Professional Documents
Culture Documents
Kebijakan Kanker BPPK Makassar
Kebijakan Kanker BPPK Makassar
TOPIK 5
Fakta Kanker di Dunia
Tingginya kasus kanker payudara dan kematian akibat kanker payudara dan kanker leher rahim di dunia
2 Di Indonesia
Jumlah kasus baru kanker payudara #1
Jumlah kasus baru kanker leher rahim #2
8
Permasalahan Kanker di Indonesia (1/4)
Kasus baru, kasus kematian, tren faktor risiko kanker terus meningkat, & penemuan kasus pada stadium lanjut
1 Kasus baru dan kematian akibat kanker, serta prediksi 2 Tren persentase faktor risiko kanker meningkat
kasus baru dan kematian pada tahun 2040
7.0
95.5
6.5
93.5
6.0
5.0
In hundred thousand
4.0
4.0 3.5 4.1
33.5
29.3
28.8
26.6
26.1
31
3.0
21.8
14.8
2.0 2.3
2.1
1.0 Obesitas pada Obesitas sentral Merokok Aktivitas fisik Kurang makan
dewasa kurang sayur dan buah
0.0
2018 2020 2040
2013 2018
New cases Deaths
Sumber: Globocan, 2020 Sumber: Riskesdas 2013, Riskesdas 2018
Permasalahan Kanker di Indonesia (2/4)
Tingginya kasus kanker yang ditemukan pada stadium lanjut
Cirrhosis Hepatis
Leukeamia
Haemophilia
Pada tahun 2020 dan 2021,
Thalassaemia
kanker menduduki peringkat 2
Gagal ginjal
terbesar penyakit katastropik
Stroke dengan pembiayaan tinggi yang
memakan biaya 3,5T
Kanker 3,500,655,437,003.0
0
Jantung
0 20,000,000,000,000 40,000,000,000,000
11
Indonesia Kanker Kanker
Payudara Leher Rahim
Total Sasaran
DETEKSI DINI Wanita usia 30-50 tahun
41,881,534 41,881,534
12
DETEKSI DINI
Cakupan deteksi dini kanker payudara (s.d. 19 Desember 2022)
JUMLAH WANITA USIA 30- TARGET 2022 B12 JUMLAH SKRINING
No. PROVINSI % CAKUPAN
1 NTB
50 TAHUN
820.446
(45%)
369.201
(2020-2022)
289.458 35,28% Target dan Capaian
2 Sumatera Selatan 1.309.766 589.395 425.160 32,46%
3 Kepulauan Bangka Belitung 227.067 102.180 64.032 28,20%
4 Banten 2.033.267 914.970 356.099 19,73%
5 Jawa Tengah 5.290.121 2.380.554 249.825 19,34%
6 DKI Jakarta 1.805.114 812.301 884.705 16,72%
7 Lampung 1.291.856 581.335 327.178 16,09% Deteksi Dini Kanker Payudara
8 Bali 705.738 317.582 64.906 13,63%
9 Bengkulu 311.602 140.221 82.841 11,74% Tahun 2020-2022
10 Sulawesi Tengah 476.154 214.269 86.098 10,81%
NASIONAL 41.881.534 18.846.690 4.511.853 10,77%
11 Kepulauan Riau 390.055 175.525 33.018 10,60%
Total Sasaran :
12 Sumatera Utara 2.181.683 981.757 618.845 9,83% 41,881,534 orang
13 NTT 796.253 358.314 38.125 9,77%
14 Sumatera Barat 838.876 377.494 10.038 9,64%
15 Kalimantan Utara 104.084 46.838 190.747 8,74%
16 Jambi 558.253 251.214 68.902 8,21% Cakupan :
17 Sulawesi Selatan 1.422.704 640.217 50.024 7,87%
18 Kalimantan Timur 580.137 261.062 37.707 6,75% (2020-September 2022)
19 Kalimantan Selatan 635.984 286.193 87.850 6,17%
20 Jawa Timur 6.293.244 2.831.960 29.825 5,14% 4,511,853 orang (10.77%)
21 Jawa Barat 7.734.373 3.480.468 40.254 4,88%
22 Kalimantan Tengah 434.315 195.442 350.377 4,53%
23 Aceh 824.065 370.829 7.833 4,14%
24 Riau 1.119.456 503.755 17.854 4,11% Capaian Kinerja: 23.94%
