You are on page 1of 57

Jaminan Mutu dan Titik Kritis

Pengujian Semen
SNI 2049:2015

Analisa Bahan Tambang (ABT)


SBU Mineral
Cibitung, 8 Juni 2022

www.idsurvey.id
Referensi

#AssureYourConfidence 2
Metode uji ini mencakup metode standar untuk
Pengertian menganalisis kandungan kimia dalam semen mencakup :

Bagian dari manajemen mutu yang 1. Metode Uji Acuan :


difokuskan pada pemberian keyakinan bahwa Metode uji kasik yang sudah digunakan dalam
persyaratan mutu metode uji akan dipenuhi. jangka waktu yang lama dan memberikan skema dasar
(ISO 9000: 2015) analisis semen hidrolis yang terintegrasi dengan cukup
baik

2. Metode Uji Alternative :


Sebagai cara alternatif yang digunakan bersama
dengan skema dasar

3. Metode Uji Lain :


Selain Metode Uji Acuan dan Alternatif yang
terdapat pada SNI 2049

4. Analisis referee :
Analisis yang bertujuan untuk memberikan
penilaian pass/fail terhadap produk
#AssureYourConfidence 3
Metode Uji Acuan
Residu tidak larut
Silikon Dioksida
Semen dengan Bagian Residu tidak larut Kurang dari 1%
Semen dengan Bagian Residu tidak larut Lebih dari 1%
Kelompok Ammonium Hidroksida Merode Uji Alternatif
Besi(III) Oksida
Fosfor Pentoksida Kalsium Oksida
Titanium Dioksida Karbon Dioksida
Seng(II) Oksida Magnesium Oksida
Aluminium Oksida Hilang pada Pemijaran
Kalsium Oksida Semen Portland Slag (Tanur Tinggi) dan Semen Slag
Magnesium Oksida
Sulfur Titanium Dioksida
Sulfur Trioksida Fosfor Pentoksida
Sulfida Mangan Oksida
Hilang pada Pemijaran Kalsium Oksida Bebas
Semen Portland
Semen Portland Slag (Tanur Tinggi) dan Semen Slag
Natrium dan Kalium Oksida
Alkali Total
Alkali Terlarut dalam Air
Mangan Oksida
Klorida
Zat Organik Terlarut dalam Kloroform

#AssureYourConfidence 4
Apa itu semen Portland?

#AssureYourConfidence 6
Pabrik semen di Indonesia
Berikut ini adalah daftar pabrik semen di Indonesia dan
menjadi anggota Asosiasi Semen Indonesia (ASI) serta
tipe semen yang di produksinya :
1. PT. Semen Andalas Indonesia (PCC)
2. PT. Semen Padang (PCC dan PPC)
3. PT. Semen Baturaja (PCC)
4. PT. Semen Tunggal Prakasa (PCC)
5. PT. Holcim Indonesia (SBI) (PCC)
6. PT. Semen Gresik (PPC)
7. PT. Semen Tonasa (PCC)
8. PT. Semen Bosowa (PCC)
9. PT. Semen Kupang (PCC)

#AssureYourConfidence 7
<1300 oC;
(a) dekomposisi kalsit (calcining),
(b) dekomposisi mineral clay dan
(c) reaksi kalsit atau kapur

pada 1300-1450 oC (Clinkering).


Terbentuk suatu leburan, utamanya terdiri dari
aluminat dan ferit

pada 1450 oC 20-30% campuran adalah liquid


(membentuk klinker)

Reaksi selama pendinginan

#AssureYourConfidence 8
#AssureYourConfidence 9
Apa Saja Tipe Semen?

