Professional Documents
Culture Documents
BAB - VII MUAMMALAH Ekonomi Islam
BAB - VII MUAMMALAH Ekonomi Islam
(SYARIAH)
Oleh :
ROMI TAUFIK,S.H.I
Arsitektur Ekonomi Islam
Falah
Kesejahteraan dunia dan akhirat
Keadilan
Keseimbangan Kemaslahatan
Menghindari Iman/takwa
Riil-finansial
Riba
Maysir
Risk-return Regenerasi
Bisnis-sosial Jiwa
Gharar
Material-spiritual Harta
Dzalim
Manfaat-lestari
Haram Akal
UKHUWAH
SYARIAH AKHLAQ
AQIDAH
2
Al-Falah yaitu kesuksesan
yang hakiki berupa
tercapainya kebahagiaan
dalam segi material dan
1 spiritual serta tercapainya
Tujua kesejahteraan di dunia dan
akhirat. Suatu kesuksesan
n dalam aspek material tidaklah
menjadi sesuatu yang
bermakna apabila
mengakibatkan kerusakan
dalam aspek kemanusiaan
lainnya seperti persaudaraan
Tiga Pilar Ekonomi Syariah adalah
Keadilan, Keseimbangan dan
Kemaslahatan yang tercermin dari
aktifitas ekonomi yang menghindari
riba,maysir,gharar,dzalim dan
3
haram, adanya keseimbangan
aktivitas di sektor riil-finansial,
pengelolaan risk-return, aktivitas
Pilar
bisnis-sosial, aspek spiritual-
material dan azas manfaat-
kelestarian lingkungan, serta
melindungi keselamatan kehidupan
beragama, proses regenarasi,
perlindungan jiwa, harta daan akal.
Fondasi Ekonomi Syariah:
Ukhuwwah yang meletakkan tata
hubungan bisnis dalam konteks
persaudaraan universal untuk mencapai
kesuksesan bersama.
4 Syariah yang membimbing aktivitas
ekonomi sehingga sesuai dg kaidah-
Fondas kaidah syariah.
i Akhlaq yang membimbing aktivitas
ekonomi senantiasa mengedepankan
moralitas sbg cara mencapai tujuan.
Aqidah membentuk integritas yang
membentuk good governance dan market
discipline yang baik.
Perspektif Ekonomi Islam
Level individu
Konsep syariah mewarnai proses pembangunan sistem ekonomi mulai dari
tingkat mikro-ekonomi dalam hal pembentukan preferensi pelaku.
7
Perspektif Ekonomi Islam
Level makro
5. Produk-produk keuangan/perbankan yang
disusun mencitrakan tujuan ekonomi syariah
yang telah ditetapkan. Produk-produk
perbankan syariah secara garis besar dibagi dua
yaitu yang bersifat profit motive dan yang bersifat
social motive. Keduanya memiliki keterkaitan dan
saling mendukung terutama sekali dalam melayani
usaha mikro dan kecil.
Liberalisme Otoriterianisme
ekonomi negara
PANDANGAN ISLAM TENTANG EKONOMI
Ekonomi
Islam
Ilmu Ekonomi Sistem Ekonomi Islam
Teknik/upaya mengadakan Pengaturan cara
dan meningkatkan kepemilikan, pengelolaan
produktivitas dan distribusi kekayaan
Mengikat individu,
masyarakat dan negara
PRINSIP EKONOMI ISLAM
(METWALLY )
SUMBER DAYA DIPANDANG SEBAGAI AMANAH ALLAH MANUSIA
HARUS MENGGUNAKAN DALAM KEGIATAN YANG BERMANFAAT BAGI
DIRINYA DAN ORANG LAIN.