25 Sulawesi Barat 207.360 93.312 7.883 3,80%
26 DIY 606.955 273.130 13.478 3,34%
27 Kalimantan Barat 802.858 361.286 16.860 2,78%
Provinsi dengan cakupan tertinggi:
28 Maluku Utara 189.190 85.136 30.958 2,77% 1. NTB (35.28%)
29 Gorontalo 187.097 84.194 21.965 2,74%
30 Sulawesi Tenggara 403.465 181.559 2.938 1,57% 2. Sumatera Selatan (32.46%)
31 Maluku 262.834 118.275 3.979 1,51% 3. Kepulauan Bangka Belitung (28.20%)
32 Sulawesi Utara 368.484 165.818 525 0,34%
33 Papua Barat 152.408 68.584 712 0,19%
34 Papua 516.270 232.322 854 0,17%
10 PROVINSI
DENGAN CAPAIAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA TERTINGGI DAN
TERENDAH
Top 10 Provinsi Jumlah Capaian kinerja Top 10 Provinsi Jumlah Capaian kinerja
No No
Tertinggi Skrining (terhadap target 2022) Terendah Skrining (terhadap target 2022)
Grafik
% Kab/Kota Melakukan Deteksi Dini Payudara dan Cakupan Deteksi Dini Kanker Payudara
Berdasarkan Provinsi Tahun 2022
Interpretasi:
%Jumlah Kab/Kota Melakukan deteksi dini kanker payudara % Cakupan SADANIS • Hanya 92% kabupaten/kota (471
100% 100% kabupaten/kota) di seluruh provinsi
92% 89% 90%
90% 87% 90% Indonesia yang melakukan deteksi dini
82% 80%
80% 80% kanker payudara.
70% 70% • Cakupan deteksi dini kanker payudara di
60% 60%
35.28%
50% 50%
23% 41.881.534 perempuan usia 30-50 tahun).
19.34%
18.53%
16.72%
30% 30%
9.83%
8.74%
8.21%
7.39%
6.17%
5.76%
5.14%
4.88%
4.53%
4.44%
4.14%
4.11%
3.87%
3.80%
dini tertinggi (35,28%), diikuti Sumatera
3.34%
2.77%
2.74%
2.09%
1.51%
1.25%
20% 20%
0.34%
0.19%
0.17%
10% 10% Selatan (32,46%) dan Kep Bangka
0% 0% Belitung (28,20%).
DIY
Jawa Timur
Kalimantan Timur
NTT
Maluku Utara
NTB
DKI Jakarta
Sumatera Utara
Kalimantan Utara
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Papua
Kepulauan Bangka Belitung
Lampung
Jawa Tengah
Banten
Sulawesi Tengah
Bali
Bengkulu
Nasional
Sumatera Barat
Sulawesi Selatan
Jambi
Aceh
Jawa Barat
Kepulauan Riau
Kalimantan Tengah
Sulawesi Barat
Riau
Kalimantan Barat
Maluku
Gorontalo
Papua Barat
Sumatera Selatan
Kalimantan Selatan
• 3 Provinsi dengan cakupan terendah
adalah Papua (0,17%), Papua Barat
(0,19%) dan Sulawesi Utara (0,34%).
Grafik
% Kab/Kota Melakukan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Cakupan Deteksi Dini
Kanker Leher Rahim Berdasarkan Provinsi Tahun 2022
Interpretasi:
%Jumlah Kab/Kota Melakukan deteksi dini kanker leher rahim % Cakupan IVA • Hanya 92% kabupaten/kota (472
kabupaten/kota) di seluruh provinsi
100% 92% 90% 100%
90% 90%
Indonesia yang melakukan deteksi dini
78% 82%
80% 80% kanker leher rahim.
70% 70% • Cakupan deteksi dini kanker leher rahim
60% 60% di Indonesia sebesar 9,32% (3.904.160
34.08%
33.49%
31%
14.24%
Persentase Kab/Kota
12.27%
12.26%
11.23%
5.14%
4.71%
4.44%
3.88%
3.65%
3.56%
3.03%
2.81%
2.79%
2.69%
2.52%
2.08%
1.56%
20%
1.28%
1.25%
0.68%
0.36%
0.13%
dini tertinggi (34,08%), diikuti Sumatera
10% 10%
Selatan (33,49%) dan Kep Bangka
0% 0%
Belitung (25,76%).