#AssureYourConfidence 10
Pengujian Kimia pada Semen Portland

#AssureYourConfidence 11
#AssureYourConfidence 12
Titik kritis pada
Pengujian Kimia
Semen
Metode Konvensional
Berdasarkan ISO SNI 2049:2021

#AssureYourConfidence 13
#AssureYourConfidence 14
1. Peralatan
• Neraca analitik dengan ketelitian
0,0002 gram
• Labu takar, buret, pipet yang
digunakan terkalibrasi berkala
• Tungku pemanas dilengkapi pirometer
ketelitian ±25⁰C
• Krusibel porcelain bersih atau cawan
platina (15-30) mL
• Desikator dilengkapi dengan silika gel

#AssureYourConfidence 15
2. Bahan
Untuk semua uji harus menggunakan pereaksi “chemical
grade”

#AssureYourConfidence 16
7.Residu dan kertas saring dimasukkan ke dalam
NaOH 1% panas,Digest 15’
3. Pengujian Bagian Tak Larut (BTL)
8. + mm, + HCl 1:2 sampai warna merah
1. Ditimbang 1 gr contoh semen
9. Disaring (#40), dicuci dengan NH4NO3 2% 14 kali
2. Dispersikan dengan 20mL aqudest

3. Ditambah 5 mL HCl 10. Dikeringkan, diarangkan, diabukan pada cawan


kosong yang beratnya konstan
4. Ditambah aqdest sampai 50 mL
11. Diabukan kemudian Dipijarkan pada suhu 900-
5. Dipanaskan sampai hampir mendidih 1000 oC

6. Disaring (# 40), dicuci aqdest panas 10x


12. Dinginkan ,timbang.

13. Ulangi 11 dan 12 sampai berat konstan


FILTRAT Residu
DIGUNAKAN
UNTUK PEN. SO3 14. Hitung Kadar Ins. Residue

#AssureYourConfidence 17
Titik Kritis Bagian Tak Larut (BTL)
Dispersi
-Pendispersian memerlukan pengadukan
yang segera setelah ditambahkan
aquadest.

Penambahan HCl
-Penambahan HCl harus dilakukan dalam
keadaan semen terdispersi dan
teraduk/digoyang-goyangkan sehingga
reaksi berlangsung sempurna.

Pemanasan
Pemanasan tidak boleh diakukan hingga
mendidih untuk mencegah terbentuknya
SiO2 yang mengendap.

#AssureYourConfidence 18
Titik Kritis Bagian Tak Larut (BTL), lanjutan…..

Step 6. Pencucian
-Pencucian secara dekantasi
-Pencucian dilakukan 10x hingga tidak ada
warna kuning dari besi yang tertinggal pada
kertas saring.
Step 7. Digest dengn NaOH panas 1%
-Untuk melarutkan asam silikat
-Na+ + H2SiO3  Na2SiO3  2Na+ + SiO32-

Step 8. Penambahan HCl 1:2


-Untuk menetralkan suasana larutan dari
suasana basa.
-metil merah sebagai indiktor asam/basa

Step 9. Dicuci dengan NH4NO3


-Besifat elektrolit untuk menjaga muatan ion-
ion tetap stabil sehingga mencegah terjadinya
pengendapan dari pengotor.

#AssureYourConfidence 19
10. Pengeringan,
pengabuan, dan
pemijaran
Dilakukan dengan melakukan
pemanasan secara bertahap :

-100-200 ⁰C =
Pengeringan, menghilangkan air

-200-400 ⁰ C =
Pengarangan, kertas saring menjadi
karbon (Tahap ini tidak memerlukan
oksigen)

->400 ⁰C =
pengabuan, karbon jadi CO2

#AssureYourConfidence 20
4. Pengujian Sulfur Trioksida (SO3) 12. Dikeringkan, diarangkan pada cawan konstan

FILTRAT IR DIGUNAKAN
UNTUK PEN. SO3 13. Diabukan kemudian Dipijarkan pada suhu 800-
900 oC
7. Filtrat diencerkan hingga 200 mL
14. Dinginkan ,timbang.
8. Dipanaskan hingga hampir mendidih
15. Ulangi 13 dan 14 sampai berat konstan

9. Ditambah 10 mL BaCl2 panas 16. Hitung Kadar SO3


sambil diaduk

10. Didigest selama 24 Jam

11. Disaring (#42), cuci dengan air


panas 10x

#AssureYourConfidence 21
Titik Kritis Sulfur Trioksida (SO3)

Step 7, Filtrat diencerkan hingga 200 mL


-Untuk mendapatkan kondisi asam yang cukup; Jika
terlalu asam (volume < 200 mL), bisa menyebabkan
pengendapan silika pada saat digest.
-Untuk mendapatkan butir endapan yang cukup besar

Step 8, Dipanaskan hingga hampir mendidih


-Pengendapan dalam suasana panas menghindari ko-
presipitasi dan memberikan endapan yang lebih besar

Step 11, Disaring (#42), cuci dengan air panas 10x


-Endapan BaSO4 merupakan endapan berbentuk hablur
yang halus. Penyaringan dengan pori yang lebih besar
dapat menyebabkan kebocoran endapan.

