You are on page 1of 12

PERSENTASI KELOMPOK

MATA KULIAH KEPERAWATAN MEDIKAL


BEDAH

Asuhan Keperawatan pada Pasien


dengan Gangguan System Respirasi

PSIK | Brawijaya University | 2023


Anggota kelompok

ZAKIA ZAINUL MUSTHOFA 235170109111040


YOHANES ELISIUS AMSAL E. 235170109111010
BIBIANA SIA 235170109111013
AVIVAH ROHMATUL J. 235170109111017
NATASYA PUTRI 235170109111029
NABILA NURIL FADIA 235170109111048
ADRIANI VIVI RAHMAWATI 235170109111053
VIYATA CHANIFIAH UTAMI 235170109111046

PSIK | Brawijaya University | 2023 Page 2


BAB I

• Paru-paru merupakan salah satu organ • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
tubuh yang memiliki fungsi yang sangat merupakan penyakit paru progresif yang
esensial. terkait dengan fungsi ventilasi- mengancam jiwa yang menyebabkan
perfusi yang mengantarkan oksigen ke
sesak napas dan predisposisi eksaserbasi
seluruh tubuh dan mengeluarkan karbon
dan penyakit serius (Ramadhani et al.,
dioksida yang dihasilkan dari proses
2022).
metabolisme.

PSIK | Brawijaya University | 2023 Page 3


Tujuan Manfaat
• Memberikan informasi melalui sharing jurnal
Untuk mengetahui model asuhan
tentang asuhan keperawatan pada pasien
keperawatan yang dapat diberikan pada
dengan gangguan respirasi dalam kasus
pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
(PPOK) dan bagaimana penerapannya pada
• Meningkatkan pengetahuan tentang intervensi
keperawatan di Indonesia.
berdasarkan evidence based practice (EBP)
kepada pasien penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK).

PSIK | Brawijaya University | 2023 Page 4


BAB II

Identitas jurnal :
• Judul: Effects of Diaphragmatic Breathing With and Without Pursed-Lips Breathing in
Subjects With COPD
• Penulis: Liliane PS Mendes, Karoline S Moraes, Mariana Hoffman, Danielle SR
Vieira, Giane A Ribeiro-Samora, Susan M Lage, Raquel R Britto, and Veroˆnica F
Parreira
• Nama Jurnal: Respiratory Care
• Penerbit: Daedalus Enterprises
• Tahun terbit: 2019
• Edisi/ volume: February 2019, 64 (2)
• Nomor issue: 136-144

PSIK | Brawijaya University | 2023 Page 5


1.Latar belakang:
Latihan pernapasan, seperti pernapasan diafragma dan pernapasan bibir mengerucut,
berperan pada beberapa individu dengan PPOK dan mungkin dipertimbangkan untuk
pasien yang menderita PPOK. tidak dapat berolahraga. Namun, dalam literatur
terdapat laporan beberapa efek buruk pernapasan diafragmatik pada pasien PPOK

BAB II
2. Tujuan:
Untuk menilai efek pernafasan diagfragma dan pernafasan diagframa
dikombinasika dengan mengerucutkan bibir kinematika dinding dada, sesak
nafas, dan asinkronnya dinding dada pada subjek PPOK dan juga menilai
apakah kombinasi kedua latihan tersebaut mengurangi efek buruk pernafasan
diagfragma sekaligus mempertahankan manfaatnya.

PSIK | Brawijaya University | 2023 Page 6


BAB II
Subjek adalah 17 pasien dengan PPOK sebagai penyakit utama. Kemudian
secara bersamaan mempelajari karateristik pernapasan diafragma dan
3. Metode: pernapasan diafragma dikombinasikan dengan pernapasan bibir mengerucut.
Pada hari ke 2, peserta dievaluasi dengan opto electronic plethysmography
peserta dalam posisi duduk sambil melakukan latihan pernafasan.

Berdasarkan penelitian pernapasan diafragma dan pernapasan diafragma


ditambah pernapasan bibir mengerucut meningkatkan peningkatan volume
4. Hasil
tidal dinding dada dan kompartemennya secara signifikan, Serta
penelitian:
peningkatan yang signifikan dalam rasio fase asnchrony (inspiratory-
expiratory) yang diamati selama pernapasan diafragmatik dan pernapasan
diafragmatik ditambah pernapasan semu bibir.

