You are on page 1of 37

GIZI BAGI

IBU HAMIL

Ns. Neli Husniawati, S.Kep.,


M.Kep
Perubahan Fisiologi Kehamilan
 Pertumbuhan sel yang cepat terjadi sejak dua minggu
setelah konsepsi dan mulai terbentuk plasenta.
 Minggu kedua hingga ke delapan terjadi pembentukan
organ-organ seperti jantung, paru-paru, ginjal, hati
dan tulang.
 Volume darah pun meningkat drastis, menyebabkan
terjadinya pengenceran darah, sehingga kadar
hemoglobin (Hb), albumin, dan zat lain menurun.
 Kehamilan  meningkatnya metabolisme energi,
karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya
meningkat selama kehamilan.
 Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan
komposisi dan metabolisme tubuh ibu, pengaliran
makanan dari pembuluh darah ibu ke pembuluh darah
janin melalui plasenta  Sehingga kekurangan zat
gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat
menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
 Makanan bergizi harus dipersiapkan sebelum seorang
ibu berencana hamil. Sehingga pada saat hamil, badan
sudah terkondisikan dengan sangat baik untuk
pertumbuhan janin.
 Minggu-minggu pertama kehamilan adalah masa di
mana organ tubuh yang penting terbentuk.
 Kekurangan gizi pada saat ini dapat menimbulkan
kelainan pada bayi atau bahkan kelahiran prematur.
Karena itu, gizi seimbang penting untuk pertumbuhan
janin.
Peningkatan BB pada kehamilan

Faktor yang mempengaruhi peningkatan BB ibu hamil adalah


Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil dan jenis kehamilan
(primigravida atau multigravida).

Kenaikan berat badan untuk IMT normal adalah 11 hingga 16


kg, tetapi berat badan yang optimal untuk seorang remaja yang
kurus dengan kehamilan tunggal mendekati 18,2 kg. sedangkan
bagi wanita yang gemuk, tidak boleh lebih dari 6,8 kg.

Berat badan yang optimal bagi perempuan dengan hamil


kembar biasanya lebih besar dari 18,2 kg.
Standard kenaikan berat badan pada ibu hamil

Menurut Committee on Nutritional


(1990) standar kenaikan BB pada ibu
hamil adalah sekitar 7 kg sampai 18
kg; yaitu:
a.Untuk ibu gemuk (BMI > 26-29)
pertambahan berat badan + 7 kg -
11,5 kg
b.Untuk ibu normal (BMI 19,8-26)
pertambahan berat badan + 11,5 kg –
16 kg
c.Untuk ibu kurus (BMI < 19,8)
pertambahan berat badan + 12,5 kg –
18 kg
Peningkatan BB pada kehamilan
 Peningkatan berat badan optimal tergantung pada tinggi badan
ibu hamil, struktur tulang dan status gizi sebelum hamil.
 Pola peningkatan berat badan juga penting, pola ideal dari
peningkatan berat badan selama hamil adalah adanya
peningkatan 1 – 2 kg selama trimester pertama, diikuti dengan
peningkatan rata 0,4 kg per minggu selama akhir dua semester.
 Selama trimester kedua umumnya peningkatan berat badan
menandakan peningkatan volume darah, pembesaran payudara,
uterus (rahim) dan berhubungan dengan jaringan dan cairan
serta simpanan lemak ibu hamil.
Peningkatan BB pada kehamilan
 Peningkatan berat badan yang tidak sesuai (< 1 kg per bulan)
selama trimester dua dan tiga atau peningkatan berat badan
yang berlebihan (> 3 kg per bulan) harus dievaluasi dan perlu
mendapatkan konseling nutrisi.
 Kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat menyebabkan
kelainan yang tidak diinginkan pada ibu hamil.
 Kekurangan makanan dapat menyebabkan anemia, abortus,
partus prematour, insersia uteri, hemorgia postpartum, sepsis
puerperalis, dan sebagainya.
 Sedangkan makan secara berlebihan karena ibu hamil sering
salah mengerti dengan arti makan untuk “dua orang” dapat
menyebabkan bayi terlalu besar.
Peningkatan BB pada kehamilan
 Perempuan harus diinstruksikan untuk tidak diet selama kehamilan.
 Peningkatan berat badan yang signifikan tidak akan terjadi sampai
pertengahan trimester kedua  Normal
 Pada kehamilan aterm, peningkatan berat badan ibu tersebut akan
didistribusikan seperti yang terlihat pada gambar 1.
 Peningkatan berat badan yang tidak adekuat akan berakibat buruk
pada pertumbuhan janin sehingga terjadinya PJT dan plasenta yang
kecil.
 Begitu juga pada peningkatan berat badan yang terlalu berlebihan,
terutama pada akhir usia kehamilan akan meningkatkan resiko
hipertensi dalam kehamilan. Selain itu hal ini juga akan
mengakibatkan makrosomia pada janin.
Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil

 Ukuran penting diet pada kehamilan adalah dari asupan


kalori, kualitas diet, dan frekuensi makan. Hal ini akan
mempengaruhi pasien dan pertumbuhan janin.
 Diet yang dipilih haruslah diet seimbang dengan makanan
yang mengandung seluruh jenis kelompok makanan dasar.
Spesifikasi dari diet akan bervariasi sesuai dengan
keinginan pasien, pola makan keluarga, dan latar belakang
budaya dan etnis
Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil

 Peningkatan kebutuhan gizi selama kehamilan mencerminkan


kebutuhan janin untuk tumbuh, serta untuk kebutuhan
fisiologis ibu.
 Untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan energi secara
keseluruhan, rata-rata wanita harus mengkonsumsi tambahan
300 kkal per hari di luar kebutuhan dasarnya.
 Kalori harian yang tepat dari diet yang diperlukan untuk
memasok kebutuhan energi dan mencapai berat badan yang
tepat dapat diperkirakan dengan mengalikan berat badan ideal
pasien (dalam kilogram) dengan 35 kkal dan menambahkan
300 kkal dari total
Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil

 Beberapa nutrisi penting yang diperlukan ibu hamil


diantaranya adalah sumber kalori (karbohidrat dan lemak),
protein, asam folat, vitamin B12, zat besi, zat seng, kalsium,
vitamin C, vitamin A, vitamin D, vitamin B6, vitamin E.
 Nutrisi yang dibutuhkan bagi janin dalam kandungan
diantaranya DHA, gangliosida (GA), asam folat, zat besi dan
kolin.
 Kebutuhan nutrisi pada kehamilan disesuaikan dengan usia
kehamilan, mulai dari trimester pertama hingga trimester
ketiga. Hal ini disebabkan oleh banyaknya keluhan ibu hamil
yang mempengaruhi keinginannya untuk makan
Kebutuhan Nutrisi Trimester I
 Pada kehamilan trimester pertama umur kehamilan 0-3 bulan umumnya
timbul keluhan-keluhan seperti rasa mual, ingin muntah, pusing-pusing,
selera makan berkurang sehingga timbul kelemahan dan malas beraktivitas
 Pada saat ini belum diperlukan tambahan kalori, protein, mineral serta
vitamin yang berarti karena janin belum tumbuh dengan pesat dan
kebutuhan gizi dapat disamakan dengan keadaan sebelum hamil, tetapi
yang perlu diperhatikan adalah bahwa ibu hamil harus tetap makan agar
tidak terjadi gangguan pencernaan, bentuk makanan biasa, dan untuk
menghindari rasa mual dan muntah posi makanan kecil akan tetapi
frekuensi makan sering.
 Energi serta gizi pada saat seperti ini hanya diperlukan untuk memelihara
kesehatan serta vitalisnya, disamping tentunya mensuplai kebutuhan janin
yang sedang diproses.
Kebutuhan Nutrisi Trimester I

