Professional Documents
Culture Documents
SKB 2 - Pertemuan Ke 5 Atap
SKB 2 - Pertemuan Ke 5 Atap
BANGUNAN II
Atap Bangunan
1. Atap Pelana
2. Atap Perisai / Limasan
3. Atap Plat / Datar
4. Atap Menara
5. Atap Gergaji
6. Atap Silang
7. Atap Gabungan
1. Atap Pelana
1. Atap Pelana
Penutup ruangan terdiri dari dua bidang atap miring
yang tepi atasnya bertemu pada sate garis lurus,
dinamakan bubungan.
Tepi bawah bidang atap, di mana air itu
meninggalkan atap dinamakan tepi teritis.
Kalau bangunannya cukup panjang, maka tiap-tiap
jarak 3 m perlu dipasang kuda-kuda untuk menahan
gording/bidang penutup atap.
Kemiringan atap pelana antara 30 hingga 40 derajat.
Kelebihan Atap Pelana
Pengerjaanya lebih cepat dan lebih mudah
Hemat Bahan atap
Resiko kebocoran lebih kecil / sedikit
Ket:
P = Panjang ukuran bangunan yang akan dipasang
L = Lebar ukuran bangunan yang akan dipasang
S = Overstek, yaitu panjang bagian atap yang tidak ditopang oleh bangunan
(menempel pada dinding luar bangunan)
α = Sudut Kemiringan
Contoh soal:
Luas rumah berukuran 10 m x 8 m, dengan overstek 1 m dan sudut kemiringan 30
derajat, maka berapakah luas atap limas rumah tersebut?
Jawabannya:
L = (10+1+1) x (8+1+1)/cos 30
L = 12 x 10/0,866
L = 138,57 m2
Volume Atap
Ukuran atap rumah misalnya 6 meter x 10 meter
dengan overstek 1 meter. Overstek adalah bagian atap
yang tidak ditopang oleh bangunan.
Sudut kemiringan atap adalah 30 derajat. Maka
penghitungan luas atap rumah adalah sebagai berikut.
=(6 meter + 2 meter) x (10 meter + 2 meter) /
(cosinus/cos 30).
=(8 meter x 12 meter) / cos 30
= (96 meter) / 0,83
= 115,6 meter persegi
TERIMAKAS
IH