You are on page 1of 39

KANKER

PAYUDARA Pembimbing:
dr. Mizar Erianto, Sp.B (K) Onk

Penyusun:
Gilang Raka Pratama
Gustav Abitri Sentosa
Kevin Andhara Setya
Wega Fabia Prawira
Zeni Reviza Sapta
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
KEPANITERAAN infographics & KLINIK ILMU BEDAH
images by Freepik
RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
TAHUN 2023
Anatomi

Sc :Sobotta Jilid I ed 23 Hal 116


Anatomi A = ductus

B = lobulus

C = dilatasi ductus

D = nipple (puting)

E = jaringan lemak

F = m. pectoralis mayor

G = dinding dada/tulang iga

A = sel-sel ductus normal

B = membrana basalis

C = lumen duktus

Sc : Buku Bedah Onkologi Diagnosis & Terapi Edisi ke-2


Anatomi Vaskularisasi dan KGB

Sc :Sobotta Jilid I ed 23 Hal 116


Kelenjar Getah Bening Payudara

Kelenjar Getah Bening Regional

1. Low axillary, level I

2. Mid axillary, level II

3. High axillary, apical, level II

4. KGB Supraklavikula

5. KGB Mammaria interna.


Sc : Buku Bedah Onkologi Diagnosis & Terapi Edisi ke-2
Definisi Kanker Payudara

Kanker Payudara / Ca Mammae merupakan


keganasan pada jaringan payudara yang dapat
berasal dari epitel duktus maupun lobulus pada
payudara.

Sc : Buku Bedah Onkologi Diagnosis & Terapi Edisi ke-2


Epidemiologi

Payudara merupakan kanker dengan jumlah


tertinggi pada perempuan di dunia.

Di Indonesia, kanker payudara merupakan


jenis kanker terbanyak, dengan estimasi
insiden 40.3 per 100.000 perempuan atau
48.998 kasus baru pertahun.
Faktor Risiko

• Jenis kelamin

• Usia

• Riwayat keluarga

• Usia melahirkan

• Riwayat menderita kanker payudara

• Radiasi

• Perubahan gaya hidup

• Hormonal

Sc : Buku Bedah Onkologi Diagnosis & Terapi Edisi ke-2


Karsinoma Non Invasif

Karsinoma duktal in Karsinoma lobular in


Paget Diseases
situ (DCIS) situ (LCIS)
Karsinoma Invasif
Karsinoma duktal Karsinoma lobular
invasif invasif

75% dari keseluruhan kanker 5%-10% dari keseluruhan kanker


payudara payudara.
Karsinoma Invasif

Karsinoma Tubuler

2% dari kanker payudara. Diagnosis ditegakkan


75% tumor menunjukkan formasi tubuler.
Karsinoma Musinous

3% dari kanker payudara.


Akumulasi yang menonjol dari mucin
Karsinoma Meduler ekstraseluler

5-7% dari kanker payudara.

Sc : Buku Bedah Onkologi Diagnosis & Terapi Edisi ke-2


Klasifikasi TNM dari AJCC edisi 8 Tahun 2018

Klasifikasi Staging Tumor Primer Klinis dan Patologis (T)

T Kriteria T
Tx Tumor primer tidak dapat dinilai
T0 Tidak ada bukti keberadaan tumor primer
Tis (DCIS) Karsinoma duktal insitu
Tis (Paget) Penyakit Paget pada putting payudara yang tidak di sertai karsinoma invasif dan atau
karsinoma in situ (DCIS) pada payudara dibawahnya.
T1 tumor terbesar ≤20 mm
T1mi tumor terbesar ≤1 mm
T1a tumor terbesar >1 mm tetapi ≤5 mm
T1b tumor terbesar > 5 mm tetapi kurang dari ≤ 10 mm
T1c tumor terbesar >10 mm tetapi ≤ 20 mm
T2 tumor terbesar > 20 mm tetapi ≤ 50 mm
T3 tumor terbesar >50 mm
T4 Tumor berukuran berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada dan atau ke
kulit (ulkus/ nodul makroskopis); invasi yang hanya melibatkan dermis saja tidak
termasuk kedalam T4
T4a Ekstensi ke dinding dada invasi atau penempelan ke otot pektoral tanpa disertai
invasi struktur dinding dada tidak termasuk sebagai T4
T4b Pada kulit, terdapat ulserasi dan atau nodul satelit makroskopis ipsilateral dan atau
edema(termasuk peau d’orange) yang tidak memenuhi kriteria mastitis
karsinomatosa
T4c Terdapat kriteria T4a dan T4b sekaligus
T4d Mastistis Karsinomatosa
Klasifikasi Staging KGB Secara Klinis (N)
Kriteria N
cNX* KGB regional tidak dapat dinilai (misalnya sudah pernah diangkat)

cN0 Tidak ada metastatis KGB regional (melalui pemeriksaan pencitraan dan pemeriksaan klinis)

