You are on page 1of 29

Retinopati

Diabetic non
Proliferatif ODS
Adinda Nurul Huda
41211396100054

Pembimbing :
Dr. Pribadyo, Sp.M(K).MPH

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA


RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI
FAKULTAS KEDOKTERAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
PERIODE 9 Mei – 3 Juni 2022
DAFTAR RETINOPATI DIABETIK

ISI 01

ILUSTRASI KASUS
02 Moderate non Proliferative Diabetic Retinopathy ODS

RESUME
03 DIAGNOSIS KERJA, DIAGNOSIS BANDING, RENCANA
PEMERIKSAAN, TATALAKSANA, PROGNOSIS
RETINOPATI DIABETIK
DEFINISI
Retinopati diabetik adalah penyakit mikrovaskular retina akibat hiperglikemia kronik pada penderita diabetes mellitus
(DM)

FAKTOR RISIKO
1, durasi menderita diabetes, 50% pasien RD setelah 10 tahun, 70% setelah 20 tahun, dan 90% setelah 30 tahum setelah
onset DM2. Kontrol penyakit diabetes yang kurang baik
3. Hipertensi
4. Nefropati
5. Obesitas dan hiperlipidemia
6. Merokok
8. Jenis kelamin, prevalensi penderita RD wanita dibanding pria adalah 4:3
9. Kehamilan, hal ini dapat mempercepat terjadinya retinopati diabetic
10. Kurang aktivitas fisik
PATOGENESIS RETINOPATI DIABETIK
KLASIFIKASI RETINOPATI DIABETIK
Non Proliferative Diabetic Retinophaty
Derajat Penyakit Temuan

RD non proliperatif ringan Minimal satu mikroaneurisma


atau perdarahan intraretinal.
Hard/soft exudate.
RD nonproliferatif sedang Mikroaneurisma atau
perdarahan intraretina sedang,
soft/hard exudate, intraretinal
microvascular abnormalities
ringan (IRMA).
RD non proliperaif berat Mikroaneurisma atau
perdarahan intraretina berat di
4 kuadran, Venous bleading di
2 kuadran, Intraretinal
microvascular abnormalities
(IRMA) di 1 kuadran.
KLASIFIKASI RETINOPATI DIABETIK
Proliferative Diabetic Retinophaty
Derajat penyakit Temuan

RD proliperatif ringan/awal Neovaskularisasi


RD proliperatif risiko tinggi Neovaskularisasi pada diskus optikus
(NVD) dengan atau tanpa perdarahan
vitreous/perdarahan pre-retinal;
perdarahan vitreus dan/ atau perdarahan
pre-retinal yang diikuti pembuluh darah
baru, bisa di diskus (NVD) atau di
tempat lain dengan
ukuran ≥ ¼ diameter diskus (NVE)
KLASIFIKASI RETINOPATI DIABETIK
KLASIFIKASI RETINOPATI DIABETIK

PDR menunjukkan adanya


pembuluh darah baru atau
jaringan
fibrous, atau keduanya,
muncul dari retina atau
diskus optikus
dan menyebar melalui
permukaan dalam dari
retina atau diskus
optikus atau ke ruang
vitreous
MANIFESTASI KLINIS

Pada fase awal retinopati diabetik biasanya tidak ada keluhan.


Pada perjalanannya, keluhan dapat berupa :
• Floater (terdapat bintik-bintik dan benang yang melayang pada penglihatan)
• Penglihatan buram
• Penglihatan berfluktuasi
• Terdapat area yang gelap atau kosong pada penglihatan
• penglihatan buruk pada malam hari
• penglihatan warna yang buruk
• kehilangan penglihatan
• retinopati diabetik biasanya mempengaruhi kedua penglihatan
MANIFESTASI KLINIS

Simulasi gangguan penglihatan pasien dengan retinopati diabetik


TATALAKSANA
Screening DR
Untuk mencegah hilangnya penglihatan, diperlukan follow-up berkala.
Rekomendasi untuk pemeriksaan funduskopi secara berkala adalah
setiap tahun pada pasien yang sebelumnya tidak ada DR atau mild
NPDR, setiap 6 bulan pada pasien moderate NPDR, setiap 3 bulan
pada pasien severe NPDR, setiap 2 bulan pada pasien PDR tanpa
karakteristik risiko tinggi

Tatalaksana Medis
- Padapasien yang tidak didapatkan adanya retinopati, NPDR ringan, atau
NPDR sedang, tatalaksana umumnya adalah dengan mengoptimalkan
terapi medis untuk kontrol glukosa darah, tekanan darah, kadar lipid,
menghentikan rokok.
- Fotokoagulasi laser
- Vitrektomi
DIAGNOSIS

