You are on page 1of 40

Bab 3.

Dinamika:
Hukum
Newton
Tentang Gerak
Mata Kuliah (MK): Fisika untuk Biologi
Dosen MK: Nana Citrawati Lestari, S.Si.,
M.Pd.
Tujuan Pembelajaran:
1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya pada benda diam
2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gaya dan percepatan benda
3. Menerapkan Hukum III Newton (Menentukan pasangan gaya aksi dan reaksi)
A. Gaya
● Gaya merupakan suatu besaran vektor yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan kecepatan
pada suatu benda. Sebagai contoh, seorang anak mendorong meja sehingga meja menjadi bergerak.
Anak memberikan gaya dorong pada meja, dan gaya dorong itulah yang mengakibatkan meja
bergerak. Gaya disimbolkan dengan F yang berasal dari kata “force”. Sebagai besaran vektor,
pengoperasian gaya mengikuti aturan operasi vektor.
● Selain gaya dorong, ada berbagai macam gaya lainnya, seperti gaya berat (gaya gravitasi), gaya
normal, gaya gesekan, gaya tegangan tali, gaya pegas, gaya listrik, dan gaya magnet. Gaya-
gaya tersebut ada yang dikelompokkan menjadi kelompok gaya sentuh dan gaya tak sentuh, dan
kelompok gaya luar dan gaya konservatif. Namun pada dasarnya semua gaya di alam ini hanya
terdiri dari empat jenis. Secara berurutan dari gaya yang paling kuat ke gaya yang paling lemah,
yaitu gaya nuklir atau gaya inti, gaya elektromagnetik, gaya gravitasi, dan gaya interaksi
lemah. Dalam sudut pandang mikroskopis, sebagian besar gaya yang kita alami sehari-hari
merupakan gaya elektromagnetik.
Gaya Berat / Gaya Gravitasi
Gambar 1. Neraca pegas untuk mengukur gaya

● Salah satu cara untuk mengukur magnitudo ● Gaya yang diberikan dalam arah yang berbeda
(kekuatan) gaya adalah dengan menggunakan alat memiliki pengaruh yang berbeda pula.
berupa neraca pegas. ● Gaya memiliki arah (vektor) dan
● Neraca pegas dipakai untuk mengetahui berat besar/kekuatan (magnitudo).
suatu benda. Berat yang dimaksud di sini ialah ● Kita dapat mempresentasikan sembarang gaya
gaya gravitasi yang bekerja pada benda tersebut. pada diagram dengan sebuh anak panah,
● Neraca pegas setelah dikalibrasi dapat digunakan seperti halnya kecepatan. Arah panah adalah
untuk mengukur jenis gaya lain seperti gaya arah dorongan atau tarikan. Panjang panah
tarikan tangan seperti yang ditunjukkan pada digambar sebanding (proporsional) dengan
gambar 1 (gambar 4-2) magnitudo gaya.
B. Massa
Keterangan:
BJ = Berat Jenis
MJ = Massa Jenis
Contoh soal:
Contoh soal lagi ya….
● Hitunglah massa jenis dan berat jenis sebuah benda
bermassa 20 kg yang volumenya 4 m!
b. Berat jenis
● diketahui:
massa (m) = 20 kg
volume (v) = 4m³
● Ditanya:
a. massa jenis (ρ)
b. berat jenis (s)
● Catatan: Untuk menghitung massa jenis, satuan
massa harus dalam kg dan volume harus dalam
m³. Satuan ini juga bisa diubah ke bentuk gram/cm³
● Jawab:
a. Massa jenis = m/v
ρ = m/v
= 20kg/4m³
= 5 kg/m³
C. Hukum Newton
● Hukum Newton

Rumus asli :
F = m.a (untuk menentukan gaya)
a = f/m (untuk menentukan percepatan)
● Keterangan:
F = gaya (Newton)
m = massa (kg)
a = percepatan (m/s2)
C1. Hukum I Newton
● Hukum I Newton tentang gerak menyatakan bahwa: “Setiap benda akan terus berada dalam keadaan diam,
atau terus bergerak lurus dengan kecepatan seragam, selama tidak ada gaya yang bekerja padanya”.
● Kecenderungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaan diamnya, atau kecepatan seragamnya di
sepanjang sebuah garis lurus disebut dengan inersia (inertia) atau kelembaman. oleh karena itu, Hukum I
Newton disebut juga hukum kelembaman (law of inertia).