DIY
Kalimantan Timur
Jawa Timur
NTT
Maluku Utara
NTB
DKI Jakarta
Sumatera Utara
Kalimantan Utara
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Papua
Kepulauan Bangka Belitung
Banten
Jawa Tengah
Lampung
Bali
Bengkulu
Sulawesi Tengah
Nasional
Sumatera Barat
Jambi
Sulawesi Selatan
Kepulauan Riau
Jawa Barat
Kalimantan Tengah
Aceh
Riau
Sulawesi Barat
Kalimantan Barat
Gorontalo
Maluku
Papua Barat
Sumatera Selatan
Kalimantan Selatan
• 3 Provinsi dengan cakupan terendah
adalah Papua (0,13%), Papua Barat
(0,36%) dan Sulawesi Utara (0,68%).
Provinsi
Top 10 Provinsi Jumlah Capaian kinerja Top 10 Provinsi Jumlah Capaian kinerja
No No
Tertinggi Skrining (terhadap target 2022) Terendah Skrining (terhadap target 2022)
TOPIK 19
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan sebagai upaya memperbaiki
sistem kesehatan di Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
20
Pilar
Penanggulangan Kanker
Peraturan Menteri Kesehatan No. 71/2015 Tentang Penanggulangan PTM
Tenaga terlatih
- Teknik deteksi dini ntas Program & Lintas Sektor
- Interpretasi hasil
- Promosi kesehatan 21
Promosi
Kesehatan
(Meningkatkan pengetahuan &
Kesadaran Masyarakat)
1 PROMOSI KESEHATAN
Strategi Promosi Kesehatan
Koersi
SE MK terkait himbauan K/L untuk melakukan deteksi dini
Edukasi
23
Deteksi
Dini
(Peningkatan Cakupan &
pengembangan Metode Deteksi Dini)
2 DETEKSI DINI
Strategi Deteksi Dini
Pemenuhan Sumber Daya
Penjaringan Sasaran
Kegiatan di dalam dan di luar gedung
• Deteksi dini reguler di Puskesmas
• Kegiatan luar gedung
25
Penguatan deteksi dini
kanker payudara dan leher rahim
26
Perlindungan
khusus
(Perluasan Cakupan)
3 PERLINDUNGAN KHUSUS
Perlindungan Khusus saat ini berfokus pada pencegahan Kanker Leher
Rahim melalui : Keputusan Menteri
Imunisasi HPV Kesehatan Nomor
HK.01.07/Menkes/6779
/2021
Sasaran:
Siswa kelas 5 dan 6 SD/sederajat Tentang Program
Introduksi Imunisasi
Lokus 2022 – 2023 : HPV
Provinsi DKI Jakarta
Provinsi DI Yogyakarta
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Bali
Provinsi Gorontalo
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Kota Makassar di Provinsi Sulawesi Selatan
28
Penanganan
Kasus
(Pemerataan Akses & Mutu Layanan
Skema Pengampuan Layanan Prioritas
Regionalisasi pengampuan untuk penyakit kanker
RS Pengampu Nasional:
RS Kanker Dharmais
7 4 9 5 RSUP Fatmawati
5 6
8
12
8 8 8
7
6 4
12 8 14 7
RSUP Dr. M. Djamil 6 11
15
9
4
RSUP Dr. M. Hoesin 6
16
22
4 20 6 7
RSUP Persahabatan
14
RSUP Dr. Hasan Sadikin
RSUP Sanglah
RSUP Dr. Kariadi RSUD Dr. Soetomo
*RS Persahabatan akan membantu RS Kanker Dharmais untuk pengampuan Kanker Paru 30
Pemerataan layanan rujukan melalui optimalisasi jejaring RS nasional untuk 4
penyakit tersebut ditargetkan mencapai 100% kab/kota di 2027
Target
50% kabupaten/kota sebelum 2025 dan 50% 100%
100% sebelum 2028 2022 2024 2027
31
Stratifikasi RS Layanan Kanker
Ya Tidak
Bedah
Kanker
Kemoterapi
Radioterapi
32
2. LAYANAN KANKER
4 Pratama • Pelayanan kanker primer/dasar Sp.OG (K) Onk, Sp. Bedah Lainnya CT Scan
• Pemeriksaan/tindakan medik spesialistik (Dig Neuro, Thorax, Ot), Sp.PD dan
• Dokter spesialis Sp.OG lainnya, Sp.A dan Sp.PK
Topik
TOPIK 34
Sebaran Tenaga Terlatih Deteksi Dini Kanker Payudara & Leher
Rahim