ANAMNESIS PEMERIKSAAN LAMPU-CELAH BIOMIKROSKOPI/FUNDUSKOPI :


Perlu ditanyakan terkait : •terlihat sel darah merah di vitreus posterior dari
lensa/kekeruhan kemerahan difus
Onset penurunan tajam penglihatan •Refleks fundus menghilang
•Terhalangnya struktur segmen anterior, dll
Riwayat trauma
Riwayat operasi intraocular PEMERIKSAAN PENUNJANG :
DM • OCT macula untuk melihat apa sudah terjadi diabetic macula
edema
Hipertensi USG mata untuk menentukan ada tidaknya tanda-tanda ablasio
retina

PENTING UNTUK MENENTUKAN ETIOLOGI PERDARAHAN


VITREUS!
TATALAKSANA
Observasi
•Menjaga dan menempatkan posisi kepala lebih tinggi (posisi semi-fowler)
•Dapat dilakukan selama 4-8 minggu

Medikamentosa

Tatalaksana medikamentosa diberikan sesuai etiologi dan kelaianan klinis


sekunder yang muncul
ILUSTRASI KASUS
No. RM : 01267114
Nama : TN.S
Tempat/tanggal lahir : Mojokerto, 03 Mei 1964
Umur : 58 tahun 0 bulan 23 hari
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Jln. Barkah No. 3 Ciganjur Jagakarsa Rt 09 Rw 05, Kel. Ciganjur Kec.
Jagakarsa, Jakarta Selatan
Warga Negara : Indonesia
Pendidikan : Tamat SMA
Pekerjaan : Pedagang
Status pernikahan : Sudah menikah
Pembayaran : JKN - KIS
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Penglihatan buram pada kedua mata sejak satu bulan yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan penglihatan mata kanan kiri terasa buram dan pegal sejak sebulan yang lalu.
Tidak ada mata merah, tidak ada nyeri pada mata, tidak ada silau, tidak ada nyeri kepala, mata tidak berair,
tidak ada gatal, tidak ada penglihatan ganda. Awalnya mata kanan dan mata kiri pasien buram sejak bulan April
2022, kemudian pasien berobat ke RS Fatmawati dan dilakukan operasi laser pada mata kiri mei 2022. Setelah
dilakukan laser, penglihatan mata kiri pasien membaik dan dapat melihat lebih jelas sedangkan pada
penglihatan mata kanan pasien tampak bayang-bayang hitam terbang.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat diabetes melitus sejak 9 tahun yang lalu, tidak rutin meminum obat dan kontrol ke
dokter sejak 5-6 tahun lalu. Riwayat hipertensi disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak memiliki riwayat yang sama seperti pasien
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat merokok dan konsumsi alkohol tidak ada.
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Tinggi badan : 160 cm
Berat badan : 64 kg
IMT : 21,6 (normoweight)
Tanda vital
Tekanan darah : normal
Frekuensi nadi : 80 x/menit
Frekuensi napas :20 x/menit
Suhu : dalam batas normal
Saturasi Oksigen : dalam batas normal
Pemeriksaan fisik organ
Kepala : Normosefali, bentuk simetris
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Jantung : tidak diperiksa
Paru : tidak diperiksa
Abdomen : tidak diperiksa
Ekstremitas : Akral hangat, tidak ada deformitas pada ekstremitas pasien
STATUS OFTALMOLOGI
OD OS

Status oftalmologi Visus


6/9F S+0,50C- 6/21 S+1,25 6/18 PH:-
Visus/tajam pengelihatan 0,50X36 6/7,5 PH:-

Kedudukan bola mata dan pergerakan bola mata

OD OS

TIO
OD OS

Tonometri Schiotz 16,1 mmHg 17,2 mmHg

Palpasi - -
STATUS OFTALMOLOGI
OD Pemeriksaan OS

Tenang Palpebra Tenang

Tenang Konjungtiva fornix Tenang

Tenang Konjungtiva bulbi Tenang

Tenang Konjungtiva tarsal Tenang

Jernih, permukaan licin, arkus senilis (+) Kornea Jernih, permukaan licin, arkus senilis (+)

Positif Tes Sensibilitas Positif

Dalam COA Dalam

Coklat Iris Coklat

Bulat, ukuran 8 mm, kondisi midriatikum Pupil Bulat, ukuran 8 mm, kondisi midriatikum

