Professional Documents
Culture Documents
6 - Gizi Pada Ibu Hamil
6 - Gizi Pada Ibu Hamil
IBU HAMIL
Trimester ketiga, pada saat ini nafsu makan sudah baik sekali
cenderung untuk merasa lapar terus menerus sehingga perlu
diperhatikan agar tidak terjadi kegemukan.
Pada masa ini diperlukan makanan dengan nilai biologis yang
tinggi serta memadai untuk mencukupi segala yang
dibutuhkan.
Secara garis besar makanan pada trimester ketiga sama dengan
makanan pada trimester kedua, tetapi hendaknya jangan terlalu
banyak, agar ibu terhindar dari kegemukan.
Keperluan zat gizi tambahan yang
diperlukan pada kehamilan trimester III
a. Kalori 2200 + 285 kal
b. Protein 48 + 12 gr
c. Kalsium 500 + 400 mg
d. Besi 26 + 20 mg
e. Vitamin A 500 + 200 RE
f. Thiamin 1 + 0.2 mg
g. Riboflavin 1.2 + 0.2 mg
h. Niacin 9 + 1 mg
i. Vitamin C 60 + 10 mg
j. Vitamin D 5 + 10 ug
KALORI
Sumber energi utama bagi ibu hamil adalah kabohidrat dan
lemak. Sumber karbohidrat antara lain nasi, roti, sereal dan
gandum.
Agar kebutuhan karbohidrat terpenuhi disarankan makan 3
porsi karbohidrat setiap hari.
Lemak juga menghasilkan energi, dan menghemat protein
untuk dimanfaatkan dalam fungsi-fungsi pertumbuhan.
Lemak digunakan untuk pembentukan materi membran sel dan
pembentukan hormon, pembentukan jaringan lemak,
disamping itu lemak membantu tubuh untuk menyerap nutrisi.
Namun demikian dalam kondisi hamil asupan lemak juga harus
dibatasi karena kandungan kalorinya yang tinggi.
PROTEIN
Sama halnya dengan energi, selama kehamilan
kebutuhan protein juga meningkat, bahkan
sampai 68 % dari sebelum kehamilan.
Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk
pertumbuhan jaringan pada janin.
Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir
kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g, yang
tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta
janin.
Dianjurkan penambahan protein sebanyak 12
g/hari selama kehamilan.
Dengan demikian dalam satu hari asupan protein
dapat mencapai 75 – 100 g (sekitar 12 % dari
jumlah total kalori).
ASAM FOLAT
Asam folat termasuk vitamin B kompleks, yakni vitamin B9.
Kebutuhan asam folat pada ibu hamil dan usia subur sebanyak
400 mikrogram perhari atau setara dengan 2 gelas susu.
Folat didapatkan dari sayuran berwarna hijau (seperti bayam,
asparagus), jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum.
Selain itu folat juga dapat didapatkan dari suplementasi asam
folat.
Dalam tubuh, asam folat berfungsi sebagai ko-enzym dalam
sintesa asam amino dan asam nukleat.
Folat juga diperlukan pada pembentukan dan pematangan sel
darah merah dan sel darah putih di sumsum tulang
ASAM FOLAT
Selain itu, folat juga berperan sebagai pembawa karbon
tunggal pada pembentukan heme pada molekul hemoglobin.
Kekurangan asam folat menyebakan gangguan metabolisme
DNA.
Akibatnya terjadi perubahan dalam morfologi inti sel, terutama
pada sel-sel yang cepat membelah seperti erytrosit, leukosit, sel
epitel lambung dan usus, epitel vagina dan servik uterus.
Pada ibu hamil, folat memegang peranan penting dalam
perkembangan embrio, diantaranya adalah
pembentukan neural tube pada bulan pertama kehamilan.
Neural tube inilah sebagai awal pembentukan otak dan
sumsum tulang belakang.
ASAM FOLAT
Di Jakarta, tiga dari lima atau 60 % wanita usia subur memiliki kadar
folat kurang dari kadar folat ideal.
Kekurangan folat dapat terjadi karena intake makanan berkurang,
gangguan absorbsi pada pencernaan, alkoholis, pengaruh obat, atau
kebutuhan internal yang meningkat karena pertumbuhan sel yang
cepat misalnya pada kehamilan, ibu menyusui, anemia hemolitik dan
leukimia.
Kekurangan asam folat pada ibu hamil menyebabkan meningkatnya
resiko anemia, keguguran,neural tube defect. Pada janin kekurangan
asam folat akan meningkatkan resiko bayi lahir dengan berat badan
rendah atau lahir dengan cacat bawaan, kecacatan pada otak dan
sumsum tulang belakang, down’s syndrome, bibir sumbing, kelainan
pembuluh darah, dan lepasnya plasenta sebelum waktunya.
ASAM FOLAT
Telah dilakukan penelitian randomized controlled trials pada
suplementasi asam folat untuk pencegahan neural tube defects (NTDs)
primer maupun sekunder, dilaporkan bahwa dosis tinggi asam folat (4
mg per hari) dapat menurunkan resiko sebanyak 70%.
Rekomendasi CDC (Centers for Disease Control and Prevention) pada
wanita dengan riwayat kehamilan NTDs ini adalah konsumsi asam
folat sebanyak 4 mg per hari yang dimulai paling sedikit satu bulan
sebelum komsepsi dan diteruskan selama trimester pertama.
Sedangkan, pada wanita tanpa riwayat kehamilan NTDs sebelumnya,
suplementasi asam folat yakni sebanyak 0.4 mg (400 μg) per hari akan
mencegah sedikitnya 50% kejadian NTDs pada janin jika dikonsumsi
sebelum konsepsi dan dilanjutkan hingga trimester pertama.
ZAT BESI
Total kebutuhan besi selama kehamilan sekitar 1 gram. Pada menstruasi
bulanan, kebanyakan wanita memiliki cadangan besi yang kurang selama
tahun-tahun reproduksi mereka.
Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering
terjadi selama kehamilan.
Ibu hamil pada umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya sedikit
memberi zat besi kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi
normal.
Zat besi dibutuhkan untuk pembetukan hemoglobin, sedangkan selama
kehamilan volume darah akan meningkat akibat perubahan pada tubuh ibu
dan pasokan darah bayi.
Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan dan hambatan pada
pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak, kematian janin dalam
kandungan, abortus, cacat bawaan, lahir dengan berat badan rendah dan
anemia pada bayi.
ZAT BESI
Suplementasi dengan 30 mg besi elemental dianjurkan pada
trimester kedua dan ketiga untuk mencegah anemia.
Tablet besi diminum per hari diantara waktu makan atau
sebelum tidur.
Wanita dengan anemia defisiensi besi membutuhkan 60 sampai
120 mg besi elemental per hari.
Seng tambahan (15 mg) dan tembaga (2 mg) kemudian
dibutuhkan, hal ini diakibatkan oleh penyerapan ion ini akan
terhambat pada pemberian besi.
KALSIUM