk digunakan selanjutnya.

● Kode analog menyerupai objek yang diwakilinya. Contoh: gambar pohon dan sungai, gerakan jarum jam
analog yang dianalogikan dengan perjalanan waktu, dan lain sebagainya.

● Kode simbolis adalah satu bentuk representasi pengetahuan yang dipilih untuk mewakili sesuatu secara
persepsi tidak menyerupai apa yang diwakili. Contoh: jam tangan digital yang menggunakan simbol
berubah-ubah (dalam bilangan yang khas) untuk merepresentasikan perjalanan waktu, pikiran kita
menggunakan simbol yang berubah-ubah (kata dan gabungan kata) untuk mewakili banyak ide.
4. Menyimpan Pengetahuan sebagai Konsep Abstrak: Teori Proposisi

Bagaimana Representasi Proposisi Bekerja?


Perhatikan gambar kucing di atas.
• Untuk mendeskripsikan gambar, Anda dapat mengatakan, “Meja berada di atas kucing.” Anda
juga dapat mengatakan, “Kucing di bawah meja.” Berdasarkan hal itu, banyak cara yang dapat
Anda lakukan untuk mendeskripsikan hal tersebut.
• Suatu cara logis yang singkat, disebut “perhitungan predikat” mengungkapkan makna mendasar
dari suatu hubungan.
• Cara ini mencoba untuk menghilangkan berbagai perbedaan dangkal dengan cara
menggambarkan makna yang lebih dalam dari sebuah proposisi: [Hubungan antar elemen]
([Elemen subjek], [Elemen objek])
• Contoh: “Di bawah (Kucing, Meja)”. Ungkapan logis ini, tentu perlu diterjemahkan oleh otak ke
dalam format yang sesuai dengan mekanisme internalnya
Cara Menggunakan Proposisi
Proposisi dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan apapun. Contoh hubungan antara lain
tindakan suatu benda terhadap benda lain, atribut suatu benda, posisi suatu benda, keanggotaan kelas
suatu benda, dan sebagainya. Seperti terlihat pada tabel berikut.
Jenis – jenis relasi Representasi Kata - kata Representasi Proposisi Representasi Gambar

Tindakan Tikus menggigit kucing [Menggigit (tindakan)]


([tikus (pelaku)], [kucing
(objek)])

Atribut Tikus berbulu [Ciri permukaan luar]


([berbulu (atribut)], [tikus
(objek)]

Posisi Ruang Kucing di bawah meja Posisi lebih tinggi [meja,


kucing]

Pengelompokan Kucing adalah hewan [keanggotaan kategoris]


(hewan [kategori], kucing
[anggota])
5. Apakah Teori Proposisi dan Gambaran Mental Sesuai Harapan?
Kedua teori tersebut memiliki batasan masing-masing.
Batasan Gambaran Mental
Apa batasan representasi analogis gambar? Perhatikan gambar berikut ini.
Apakah gambar ini memuat jajaran genjang (bangun datar bersisi empat yang mempunyai dua
pasang garis sejajar yang sama panjang)?
Batasan Gambaran Mental

● Partisipan dalam sebuah penelitian tampaknya tidak mampu memunculkan gambaran


mental analogis yang tepat. Mereka tidak dapat menggunakan gambaran mental untuk
menelusuri garis guna menentukan bentuk komponen mana yang merupakan bagian
atau bukan bagian dari suatu gambar keseluruhan (Reed, 1974).

● Bagi Reed, temuan ini menyarankan penggunaan kode proposisi daripada kode
analogis. Contoh kode proposisi adalah “Bintang Daud” atau “dua segitiga yang saling
tumpang tindih, salah satunya terbalik”.

● Penjelasan lain yang mungkin adalah bahwa orang memiliki gambaran mental analogis
yang dalam beberapa hal tidak tepat.
Batasan Teori Proposisi

● Penelitian Finke dan rekannya menunjukkan bahwa dalam beberapa situasi, gambaran mental
dapat digabungkan secara efektif (misalnya huruf H dan huruf X) untuk menciptakan gambaran
mental. Gambar tersebut dapat berupa bentuk geometris (misalnya segitiga siku-siku), huruf
(misalnya M), atau objek (misalnya dasi kupu-kupu).

