You are on page 1of 23

PERUMUSAN STANDAR

KOMPETENSI TEKNIS
Pusat Perencanaan Kepegawaian dan
Formasi
Lingkup Penyusunan SKT
1. Pemetaan Fungsi Kerja dan Identifikasi Unit Kompetensi
2. Perumusan Unit Kompetensi
3. Verifikasi dan Pemaketan Kompetensi
4. Penetapan Standar Kompetensi Teknis
TAHAP 1: PEMETAAN FUNGSI DAN
IDENTIFIKASI KOMPETENSI
• Tujuan:
• menentukan fokus unit kompetensi
• Output yang diharapkan:
• fungsi dasar
• judul unit kompetensi
• Pelaksana:
• Dilakukan oleh pegawai yang berpengalaman dalam atau memahami
lingkup pekerjaan terkait
• Prasyarat:
• Peraturan atau dokumen lain yang dapat dijadikan dasar dalam penentuan
fungsi organisasi
1.a. Pemetaan Fungsi dan
Identifikasi Unit Kompetensi
FUNGSI FUNGSI DASAR UK UK UK
UTAMA FUNGSI DASAR UK UK UK
FUNGSI
KUNCI FUNGSI DASAR UK UK UK
FUNGSI
UTAMA FUNGSI DASAR UK UK UK
TUGAS
UTAMA FUNGSI DASAR UK UK UK
FUNGSI
UTAMA FUNGSI DASAR UK UK UK
FUNGSI
KUNCI FUNGSI DASAR UK UK UK
FUNGSI
UTAMA FUNGSI DASAR UK UK UK
WHAT FOR
WHAT NEEDS TO BE DONE, HOW
Metode perumusan Regional Model Competency Standards (RMCS), sumber: BNSP
1.b. Cara Pemetaan Fungsi
• Pemetaan fungsi kerja berawal dari tugas pokok organisasi;
• Dari tugas pokok tersebut diidentifikasi kelompok besar
fungsi yang dilakukan oleh organisasi;
• Kemudian kelompok besar tersebut dipecah lagi menjadi
kelompok fungsi yang lebih spesifik;
• Dari tiap kelompok fungsi spesifik tersebut diidentifikasi lagi
fungsi-fungsi dasar yang dilakukan organisasi;
• Untuk mempermudah, dapat menggunakan rujukan jenjang
struktur organisasi dalam SOTK.
1.c. Identifikasi Unit
Kompetensi
• Unit kompetensi adalah perangkat kemampuan spesifik yang
dibutuhkan dalam menjalankan suatu fungsi dasar
• Unit kompetensi diidentifikasi dari suatu fungsi dasar dan
dikaitkan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh jabatan dalam
jenjang tertentu
• Contoh: Fungsi dasar “Penataan Standar Kompetensi”, memiliki
unit kompetensi:
• Eselon I : Melakukan penetapan ruang lingkup kompetensi
• Eselon II : Merumuskan sistem kompetensi
• Eselon III : Merancang model kompetensi
• Eselon IV : Menyusun kajian model kompetensi
• Pelaksana : Menghimpun bahan penyusunan kompetensi
TAHAP 2: PERUMUSAN UNIT
KOMPETENSI
• Tujuan:
• Merumuskan deskripsi dan isi dari unit-unit kompetensi
• Output yang diharapkan:
• Rumusan elemen-elemen dan kriteria unjuk kerja untuk masing-masing unit
kompetensi
• Pelaksana:
• Perumus kompetensi yang mengetahui tentang unit kompetensi terkait
• Prasyarat:
• Daftar judul unit kompetensi
• Detail pelaksanaan pekerjaan
• Standar operasional prosedur (best practice) dalam pelaksanaan fungsi/unit
kompetensi terkait (jika ada)
2.a. Contoh Rumusan Unit
Kompetensi
No Komponen Kompetensi Penjelasan
1 Kode Unit BKN.PRF.IQF3.007.01 Berisi tentang:
2 Judul Unit Menyelenggarakan Administrasi Dokumen
3 Uraian Unit Kompetensi yang diperlukan dalam • Deskripsi Kompetensi
mengelola dokumen perkantoran.
4 Ruang Lingkup Digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan – Kode
untuk memproses, menyimpan dan
memelihara dokumen kantor. – Judul
5 Panduan Penilaian 1. Pengetahuan: Struktur organisasi
kantor, prosedur tata naskah
– Uraian
2. Keterampilan: Mengatur penyimpanan – Ruang Lingkup, dan
dokumen
3. Sikap: Rapid an teliti – Panduan Penilaian
4. Metode Pengujian: Tes tertulis,
Simulasi, Bukti Kerja • Elemen-elemen unit
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1 Memproses dokumen a) Dokumen diklasifikasikan sesuai dengan kompetensi/tahapan kegiatan dari
sifat, isi dan tujuannya;
b) Berkas pelengkap dokumen disiapkan kompetensi tsb., dan
sesuai dengan klasifikasinya;
c) Dokumen didistribusikan kepada
jabatan yang berkepentingan.
• Kriteria unjuk kerja yang dapat
2 Melakukan perekaman
dokumen
a) Nomor dokumen ditentukan sesuai
dengan urut dalam klasifikasinya;
dijadikan sebagai bukti penguasaan
b) Nomor dokumen dicatat dalam buku
register;
kompetensi tsb.
c) Dokumen digandakan/didigitalkan
untuk keperluan pengarsipan;
d) Arsip dokumen disimpan sesuai dengan
2.b. Judul Unit Kompetensi
• Ditulis dengan kalimat aktif
• Menggunakan kata kerja aktif
– Imbuhan Me~
– Objek kerja yang jelas dan terukur
• Menggambarkan fungsi kerja yang outputnya jelas
Contoh:
- Mengevaluasi sistem aplikasi kepegawaian
2.c. Uraian Unit Kompetensi
• Gambaran kemampuan yang diharapkan ketika
kompetensi dikuasai

