Professional Documents
Culture Documents
6 - Persalinan & Askep
6 - Persalinan & Askep
PERSALINAN &
Asuhan keperawatan
NELI HUSNIAWATI
1
PERSALINAN
• Partus (persalinan) suatu proses pengeluaran
hasil konsepsi yang dapat hidup, dari dalam uterus
melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar
(Hanifa,2006).
• Persalinan proses pergerakan keluarnya janin,
plasenta, dan membran dari dalam rahim melalui
jalan lahir (Rohani,2011)
• Persalinan proses alamiah di mana terjadi
dilatasi serviks, lahirnya bayi dan plasenta dari
rahim ibu (DEPKES RI, 2004)
2
Jenis Persalinan (Hanifa, 2006)
1. Persalinan Normal/Biasa/Spontan
Bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala /
ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat / pertolongan
istimewa, serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali
episiotomi), berlangsung dalam waktu kurang dari 24
jam.
2. Persalinan Abnormal/Luar biasa
Bayi lahir melalui vagina dengan bantuan tindakan atau
alat seperti versi / ekstraksi, cunam, vakum, dekapitasi,
embriotomi dan sebagainya, atau lahir per abdominam
dengan sectio cesarea.
3
Penyebab Terjadi Persalinan
5
Faktor yang mempengaruhi persalinan
(Bobak, 2005)
1. Passenger (Penumpang: janin dan
plasenta)
2. Passegeway (Jalan Lahir)
3. Powers (Kekuatan)
4. Potition (posisi ibu, janin)
5. Psychologic respons
6
Passenger
7
Passageway
8
Position
9
Powers
10
Psycholgyc respons
11
HIS (KONTRAKSI)
• Gelombang kontraksi
ritmis otot polos dinding
uterus yang dimulai dari
daerah fundus uteri di
mana tuba falopii
memasuki dinding uterus,
awal gelombang tersebut
didapat dari ‘pacemaker’
yang terdapat di dinding
uterus daerah tersebut.12
Penyebab His terjadi
• Kerja hormon oksitosin
• Regangan dinding
uterus oleh isi konsepsi
• Rangsangan terhadap
pleksus saraf
Frankenhauser yang
tertekan massa
konsepsi.
13
Faktor yang mempengaruhi nyeri
persalinan
• Iskemia dinding korpus
uteri
• Peregangan vagina,
jaringan lunak dalam
rongga panggul dan
peritoneum
• Keadaan mental pasien
• Prostaglandin meningkat
sebagai respons terhadap
stress
14
Pengukuran Kontraksi Uterus
• Amplitudo : intensitas kontraksi otot
polos : bagian pertama peningkatan agak
cepat, bagian kedua penurunan agak
lambat.
• Frekuensi : jumlah his dalam waktu
tertentu (biasanya per 10 menit).
• Satuan his : unit Montevide (intensitas
tekanan / mmHg terhadap frekuensi).
15
Sifat his pada berbagai fase persalinan
16
Cont...
3. Kala 2
• Amplitudo 60 mmHg, frekuensi 3-4
kali / 10 menit.
4. Kala 3
• Amplitudo 60-80 mmHg, frekuensi
kontraksi berkurang, aktifitas uterus
menurun.
17
DIAGNOSIS
Curigai adanya persalinan jika terdapat:
◦ Nyeri abdomen intermiten setelah kehamilan 22
minggu
◦ Nyeri disertai lendir darah
◦ Adanya pengeluaran air dari vagina atau keluarnya
air secara tiba-tiba
Pastikan keadaan inpartu jika:
◦ Serviks terasa lunak – adanya pemendekan dan
pendataran serviks secara progresif
◦ Dilatasi serviks – peningkatan diameter
pembukaan serviks yang diukur dlm sentimeter
18
DIANOSIS KALA & FASE PERSALINAN
Gejala dan Tanda Kala Fase
Serviks belum dilatasi Persalinan palsu/
belum in
partu
Serviks dilatasi < 4 cm I Laten
Serviks dilatasi 4- 9 cm I Aktif
• kecepatan pembukaan 1
cm
atau lebih / jam
• penurunan kepala
dimulai
Serviks membuka lengkap (10 cm) II Awal (nonekspulsif)
• penurunan kepala
berlanjut
• belum ada keinginan
utk
meneran
Serviks membuka lengkap (10 cm) II Akhir (ekspulsif)
•bagian terbawah telah mencapai
dasar panggul 19
• ibu meneran
Gambar 1. Penurunan kepala janin menurut sistem perlimaan
20
PEMANTAUAN
Parameter Frekuensi pada fase laten Frekuensi pada fase aktif
22
KARDIOTOKOGRAFI (KTG)
Dapat menilai aktifitas jantung janin pada
saat kontraksi (his) maupun diluar his.