● Tampak kode proposisi cenderung tidak mempengaruhi kode gambaran ketika peserta
menciptakan gambaran mental mereka sendiri, dibandingkan ketika peserta disajikan dengan
gambar untuk direpresentasikan.
B. MANIPULASI MENTAL PADA GAMBAR
Gambaran visual tidak identik dengan persepsi visual, tetapi secara fungsional setara dengannya.
Pandangan ini pada dasarnya menyarankan agar kita lebih menggunakan gambar daripada
proposisi dalam representasi pengetahuan untuk objek yang konkret yang dapat digambarkan
dalam pikiran.

a. Prinsip Gambaran Visual, lihat table 7.2


b. Rotasi Mental,dengan mentransformasi gambaran mental visual suatu objek secara rotasi, lihat gambar 7.8
* Kecerdasan dan Rotasi Mental
* Neurosains dan Rotasi Mental
* Jenis Kelamin dan Rotasi Mental
c. Pengabaian Representasional, pengabaian ini akan muncul jika ada sudut pandang yang diberikan (Rode
dkk, 2004)
1. Prinsip Gambaran Visual
2. Rotasi Mental

Gambaran mental dapat dimanipulasi dengan banyak cara.

Dapat diputar seperti benda fisik, dapat juga memperbesar gambaran mental untuk melihat
lebih detail pada area tertentu, atau dapat memindai seluruh gambar dari satu titik ke titik
lainnya.
Cara Kerja Rotasi Mental

Dalam eksperimen klasik, partisipan diminta mengamati sepasang


gambar yang menunjukkan bentuk geometris tiga dimensi (3-D)
(Shepard & Metzler, 1971).

Bentuknya diputar dari 0 hingga 180 derajat (perhatikan gambar):

Rotasi pada bidang gambar, yaitu dalam ruang 2-D searah jarum jam
atau berlawanan arah jarum jam, gambar (a) atau

Rotasi secara mendalam, yaitu dalam ruang 3-D, gambar (b).

Selain itu, peserta diperlihatkan formulir pengalih perhatian. Bentuk-


bentuk ini bukanlah rotasi dari rangsangan aslinya gambar (c).

Peserta kemudian diminta untuk menceritakan apakah suatu gambar


merupakan rotasi dari stimulus aslinya atau bukan.
Kecerdasan dan Rotasi Mental
• Shepard dan peneliti lain mengungkap rotasi mental memberikan hubungan langsung antara
penelitian dalam psikologi kognitif dan penelitian tentang kecerdasan.
• Penelitian ini telah mengidentifikasi representasi mental dan proses kognitif yang mendasari
adaptasi terhadap lingkungan dan pada akhirnya membentuk kecerdasan manusia

Neurosains dan Rotasi Mental


Dengan menggunakan rekaman sel tunggal pada korteks motorik monyet, peneliti
menemukan beberapa bukti fisiologis bahwa monyet dapat melakukan rotasi mental
(Georgopoulos et al., 1989).
C. MENSINTESIS GAMBAR DAN PROPOSISI
Sebelumnya kita telah mempelajari 2 pandangan representasi pengetahuan yang saling
berlawanan, yaitu teori kode ganda dan teori proposisi. Sekarang kita tinjau temuan yang
dijelaskan dalam prinsip gambaran visual Finke

Berikut Prinsip Penggambaran secara Visual:


1) Transformasi gambar mental dan gambar gerakan mental sesuai dengan transformasi
yang sama dan gerakan seluruh benda-benda fisik dan persepsi.
2) Hubungan spasial antara elemen gambar visual analog dengan hubungan-hubungan fisik
dalam ruang yang sebenarnya
3) Gambar mental yang dapat digunakan untuk menghasilkan informasi yang tidak tersimpan
secara eksplisit selama pengkodean.
4) Konstruksi gambar mental yang dianalogikan dengan konstruksi gambar yang terlihat
secara visual.
5) Penggambaran secara visual yang bersifat fungsional setara dengan persepsi visual yang
masing-masing digunakan dalam proses system visual..
Model Mental Johnson-Laird

• Sebuah sintesis alternatif dari literatur menunjukkan bahwa representasi mental dapat
mengambil salah satu dari tiga bentuk: proposisi, gambar, atau model mental (Johnson-Laird,
1983, 1999; Johnson-Laird & Goldvarg, 1997).

• Model mental adalah struktur pengetahuan yang dibangun oleh individu untuk memahami dan
menjelaskan pengalaman mereka.

• Model mental dibatasi teori implisit individu tentang pengalaman – pengalaman yang mungkin.
Contoh, diminta menjelaskan cara terbang pesawat dengan model yang tidak bergantung pada
hukum fisika atau hukum lain tetapi pada keyakinan individu.
D. KOGNISI SPASIAL DAN PETA KOGNITIF
Kognisi spasial berkaitan dengan perolehan, pengorganisasian, dan penggunaan pengetahuan
tentang obyek dan tindakan dalam ruang: dua dan tiga dimensi.

Peta kognitif adalah representasi internal dari lingkungan fisik kita, terutama berpusat pada
hubungan spasial.

Peta kognitif tampaknya menawarkan representasi internal yang mensimulasikan fitur spasial
tertentu dari lingkungan eksternal kita (Rumelhart & Norman, 1988; Wagner, 2006).