Agar kecukupan zat-zat gizi terpenuhi dapat


diperhatikan hal-hal seperti berikut:
a. Makanan hendaknya dipilih yang mudah dicerna. Buah-
buahan segar dan sayuran hijau biasanya dapat
mengurangi rasa mual.
b. Posi makanan sedikit, tetapi dengan frekuensi sering. Bila
kurang selera makan nasi, dapat diganti dengan kentang,
macaroni, mie atau jajanan lain yang bergizi.
Kebutuhan Nutrisi Trimester II
 Mulai dibutuhkan tambahan kalori untuk pertumbuhan serta
perkembangan janin serta untuk mempertahankan kesehatan
ibu.
 Pada saat ini muntah sudah berkurang atau tidak ada, nafsu
makan bertambah, perkembangan janin sangat pesat bukan saja
tubuhnya tetapi juga susunan saraf otak (kurang lebih 90%).
 Oleh karena pertumbuhan janin yang pesat di mana jaringan
otak menjadi perhatian utama maka ibu hamil memerlukan
protein dan zat gizi lain seperti galaktosa yang ada pada susu
sehingga dianjurkan untuk minum susu 400 cc.
Kebutuhan Nutrisi Trimester II
 Yang perlu diperhatikan pada trimester kedua ini adalah:
 a. Hendaknya lebih banyak memakan bahan makanan sumber
protein (zat pembangun), agar janin mengalami pertumbuhan yang
baik. Bahan makanan sumber protein adalah ikan, daging, telur,
kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tempe, tahu, dan lain-
lain.
 b. Selain zat pembangun, zat-zat pengatur juga diperlukan.
Vitamin dan mineral merupakan zat pengatur yang banyak terdapat
pada buah dan sayuran.
 c. Perlu diperhatikan, bila ibu mengalami bengkak-bengkak pada
kaki, hendaknya konsumsi garam dan makanan perlu dikurangi.
Bahan makanan yang banyak mengandung garam antara lain mie
instan, margarine, mentega, kecap, dan lain-lain. Untuk itu bahan
makanan tersebut hendaknya dibatasi.
Kebutuhan Nutrisi Trimester III