Step 12 Pemanasan
Pemanasan tiba-tiba dapat menyebabkan karbon dari
kertas saring terjebak pada endapan BaSO4 dan mereduksi
sebagian BaSO4 jadi BaO, menyebabkan kesalahan analisis
#AssureYourConfidence 22
Titik Kritis Free Cao – Metode Step 2. Pelarut gliserin-ethanol
-Larutan gliserin-etanol harus dibuat baru untuk menghindari
Cepat Sr(NO3)2 kerusakan (akibat penyerapan air dan CO2.)

Step 3. Ekstraksi contoh


-Ekstraksi CaO bebas berjalan
dalam suasana panas. Dalam
keadaan dingin terjadinya
lambat. Hasil ekstrasi terlihat
dengan semakin merahnya
larutan.

Step 4.
-Titrasi harus segera dilakukan dan
dalam keadaan panas supaya reaksi
berlangsung cepat, serta menghindari
kontaminasi CO2 dan uap air dari udara.
-Titik akhir titrasi adalah dari warna
merah ke tidak berwaarna.
#AssureYourConfidence 24
6. Pengujian Silikon Dioksida (SiO2)
Step 13. Ditambah 1 Tetes H2SO4
-Untuk memberikn suasana asam
Step 2, Penambahan NH4Cl
-Berfungsi sebagai katalis
-Jika penambahannya Step 14. Ditambah 30 mL HF,
kurang, hasilnya tidak panaskan sd kering
memberikan gel SiO2. -Untuk menguapkan SiO2 dari
endapan
SiO2 + HF  SiF4 (g) + H2O
Step 3, Penambahan HCl
-Penambahan HCl harus
Step 9. Dikeringkan, diarangkan
dilakukan lewat dinding pada cawan platina konstan
untuk mencegah “bumping”. -100-200oC ; Pengeringan,
-HNO3 berguna untuk menghilangkan air
-200-400 oC; Pengarangan, kertas
mengoksidasi Fe bervalensi
saring menjadi karbon (Tahap ini
rendah yang mungkin adake
tidak memerlukan oksigen)
keadaan valensi tinggi (Fe3+) ->400 oC ; pengabuan, karbon jadi
Step 5, Disaring (# 40), dicuci HCl 1:99 panas
-Pencucian dengan HCl untuk menjaga hidrolisis CO2
dari Fe3+.
#AssureYourConfidence -Dilakukan hingga endapan silika berwarna putih. 25
Titik Kritis Fe2O3
7. Pengujian Besi (III) Oksida (Fe2O3)
Step 4, Penambahan SnCl2
-Untuk mereduksi Fe3+ jadi Fe2+.

Step 5, Ditambah 10 mL HgCl2 jenuh


-Berguna untuk mengoksidasi kelebihan SnCl2.

Step 6,
-Berfungsi untuk membuat senyawa Fe3+ kompleks yang
tidak berwarna, sehingga titik akhir titrasi bisa teramati
dengan jelas.

Step 7,
-Titrasi dilakukan dengan tetesan yang terlihat jelas.
-Setelah mendekati titik akhir, dilakukan penambahan
tetes demi tetes sambil diamati perubahan warna.
#AssureYourConfidence 26
Titik kritis pada
Pengujian Kimia
Semen
Metode XRF
Berdasarkan ISO 29581-2:2010

