Professional Documents
Culture Documents
Kel 5 (Ppok)
Kel 5 (Ppok)
• Paru-paru merupakan salah satu organ • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
tubuh yang memiliki fungsi yang sangat merupakan penyakit paru progresif yang
esensial. terkait dengan fungsi ventilasi- mengancam jiwa yang menyebabkan
perfusi yang mengantarkan oksigen ke
sesak napas dan predisposisi eksaserbasi
seluruh tubuh dan mengeluarkan karbon
dan penyakit serius (Ramadhani et al.,
dioksida yang dihasilkan dari proses
2022).
metabolisme.
Identitas jurnal :
• Judul: Effects of Diaphragmatic Breathing With and Without Pursed-Lips Breathing in
Subjects With COPD
• Penulis: Liliane PS Mendes, Karoline S Moraes, Mariana Hoffman, Danielle SR
Vieira, Giane A Ribeiro-Samora, Susan M Lage, Raquel R Britto, and Veroˆnica F
Parreira
• Nama Jurnal: Respiratory Care
• Penerbit: Daedalus Enterprises
• Tahun terbit: 2019
• Edisi/ volume: February 2019, 64 (2)
• Nomor issue: 136-144
BAB II
2. Tujuan:
Untuk menilai efek pernafasan diagfragma dan pernafasan diagframa
dikombinasika dengan mengerucutkan bibir kinematika dinding dada, sesak
nafas, dan asinkronnya dinding dada pada subjek PPOK dan juga menilai
apakah kombinasi kedua latihan tersebaut mengurangi efek buruk pernafasan
diagfragma sekaligus mempertahankan manfaatnya.
5. Kesimpulan: 6. Saran:
Meskipun meningkatnya asynchrony, kedua Latihan ini berbiaya rendah dan tidak
latihan pernapasan dapat meningkatkan memerlukan instrumentasi khusus atau
volume dinding dada, tanpa mempengaruhi bantuan terus menerus dari penyedia layanan
dyspnea. Kombinasi latihan mempertahankan kesehatan, sehingga dapat meningkatkan
manfaatnya tetapi tidak mengurangi dampak kepatuhan pasien terhadap tindakannya.
negatif dari pernapasan diafragma. Untuk rutinitas mereka.
Penelitian “Effect of Diaphragmatic Breathing • Pernapasan diafragma ditambah pernapasan bibir mengerucut dapat
With and Without Pursed-Lips Breathing in meningkatkan peningkatan volume tidal dinding dada dan
Subjects With COPD” oleh Liliana PS kompartemennya secara signifikan.
Mendes (2019)
• Teknik pernafasan bibir mengerucut yang dilakukan berupa menarik nafas (inspirasi) secara perlahan yang ditahan selama 2-
3 detik kemudian di hembuskan (ekspirasi) secara perlahan selama 4-6 detik dengan mulut mengerucut (Mendes et al., 2019).
• Hasil diskusi kelompok kami, penerapan pursed lip breathing ini sudah relevan dalam mengatasi kasus kami yaitu penyakit paru
obstruktif kronik (PPOK) karena latihan pernapasan ini dapat meningkatkan volume dinding dada dan saturasi oksigen serta
mengurangi frekuensi pernapasan tanpa meningkatkan dispnea. Latihan ini juga dapat meredakan kecemasan dan ketegangan ketika
individu merasa cemas serta tidak memerlukan instrumen khusus sehingga rendah biaya dan dapat dilakukan secara mandiri di rumah.