 Trimester ketiga, pada saat ini nafsu makan sudah baik sekali
cenderung untuk merasa lapar terus menerus sehingga perlu
diperhatikan agar tidak terjadi kegemukan.
 Pada masa ini diperlukan makanan dengan nilai biologis yang
tinggi serta memadai untuk mencukupi segala yang
dibutuhkan.
 Secara garis besar makanan pada trimester ketiga sama dengan
makanan pada trimester kedua, tetapi hendaknya jangan terlalu
banyak, agar ibu terhindar dari kegemukan.
Keperluan zat gizi tambahan yang
diperlukan pada kehamilan trimester III
a. Kalori 2200 + 285 kal
b. Protein 48 + 12 gr
c. Kalsium 500 + 400 mg
d. Besi 26 + 20 mg
e. Vitamin A 500 + 200 RE
f. Thiamin 1 + 0.2 mg
g. Riboflavin 1.2 + 0.2 mg
h. Niacin 9 + 1 mg
i. Vitamin C 60 + 10 mg
j. Vitamin D 5 + 10 ug
KALORI
 Sumber energi utama bagi ibu hamil adalah kabohidrat dan
lemak. Sumber karbohidrat antara lain nasi, roti, sereal dan
gandum.
 Agar kebutuhan karbohidrat terpenuhi disarankan makan 3
porsi karbohidrat setiap hari.
 Lemak juga menghasilkan energi, dan menghemat protein
untuk dimanfaatkan dalam fungsi-fungsi pertumbuhan.
 Lemak digunakan untuk pembentukan materi membran sel dan
pembentukan hormon, pembentukan jaringan lemak,
disamping itu lemak membantu tubuh untuk menyerap nutrisi.
 Namun demikian dalam kondisi hamil asupan lemak juga harus
dibatasi karena kandungan kalorinya yang tinggi.
PROTEIN
 Sama halnya dengan energi, selama kehamilan
kebutuhan protein juga meningkat, bahkan
sampai 68 % dari sebelum kehamilan.
 Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk
pertumbuhan jaringan pada janin.
 Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir
kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g, yang
tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta
janin.
 Dianjurkan penambahan protein sebanyak 12
g/hari selama kehamilan.
 Dengan demikian dalam satu hari asupan protein
dapat mencapai 75 – 100 g (sekitar 12 % dari
jumlah total kalori).
ASAM FOLAT
 Asam folat termasuk vitamin B kompleks, yakni vitamin B9.
 Kebutuhan asam folat pada ibu hamil dan usia subur sebanyak
400 mikrogram perhari atau setara dengan 2 gelas susu.
 Folat didapatkan dari sayuran berwarna hijau (seperti bayam,
asparagus), jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum.
Selain itu folat juga dapat didapatkan dari suplementasi asam
folat.
 Dalam tubuh, asam folat berfungsi sebagai ko-enzym dalam
sintesa asam amino dan asam nukleat.
 Folat juga diperlukan pada pembentukan dan pematangan sel
darah merah dan sel darah putih di sumsum tulang
ASAM FOLAT
 Selain itu, folat juga berperan sebagai pembawa karbon
tunggal pada pembentukan heme pada molekul hemoglobin.
 Kekurangan asam folat menyebakan gangguan metabolisme
DNA.
 Akibatnya terjadi perubahan dalam morfologi inti sel, terutama
pada sel-sel yang cepat membelah seperti erytrosit, leukosit, sel
epitel lambung dan usus, epitel vagina dan servik uterus.
 Pada ibu hamil, folat memegang peranan penting dalam
perkembangan embrio, diantaranya adalah
pembentukan neural tube pada bulan pertama kehamilan.
Neural tube inilah sebagai awal pembentukan otak dan
sumsum tulang belakang.
ASAM FOLAT
 Di Jakarta, tiga dari lima atau 60 % wanita usia subur memiliki kadar
folat kurang dari kadar folat ideal.
 Kekurangan folat dapat terjadi karena intake makanan berkurang,
gangguan absorbsi pada pencernaan, alkoholis, pengaruh obat, atau
kebutuhan internal yang meningkat karena pertumbuhan sel yang
cepat misalnya pada kehamilan, ibu menyusui, anemia hemolitik dan
leukimia.
 Kekurangan asam folat pada ibu hamil menyebabkan meningkatnya
resiko anemia, keguguran,neural tube defect. Pada janin kekurangan
asam folat akan meningkatkan resiko bayi lahir dengan berat badan
rendah atau lahir dengan cacat bawaan, kecacatan pada otak dan
sumsum tulang belakang, down’s syndrome, bibir sumbing, kelainan
pembuluh darah, dan lepasnya plasenta sebelum waktunya.
ASAM FOLAT
 Telah dilakukan penelitian randomized controlled trials pada
suplementasi asam folat untuk pencegahan neural tube defects (NTDs)
primer maupun sekunder, dilaporkan bahwa dosis tinggi asam folat (4
mg per hari) dapat menurunkan resiko sebanyak 70%.
 Rekomendasi CDC (Centers for Disease Control and Prevention) pada
wanita dengan riwayat kehamilan NTDs ini adalah konsumsi asam
folat sebanyak 4 mg per hari yang dimulai paling sedikit satu bulan
sebelum komsepsi dan diteruskan selama trimester pertama.
 Sedangkan, pada wanita tanpa riwayat kehamilan NTDs sebelumnya,
suplementasi asam folat yakni sebanyak 0.4 mg (400 μg) per hari akan
mencegah sedikitnya 50% kejadian NTDs pada janin jika dikonsumsi
sebelum konsepsi dan dilanjutkan hingga trimester pertama.
ZAT BESI
 Total kebutuhan besi selama kehamilan sekitar 1 gram. Pada menstruasi
bulanan, kebanyakan wanita memiliki cadangan besi yang kurang selama
tahun-tahun reproduksi mereka.
 Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering
terjadi selama kehamilan.
 Ibu hamil pada umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya sedikit
memberi zat besi kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi
normal.
 Zat besi dibutuhkan untuk pembetukan hemoglobin, sedangkan selama
kehamilan volume darah akan meningkat akibat perubahan pada tubuh ibu
dan pasokan darah bayi.
 Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan dan hambatan pada
pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak, kematian janin dalam
kandungan, abortus, cacat bawaan, lahir dengan berat badan rendah dan
anemia pada bayi.
ZAT BESI
 Suplementasi dengan 30 mg besi elemental dianjurkan pada
trimester kedua dan ketiga untuk mencegah anemia.
 Tablet besi diminum per hari diantara waktu makan atau
sebelum tidur.
 Wanita dengan anemia defisiensi besi membutuhkan 60 sampai
120 mg besi elemental per hari.
 Seng tambahan (15 mg) dan tembaga (2 mg) kemudian
dibutuhkan, hal ini diakibatkan oleh penyerapan ion ini akan
terhambat pada pemberian besi.
KALSIUM

 Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari.