Contoh konseptual hukum I Newton:


● Pertanyaan: Sebuah bus sekolah berhenti secara mendadak sehingga semua tas sekolah yang ada di lantai
bus mulai meluncur ke depan. Gaya apakah yang menyebabkan tas-tas ini bergerak seperti itu?
● Jawaban: bukan gaya yang menyebabkan tas bergerak karena tidak ada yang mendorong tas-tas tersebut
ataupun menariknya ke depan. Menurut hukum I Newton, tas-tas tersebut hanya meneruskan keadaan
geraknya dengan mempertahankan kecepatan yang dimiliki. Tas akan melambat jika diberikan gaya
padanya, misalnya gaya gesek pada lantai.
Hukum I Newton: Kerangka Acuan
Inersia
Hukum Newton 1
Rumus: menjelaskan bahwa
suatu benda akan lebih
mempertahankan
keadaannya. Sehingga
dengan kalimat
mudahnya adalah
ketika suatu benda
diam, maka benda
tersebut akan
cenderung tetap diam.
Rumus tegangan tali yang berkaitan dengan gaya dan gerak (Hukum
Newton):
● Keterangan:
F
Contoh:
Disuatu pagi, terdapat beberapa orang yang melihat di sebuah pohon
yang berdiri tegak. Disana terlihat sebuah balok yang diikat dan
keadaan balok diam. Dimana berat balok yang diikat tadi adalah 5kg (w
= 50). Sehingga berapa tegangan tali yang mengikat balok tersebut?

Pembahasan:
Diketahui: w = 50,
Maka, ∑F = 0
T–w=0
T – 50 = 0
T = 50 N
C2. Hukum II Newton
Rumus:
Contoh soal:

g = 10 m/s2
Cara: g = 10 m/s2

● Lanjutan:
● Misal t = 20 s
● Maka:
● Vo = 7,66 – 3,71 (t)
= 7,66 – 3,71 (20)
= 7,66 – 74,2
= - 66,54 m/s
C3. Hukum III Newton
● Bunyi hukum III Newton: “Setiap aksi akan menimbulkan reaksi, jika suatu benda
memberikan gaya pada benda yang lain maka benda yang terkena gaya akan memberikan
gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama, tetapi arahnya
berlawanan“

● Maksud dari hukum III newton yaitu suatu benda baru akan berinteraksi apabila ada yang
memberinya gaya, bentuk interaksi tersebut dengan membalas gaya yang telah diberikan ke
pada benda tersebut ke arah sebaliknya.

● Gaya tidak pernah bekerja pada satu benda, melainkan selalu bekerja pada dua benda dan
setiap gaya selalu mempunyai dua ujung, ujung satu ke benda satu, dan ujung dua ke benda
kedua.
Rumus Hukum III Newton
Contoh soal:
Rangkuman:
Lanjutan rangkuman:
● Unsur-unsur Newton: gaya, kelajuan dan kecepatan, serta massa dan berat
● Gaya: tarikan atau dorongan yang mengarahkan sebuah benda tertentu terhadap benda
lainnya, dalam MKS satuan gaya adalah Newton sementara dalam cgs adalah dyne. Gaya
bisa dihitung langsung menggunakan neraca pegas.
● Kelajuan: cepat lambatnya benda bergerak yang memiliki kisaran skala atau nilai pada jarak
tertentu terhadap waktu tempuh.
● Kecepatan: cepat lambatnya perubahan posisi atau perpindahan benda pada waktu tempuh
tertentu dengan besaran vektor yang memiliki nilai dan arah.
● Massa adalah sifat dari benda, yakni ukuran kelembaman sebuah benda atau jumlah zat.
● Berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada sebuah benda tertentu untuk bisa bergerak.
Rumus Newton:
● Rumus Newton I atau dikenal pula sebagai hukum kelembaman
∑F = 0 atau Resultan Gaya (kg m/s2).
● Rumus Newton II
F = m.a dengan keterangan: F”adalah gaya (N), m = massa benda (kg), dan a = percepatan (m/s2).
● Rumus Newton III ditulis dengan persamaan F aksi = F reaksi, karena bentuk aksi dan reaksi bisa
berwujud lainnya, maka berikut ini beberapa rumus newton 3 yang dibagi menjadi tiga jenis.
1. Rumus gaya gesek: Fg = u x, keterangan: Fg = gaya gesek (N), u = koefisien gesekan, dan N = Gaya normal (N)
2. Rumus gaya berat: w = m x g, keterangan: w = Gaya berat (N), m = massa benda (kg), dan g = gravitasi Bumi (m/s2)
3. Rumus berat sejenis: s = p x g, keterangan: s = berat jenis (N/m3),p = massa jenis (kg/m3), dan g = berat benda (N)
Latihan:
1. Dalam ruangan terdapat sebuah kubus yang memiliki massa 10 kg
(w = 100). Dimana kubus tersebut akan digantungkan dengan tali
sehingga terlihat lurus. Jika keadaan kubus adalah diam, maka
berapakah tegangan talinya?
2. Balok bermassa 50 kg berada di atas bidang miring licin dengan sudut kemiringan 30 o. Jika Ucok ingin
mendorong ke atas sehingga kecepatannya tetap maka berapakah gaya yang harus diberikan oleh
Ucok?
3. Sebuah balok bemassa 10 kg bergerak ke atas dengan kecepatan awal V o pada bidang miring dengan
sudut 30o terhadap horisontal. Oleh karena koefisien gesekan antara balok dan bidang miring kecil
(yaitu sebesar 0,15), maka setelah naik ke atas balok tersebut turun kembali dan sampai ditempat
semula dengan kecepatan sebesar 9,75 m/s dalam waktu 3 detik. Tentukan kecepatan awal V o !

You might also like