cN1 Metastatis ke KGB aksila ipsilateral level l dan ll yang tidak terfiksasi (dengan jumlah 1 ataupun
lebih)

cNmi** Mikromestatis (±200 sel > 0,2 mm, tetapi ≤2,0mm)

cN2 Metastatis pada KGB aksila ipsilateral level l & ll yang terfiksasi secara klinis atau terfiksasi satu
sama lain.
cN2a Metastatis pada KGB aksila ipsilateral level l&ll yang terfiksasi satu sama lain atau struktur lain

cN2b Metastatis hanya pada KGB mammaria interna ipsilateral yang terdeteksi secara klinis, tanpa
disertai metastatis KGB aksila
Kriteria N
cN3 Metastatis pada KGB (jumlah ≥ 1) infraclavikula (aksila level lll) ipsilateral, dengan/tanpa
keterlibatan KGB aksila level l & ll.
ATAU
Metastatis pada KGB (jumlah ≥1) mammaria interna ipsilateral disertai dengan metastatis
KGB aksila level l & ll;
ATAU
Metastatis pada KGB (jumlah≥1) supraclavikula ipsilateral, dengan/ tanpa keterlibatan KGB
N
aksila atau mammaria interna

cN3a Metastatis pada KGB (jumlah≥1) infraclavikula ipsilateral

cN3b Metastatis pd KGB (jumlah≥1) mammaria interna & KGB (jumlah≥1) aksila ipsilateral

cN3c Metastatis pd KGB (jumlah≥1) supraklavikula ipsilateral


Klasifikasi Staging KGB Secara Patologis (N)
Kriteria N
pNX KGB regional tidak dapat dinilai (misalnya sudah pernah diangkat,atau tidak diangkat untuk
dipelajari secara patologis)
pN0 Tidak ada metastatis KGB regional yang teridentifikasi atau hanya ada ITC saja.

pN0(i+) Hanya ada Itc saja (kluster sel ganas ≤0,2 mm) pada KGB regional (jumlah ≥1)

pN0(mol+) Temuan molekuler positif menggunakan RT-PCR, tidak ada ITC yang terdeteksi.

pN1 Mikrometastasis, atau metastasis pada 1-3 KGB aksila, dan/atau KGB mammaria interna yang
negatif secara klinis, disertai mikrometastatis yang terdeteksi dengan biopsy KGB sentinel.

pN1mi Mikrometastasis (±200 sel, >0,2 mm, tetapi ≤2,0 mm).

pN1a Metastasis pada 1-3 KGB aksila (minimal 1 metastasis >2,0 mm)
Kriteria N
pN1b KGB mamaria interna dengan metastasis mikro melalui sentinel node biopsi tetapi tidak terlihat secara klinis

pN1c Kombinasi pN1a dan pN1b

pN2 Metastasis pada 4-9 KGB aksila, atau KGB mammaria interna ipsilateral yang positif berdasarkan pencitraan, tanpa
disertai metastasis KGB aksila.

pN2a Metatastis 4-9 KGB aksila (minimal 1 metastatsis >2,0 mm)

pN2b Metatastis KGB mammaria Interna, Terlihat secara klinis tanpa KGB aksila.

pN3 Metastasis pada ≥10 KGB aksila

pN3a Metastatis ≥10 KGB aksila atau infraklavikula

pN3b pN1 atau pN2a disertai cN2b (KGB mammaria interna yang positif berdasarkan pencitraan)

pN3c Metatastis KGB supraklavikula


Klasifikasi Staging Metastasis Jauh (M)
Metastasis jauh ( M)

M Kriteria M

M0 Tidak terdapat bukti klinis atau radiografi akan adanya


metastasis jauh

cM1 Metastasis jauh yang terdeteksi secara klinis atau


pemeriksaan radiografi

pM1 Metastasis pada organ jauh yang terbukti melalui teknik


histologis ataupun atau jika pada KGB non-regional,
metastasisnya >0,2mm
Kelompok
T N M
Staging

Tis (Paget
0 N0 M0
desease)

IA T1 N0 M0

T0 N1mi M0
IB
T1 N1mi M0

T0 N1 M0

Pengelompokan II A T1

T2
N1

N0
M0

M0

Stadium Anatomis II B
T2 N1 M0

T3 N0 M0

T0 N2 M0

T1 N2 M0

III A T2 N2 M0

T3 N1 M0

T3 N2 M0

T4 N0 M0

III B T4 N1 M0

T4 N2 M0

III C T apapun N3 M0

IV T apapun N apapun M1
Prosedur Diagnosis
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan Fisik
• Keluhan Utama
1. Benjolan padat dan keras • Status Generalisata

2. Bentuk putting berubah • Status Lokalisata


(Inspeksi dan Palpasi)
3. Perubahan pada kulit
4. Payudara terasa panas, nyeri dengan • Status KGB
atau tanpa ada massa.
5. Benjolan di aksila dengan atau tanpa
adanya massa di payudara.
• Keluhan Tambahan

