You are on page 1of 20

Bahasa

Indonesia

Parag raf
ya n g Ko h e s i
Koherensi
Dibuat oleh : Jihan Azzahra dan Findi Rizki Haura
Pengertian Kohesi
Menurut Moeliono dkk, kohesi adalah keserasian hubungan antara
unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam wacana sehingga
tercipta pengertian yang apik atau koheren.

Halliday dan Hasan juga menyatakan bahwa kohesi adalah


perangkat sumber sumber kebahasaan yang dimiliki setiap bahasa
sebagai bagian dari metafungsi tekstual untuk mengaitkan satu bagian
teks dengan bagian lainnya
Fungsi Kohesi
Selain sebagai ciri suatu wacan, kohesi juga memiliki fungsi yakni
sebagai penanda untuk memadukan kalimat dan pargraf.
Menurut Scrifin penanda tersebut antara lain yaitu: sebagai
penanda dalam memadukan kaimat dan paragraf, penanda
penunjukan, kata frasa yang menunjuk kata lain, penanda
hubungan pengganti, kata pengganti, dan konjungsi, elipsis,
penghilangan tapi masih mengetahui, Penanda perangkaian
dalam satu kaliimat, sebaliknya, selanjutnya, dan penanda
hubungan leksikal, repetisi, homonim sinonim.
Co n t o h
k o h e ss
i
"Upaya memirip-miripkan cerita di atas panggung dengan kejadian
di masyarakat tentu saja tidak asal dilakukan. Sebab drama adalah
karya seni yang selalu mempertimbangkan faktor keindahan".
Macam Kohesi

maca
m
Kohesi Kohesi Kohesi
Leksika G ramatika
l l
Kohesi Leksikal

Kohesi leksikal adalah hubungan leksikal di dalam bagian


wacana agar terbentuk suatu keserasian struktur wacana
yang kohesif
Macam Macam
Kohesi
1
Leksikal 3
2 4

PENGULANGA ANTONI
N M
SINON KOLOKA
IM SI
Kohesi G r a ma ti kal

kohesi gramatikal adalah perpaduan yang dicapai


melalui penggunaan elemen dan aturan
gramatikal.
Macam Macam Kohesi
Gr am at ik al
1 3
2 4

REFERENS ELIPS
I SUBTITUS IS KONJUNG
I SI
Pengertian Koherensi

koherensi ialah kekompakkan hubungan antara sebuah kalimat


dan kalimat yang lain yang membentuk paragraf itu, atau
koherensi atau kepaduan yang baik dari aspek makna.
Kepaduan yang baik terjadi apabila hubungan timbal balik
antara kalimat- kalimat yang membina paragraf itu baik, wajar,
dan mudah dipahami tanpa kesulitan.
Jadi, koherensi membuat karangan terpadu, konsisten,
dan terpahami. Koherensi itu dicapai jika ada jalinan dan
ada peralihan yang jelas di antara kalimat dan
perenggangan.
Namun ada pula kejadian yang berbeda dari koherensi
yang satu mengenai hubungan antarkalimat menurut
nalar yang lain menyangkut pengungkapan hubungan itu
secara verbal
Fungsi Koherensi

Koherensi berfungsi menghubungkan ujaran dalam makna


saling melengkapi dan saling berkesinambungan. Oleh
sebab itu dengan adanya koherensi kalimat terbentuk
secara logis dan bermakna secara utuh.
Co n t o h
kohere e nsi
"Banyak orang Wonogiri pergi ke Jakarta, karena kota itu
disangka orang tempat yang dengan mudah menyediakan mata
pencaharian.
Tetapi, kenyataannya tidak seperti yang diimpikan orang."
3 Metode koherensi
Kata dan Frasa Peralihan
1.dan, tetapi, karena, sebab, namun, maka, tentu, memang,
lagi, atau, melainkan, pun, selanjutnya, malah, bahkan,
meskipun, begitu, walaupun demikian, karena bitu,
tambahkan lagi, bagaimanapun juga, lagi pula, satu pihak-
di pihak lain, baik-maupun, pun-lah, semen tara itu.

2.pertama, kedua, ketiga, selanjutnya, kemudian, jadi,


sebab itu, akhirnya.
Pengulangan Kata yang
Penting
"Politik merupakan profesi bagi orang cemas. Karena masalah-
masalah sering berubah dengan cepat dan tiba-tiba, orang harus
mampu mengubah-ubah cara berpikirnya sehingga ia dapat
menyesuaikan dirinya dengan cepat pada situasi yang baru."

Pengacauan dengan Kata Ganti

1.ia, mereka, -nya.

2.ini, itu, tadi, begitu, demikian, di atas.


Pertautan Antarparagraf

Dalam karangan yang baik, paragrafnya berpautan dan kalimat dalam paragrafnya juga bertalian.
Perpautan itu mensyaratkan adanya peralihan yang lancar antara bagian karangan yang satu ke
bagian yang lain sehingga penalaran penulis dengan mudah dapat dipahami.

Paragraf Peralihan

Paragraf peralihan yang lazimnya pendek-pendek saja, sering merekapitulasi gagasan bagian
karangan yang satu dan berancang-ancang memulai bagian karangan yang lain. Jadi, peralihan itu
sekaligus merupakan pernyataan penyimpulan dan pengantaran.

Kelengkapan Paragraf

Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas secara
lengkap untuk menunjuk pokok pikiran atau kalimat utama. Kelengkapan paragraf berhubungan
dengan cara mengembangkan paragraf. Paragraf dapat dikembangkan dengan cara, pertentangan,
perbandingan, analogi, contoh, sebab akibat, definisi, dan klasifikasi.

Pengembangan Paragraf

Paragraf dapat dikembangkan dengan cara pertentangan, perbandingan, analogi, contoh,


sebab akibat, definisi, dan klasifikasi.
Cara Pertentangan
Pengembangan paragraf dengan cara pertentangan
menggunakan ungkapan-ungkapan seperti: berbeda dari,
bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan.
akan tetapi, dan bertolak belakang dari.
Cara Perbandingan
Pengembangan paragraf dengan cara perbandingan
biasanya menggunakan ungkapan seperti: serupa dengan,
seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan
dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu.
Cara
Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang
memiliki kesamaan atau kemiripan. Biasanya, pengembangan analogi dilakukan dengan
bantuan kiasan. Kata-kata yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti, dan bagaikan.

Cara Definisi

Adalah, yaitu, ialah, merupakan adalah kata-kata yang digunakan dalam mengembangkan
paragraf dengan cara definisi. Kata adalah biasanya digunakan jika sesuatu yang akan
didefinisikan diawali dengan kata benda, yaitu digunakan jika sesuatu yang akan
didefinisikan diawali dengan kata kerja atau sifat.

Cara Klasifikasi

Cara klasifikasi yaitu pengembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan ciri-


ciri tertentu. Kata-kata atau ungkapan yang lazim digunakan yaitu: dibagi menjadi,
digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.
Cara Contoh-contoh

Kata seperti, misalnya, dan contohnya, yaitu ungkapan


ungkapan dalam pengembangan dalam
mengembangkan paragraf.

Cara Sebab Akibat

Pengembangan paragraf dengan cara sebab akibat


dilakukan jika menerangkan suatu kejadian, baik dari segi
penyebab maupun dari segi akibat.
Thanks
everyone!

Apakah ada pertanyaan?

You might also like