Contoh:
Kemampuan untuk menyelenggarakan prosesi pengangkatan
atau pelantikan pegawai dalam suatu jabatan melalui tahapan
yang runtut termasuk fasilitasi penyelenggaran rapat
baperjakat hingga penerbitan surat penetapannya.
2.d. Ruang Lingkup
• Tugas-tugas yang terkait dengan kompetensi
• Perlengkapan yang digunakan dalam melaksanakan
kompetensi
• Penjelasan istilah-istilah yang sifatnya teknis dan spesifik
• Peraturan yang dijadikan rujukan
2.e. Panduan Penilaian
• Metode Pengujian
• Pengetahuan yang dibutuhkan
• Keterampilan yang dibutuhkan
• Bahan/dokumen yang diperlukan dalam pengujian:
– Sertifikat kompetensi prasyarat
– Hasil kerja/dokumen rujukan kinerja
– Tempat uji kompetensi
– Alat/bahan yang diperlukan dalam pengujian
2.f. Elemen Kompetensi
• Menggunakan kalimat aktif
• Kegiatan yang harus dilakukan untuk membuktikan
penguasaan kompetensi, dapat berupa:
– Tahapan/Langkah Kerja
Contoh:
Memetakan fungsi organisasi, Mengidentifikasi kompetensi teknis,
Merumuskan uraian kompetensi, Memetakan kualifikasi kompetensi
– Jenis aktifitas
Contoh:
Menyusun daftar jabatan, Menyusun data hasil seleksi, Menyiapkan bahan
sidang baperjakat, Menyiapkan dokumen administratif pengangkatan
dalam jabatan
2.g. Kriteria Unjuk Kerja
• Kondisi yang harus dipenuhi untuk menunjukkan penguasaan
elemen kompetensi
• Menggunakan kalimat pasif dengan fokus pada objek kerja
• Idealnya mencakup Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja
• Dapat berisi tentang:
– What?
– Who?
– Where?
– Why?
– When?
– How?
TAHAP 3: VERIFIKASI DAN
PEMAKETAN UNIT KOMPETENSI
• Tujuan:
• Memastikan kesesuaian kaidah perumusan unit kompetensi
• Menentukan kompetensi-kompetensi yang dipersyaratkan untuk jabatan-
jabatan dalam organisasi
• Output yang diharapkan:
• Matriks kualifikasi kompetensi teknis
• Pelaksana:
• Perumus kompetensi dan analis kepegawaian
• Prasyarat:
• Informasi jabatan
• Daftar unit kompetensi
• Draft rumusan unit kompetensi
3.a. Verifikasi Unit Kompetensi
• Unit Kompetensi
– Tiap unit kompetensi diperiksa ulang kaidah penulisannya;
– Idealnya, KUK tiap unit kompetensi mengandung aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap
• Pengetahuan : Proses berfikir dalam penafsiran, pengambilan keputusan
berdasarkan informasi yang sudah dimiliki
• Keterampilan : Kecakapan dalam melakukan tindakan tertentu, membuat,
melayani, atau memproses pekerjaan
• Sikap : Kesesuaian perilaku dengan norma dan etika yang berlaku
3.b. Pemaketan Unit
Kompetensi
• Adalah proses penentuan persyaratan-persyaratan, baik syarat
kompetensi maupun syarat-syarat lainnya berdasarkan hasil
analisa tupoksi, tanggung jawab dan kewenangan masing-
masing jenjang jabatan.