KEPEMILIKAN PRIBADI DIAKUI DALAM BATAS TERTENTU YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEPENTINGAN MASYARAKAT DAN TIDAK
MENGAKUI PENDAPATAN YANG TIDAK SAH
BEKERJA ADALAH KEKUATAN PENGGERAK KEGIATAN EKONOMI ISLAM
KEPEMILIKAN KEKAYAAN TIDAK BOLEH HANYA DIMILIKI OLEH
SEGELINTIR ORANG KAYA DAN HARUS BERPERAN SEBAGAI KAPITAL
PRODUKTIF YANG AKAN MENINGKATKAN PENDAPATAN NASONAL
ISLAM MENJAMIN KEPEMILIKAN MASYARAKAT DAN PENGGUNAANNYA
DIALOKASIKAN UNTUK KEPENTINGAN ORANG BANYAK
SEORANG MUSLIM HARUS TUNDUK OLEH ALLAH DAN HARI
PERTANGGUNGJAWABAN DI AKHIERAT AMAR MA’RUF NAHI
MUNGKAR.
ZAKAT HARUS DIBAYARKAN ATAS KEKAYAAN YANG TELAH MEMENUHI
BATAS (NISAB). 2,5 % UNTUK SEMUA KEKAYAAN TIDAK PRODUKTIF
(UANG, DEPOSITO, EMAS, PERAK DAN PERMATA ) DAN 10 % DARI
PENDAPATAN BERSIH INVESTASI.
ISLAM MELARANG RIBA DALAM SEGALA BENTUK. (QS.30:39. 4:160-
161, 3-130 DAN 2 : 278- 279 ).
KARAKTERISTIK EKONOMI ISLAM
ABDULLAH ABDUL HUSAIN AT-TARIQI (2004)
BERSUMBER DARI TUHAN al-Qur’an
EKONOMI PERTENGAHAN DAN BERIMBANG : Ekonomi Islam memadukan
pribadi dan kemaslahatan masyarakat dalam bentuk yang berimbang,
memberikan hak negara untuk melakukan intervensi ekonomi, memperkuat
posisi individu dan haknya dalam tanggungjawab sosial.
Ekonomi berkecukupan dan berkeadilan ekonomi ditujukan untuk
kebutuhan dan kehormatan manusia
Ekonomi Pertumbuhan dan Barakah perputaran sektor riil/produksi
MATERIALISME :
KAPITALISME : NILAI MATERI SANGAT BERNILAI
LINGKUNGAN RUSAK
ISLAM : BENDA SEBAGAI KEBUTUHAN SE SEKUNDER UNTUK
PERKEMBANGAN SPRITUAL MANUSIA
KEPEMILIKAN :
KAPITALISME : HAK MUTLAK MILIK PRIBADI YANG TIDAK BOLEH
DIGANGGU GUGAT OLEH HAK INDIVIDU LAIN BEBAS
ISLAM : HAK MUTLAK MILIK ALLAH , MANUSIA BERHAK
MEMANFAATKAN SEGALA HAL DENGAN CARA HALAL, MEMBATASI UNTUK
MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAM
( BERTANGGUNGJAWAB KEPADA ALLAH )
. UNIVERSALISME :
KAPITALISME : DUNIA SEBAGAI TEMPAT MANUSIA DAN MENJALANKAN
KEBIJAKAN NASIONAL DEMI KEPENTINGAN MEREKA
SENDIRI
ISLAM : UMAT MANUSIA DAN BANGSA DICIPTAKAN UNTUK
KEPENTINGAN MANUSIA SENDIRI BEKERJASAMA SALING
MENGUNTUNGKAN
• Kebijakan Ekonomi Islam:
Kebutuhan Pokok
Wajib Dipenuhi
(Primary Needs)
Kebutuhan per Kebutuhan Sekunder Tidak Wajib tapi
Individu (Scondary Needs) Dibantu
Kebutuhan Mewah
(Luxury Needs)
Human Needs Khilafah Islam
Kebutuhan
Manusia
Pendidikan (Needs
for Education)
Keamanan (Needs
for Savety)
II- Kepemilikan :
Definisi Kepemilikan:
Izin pembuatan syariat (as-syari’) untuk memanfaatkan zat dan jasa tertentu, yang
menyebabkan pemiliknya berhak mendapatkan kegunaan (utility)-nya, serta mendapatkan
kompensasi darinya.
