You are on page 1of 4

KEMENTERIAN PERTANIAN

REGULAS FASILITASI
PEMBANGUNAN KEBUN
MASYARAKAT 20%

ditjenbun.pertanian.go.id
Permentan No 26 Tahun 2007: • Pembangunan kebun untuk masyarakat dapat dilakukan melalui pola kredit, hibah atau
Pemilik IUP-B atau IUP wajib membangun kebun untuk bagi hasil
masyarakat sekitar paling rendah seluas 20% dari total luas • Pembangunan kebun untuk masyarakat dilakukan bersamaan dengan pembangunan
areal kebun yang diusahakan oleh perusahaan kebun yang diusahakan perusahaan

• Kebun masyarakat yang difasilitasi pembangunannya berada di luar areal


Permentan No 98 Tahun 2013: IUP-B atau IUP
Perusahaan perkebunan yang mengajukan IUP-B atau IUP dengan luas • Kewajiban Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat 20% tidak berlaku
250 (dua ratus lima puluh) hektar atau lebih, berkewajiban untuk perusahaan yang: a) telah memiliki hak atas tanah namun belun
memfasilitasi pembangunan kebun masyarakat sekitar dengan luasan memiliki IUP sebelum Permentan No 98 Tahun 2013, b) telah memiliki izin
sebelum Permentan No 26 Tahun 2007 dan memiliki pola kerjasama inti-
paling kurang 20% (dua puluh per seratus) dari luas areal IUP-B atau IUP plasma
• Perusahaan tidak melaksanakan pola inti-plasma sebelum Permentan No 26
Tahun 2007, wajib melakukan Kegiatan Usaha Produktif, kecuali
UU No 39 Tahun 2014 jo Undang UU No 6 Tahun 2023: • Pertimbangan: ketersediaan lahan, jumlah keluarga yang layak,
Perusahaan perkebunan yang mendapatkan perizinan berusaha untuk kesepakatan perusahaan dengan masyarakat sekitar dan diketahui kepala
budi daya yang seluruh atau sebagian lahannya berasal dari: dinas provinsi/kab/kota
a. Areal penggunaan lain yang berada di luar hak guna usaha, • Fasilitasi pembangunan kebun masyarakat sekitar dapat dilakukan melalui
dan/atau pola kredit, bagi hasil, bentuk kemitraan lainnya, atau bentuk pendanaan
b. Areal yang berasal dari pelepasan kawasan hutan lain yang disepakati
Wajib memfasilitasi pembangunan kebun masyarakat sekitar, seluas • Kewajiban fasilitasi pembangunan kebun masyarakat sekitar harus
20% (dua puluh persen) dari luas lahan tersebut. dilaksanakan dalan jangka waktu paling lambat 3 tahun sejak Hak Guna
Usaah diberikan

Permentan No 18 Tahun 2021:


• Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat Sekitar dapat dilakukan melalui: • Penerima fasilitasi: Poktan,
a. Pola kredit Gapoktan, lembaga ekonomi
b. Pola bagi hasil petani dan/atau koperasi
• Bentuk kemitraan lainnya
c. Bentuk pendanaan lain yang disepakati para pihak
dilakukan pada Kegiatan
d. Bantuk kemitraan lainnya Usaha Produktif Perkebunan
 Perusahaan perkebunan yang belum memenuhi kewajiban Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat
Sekitar, wajib memenuhi kewajiban tersebut berdasarkan Permentan No 98 Tahun 2013
ditjenbun.pertanian.go.id
Kegiatan Usaha Produktif
• subsistem hulu;
• subsistem kegiatan budi daya;
• subsistem hilir;
• subsistem penunjang;
• fasilitasi kegiatan peremajaan Tanaman Perkebunan Masyarakat sekitar; dan/atau
• bentuk kegiatan lainnya.
Kegiatan usaha produktif Perkebunan diberikan
pembiayaan minimal setara dengan nilai optimum
produksi Kebun di lahan seluas 20% (dua puluh
persen) dari total areal Kebun yang diusahakan oleh
Perusahaan Perkebunan.

Nilai optimum produksi Kebun sebagaimana


dimaksud pada ayat (3) merupakan hasil produksi
netto rata rata kebun dalam 1 (satu) tahun yang
ditetapkan secara berkala oleh Direktur Jenderal

ditjenbun.pertanian.go.id
Ringkasan
UU No 11 tahun 2020 jo. UU No 6 Tahun
Permentan No 98 Tahun 2013 Permentan 18 Tahun 2021
2023
• Kewajiban fasilitasi kebun masyarakat • Perusahaan yang telah memiliki perizinan • Penerima fasilitasi: Poktan, Gapoktan,
paling kurang 20% dari luas IUP-B atau berusaha dengan sebagian atau seluruh lembaga ekonomi petani dan/atau
IUP lahannya berasal dari areal penggunaan koperasi
• Areal kebun masyarakat 20% di luar IUP lain diluar HGU atau pelepasan kawasan • Bentuk kemitraan lainnya dilakukan pada
• Pertimbangan: Ketersediaan lahan, hutan, wajib fasilitasi kebun masyarakat Kegiatan Usaha Produktif Perkebunan
jumlah keluarga yang layak, kesepakatan seluas 20% dari luas areal yang • Perusahaan yang belum melaksanakan
perusahaan dengan masyarakat sekitar diusahakan kewajiban fasilitasi pembangunan kebun
dan diketahui kepala dinas prov/kab/kota • Pelaksanaan kewajiban fasilitasi masyarakat 20%, wajib melaksanakan
• Izin sebelum Permentan 26 tahun 2007 pembangunan kebun masyarakat paling kewajiban fasilitasi berdasarkan
dan telah melaksanakan pola inti- lambat 3 tahun sejak HGU diberikan Permentan No 98 Tahun 2013
plasma; tidak diberlakukan fasilitasi
pembangunan kebun tetap wajib
melaksanakan Kegiatan Usaha Produktif
• perusahaan telah memiliki hak atas
tanah namun belun memiliki IUP
sebelum Permentan No 98 Tahun 2013
tidak diberlakukan fasilitasi
pembangunan kebun

ditjenbun.pertanian.go.id

You might also like