PSIK | Brawijaya University | 2023 Page 7


BAB II

5. Kesimpulan: 6. Saran:

Meskipun meningkatnya asynchrony, kedua Latihan ini berbiaya rendah dan tidak
latihan pernapasan dapat meningkatkan memerlukan instrumentasi khusus atau
volume dinding dada, tanpa mempengaruhi bantuan terus menerus dari penyedia layanan
dyspnea. Kombinasi latihan mempertahankan kesehatan, sehingga dapat meningkatkan
manfaatnya tetapi tidak mengurangi dampak kepatuhan pasien terhadap tindakannya.
negatif dari pernapasan diafragma. Untuk rutinitas mereka.

PSIK | Brawijaya University | 2023 Page 8


BAB III
• Bagaimana jurnal tersebut relevan dengan kasus / sistem yang dibahas

Penelitian “Effect of Diaphragmatic Breathing • Pernapasan diafragma ditambah pernapasan bibir mengerucut dapat
With and Without Pursed-Lips Breathing in meningkatkan peningkatan volume tidal dinding dada dan
Subjects With COPD” oleh Liliana PS kompartemennya secara signifikan.
Mendes (2019)

• Teknik pernafasan bibir mengerucut yang dilakukan berupa menarik nafas (inspirasi) secara perlahan yang ditahan selama 2-
3 detik kemudian di hembuskan (ekspirasi) secara perlahan selama 4-6 detik dengan mulut mengerucut (Mendes et al., 2019).

• Hasil diskusi kelompok kami, penerapan pursed lip breathing ini sudah relevan dalam mengatasi kasus kami yaitu penyakit paru
obstruktif kronik (PPOK) karena latihan pernapasan ini dapat meningkatkan volume dinding dada dan saturasi oksigen serta
mengurangi frekuensi pernapasan tanpa meningkatkan dispnea. Latihan ini juga dapat meredakan kecemasan dan ketegangan ketika
individu merasa cemas serta tidak memerlukan instrumen khusus sehingga rendah biaya dan dapat dilakukan secara mandiri di rumah.

PSIK | Brawijaya University | 2023 Page 9


BAB III
2. Bagaimana relevansi dan penerapannya pada keperawatan di Indonesia

Berdasarkan penelitian “Penerapan Pursed Lip Breathing Terhadap


Menurut kami, penerapan pursed lip breathing ini sudah relevan
Perubahan Respiratory Rate Dan Saturasi Oksigen Pada Pasien Penyakit
dengan penelitian “Effect of Diaphragmatic Breathing With and
Paru Obstruksi Kronis” oleh Sofia Ngizatu (2023) yang dilakukan
Without Pursed-Lips Breathing in Subjects With COPD” oleh
selama 1 minggu mulai tanggal 30 Juni - 5 Juli 2023 dengan total sampel
Liliana PS Mendes, et al. (2019) yang didapatkan hasil pernapasan
4 orang. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa terdapat
penurunan RR dari 28-30x/menit menjadi 22-24x/menit dan peningkatan bibir mengerucut dapat meningkatkan peningkatan volume tidal
SpO2 dari 85-93% menjadi 97-98% setelah diberikan terapi pursed lip dinding dada dan kompartemennya secara signifikan. tempat
breathing. Sehingga kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini penelitiannya sendiri berada di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan
adalah penggunaan purse lip breathing dan terapi nebulizer secara terus Arang Boyolali yang merupakan salah satu rumah sakit umum
menerus selama 15-30 menit pada 4 partisipan sangat efektif dalam daerah di Indonesia dengan respondennya adalah pasien PPOK di
mengurangi dispnea dan meningkatkan saturasi oksigen pada pasien ruang IGD.
PPOK (Rahma et al., 2023).

PSIK | Brawijaya University | 2023 Page 10


BAB IV

Kesimpulan yang dapat diambil dari review jurnal ini adalah


Kesimpulan penggunaan purse lip breathing dan terapi nebulizer pada 4
partisipan sangat efektif dalam mengurangi dispnea dan
meningkatkan saturasi oksigen pada pasien PPOK.

PSIK | Brawijaya University | 2023 Page 11


Thank You
PSIK | Brawijaya University | 2023

You might also like