#AssureYourConfidence 27
1. SCOPE
• Komposisi kimia semen
• Dapat diaplikasikan pada material lain dan material
konstituen asal sudah dilakukan kalibrasi terlebih
dahulu
• Untuk keperluan penilaian kesesuaian (dan juga
keperluan informasi), dengan syarat preparasi fused
bead dan validasi analisis menggunakan CRM dan
memenuhi kriteria unjuk kerja
#AssureYourConfidence 28
2.Term and Definition
• Beads
• Pellets
• Calibration beads or pellets
• Analysis beads or Pellets
• Accuracy
• Repeatability
• Reproducibility
• Expert Laboratory
• Normal Laboratory
#AssureYourConfidence 29
3.Reagen dan Reference Material
• Reagen Murni
- Kelas p.a, atau oksida murni atau karbonat; kecuali untuk
analisis S, Cl, Br, P dan yang tidak stabil sebagai karbonat
• Reference Material;
- CRM (certified ref material) - disediakan oleh penyedia
CRM seperti NIST, JIS dll
- IRM (industrial ref material)-disediakan melalui cooperative
testing minimum 4 lab
#AssureYourConfidence 30
• Standar kalibrasi dibuat dilaboratorium dari bahan
murni, CRM, IRM, atau kombinasinya
• mencakup rentang pengujian dari bahan
• Binding agent (untuk membuat pellet)

#AssureYourConfidence 31
4. Peralatan
• Timbangan analitik, dengan akurasi +/- 0,0005 g
• Cawan peleburan; Pt/Au5%
• Furnace (seperti muffle furnace)
• Automatic fusion ap
• Cooling ap (jika diperlukan)
• Heat reservoar (jika diperlukan)
• Spektrometer X-Rays

#AssureYourConfidence 32
5. Persiapan sampel uji semen
• 100 g sampel lab disiapkan dari quartering
• ayak dengan ayakan 150/125 micron
• buang bagian metal dengan magnet
• Haluskan hingga semuanya lolos ayakan 150/125 micron
• campurkan dan lindungi dari udara luar

#AssureYourConfidence 33
#AssureYourConfidence 34
6. Flux
• 66;34 (Li tetraborat/LiMetaborat)
• 100 Litium tetraborat
• Li tetraborat/Li Metaborat dengan rasio 100/0 sd 0/100

• Anti wetting agent; untuk mencegah lengket ditambahkan


dalam jumlah secukupnya

#AssureYourConfidence 35
LoI Vs Kehilangan masa semen dalam
fussion
• LoI ditetapkan pada suhu 950 oC
• s Repeatability LoI = 0,04%
• s Reproducibilily LoI = 0,08%
• Faktor koreksi diperlukan untuk menghitung kandungan
semen kembali sebagai berat asalnya

• Perhitungan komposisi kimia didasarkan pada berat awal


#AssureYourConfidence 36
Preparasi Fused Bead
• Sekali metode preparasi dipilih, metode harus
diaplikasikan pada semua stage analysis.
• Timbang sample, flux dan anti wetting agent (AWA)
pada perbandingan yang sudah ditetapkan.
• Penimbangan sample bisa dari sample asli atau yang
sudah dipijarkan

#AssureYourConfidence 37
Penimbangan dari sample asli (m3)

#AssureYourConfidence 38
Penimbang dari sample sisa LoI
• Timbang secepat mungkin secara langsung dengan
perbandingan sample: flux:AWA yang sudah ditetapkan
• Jika ada butiran, harus dihaluskan terlebih dahulu
• Harus dipreparasi dari sisa LoI, jika sample mengandung
banyak karbonat, karbida, logam besi dan logam lain yang
dapat berinteraksi dengan cawan platina

#AssureYourConfidence 39
Peleburan
• Campurkan sample, flux dan AWA
• Lebih baik dilakukan pada 2 stage pemanasan: 1.
penghilangan moisture dan 2. peleburan.--> meningkatkan
presisi
• Lebur campuran pada waktu yang ditetapkan. (misal 10
menit), sesekali dalam rentang ini diaduk untuk mencapai
fused yang homogen

#AssureYourConfidence 40
Casting dapat dilakukan
• Di luar furnace
• Di dalam furnace, Gabungan di luar dan di dalam furnace
• Cetakan yang dipanaskan pada burner
• Pada cetakan peleburan langsung dalam furnace
• Peralatan casting otomatis
• Hasil Peleburan harus rata dan tidak ada gelembung
• Pendingininan disesuaikan untuk menghidari keretakan

#AssureYourConfidence 41
Penyimpanan
• Dilindungi dari perubahan tempt dan humidty seperti pada
desiccator, plastik plip jika lab nya terkontrol T dan RH nya.
• Jika T dan RH tidak terkontrol, disimpan pada oven (25-30) ⁰C
• Bersihkan permukaan dengan aseton/ethanol/polishing jika
sudah disimpan lama dan diduga terjadi kontaminasi