Dapat menilai hubungan antaran denyut
jantung dan tekanan intrauterin
23
KARDIOTOKOGRAFI (KTG)
24
KARDIOTOKOGRAFI (KTG)
26
KARDIOTOKOGRAFI (KTG)
27
KARDIOTOKOGRAFI (KTG)
28
KARDIOTOKOGRAFI (KTG)
29
HUBUNGAN FETUS DAN JALAN LAHIR
30
HUBUNGAN FETUS DAN JALAN LAHIR
31
HUBUNGAN FETUS DAN JALAN LAHIR
32
HUBUNGAN FETUS DAN JALAN LAHIR
33
HUBUNGAN FETUS DAN JALAN LAHIR
Presentasi
◦ Bagian tubuh fetus yang terdapat di bagian
terbawah jalan lahir
◦ Letak lintang atau oblik : dapat presentasi bahu
atau punggung
◦ Letak memanjang : dapat presentasi kepala
atau sungsang
◦ Presentasi kepala : kemungkinan presentasi
belakang kepala, puncak kepala, dahi atau muka
34
HUBUNGAN FETUS DAN JALAN LAHIR
35
HUBUNGAN FETUS DAN JALAN LAHIR
Presentasi bokong :
◦ Presentasi bokong sempurna (complete breech)
Fetus dalam posisi duduk dalam lahir tp bokong masuk
merupakan presenting part. Seluruh anggota gerak janin
fleksi sempurna
◦ Presentasi bokong murni (Frank breech)
Bagian terbawah dari fetus adalah bokong, kedua
tungkai dalam fleksi dan sejajar toraks (lutut ekstensi)
◦ Presentasi kaki (footling breech/incomplete
breech).
Salah satu atau kedua kaki lebih inferior dibandingkan
dengan bokong dan akan menjadi bagian pertama yg
lahir
36
HUBUNGAN FETUS DAN JALAN LAHIR
37
HUBUNGAN FETUS DAN JALAN LAHIR
38
HUBUNGAN FETUS DAN JALAN LAHIR
Posisi
◦ Hubungan antara bagian tertentu fetus (UUK,
dagu, mulut, sakrum, punggung) dengan bagian
kiri, kanan, depan, belakang sumbu ibu
◦ Misalnya pada letak belakang kepala (LBK)
UUK kiri depan, UUK kanan belakang
39
PROSES PERSALINAN
Persalinan ada 4 tahapan:
1.KALA I
2.KALA II
3.KALA III
4.KALA IV
40
KALA I (Pembukaan Serviks)
• Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir
bercampur darah karena serviks mulai
membuka dan mendatar
• Kala I dimulai sejak terjadinya kontraksi
uterus dan pembukaan serviks, hingga
mencapai pembukaan lengkap (10cm)
Rohani, dkk.2011
41
42
Cont...
• Lamanya kala I primigravida
berlangsung 12 jam sedangkan
multigravida sekitar 8 jam.
• Berdasarkan kurve Friedmen,
diperhitungkan pembukaan
primigravida 1 cm/jam dan
pembukaan multigravida 2 cm/jam.
(Manuaba, 1998).
43
Tanda-tanda persalinan kala I
menurut
Mochtar (2002)
– Rasa sakit adanya his
yang datang lebih kuat,
sering dan teratur.
– Keluar lendir bercampur
darah (show) yang lebih
banyak karena robekan
kecil pada servik.
– Terkadang ketuban pecah
dengan sendirinya.