• Dalam menentukan syarat-syarat kompetensi, ada dua hal


yang perlu diperhatikan, antara lain:
– URAIAN TUGAS masing-masing jabatan.
Uraian tugas jabatan mencerminkan bidang tugas dari jabatan tersebut;

– Batasan KEWENANGAN yang dimiliki oleh masing-masing jabatan.


Pembagian kewenangan secara hirarkis yang diterapkan dalam jenjang eselonering jabatan,
termasuk antara jabatan pelaksana dan jabatan fungsional.
3.c. Format Pemaketan Unit
Kompetensi
MATRIKS KUALIFIKASI KOMPETENSI TEKNIS SKPD ABC

Syarat Kompetensi Syarat Lainnya


No Jabatan
Umum Inti Pilihan Pendidikan Pelatihan Pengalaman

1 Kepala Bidang … diisi dengan diisi dengan diisi dengan disesuaikan disesuaikan disesuaikan
kompetensi kompetensi kompetensi yang dengan dengan dengan
yang dirasa yang harus dapat dipilih oleh peraturan peraturan peraturan
perlu untuk dikuasai oleh pegawai, dalam terkait terkait terkait
seluruh jabatan ini kaitannya dengan (Informasi (Informasi (Informasi
jabatan dalam pengembangan Jabatan) Jabatan) Jabatan)
organisasi karir

2 Kepala Subbidang … diisi dengan dapat berupa:


kompetensi a. gap kompetensi
yang harus b. spesialisasi
dikuasai oleh c. kompetensi
jabatan ini pelengkap

3 Analis Data … idem

dst.
TAHAP 4: PENETAPAN SKT
• Tujuan:
• Finalisasi draft Standar Kompetensi Teknis
• Penetapan Standar dalam bentuk Peraturan
• Output yang diharapkan:
• Pemberian kode unit kompetensi
• Rancangan Peraturan tentang Standar Kompetensi Teknis
• Pelaksana:
• Perumus Kompetensi dan unit yang menangani penyusunan peraturan
perundang-undangan
• Prasyarat:
• Rumusan unit kompetensi
• Matriks kualifikasi kompetensi teknis
4.a. Penentuan Kode Unit
Kompetensi
• Kode unit kompetensi dituliskan sesuai dengan format kodifikasi yang
memuat: (sektor).(sub-sektor).(kelompok unit kompetensi).(nomor urut unit
kompetensi).(versi rumusan kompetensi)
Contoh: KPG.AKT.KKNI2.012.01
– Sektor merupakan kode huruf yang terdiri dari 3 karakter dan menggambarkan
rumpun/bidang pekerjaan.
– Sub-sektor juga ditulis dengan kode huruf yang terdiri dari 3 karakter dan dapat
menggambarkan sub-bidang pekerjaan (Ditjen/Deputi).
– Kelompok Unit Kompetensi diusulkan untuk diberikan kode penjenjangan (leveling)
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, dengan format KKNI1, KKNI2,... KKNI9.
(dijelaskan lebih lanjut)
– Nomor urut unit kompetensi terdiri dari 3 (tiga) digit angka, dimulai dari nomor 001.
Nomor urut tersebut menggambarkan jenis pekerjaan yang paling mudah ke jenis
pekerjaan yang lebih kompleks atau pekerjaan yang tanggung jawabnya paling
sederhana ke jenis pekerjaan yang lebih besar tanggung jawabnya.
– Versi unit kompetensi menggambarkan nomor revisi dari rumusan unit kompetensi
terkait.
4.b. Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia
• adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang
dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan
antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan
kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai
sektor. (Perpres 08 Tahun 2012)

• Terdiri dari 9 jenjang (1 yang terendah s/d 9 yang tertinggi), dan


dikelompokkan menjadi 3:
a. Jenjang 1-3 → Jabatan setingkat operator
b. Jenjang 4-6 → Jabatan setingkat teknisi atau analis
c. Jenjang 7-9 → Jabatan setingkat ahli atau spesialis
4.c. Konvensi Standar
• Adalah suatu pertemuan antara pihak-pihak yang terkait
dengan penetapan standar, dalam rangka perumusan
kesepakatan dan penggalangan komitmen terhadap standar
yang akan ditetapkan.
• Dalam tahap ini, perlu dilakukan:
– Verifikasi final draft standar,
– Penandatanganan persetujuan terhadap standar
• Pihak-pihak yang terkait dalam konvensi antara lain:
– Regulator/instansi pusat yang membidangi urusan terkait
– Praktisi/ikatan profesi/akademisi dalam bidang terkait
– Stakeholder lain (masyarakat/LSM)

You might also like