You are on page 1of 34

M IA H :

ISA N IL A
T UL , D A N B A GA I MA N

, M E N GAPA
APA

YOPI
Prolog
Menulis sebagai aktivitas sehari-hari.

Menulis sebagai realisasi pikiran.

Menulis sebagai penataan alur berpikir.

Menulis sebagai komunikasi satu arah yang menutup


peluang tanya-jawab.
Tulisan Ilmiah: Apa
Ilmu secara khusus, bukan ilmu secara umum.

Ontologi: dunia empiris; epistemologi: cara berpikir


khusus, metode ilmiah; aksiologi: bebas nilai.

Ilmiah, bersifat ilmu, berdasarkan prinsip ilmu: observasi,


teori dan metode, analisis dan interpretasi, tesis.
Tulisan Ilmiah: Apa
Pra-tulisan ilmiah.

Menetaskan gagasan.

Melatih kepekaan terhadap diri sendiri.

Melatih kepekaan terhadap hal-hal di sekitar.


Tulisan Ilmiah: Apa
Menulis sesuatu yang dicintai.

Menulis tidak untuk memuaskan orang lain.


Tulisan Ilmiah: Apa
Bahasa tulisan ilmiah.

Lugas: denotatif, tidak bertele-tele.

Logis: berdasarkan fakta, sistematis.

Objektif: tidak terpengaruh hal-hal personal.


Tulisan Ilmiah: Apa
Referensi: tulisan-tulisan terdahulu sebagai dasar
pemikiran, diacu untuk mendukung argumen atau
digunakan sebagai landasan berpikir.

Referensi harus disebutkan secara jelas sumbernya untuk


menghindari tuduhan bahkan praktik plagiarisme.
Tulisan Ilmiah: Mengapa
Laporan hasil penelitian.

Media untuk mengomunikasikan gagasan secara


sistematis.

Bagian dari proses “hidup”: tulisan hari ini bisa jadi


mengawali tulisan di kemudian hari, memperkaya
pengalaman.

Immortality?
Judul
Don’t judge a book by its cover?

Don’t judge a writing by its title?

Yang penting hatinya, bukan fisiknya?

Judul sebagai “wajah” tulisan, perkenalan-diri perdana


kepada pembaca.
Judul
Bingkai keseluruhan tulisan.

Tidak lebih dari 20 kata.

Judul dapat dirumuskan sebelum menulis atau setelah


tulisan selesai secara utuh.
Latar Belakang Masalah
Problematik yang mendasari.

Argumen berkaitan dengan alasan pemilihan objek riset.

Signifikansi, makna riset atau tulisan.


Rumusan Masalah
Dirumuskan berdasarkan latar belakang.

Pertanyaan penelitian.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan: mengacu pada jawaban atas pertanyaan penelitian,
selaras dengan rumusan masalah.

Manfaat: mengacu pada masa depan hasil riset.


Tinjauan Pustaka
Kompilasi tulisan-tulisan terdahulu yang relevan dengan
riset yang dilakukan.

Memperlihatkan posisi dan orisinalitas riset.


Kerangka Teoretis
Teori sebagai instrumen.

Teori untuk dimanfaatkan, bukan diterapkan secara


mentah.

Teori adakalanya perlu dimodifikasi sehingga operasional.

Awali dari teks atau objek, bukan dari teori.


Metode
Disesuaikan dengan tujuan riset.

Bisa muncul dari teori.


Kutipan
Langsung: mengutip sesuai kalimat aslinya.

[sic!] : dikutip sesuai aslinya.

Kutipan langsung yang terdiri atas < 4 baris ditulis


menyatu dengan teks utama dan diberi tanda kutip

Kutipan langsung yang terdiri atas > 4 baris ditulis


terpisah dari teks utama, 1 spasi, dan indensi kanan-kiri.
Kutipan
Tidak langsung: menyarikan kalimat asli untuk kemudian
ditulis dengan cara bertutur sendiri.

Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks


utama.
Sumber Kutipan
Catatan punggung.

Ditulis pada akhir kalimat kutipan: (nama belakang,


tahun:halaman).

Contoh: “[S]istem semiotis sesungguhnya tidak hanya


mengenal dua, tetapi tiga terma yang berbeda: penanda,
petanda, dan tanda” (Barthes, 2007:300—301)
Sumber Kutipan
Catatan kaki: untuk menginformasikan sumber kutipan,
untuk menjelaskan istilah.

Ditulis di bagian bawah halaman.

Nama pengarang ditulis lengkap, judul (kota terbit:


penerbit, tahun terbit), halaman.
Sumber Kutipan
Contoh: Sapardi Djoko Damono, “Meninjau Perempuan
dalam Sastra,” Prosa, 4 (Jakarta: Metafor Intermedia
Indonesia) hlm. 173—184.

Ibid., op.cit., loc.cit.

Et al., dkk.
Kutipan
Catatan akhir.

Ditulis di bagian akhir tulisan, sebelum daftar pustaka atau


bibliografi.

Teknik penulisan sama dengan catatan kaki.


Daftar Pustaka & Bibliografi
Daftar pustaka hanya mengacu pada buku-buku acuan
yang dikutip.

Bibliografi mengacu pada semua acuan yang dibaca


selama riset dan penulisan.
Daftar Pustaka & Bibliografi
Barthes, Roland. 2007a. Membedah Mitos-mitos Budaya
Massa: Semiotika atau Sosiologi Tanda, Simbol, dan
Representasi, terj. Ikramullah Mahyuddin. Yogyakarta:
Jalasutra.

. 2007b. Petualangan Semiologi, terj. Stepahnus


__________

Aswar Herwinarko. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Daftar Pustaka & Bibliografi
Fokkema, D.W. dan Elrud Kunne-Ibsch. 1998. Teori
Sastra Abad Kedua Puluh, terj. J. Praptadiharja dan
Kepler Silaban. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Iser, Wolfgang. 1980. The Implied Reader. Baltimore dan


London: Johns Hopkins University Press.
Daftar Pustaka & Bibliografi
Agin, Arka’a Ahmad. 2002. “Plot Supernova dan
Hubungannya dengan Fakta Cerita Lain,” skripsi sarjana
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.

Arsuka, Nirwan Ahmad. 2001. “Sains, Sastra, Keraguan,”


Kompas, 6 Maret.
Daftar Pustaka & Bibliografi
Budiman, Manneke. 2007. “Memandang Bangsa dari
Kota,” makalah pada Konferensi Internasional
Kesusastraan XVIII: Sastra dalam Konteks Perkotaan,
Industrialisasi, dan Urbanisme (Universitas Indonesia,
Depok, 7—9 Agustus).
Daftar Pustaka & Bibliografi
Saidiman. 2007. “Surrealisme, Kapitalisme: Karya Sastra
Kaum Muda,”
http://saidiman-idhi.blogspot.com/2007/05/surrealisme-
seks-kapitalisme-karya.html, diunduh 4 Oktober 2013.
Simpulan
Bukan sekadar ringkasan riset.

Argumen final, intisari.


Abstrak
Intisari tulisan.

Terdiri atas: tujuan, kerangka teoretis dan metode, hasil.

Dilengkapi kata-kata kunci: 3—5.


Editing
Penulis perlu membangun “jarak” dengan tulisannya.

Mengkaji ulang tulisan.

Tidak dilakukan bersamaan dengan penulisan.


Editing
Mata kedua dan ketiga: editor dan copyeditor.

Memelihara alur berpikir dan konsistensi tulisan.

Penulis perlu rendah hati.


Epilog
Menulis sebagai proses yang menuntut kesabaran.

Menulis sebagai pembelajaran.

Jangan menunggu, tetapi ciptakan momentum.


Minggu

Pagi

Keluarga

Sarapan

Selorejo

You might also like