– Servik mulai membuka
(dilatasi) dan mendatar
44
Fase persalinan kala I
1.Fase laten
• Dimulai Kontraksi mulai teratur tetapi
lamanya masih diantara 20-30 detik
• Tidak terlalu mules
• dari awal kontraksi hingga pembukaan
mendekati 4 cm
45
2. Fase aktif
• Kontraksi 3 kali atau lebih dalam 10
menit
• Lama kontraksi 40 detik atau lebih
dan mules
• Pembukaan dari 4 cm sampai
lengkap (10cm)
• Terdapat penurunan bagian
terbawah janin
46
Periksa Dalam
Tentukan konsistensi dan pendataran
serviks (termasuk kondisi jalan lahir)
Mengukur besarnya pembukaan
Menilai selaput ketuban
Menentukan presentasi dan
seberapa jauh bagian terbawah telah
melalui jalan lahir
Menentukan denominator
(petunjuk) 47
PEMERIKSAAN DALAM
Dilakukan sebaiknya dilakukan setiap 4
jam selama kala I
Hal-hal yang diperhatikan:
◦ Warna cairan amnion
◦ Dilatasi serviks
◦ Penurunan kepala
Jika serviks belum membuka pada
pemeriksaan dalam pertama, mungkin
diagnosis in partu blm dpt ditegakkan
48
PEMERIKSAAN DALAM
49
PEMERIKSAAN DALAM
50
51
Riwayat Yang Harus Diperhatikan
Pernah bedah sesar (sectio cesarea)
Riwayat perdarahan berulang
Prematuritas atau tidak cukup bulan
Ketuban pecah dini (ketuban pecah
sebelum waktunya)
Pewarnaan mekonium cairan ketuban
Infeksi ante atau intrapartum
Hipertensi
Tinggi badan dibawah 140 (resiko
panggul sempit) 52
Cont...
Adanya gawat janin
Primipara dengan bagian terbawah
masih tinggi
Malpresentasi atau malposisi
Tali pusat menumbung
Keadaan umum jelek atau syok
Inersia uteri atau fase laten memanjang
Partus lama
53
PARTOGRAF
Instrumen untuk
memantau kemajuan
persalinan, data
untuk membuat
keputusan klinik dan
dokumentasi asuhan
persalinan yang
diberikan oleh
seorang penolong
persalinan. 54
55
KALA II (Pengeluaran Bayi)
• Merupakan fase pengeluaran bayi.
• Dimulai pada saat pembukaan serviks telah
lengkap berakhir pada saat bayi telah lahir
lengkap.
• His menjadi lebih kuat, lebih sering, lebih
lama, sangat kuat.
• Selaput ketuban baru pecah spontan pada
awal kala II.
56
Peristiwa penting pada kala II
oBagian terbawah janin (pada
persalinan normal : kepala) turun
sampai dasar panggul.
oIbu timbul perasaan / refleks
ingin mengejan yang makin
berat.
oPerineum meregang dan anus
membuka (hemoroid fisiologik)
57
Cont...
–Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan
suboksiput di bawah simfisis
(simfisis pubis sebagai sumbu
putar / hipomoklion), selanjutnya
dilahirkan badan dan anggota
badan.
–Kemungkinan diperlukan
pemotongan jaringan perineum
untuk memperbesar jalan lahir
(episiotomi). 58
Tanda Gejala Kala II
Ibu ingin meneran (dorongan
meneran/doran)
Perineum menonjol (perjol)
Vulva membuka (vulka)
Tekanan anus (teknus)
Meningkatnya pengeluaran darah dan
lendir
Kepala telah turun di dasar panggul
59
Gerakan utama pengeluaran janin pada
persalinan dengan letak belakang kepala.
60
Kepala masuk pintu atas panggul
62
Fleksi
• kepala janin fleksi, dagu menempel
ke toraks, posisi kepala berubah dari
diameter oksipito-frontalis (puncak
kepala) menjadi diameter
suboksipito-bregmatikus (belakang
kepala).