 Paling banyak ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi
membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi.
 Selain itu kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah
berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan
sinyal syaraf, kontraksi otot dan sekresi hormon.
 Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang
dibutuhkan janin akan diambil dari ibu.
 Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar 1000 mg perhari. Sumber
kalsium dari makanan diantaranya product susu seperti susu, yoghurt. Ikan
teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.
 Suplemen kalsium tidak diperlukan pada wanita dengan diet yang mencakup
makanan yang mengandung produk susu yang memadai.
Zink
 Zink merupakan trace mineral.
 Kekurangan zink bisa mengakibatkan teratogenik pada
manusia, meskipun hal ini belum meyakinkan.
 Kadar zink dalam cairan ketuban berkorelasi dengan
aktivitas antimikroba, sehingga berperan dalam
melindungi infeksi intrauterin.
 Asupan makanan rendah seng telah dikaitkan dengan PJT.
 Kebutuhan untuk seng selama kehamilan meningkat dari
15 menjadi 20 mg per hari
VITAMIN C
 Vitamin C merupakan antioksidan yg melindungi jaringan
dari kerusakan & dibutuhkan untuk membentuk kolagen
dan menghantarkan sinyal kimia di otak.
 Bumil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg
vitamin C per hari.
 Makanan yang kaya vitamin C juga membantu
penyerapan zat besi dalam tubuh.
VITAMIN A

Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi


tubuh, termasuk fungsi penglihatan, imunitas, serta
pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan
vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan
BBLR.
CONTOH MENU IBU HAMIL

 Makan Pagi (520 kalori)


 Nasi Goreng (nasi, ayam,
telur, kacang polong,
ketimun, slada)
 Juice Buah (Melon)

Snack (126 kalori)


 Koktail Buah (pepaya, apel, melon, gula pasir, sari jeruk manis)
 Makan Siang (694 kalori)
 Nasi Putih
 Daging Bumbu Bali (daging sapi,
minyak)
 Tahu Isi (tahu, telur)
 Tumis Bayam (Bayam, minyak)
 Sup Sayur (wortel, buncis, kol,
ayam)
 Buah Potong (pepaya)
 Snack (145 kalori)
 Kolak Pisang (pisang kepok, santan, gula pasir)

 Makan Malam (558 kalori)


 Makaroni Schotel (makaroni, telur, daging cincang, keju, susu)
 Salad Sayur (slada, ketimun, wortel, minyak)
 Buah (jeruk manis)
Zat-Zat Nutrisi yang tidak dianjurkan
pada Kehamilan
 Tidak semua vitamin bisa diberikan pada ibu hamil.
 Dosis tinggi vitamin merupakan penyalahgunaan nutrisi yang dapat
dikategorikan sebagai jenis mode manipulasi diet.
 Vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C dapat dikonsumsi dalam
jumlah yang berlebihan karena mudah diekskresikan dalam urin.
 Namun, tidak demikian pada vitamin yang larut lemak seperti vitamin A.
Terdapat hubungan antara dosis tinggi vitamin A dengan cacat lahir
bawaan. Meskipun dosis teratogenik minimum pada manusia belum
diidentifikasi, namun sedikitnya dosis vitamin A 10.000 IU per hari dapat
mengakibatkan hal tersebut.
 Adapun yang aman dikonsumsi adalah beta-karoten yang merupakan
provitamin vitamin A tetapi tidak menghasilkan toksisitas yang sama
dengan vitamin A
Zat-Zat Nutrisi yang tidak dianjurkan
pada Kehamilan
 Kafein terkandung dalam berbagai bahan makanan seperti
kopi, teh, cokelat, dan minuman cola.
 Efek teratogenik kafein hanya berasal dari studi hewan
menggunakan dosis yang inkompatibel dengan yang
dikonsumsi manusia.
 Beberapa studi manusia yang besar telah gagal untuk
menunjukkan bahwa kafein memiliki efek merusak pada janin,
bila tertelan dalam jumlah rendah.
 Namun demikian, konsumsi kafein pada kehamilan dikaitkan
dengan peningkatan risiko keguguran.
 Adapun dosis yang membahayakan adalah setara dengan tiga
cangkir kopi. Efek maternal kafein termasuk insomnia,
gangguan pencernaan asam, refluks, dan frekuensi kencing.
TERIMA KASIH

You might also like