Total Tenaga Terlatih Untuk Deteksi Dini di Setiap Provinsi di Indonesia
Nasional 10,138
Jawa Timur
Jawa Barat
Jawa Tengah
1,430
1,077
1,042
10,138
Kalimantan Selatan
NTT
1,031
773
Tenaga terlatih di Indonesia:
DKI Jakarta 757 • Dokter 3,090
Sulawesi Selatan 663
Sumatera Utara 509 • Bidan 7,048
Lampung 433
Jambi 430
Kalimantan Barat 387
Kalimantan Timur 356
NTB 355
Aceh 334
Bali 332
Kalimantan Tengah
Sulawesi Tenggara
325
322 Permasalahan tenaga terlatih:
Bengkulu
Sumatera Barat
209
182 • Distribusi tidak merata
Maluku 158
Banten 152 • Mutasi
Sulawesi Utara 145
Kalimantan Utara 143 • Promosi
Kepulauan Bangka Belitung 135
Kepulauan Riau
Gorontalo
135
86
• Sekolah
Riau 80
DIY 53
Sumatera Selatan 38
Maluku Utara 36
Papua 34
Sulawesi Barat 27
Sulawesi Tengah 21
Papua Barat 16
- 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000
35
Sebaran Tenaga Terlatih Deteksi Dini vs
Sasaran dan Cakupan
Jumlah Wanita Usia Total tenaga terlatih
No Provinsi Cakupan IVA Cakupan SADANIS Rasio
30-50 Tahun (Dokter+bidan)
1 Kalimantan Selatan 635,984 4.98% 7.87% 1031 1.62
2 Kalimantan Utara 104,084 6.91% 9.64% 143 1.37
3 NTT 796,253 8.34% 10.81% 773 0.97
4 Sulawesi Tenggara 403,465 1.56% 3.34% 322 0.8
5
6
Jambi
Kalimantan Tengah
558,253
434,315
5.76%
3.56%
5.76%
4.11%
430
325
0.77
0.75
Tidak ada hubungan
7 Bengkulu 311,602 11.23% 10.60% 209 0.67 antara rasio tenaga
8 Kalimantan Timur 580,137 5.14% 5.14% 356 0.61
9 Maluku 262,834 1.25% 1.51% 158 0.6 kesehatan terlatih dengan
10
11
Kepulauan Bangka Belitung
Kalimantan Barat
227,067
802,858
25.76%
2.69%
28.20%
2.74%
#3 135
387
0.59
0.48
besarnya cakupan deteksi
12 Bali 705,738 12.26% 11.74% 332 0.47 dini
13 Sulawesi Selatan 1,422,704 5.36% 6.17% 663 0.47
14 Gorontalo 187,097 1.28% 1.25% 86 0.46
15 NTB 820,446 34.08% 35.28% #1 355 0.43
16 DKI Jakarta 1,805,114 15.29% 19.73% 757 0.42
17 Aceh 824,065 3.03% 4.88% 334 0.41
18
19
20
Sulawesi Utara
Kepulauan Riau
Lampung
368,484
390,055
1,291,856
0.68%
8.73%
12.27%
0.19%
9.77%
19.34%
145
135
433
0.39
0.35
0.34
Faktor??
NASIONAL 41,881,534 9.32% 10.76% 12206 0.29
21 Sumatera Utara 2,181,683 8.66% 8.74% 509 0.23
22 Jawa Timur 6,293,244 4.71% 9.83% 1430 0.23
23 Sumatera Barat 838,876 7.50% 8.21% 182 0.22
24 Jawa Tengah 5,290,121 16.72% 16.72% 1042 0.2
25 Maluku Utara 189,190 2.52% 4.14% 36 0.19
26 Jawa Barat 7,734,373 3.65% 4.53% 1077 0.14
27 Sulawesi Barat 207,360 2.79% 3.80% 27 0.13
28 Papua Barat 152,408 0.36% 0.34% 16 0.1
29 DIY 606,955 2.70% 2.78% 53 0.09
30 Riau 1,119,456 2.81% 2.77% 80 0.07
31 Banten 2,033,267 19.53% 16.09% 152 0.07
32 Papua 516,270 0.13% 0.17% 34 0.07
33 Sulawesi Tengah 476,154 9.48% 13.63% 21 0.04 36 36
34 Sumatera Selatan 1,309,766 33.49% 32.46% #2 38 0.03
Pelatihan Deteksi Dini Kanker Payudara & Leher Rahim
Upaya pemenuhan dokter dan bidan untuk deteksi dini
37
Deteksi Dini Kanker Payudara & Leher Rahim
Indikator Hasil Belajar
Mampu:
38
Best Practice
Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim
NTB
39
Best Practice
Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim
DKI Jakarta
40
Best Practice
Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim
Kab. Banyuasin
Sumatera Selatan
Penguatan imbauan melalui pembuatan SK Bupati Banyuasin
tentang Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim
serta SE Camat