63
Rotasi interna
• selalu disertai turunnya kepala,
putaran ubun-ubun kecil ke arah
depan (ke bawah simfisis pubis),
membawa kepala melewati
distansia interspinarum dengan
diameter biparietalis.
64
Ekstensi
• setelah kepala mencapai vulva,
terjadi ekstensi setelah oksiput
melewati bawah simfisis pubis
bagian posterior. Lahir berturut-turut :
oksiput, bregma, dahi, hidung, mulut,
dagu.
65
Rotasi Eksterna
• kepala berputar kembali sesuai
dengan sumbu rotasi tubuh, bahu
masuk pintu atas panggul dengan
posisi anteroposterior sampai di
bawah simfisis, kemudian dilahirkan
bahu depan dan bahu belakang.
66
EKSPULSI
• setelah bahu lahir, bagian tubuh
lainnya akan dikeluarkan dengan
mudah. Selanjutnya lahir badan
(toraks,abdomen) dan lengan,
pinggul / trokanter depan dan
belakang, tungkai dan kaki.
67
FASE KALA II
1. Fase I : fase tenang, mulai dari
pembukaan lengkap sampai timbul
keinginan untuk meneran
2. Fase II : fase peneranan, mulai dari
timbulnya kekuatan untuk meneran
sampai kepala crowning (lahirnya
kepala)
3. Fase III : fase perineal, mulai sejak
crowning kepala janin sampai lahirnya
seluruh badan bayi
68
69
KALA II
70
KALA II
71
KALA II
72
KALA II
73
KALA II
74
KALA II
75
KALA II
76
KALA II
77
PERSIAPAN PERSALINAN
–Persiapan ibu dan keluarga
»Memastikan kebersihan ibu,
sesuai prinsip Pencegahan
Infeksi (PI)
»Perawatan sayang ibu
»Pengosongan kandung kemih/2
jam
»Pemberian dorongan psikologis
78
CONT...
- Persiapan Penolong Persalinan
»Perlengkapan pakaian
»Mencuci tangan (sekitar
15 detik)
79
Cont...
- Persiapan Peralatan
»Ruangan
»Penerangan
»Tempat tidur
»Peralatan persalinan
»Bahan
80
KALA III
• Merupakan fase pengeluaran plasenta.
• Dimulai pada saat bayi telah lahir lengkap, berakhir
dengan lahirnya plasenta.
• Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan
plasenta di dinding uterus adalah bersifat adhesi,
sehingga pada saat kontraksi mudah lepas dan
berdarah.
• Pada keadaan normal, kontraksi uterus bertambah
keras, fundus setinggi sekitar / di atas pusat.
• Plasenta lepas spontan 5-15 menit setelah bayi
lahir 81
KALA III
82
Kala IV
• Merupakan observasi pasca
persalinan.
• Dilakukan sampai dengan 1
- 2 jam postpartum, dilakukan
observasi.
83
Tujuh pokok yang harus
diperhatikan pada kala IV
– Kontraksi uterus harus baik,
– Tidak ada perdarahan pervaginam atau
dari alat genital lain,
– Plasenta dan selaput ketuban harus sudah
lahir lengkap,
– Kandung kencing harus kosong,
– Luka-luka di perineum harus dirawat dan
tidak ada hematoma,
– Resume keadaan umum bayi, dan
– Resume keadaan umum ibu.