1. Peta Kognitif pada Tikus, Lebah, Merpati, dan Manusia.

2. Aturan Thumb untuk Menggunakan Peta Mental: Heuristik


Ketika kita menggunakan tanda/petunjuk, rute jalan, dan pengetahuan survei, kita kadang-kadang
menggunakan aturan praktis yang mempengaruhi dugaan kita tentang jarak. Aturan praktis ini
merupakan strategi kognitif yang disebut heuristik
Heuristik
Penyimpangan-penyimpangan tampaknya mencerminkan kecenderungan untuk mengatur
ciri peta mental. Dengan demikian, sudut, garis, dan bentuk yang direpresentasikan lebih mirip
bentuk geometris murni abstrak daripada yang sebenarnya. Berikut adalah beberapa contoh:
1) Penyimpangan sudut siku-siku: Orang-orang cenderung berpikir tentang persimpangan jalan
sebagai bentuk sudut 900 dibanding persimpangan sebenarnya (Moar & Bower, 1983; Smith
& Cohen, 2008).
2) Simetri Heuristik: Orang-orang cenderung untuk berpikir tentang bentuk seperti lebih simetris
dibanding mereka sebenarnya (Montello, 2004; Tversky & Schiano, 1989)
3) Rotasi Heuristik: Ketika mempresentasikan gambar dan batasan yang sedikit miring, orang
cenderung menyimpangkan gambaran sebagai lebih vertical atau lebih horizontal dibanding
mereka sebenarnya (Tversky, 1981, 1991; Wagner, 2006)
4) Keselarasan Heuristik: Orang cenderung untuk mewakili/menunjuk tanda/landmark dan
batasan yang sedikit keluar dari keselarasan dengan penyimpangan gambaran mental
mereka untuk lebih baik diluruskan dibanding mereka sebenarnya (Tversky, 1981, 1991).
5) Posisi Relatif Heuristik: Posisi relatif dari tanda khusus/tertentu dan batasan disimpangkan
dalam gambaran mental dalam cara dengan teliti mencerminkan pengetahuan konseptual
seseorang tentang konteks di mana tanda dan batasan ditempatkan dibanding
mencerminkan konfigurasi ruang yang nyata.
PENATAAN PENGETAHUAN DALAM PIKIRAN
A. Pengetahuan Deklaratif dan Prosedural

Pengetahuan deklaratif bisa diekspresikan dalam kata-kata ataupun simbol-simbol


lain (yaitu “mengetahui hal itu”).
Pengetahuan prosedural adalah tentang bagaimana mengikuti langkah-langkah
prosedural untuk menampilkan tindakan (yaitu “mengetahui caranya”).

B. Penataan Pengetahuan Deklaratif


Satuan mendasar dari pengetahuan simbolik (pengetahuan dari relasi antara simbol dan
maknanya) adalah konsep (Bruner, Goodnow, & Austin, 1956; Kruschke, 2003; Love,
2003). Masing-masing konsep berelasi dengan konsep-konsep lain, misalnya “apel,” yang
berelasi dengan warna merah, bulatan, atau buah.
Satu cara untuk menatanya adalah dengan sarana kategori.
Kategori adalah kelompok hal-hal yang berbeda objek atau konsep yang bisa
ditempatkan bersama-sama karena memiliki beberapa kesamaan, atau karena semuanya
mirip dengan prototipe tertentu.
1. KONSEP DAN KATEGORI
Konsep dan kategori bisa dibagi-bagi dengan banyak cara. Satu cara pembedaan
yang sering digunakan adalah kategori alami dan kategori artefak (Kalenine et al.,
2009; Medin, Lynch, & Solomon, 2000).

Kategori alami adalah pengelompokan yang terjadi secara alamiah di dunia,


seperti burung-burung atau pohon-pohon.

Kategori artefak adalah pengelompokan yang ditemukan oleh manusia untuk


tujuan atau maksud tertentu, contohnya mobil-mobil dan perangkat dapur.
Beberapa teori penentuan kategori:
a. Kategori Berdasarkan Ciri: Suatu Pandangan yang Mendefinisikan
Setiap ciri merupakan elemen penting dari kategori tersebut, tetapi teori ini tidak
memberikan penjelasan lengkap mengenai kategori. Diperlukan teori representasi
pengetahuan yang dapat memberikan gambaran yang lebih baik

b. Teori Prototipe: Pandangan Khas, berdasarkan kesamaannya dengan model rata-rata


dari kategori tersebut.
1) Prototipe dan Ciri Khas,
2) Konsep Klasik dan Fuzzy,
3) Contoh Dunia Nyata: Menggunakan Contoh

c. Suatu Sintesis: Menggabungkan Kategori Berdasarkan Ciri dan Teori Prototipe


Setiap kategori mempunyai prototipe dan inti
Beberapa teori penentuan kategori:

d. Pandangan Kategorisasi Berdasarkan Teori


Penyimpangan dari pandangan makna berdasarkan ciri,
berdasarkan prototipe, dan berdasarkan contoh adalah
pandangan makna berdasarkan teori.