• Faktor Risiko
Sc : Buku Bedah Onkologi Diagnosis & Terapi Edisi ke-2 dan PARABOI 2020
Skin Dimpling Nipple Retraction Nipple Discharge

Paget Disease Peau d’orange


Eksem pada Nipple & Areola
Penegakan Diagnosis
SCREENING
3. Pemeriksaan Penunjang

Radiologi Histopatologi Laboratorium


• USG • Biopsy Pemeriksaan
• Mammografi
laboratorium rutin dan
• MRI Payudara
• Pemeriksaan untuk pemeriksaan kimia
mencari darah sesuai dengan
metastasis. perkiraan metastasis.

Sc : Buku Bedah Onkologi Diagnosis & Terapi Edisi ke-2


Lesi payudara pada pemeriksaan USG.

a) lesi hipoekoik (tampak lebih gelap, b) lesi hipoekoik batas tidak tegas
ditandai oleh garis no 1 dan 2), (ditandai oleh no 1 dan 2) dengan
berbatas tegas condong jinak. posterior acoustic shadow condong
ganas (ditandai dengan anak panah).
Mamografi pada Mamografi pada Mamografi pada wanita
wanita usia 47 thn wanita usia 23 thn kanker payudara
Prinsip Tatalaksana Kanker

Terapi kanker memiliki tujuan:

• Kuratif → periode bebas penyakit, peningkatan harapan hidup,


peningkatan kualitas hidup.
• Paliatif → meningkatkan kualitas hidup tanpa adanya periode bebas
penyakit.
• Suportif → memperbaiki kekurangan, memberikan dukungan.
Penatalaksanaan kanker payudara

PEMBEDAHAN

KEMOTERAPI

RADIOTERAPI

TERAPI HORMONAL

TERAPI ANTI HER 2

Sc: PERABOI (2020) Panduan Penatalaksanaan Kanker 2020.


Pembedahan
Tidak mempertahankan jaringan payudara

CRM

MRM SSM NSP


Mempertahankan jaringan payudara

BCT
Kemoterapi

1. Neoadjuvant → Sebelum operasi, untuk mengecilkan tumor


2. Adjuvant → Sesudah operasi untuk mencegah tumbuhnya sel-sel
kanker yang tidak terambil.
3. Sensitizer → Kemoterapi yg diberikan untuk meningkatkan efikasi
radiasi eksterna.
4. Primer/Paliatif → Kemoterapi yg diberikan sebagai terapi utama
pada kanker payudara.
Radioterapi
Radioterapi Pasca BCS
- Bagian dari terapi BCT
- Radioterapi pd seluruh payudara dpt diabaikan jika usia pasien >70 thn
- Radiasi regional
- Radiasi aksila

*pasien pasca BCS jika terdapat indikasi kemoterapi adjuvan maka dianjurkan
untuk diberikan kemoterapi terlebih dahulu
Radioterapi Pasca Mastektomi
- Tumor T3-4
- KGB aksila yang diangkat > 4 yg mengandung sel tumor
- Batas sayatan positif dekat dgn tumor
- KGB aksila yang diangkat 1-3 mengandung sel tumor yg adekuat dgn
faktor risiko kekambuhan (diferesiensi jelek atau ekstensi ekstrakapsul)
Terapi Hormonal
Obat-obatan yang digunakan dalam terapi hormon:
1. Tamoxifen dan toremifene (Fareston ®)
2. Fulvestrant
3. Aromatase inhibitor

Terapi hormonal dapat terdiri dari:


Ablasi : Bilateral ovarektomi
Kompetatif : Tamoxifen
Aditif : Sintetik estrogen dalam bentuk diethylstilbestrol
Terapi Anti HER 2

Terapi ini ditujukan untuk menghambat proses yang


berperan dalam pertumbuhan sel-sel kanker.

1. Trastuzumab (herceptin)
2. Bevacizumab (avastin)
3. Lapatinib ditosylate (tykerb)

Sc : Buku Bedah Onkologi Diagnosis & Terapi Edisi ke-2


Follow up

Setiap 4 bulan untuk Setiap 6 bulan untuk Setiap 12 bulan


1-2 tahun pertama tahun ke 3-5 setelahnya

Setiap bulan di rekomendasikan untuk


melakukan SADARI
Prognosis

Stadium 0 dan stadium I keduanya memiliki tingkat kelangsungan hidup


5 tahun 100%. Tingkat kelangsungan hidup kanker payudara stadium II
dan stadium III sekitar 93% dan 72%.

Ketika penyakit menyebar secara sistemik, prognosisnya memburuk


secara drastis. Hanya 22% pasien kanker payudara stadium IV yang akan
bertahan hidup 5 tahun ke depan.

(NCBI, 2021)
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
infographics & images by Freepik

You might also like