84
ASUHAN KEPERAWATAN
85
PENGKAJIAN
KALA I
Tahap Laten
• Riwayat tanda-tanda persalinan : kontraksi
teratur dan meningkat
• Selaput ketuban
• Dilatasi serviks : 0-3 cm
• Kontraksi/ HIS setiap 5 menit selama 10-30 detik
• Sekret merah sampai dengan coklat
• Selaput ketuban +/-
• DJJ terdengar jelas di umbilicus
86
Lingkup Dx. Kep/ masalah Kep :
• Kecemasan
• Kurang pengetahuan
• Potensial < cairan
• Tidak efektifnya coping individu
• Potensial injuri pada ibu
• Potensial injuri pada fetal
88
Lingkup masalah keperawatan :
• Gangguan rasa nyaman : nyeri
• Gangguan pola eliminasi urin
• Kecemasan
• Tidak efektifnya mekanisme koping
• Gangguan konsep diri
• Potensial injuri
• Potensial gangguan pertukaran O2
89
Tahap Deselarasi
• Memperhatikan perilaku irritable
• Kemampuan mengontrol diri turun, nafas
perlu dipimpin (saya tidak bisa bertahan)
• Mual sampai dengan muntah
• Tidak nyaman pada abdomen dan sacrum
• Gelisah, nyeri, takut
• Rasa ingin BAB
• Merasa panas
90
• Kontraksi HIS meningkat setiap 2-3 menit
selama 45-60 detik
• Dilatasi 8-10 cm
• Janin maju/ turun
• Darah dan lendir
• Berkeringat banyak
• Tensi meningkat 5-10 mmHg diatas
normal
• Nadi meningkat
• Djj terdengar jelas diatas simphisis pubis
91
Lingkup masalah keperawatan :
• Gangguan rasa nyaman : nyeri
• Gangguan dalam cardiac output
• Potensial gangguan volume cairan
• Gangguan pola tidur
• Tidak efektifnya coping individu
Nursing Prioritas
• Tingkatkan kesejahteraan janin
• Berikan support emosi dan fisik
92
KALA II
Pengkajian
• Klien mengeluh ingin BAB
• Kaki gemetar selama ada dorongan untuk
mengedan
• Lelah, tenaga kurang
• Tidak tahu teknik relaksasi
• Respon emosi takut/ khawatir
• Kontraksi uterus kuat tiap 2-3 menit selama 50-70
detik
• Dilatasi 10 cm
• Darah dan lendir dari vagina banyak
93
• Peregangan rectum/ vagina
• Distensi vesica urinaria
• Ketuban ruptur
• Keringat banyak keluar
• Frekuensi pernafasan meningkat
• Tensi meningkat 5-10 mmHg
• Janin : bradikardi selama HIS
94
Lingkup Masalah Keperawatan
• Gangguan rasa nyaman : nyeri akut
• Potensial gangguan cardiac output
• Gangguan pertukaran O2 pada janin
• Gangguan integritas kulit
• Kurang mampu mengikuti pimpinan persalinan
• Potensial infeksi
• Potensial trauma ibu/ janin
• Tidak efektifnya koping individu
• Perubahan konsep diri
• Tidak efektifnya koping individu
95
KALA III
Pengkajian
• Perilaku gembira, letih
• Tremor kaki, menggigil
• Perdarahan vagina
• Tali pusat memanjang
• Uterus berubah bentuk bulat keras
• Jalan lahir lecet/ sobek
• Kehilangan darah normal : 250-300 cc
• Episiotomi
• Hipotensi ( R/ analgetik/ anesthesia )
• Nadi lambat
96
Lingkup Masalah Keperawatan
• Kurang volume cairan
• Potensial injuri pada ibu
• Potensial gangguan proses dalam pengeluaran
plasenta
• Kurang pengetahuan
• Gangguan rasa nyaman
Nursing Prioritas
• Meningkatkan kontraktilitas uterus
• Sirkulasi volume cairan kurang
• Perlindungan keamanan ibu dan bayi
• Support interaksi orang tua dan bayi
97
KALA IV
Puerperium (masa nifas) : kala III – 6 mg post partum
Pengkajian
• Suhu naik : 38 C selama 24 jam I
• Nadi : 50-70 x/ menit
• Berat badan turun : 5-6 kg
• Uterus : lembut-keras (TFU : antara simphisis-umbilicus, 12
jam I : 1 cm di atas umbilicus).
• Lochea : rubra, serosa, alba
• Perineum : epis, lecet, vulva oedema dan lembut
• Rectum haemoroid
• Abdomen lembut dan striae
• Mammae lembut dan kenyal
98
Lingkup Masalah Keperawatan
• Gangguan fungsi genito urinaria
• Kurang volume cairan
• Potensial infeksi
• Gangguan rasa nyaman
Nursing Prioritas
• Obs. Perubahan pemulihan
• Support ASI
• Bonding Attachment
• Obs tanda-tanda komplikasi
99
100