Jernih Lensa Jernih

jernih Cairan vitreus Jernih

refleks fundus (+), papil bulat, batas tegas, refleks fundus (+), papil bulat, batas tegas,
CDR:0.3, aa:vv 2:3, retina: eksudat (+), Funduskopi CDR:0.3, aa:vv 2:3, retina: eksudat (+),
mikroaneurisma, perdarahan, mikroaneurisma, perdarahan, jejas laser
RESUME
Pasien Tn. S usia 58 tahun datang ke poliklinik mata RSUP Fatmawati dengan keluhan penglihatan mata kanan
kiri terasa buram dan pegal sejak sebulan yang lalu. Tidak ada keluhan mata merah, tidak ada nyeri pada mata,
tidak ada silau, tidak ada nyeri kepala, mata tidak berair, tidak ada gatal, tidak ada penglihatan ganda. Awalnya
mata kanan dan mata kiri pasien buram sejak bulan April 2022, kemudian pasien berobat ke RS Fatmawati dan
dilakukan fotokoagulasi laser pada mata kiri . Setelah dilakukan laser, penglihatan mata kiri pasien membaik
dan dapat melihat lebih jelas sedangkan pada penglihatan mata kanan pasien tampak bayang-bayang hitam
terbang. Kemudian akan dilakukan laser pada mata kanan satu bulan dari waktu kontrol terakhir. Pasien dirujuk
ke RSUP Fatmawati dan dilakukan laser pada mata kiri pada bulan mei 2022. Pasien memiliki riwayat diabetes
melitus sejak 9 tahun yang lalu, tidak rutin meminum obat dan kontrol ke dokter sejak 5-6 tahun lalu. Riwayat
hipertensi disangkal. Pada pemeriksaan visus didapatkan mata kanan (AVOD : 6/9F S+0,50C-0,50X36 6/7,5
PH:-) dan mata kiri pasien dapatkan visus (AVOS: 6/21 S+1,25 6/18 PH:-). Pada pemeriksaan didapatkan TIO
ODS normal (OD = 16,1 mmHg, OS = 17,2 mmHg), mikroaneurisme refleks fundus (+) eksudat (+) perdarahan
(+). Pada mata kiri pasien tampak mikroaneurisme , eksudat, perdarahan (+) dan jejas laser (+).
DIAGNOSIS KERJA
OD : Moderate Non Proliferatif Diabetic Retinopathy
OS : Moderate Non Proliferatif Diabetic Retinopathy

DIAGNOSIS BANDING
OD : proliferatif diabetik retinopati , degenerasi makula
OS : proliferatif diabetik retinopati , degenerasi makula
RENCANA PEMERIKSAAN
Fotokoagulasi laser OD : untuk menutup kebocoran pembuluh darah dan mencegah pembentukan atau
progresivitas neovaskular
OCT macula : untuk melihat apakah sudah terjadi edem pada makula
TATALAKSANA
• Observasi klinis pasien dan posisikan pasien semi fowler
• Edukasi pasien untuk mengontrol kadar gula darah dengan rutin meminum metformin sesuai dosis
dan rutin lakukan kontrol
• Berikan edukasi mengenai tindakan yang mungkin akan dilakukan seperti fotokoagulasi laser untuk
menutup kebocoran pembuluh darah dan mencegah pembentukan atau progresivitas neovaskular.
PROGNOSIS
OD OS

Ad Vitam Bonam Bonam

Ad Functionam Dubia ad bonam Dubia ad bonam

Ad Sanationam Dubia ad bonam Dubia ad bonam


DAFTAR PUSTAKA
1. Sitorus R, Sitompul R, Widyawati S, Bani A. Buku Ajar Oftamologi. Edisi 1. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2017
2. Wild S, Roglic G, Green A, Sicree R, King H.Global prevalence of diabetes. Diabetes Care 2004;27:1047-53
3. Yusran, Muhammad. Diabetic Retinopathy: Diagnosis and Treatment Case Review. JK Unila: Volume 1 Nomor 3
4. Martini FH, Tallitsch RB, Nath JL. Human Anatomy 9th Ed. United States: Pearson. 2018. p. 498-499
5. Khurana, A. K. Comprehensive Ophtalmology. (New Age International Limited Publisher, 2007)
6. Wang, W. & Y, A. C. Diabetic Retinopathy: Pathophysiologu and Treatments. Int. J. Mol. Sci. 19, (2018).
7. Netter, F. Atlas of Human Anatomy. (Elsevier Inc., 2019).

You might also like