#AssureYourConfidence 42
VALIDASI DAN KALIBRASI
• Kalibrasi menggunakan bahan murni, CRM dll yang tertelusur
• Validitas kalibrasi dikonfirmasi dengan menganalisis satu atau
lebih CRM pada rentang ukurnya
• Jumlah standard untuk kalibrasi minimal 7
• 7-10 standard, siapkan masing 2 fused bead
• Lebih dari 10 standard, siapkan 1 fused bead

#AssureYourConfidence 43
• Siapkan fused bead 1 lagi CRM atau lebih, diluar standard
untuk kalibrasi, yang nilainya berada pada rentang
pengujian-->digunakan untuk memvalidasi kalibrasi
• Siapkan fused bead dari 1 atau lebih sample, diluar standar--
>digunakan untuk mengontrol intensitas.
• Siapkan 2 standar kalibrasi dengan nilai di atas dan di bawah
dalam rentang ukur --> digunakan untuk mengatur
persamaan kalibrasi jika kontrol intensitas tidak cukup

#AssureYourConfidence 44
Kalibrasi Awal
• 12.3.1 Prosedur kalibrasi: Ukur intensitas standard. Plot
Intensitas vs konsentrasi elemen, Dapatkan persamaan
regressi
• 12.3.2 Lakukan koreksi inter elemen jika diperlukan
• 12.3.3 Validasi keakuratan kalibrasi dengan menganalisis satu
atau lebih CRM
• Kalibrasi dinyatakan VALID jika memenuhi tabel 2

#AssureYourConfidence 45
Tabel 2.

#AssureYourConfidence 46
Jika validitas tidak terpenuhi
• Pertimbangkan koreksi interelemen
• Pertimbangkan standard yang dipilih
• Investigasi penyebab kegagalan dan lakukan tindakan
korektif
• Kalibrasi ulang

#AssureYourConfidence 47
Validasi Repeatability
• Dilakukan untuk sprektrofotometer baru atau telah dilakukan
modifikasi
• Ukur 10 kali fused bead yang sama, dalam periode tidak
lebih dari 1 minggu
• Hitung rata-rata dan standard deviasi.
• Bandingkan dengan tabel 1 untuk memvalidasi repeatability

#AssureYourConfidence 48
Tabel 1.

#AssureYourConfidence 49
Jika repeatability tidak terpenuhi
• Cek stabilitas aliran gas, regulator gas, suhu
• Tambahkan waktu scan
• Naikkan rasio sample:Flux untuk menaikkan
sensitifitas

#AssureYourConfidence 50
Repeatabilitas Metode
• Siapkan 10 bead yang independent
• Catat rata-rata dan hitung standar deviasi
• Repeatability metode dinyatakan VALID jika
perbedaan tiap2 bead yang dipreparasi memenuhi
persyaratan batas repeatibilitas pada tabel 1

#AssureYourConfidence 51
Jika tidak terpenuhi Repeatabilitas Metode
• Cek stabilitas alat
• Tambahkan waktu scan
• Naikkan rasio sampel;Flux
• Naikkan kehalusan sampel
• Naikkan lamanya peleburan dan suhu peleburan

#AssureYourConfidence 52
VALIDASI METODE
• Validasi metode pengujian ini mungkin diminta untuk tambahan
jaminan mutu hasil pengujian
• Parameter : akurasi (terhadap CRM) -dengan membandingkan
terhadap CV horwitz-, presisi (pengulangan pengujian), dan
ketidakpastian

#AssureYourConfidence 53
LAPORAN
• Urutan komposisi kimia pada Laporan pengujian, dapat mengikuti
urutan yang dianjurkan. misal anjuran urutan dari ASTM

#AssureYourConfidence 54
Contoh kurva kalibrasi

#AssureYourConfidence 55
Contoh Rasio Sample:Flux

#AssureYourConfidence 56
Contoh Validasi Spektrofotometer

#AssureYourConfidence 57
Contoh Validasi Repeatability Metode

#AssureYourConfidence 58
TERIMA KASIH

You might also like