Bentuk Kepemilikan:
Kepemilikan Negara
Harta yang merupakan hak seluruh kaum
(State’s Ownership) Muslim, sedangkan pengelolaannya
menjadi wewenang Khalifah.
Tatacara Memiliki:
Shahih (Benar)
Batil (Salah)
Sebab Kepemilikan Islam:
Menghidupkan
Waris Tanah Mati
Musaqat
Pemberian
Ijarah
Negara
Pengembanga
Perdagangan (Tijarah)
n Harta
Sebab Kepemilikan
Pembelian Lahan
Tahjir: Memagari
Ekstensifikasi Tanah
Pertanian Ihya’ al-Mawat:
Menghidupkan Tanah Mati
Iqtha’ ad-Dawlah:
Pemberian Negara pd Petani
Pengembangan
Tanah Pertanian
Wajib Mengelola Tanah
Pertanian
Intensifikasi Tanah
Pertanian
Haram Menyewakan
Tanah Pertanian
Sebab Pengembangan
Hukum Perdagangan:
Halal
Perdagangan
Domestik
Jual-Beli
Salam Barang dg
Barang
Istishna’
Bentuk Perdagangan
:ُح ْك ـُم الَم ْص نَـِع َيأُخ ـُذ ُح ْك َم المَاَدِة اَّلِتْي َيْص َنـُعَه ا
Hukum pabrik (kilang) mengikuti hukum barang yang
diproduksinya.
Produk Halal
(Pabrik / Milik Individu
Kilang yang
halal)
Produk
Haram Milik Negara
(Pabrik /
Kilang yang
haram)
Hukum Syarikah:
Sepakat
Melakukan
Syarikah Belum
Akad Syar’i: Sepakat Sah
Ijab dan Qabul Memberikan
Modal
Sepakat
Hukum Syarikah Orang yang Boleh Sah
Melakukan
dalam Islam Melakukan Tasharruf
Syarikah dalam
Urusan Tertentu
Barang
Obyek Akad: Sesuatu
yang Bisa Diakadkan Sah
Jasa
Syarikah adalah akad antara dua orang atau lebih, yang keduanya sepakat
untuk melakukan kerjasama dalam bentuk kekayaan dengan tujuan untuk
mencari keuntungan.
Syarikah Amlak: Zat
Barang Pemburan
Syarikah
Bentuk Syarikah
Syarikah Abdan: Badan-
dalam Islam Badan(-)Harta Gila
Mudharabah: Mati
Badan(+)Harta
Mahjur
Syarikah Uqud: Syarikah Wujuh: Badan-
Pengembangan Harta Badan(+)Harta Orang Lain
Dibubark
an
Semua Kerugian Badan-Badan(+)Harta
Sepihak
Pembelian Berdua
Dikembalikan kepada
Harta dan Pemiliknya,
Sementara Keuntungan Mufawadhah: Gabungan
Milik Kedua Belah Pihak. Syarikah
Hukum Syarikah Kapitalis:
Asuransi: Kerjasama
Penjaminan Tidak Dijalankan oleh
Badan tapi Modal
Hukumnya Haram
Tasharruf yang Diharamkan:
Isyraf - Tabdzir
Taqtir (Kikir-Bakhil)
Syarikah Kapitalis
Ihtikar
Mematok Harga
IV- Kepemilikan Umum:
Haram
Fasilitas Umum: Hilangnya Fasilitas
Umum ini Menyebabkan Sengketa bagi
Masya-rakat
Zakat
Penyusunan APBN:
Penghapusan riba.
Pelembagaan zakat.
Pelarangan gharar.