e. Kecerdasan dan Konsep dalam Budaya Berbeda


Budaya mempengaruhi banyak proses kognitif, termasuk
kecerdasan, sehingga kelompok-kelompok mungkin berpikir
tentang apa yang tampak sebagai fenomena yang sama (baik
sebuah konsep atau pelaksanaan tes) dengan cara yang
berbeda.
2. Model Jaringan Semantik
Model jaringan semantik menunjukkan bahwa pengetahuan direpresentasikan dalam
pikiran kita dalam bentuk konsep-konsep yang terhubung satu sama lain.

a. Model Jaringan Collins dan Quillian


Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk jaringan semantik
hirarkis (terkait dengan makna yang diungkapkan dalam bahasa—
yaitu, dalam simbol linguistik).

Jaringan semantik adalah jaringan unsur-unsur makna (simpul)


yang terhubung satu sama lain melalui tautan (Collins & Quillian,
1969).
a. Model Jaringan Collins dan Quillian

Struktur Hirarkis Jaringan Semantik


2. Model Jaringan Semantik

b. Membandingkan Ciri-ciri Semantik


Ciri dari berbagai konsep dibandingkan secara langsung, bukan dijadikan
sebagai dasar untuk membentuk suatu kategori.

Contoh: mamalia
Nama mamalia dapat direpresentasikan dalam ruang psikologis yang diatur
oleh tiga ciri: ukuran, keganasan, dan kemanusiaan
b. Membandingkan Ciri-ciri Semantik

Perbandingan Ciri-ciri Semantik


3. Representasi Skematis
Cara lain untuk mengatur banyak konsep yang ada dalam pikiran kita adalah melalui skema.
a. Skema
Skema sangat mirip dengan jaringan semantik, tetapi skema adalah
kerangka mental untuk mengatur pengetahuan.

Jadi, skema menciptakan struktur bermakna dari konsep-konsep terkait.


Skema dapat mencakup skema lainnya

Karakteristik Skema Skema mencakup fakta-fakta umum dan khas

Skema dapat bervariasi dalam tingkat abstraksinya


b. Naskah

Sebuah naskah berisi informasi tentang urutan tertentu terjadinya sesuatu.

Naskah menyertakan nilai standar untuk pelaku, properti, latar, dan urutan peristiwa
yang diperkirakan akan terjadi. Nilai-nilai ini secara bersama-sama membentuk
gambaran umum suatu peristiwa.

Model naskah telah membantu psikolog kognitif mendapatkan wawasan tentang


penataan pengetahuan.

Naskah memungkinkan kita menggunakan kerangka mental untuk bertindak dalam


situasi tertentu ketika kita harus mengisi kekosongan yang ada dalam konteks tertentu.
Apakah kita menganut gagasan kategori, jaringan semantik, atau skema, hal yang penting adalah
pengetahuannya terorganisir.
Bentuk penataan ini dapat mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Penggunaan pengetahuan yang
paling adaptif dan fleksibel akan memungkinkan kita menggunakan segala bentuk penataan,
bergantung pada situasinya.
C. Representasi Cara Kita Mengerjakan: Pengetahuan Prosedural
1. “Produksi” Pengetahuan Prosedural
Masing-masing model penelitian melibatkan pemrosesan informasi secara serial, di mana
informasi ditangani melalui serangkaian operasi linier, satu operasi pada satu waktu

Contoh: sistem produksi sederhana bagi pejalan kaki untuk menyeberang jalan di
persimpangan dengan lampu lalu lintas

lampu lalu lintas berwarna merah → berhenti


lampu lalu lintas hijau → bergerak
bergerak dan kaki kiri di trotoar → melangkah dengan kaki kanan
bergerak dan kaki kanan di trotoar → melangkah dengan kaki kiri

Menurut model sistem produksi, representasi pengetahuan prosedural manusia mungkin


mengandung beberapa kesalahan sesekali (Gugerty, 2007; VanLehn, 1990).
2. Pengetahuan Non-Deklaratif

- keterampilan persepsi, motorik, dan kognitif (pengetahuan


prosedural);
- pengetahuan asosiatif sederhana (pengondisian klasik dan
Bentuk-bentuk pengetahuan operan);
non-deklaratif - pengetahuan sederhana non-asosiatif (pembiasaan dan
pemekaan); dan
- priming (hubungan mendasar dalam jaringan pengetahuan)

Semua bentuk pengetahuan non-


deklaratif ini biasanya bersifat implisit
Thank you!

You might also like