Professional Documents
Culture Documents
Risa Sapiyanti - Ppt2.materi Tekni Sitohistoteknologi - 20230920 - 083416 - 0000
Risa Sapiyanti - Ppt2.materi Tekni Sitohistoteknologi - 20230920 - 083416 - 0000
SITOHISTOTEKNOLOGI
Risa Sapiyanti
2320221020
PENDAHULUAN
• Pembuatan sediaan merupakan suatu hal yang dapat dikatakan mudah hingga
sangat sulit tergantung dari bagian tubuh yang akan diamati secara mikroskopis.
• Sediaan yang baik adalah suatu sediaan yang mampu menggambarkan kondisi
sel atau jaringan layaknya ketika sel atau jaringan itu masih di dalam tubuh
•Sayangnya ketika sel atau jaringan itu terlepas dari tubuh baik sengaja atau
tidak sengaja maka sel atau jaringan itu akan mengalami kematian hingga
kerusakan
PENDAHULUAN
Membuat suatu sediaan yang baik, maka jaringan yang diambil dari tubuh atau
sel yang dibuat dengan teknik apusan harus segera diawetkan pada suatu cairan
yang disebut dengan teknik fiksasi. Walaupun pada kasus-kasus apusan, teknik
fiksasi dapat dilakukan dengan mengeringkan di suhu ruang atau dengan
pemanasan.
PERSYARATAN SAMPEL
• Siapkan wadah yang besarnya sesuai dengan jaringan yang akan disimpan. Sebaiknya jaringan
tidak dipaksakan dimasukkan ke dalam wadah yang lebih kecil dari ukuran jaringan, sehingga
terjadi penekukkan yang dapat merusak bentuk jaringan.
• Isi wadah dengan formalin 10% buffer hingga jaringan seluruhnya terendam.
• Masukkan sesegera mungkn jaringan segar ke dalam wadah formalin (kurang dari 30 menit)
Jika jaringan berukuran besar (misalnya mastektomi), lakukan irisan sejajar berjarak kira kira 1 cm
agar seluruh bagian jaringan terpapar formalin. Irisan harus sedemikian rupa sehingga masih dapat
dengan mudah dilakukan rekonstruksi oleh spesialis Patologi Anatomik.
• Beri label identitas pasien dan jaringan yang diambil agar tidak tertukar.
• Pastikan wadah sudah ditutup dengan rapat dan benar agar formalin tidak tumpah/ bocor.
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
• Biopsi Insisional
Pengambilan sampel jaringan melalui pemotongan dengan pisau bedah.
• Biopsi Eksisional
Pengambilan seluruh masa yang dicurigai untuk kemudia diperiksa di mikroskop .
• Biopsi Jarum
Pengambilan sampel jaringan atau cairan dengan cara sedot lewat jarum.
• Biopsi jarum dengan bantuan endoskopi
Pengambilan sampel jaringan dengan aspirasi jarum, hanya saja metode ini menggunakan endoskopis
sebagaiMISSION
panduannya.
• Biopsi jepit
Untuk tumor kulit, atau mukosa, dengan Baubiopsi dilakukan biopsi jepit di daerah perbatasan tumor d
jaringan
• Biopsi Kerok
Kebanyakan untuk tumor permukaan,hiliran, leher rahim dan tempat lainnya.
• Biopsi Insisional
• Biopsi Eksisional
• Biopsi Jarum
• Biopsi Jarum endoskopi
• Biopsi jepit
• Biopsi Kerok
TAHAPAN PEMBUATAN SEDIAAN
HISTOLOGIS
• Tujuan: mengambil semua air dlm jaringan, membersihkan sisa-sisa fiksatif supaya
tidak terbentuk es pada jaringan di tahap proses berikutnya
• Bahan: etanol bertingkat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah (dr konsentrasi 70%-100%).
• Waktu: tergantung pd volume jaringan (6- 24 jam)
Dehidrasi dengan Alkohol 70% 80% 90%
12 Alkohol absolut 2x
TUJUAN DEHIDRASI DAN CLEANING
• Dehidrasi: Mengeluarkan air dalam jaringan sehingga waktu embedding parafin dapat menyusup
sempurna ke dalam jaringan
• Clearing: Menggantikan larutan alkohol atau aseton dengan larutan yang dapat melarutkan lilin atau
parafin yang akan dimasukkan dalam jaringan
• Tujuan pewarnaan: spy unsur-unsur jaringan tampak jelas & dapat dibedakan
bagian-bagiannya di bawah mikroskop
• Teknik pewarnaan yang sering digunakan: hemaktosilin-eosin (HE
• Setelah pewarnaan: dehidrasi, penjernihan, penutupan sediaan dg balsem kanada
& kaca penutup, dikeringkan
SEDIAAN HISTOLOGI
Gambaran khas ginjal: tubulus € sel epitel Perhatikan: bentuk sel, letak nukleus,
sitoplasma
-TRAKEA DAN ESOFAGUS
Metode oles atau yang sering disebut dengan metode smear merupakan suatu metode
pembuatan sediaan sitologi dengan jalan mengoles atau membuat lapisan tipis dari spesimen
berbentuk cairan diatas objek gelas yg bersih dan bebas lemak, untuk selanjutnya kemudian
difiksasi, diwarnai dan ditutup dengan gelas penutup.
Spesimen yang masuk ke dalam kategori untuk dilakukan pembuatan sediaan oles antara lain
urin, cerebro spinal fluid (CSF) dan spesimen lainnya yang memiliki viskositas
2. Bahan dan pewarnasediaan
Bahan yang sering dibuat sediaan oles: darah, nanah / jaringan-jaringan tertentu, sumsum tulang
merah, eksudat dari bermacam-macam jaringan yg meradang.