Professional Documents
Culture Documents
Strtegi Harga
Strtegi Harga
Abstrak
Studi ini bertujuan mengetahui apakah variabel skimming pricing dan penetration
pricing dalam strategi penetapan harga berpengaruh terhadap minat beli
konsumen di PT. Matahari Department Store Makassar. Kajian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah pelanggan di Matahari
Department Store Makassar, hipotesis diuji dengan analisis regresi linier
berganda. Hasil uji t menunjukkan terdapat pengaruh variabel skimming pricing
terhadap minat beli konsumen di Matahari Department Store dan tidak terdapat
pengaruh variabel penetration pricing dan terhadap minat beli konsumen di
Matahari Department Store. Uji regresi linier berganda diperoleh persamaan
Y=9,503 + 0,482X1 + 0,063X2 yang menunjukkan bahwa variabel dominan
berpengaruh terhadap minat beli konsumen di Matahari Department Store adalah
variable skimming pricing dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,482X1
Kata Kunci: Skimming Pricing, Penetration Pricing, Minat Beli.
J-HES
Jurnal Hukum Ekonomi Syariah
p-ISSN: 2549-4872│e-ISSN: 2654-4970
Abstract
The study aims to determine whether the variable skimming pricing and
penetration pricing in pricing strategies affect the consumer buying interest at
PT. Matahari Department Store Makassar. This type of study uses a quantitative
approach. The study population was customers at Matahari Department Store
Makassar, the hypothesis was tested by multiple linear regression analysis. T test
results showed that there was an influence of skimming pricing variables on
consumer buying interest at Matahari Department Store and there was no
influence on penetration pricing variables and on consumer buying interest at
Matahari Department Store. Multiple linear regression test obtained by the
equation Y = 9.503 + 0.482X1 + 0.063X2 which shows that the dominant variable
influencing consumer buying interest at Matahari Department Store is variable
skimming pricing with a regression coefficient of 0.482X1
Keywords: Skimming Pricing, Penetration Pricing, Buying Interest
78). Sehingga minat beli merupakan terelefsikan dalam konsep tauhid yang
bagian dari komponen perilaku memadukan keseluruhan aspek-aspek
konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kehidupan muslim baik dalam bidang
kecenderungan responden untuk ekonomi, politik, sosial menjadi
bertindak sebelum keputusan membeli keseluruhan homogeni, serta
benar-benar dilaksanakan. mementingkan konsep konsistensi dan
Keputusan pembelian adalah keteraturan yang menyeluruh. Dari
proses merumuskan berbagai alternatif konsep ini Islam menawarkan
tindakan guna menjatuhkan pilihan keterpaduan agama, ekonomi, dan
pada salah satu alternatif tertentu untuk sosial demi membentuk kesatuan. Atas
melakukan pembelian. Untuk dasar pandangan ini pula maka etika dan
melakukan pembelian produk, secara bisnis menjadi terpadu, vertikal maupun
umum konsumen melalui tahap yaitu horizontal, membentuk suatu
pengenalan aktual dilakukan dan persamaan yang sangat penting dalam
memiliki dampak yang lama setelah itu sistem Islam (Arijanto, 2011: 17).
(Kotler dan Armstrong, 2008: 27). 2. Keseimbangan (Equilibrium)
Keseimbangan atau ‘adl adalah
b. Etika dalam Kegiatan Pemasaran
keadilan dan kesetaraan. Prinsip ini
Bisnis yang sehat adalah bisnis
menuntut agar setiap orang diperlukan
yang berlandaskan pada etika. Oleh
karena itu, pelaku bisnis muslim secara sama sesuai dengan aturan yang
adil dan sesuai kriteria yang rasional
hendaknya memiliki kerangka etika
objektif, serta dapat
bisnis yang kuat, sehingga dapat
dipertanggungjawabkan (Arijanto, 2011:
mengantarkan aktivitas bisnis yang
17). Keseimbangan atau ‘adl,
nyaman dan berkah (Muhammad, 2004:
menggambarkan dimensi horizontal
95).
ajaran Islam, dan berhubungan dengan
Ada beberapa prinsip-prinsip
harmoni segala sesuatu di alam semesta.
yang terdapat dalam etika bisnis Islami
Hukum dan keteraturan yang kita lihat
yaitu:
di alam semesta merefleksikan konsep
1. Kesatuan (Unity)
Kesatuan yang dimaksud disini keseimbangan yang rumit ini
(Muhammad, 2004: 55).
adalah kesatuan sebagaimana
adalah sebesar 27,6%, sedangkan 72,4% Apabilai nilai R berkisar antara 0-1,
dipengaruhi oleh faktor lain. maka nilai yang mendekati angka 1
f. Korelasi Ganda (R) berarti hubungan yang terjadi semakin
Korelasi ganda (R) bertujuan tinggi, sebaliknya nilai yang semakin
untuk mengetahui tingkat keeratan mendekati angka 0 maka hubungan
hubungan (simultan) antara variabel yang terjadi semakin lemah.
bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
jelas yaitu pelajar atau mahasiswa dan dengan Skimming Pricing maupun
ibu-ibu usia muda yang mempunyai Penetration Pricing. misalnya potongan
minat beli tinggi terhadap produk harga 50% dan tambahan 20%, voucher
fashion yang lagi trend atau produk belanja atas pembelian senilai Rp.
terbaru dan selalu mengikuti perubahan 150.000 akan mendapatkan 1 voucher
mode (New Arrival). senilai Rp. 50.000. Penetapan harga
2. Keseimbangan (Equilibrium) tersebut dilakukan oleh pihak Matahari
Matahari Departement Store Departement Store Makassar dengan
Makassar dalam praktek bisnisnya telah tidak merugikan konsumen dan tidak
mampu mencerminkan prinsip transaksi melanggar hukum ataupun aturan yang
yang seimbang yaitu setara dan adil. berlaku.
Dimana konsumen atau pelanggan dari 4. Tanggung Jawab (Responsbility)
Matahari Departement Store Makassar Matahari Departement Store
tidak merasa dirugikan atas harga yang Makassar dalam praktek bisnisnya
ditetapkan terhadap barang-barang yang berinteraksi dengan lingkungan yang
mereka beli. sangat kompleks di antaranya dengan
Dalam Strategi Skimming pemerintah, pesaing, pelanggan
pricing menunjukkan apabila target maupun masyarakat secara umum
penjualan sudah terpenuhi maka pihak
dalam hal tanggung jawab dengan
Matahari Department Store akan lingkungannya, mereka mampu untuk
menurunkan harga produk dengan mengembangnya terutama tanggung
memberikan diskon atau potongan jawab sosial dengan segala aspeknya.
harga diakhir periodik artinya terjadi Matahari Departement Store Makassar
keseimbangan atau kesetaraan dalam
menyadari untuk mencapai tujuannya
penetapan harga. secara berkelanjutan sangat dibutuhkan
3. Kehendak Bebas (Free will) dukungan masyarakat luas sehingga
Matahari Departement Store tercipta hubungan harmonis dan selaras
Makassar dalam praktek bisnisnya dengan seluruh stake holdernya.
berhak melakukan kehendak bebas. 5. Kebenaran: Kebajikan dan
Dalam hal penetapan atau penentuan Kejujuran
harga terhadap berbagai produknya baik
DAFTAR PUSTAKA