You are on page 1of 49

klasifikasi dan Kodefikasi

External Cause
CIKA HASANAH, SST.RMIK.M.MRS
External causes of morbidity and mortality (V01–Y98)

● Pedestrian injured in transport accident (V01–V09)


● Pedal cyclist injured in transport accident (V10–V19)
● Motorcycle rider injured in transport accident (V20–V29)
● Occupant of three-wheeled motor vehicle injured in transport accident (V30–V39)
● Car occupant injured in transport accident (V40–V49)
● Occupant of pick-up truck or van injured in transport accident (V50–V59)
● Occupant of heavy transport vehicle injured in transport accident (V60–V69)
● Bus occupant injured in transport accident (V70–V79)
● Other land transport accidents (V80–V89)
● Water transport accidents (V90–V94)
● Air and space transport accidents (V95–V97)
● Other and unspecified transport accidents (V98–V99)
Other external causes of accidental injury (W00–X59)
● Falls (W00–W19)
● Exposure to inanimate mechanical forces (W20–W49)
● Exposure to animate mechanical forces (W50–W64)
● Accidental drowning and submersion (W65–W74)
● Other accidental threats to breathing (W75–W84)
● Exposure to electric current, radiation and extreme ambient air temperature and pressure
(W85–W99)
● Exposure to smoke, fire and flames (X00–X09)
● Contact with heat and hot substances (X10–X19)
● Contact with venomous animals and plants (X20–X29)
● Exposure to forces of nature (X30–X39)
● Accidental poisoning by and exposure to noxious substances (X40–X49)
● Overexertion, travel and privation (X50–X57)
● Accidental exposure to other and unspecified factors (X58–X59)
Intentional self-harm (X60–X84)
Assault (X85–Y09)
Event of undetermined intent (Y10–Y34)
Legal intervention and operations of war (Y35–Y36)
Complications of medical and surgical care (Y40–Y84)
• Drugs, medicaments and biological substances causing adverse effects in therapeutic use
(Y40–Y59)
• Misadventures to patients during surgical and medical care (Y60–Y69)
• Surgical and other medical procedures as the cause of abnormal reaction of the patient, or of
later complication, without mention of misadventure at the time of the procedure (Y83–Y84)

Sequelae of external causes of morbidity and mortality (Y85–Y89)


Supplementary factors related to causes of morbidity and mortality
classified elsewhere (Y90–Y98)
LOKASI KEJADIAN
0. Kediaman (Home)
Termasuk dalam kediaman ini antara lain adalah: apartemen,
asrama (boarding house), caravan (trailer) terparkir yang
dihuni, rumah petani (farm house), bangunan dan halaman
rumah (home premises), bangunan rumah (house, residential),
tempat kediaman yang noninstitusional, kediaman pribadi;
jalan menuju rumah, garasi, taman di rumah, dan halaman
rumah, serta kolam renang pribadi di taman atau di halaman
rumah. Tidak termasuk kategori ini adalah: rumah yang telah
lama tak dihuni/ditinggalkan penghuninya, rumah yang sedang
dibangun tetapi belum ditempati, dan kediaman institusional
(rumah dinas).
1. Institusi Hunian (Residential Institution)
Tergolong dalam Institusi Hunian ini antara lain:
tempat penitipan anak (Children's care home),
asrama (milik institusi) (dormitory), panti khusus
untuk orang sakit (home for the sick), rumah
perawatan (hospice), Kamp militer (military camp),
panti Jompo (nursing home), rumah lansia (old
people's home), panti Asuhan (orphanage), rumah
pensiunan (pensioner's home), penjara (prison), dan
sekolah rehabilitasi (reform school).
2. Sekolah, Institusi Lain dan Area Administratif Publik (School, Other Institution
And Public Administrative Area)
Termasuk dalam area ini adalah: bangunan (termasuk penunjangnya seperti basement)
yang digunakan untuk fasilitas umum atau bagian dari fasilitas publik, misalnya gedung
pertemuan (assembly hall), kampus, gereja (church), bioskop (cinema), clubhouse,
perguruan tinggi (college), pengadilan (court-house), ruang dansa (dancehall), tempat
penitipan anak (day nursery), galeri, rumah sakit, institut/sekolah tinggi (institute for
higher education), taman kanak-kanak (kindergarten), perpustakaan (library), gedung
pemutaran film (moviehouse), Museum, ruang pertunjukan musik (music-hall), gedung
opera (opera-house), kantor pos, gedung fasilitas umum (public hall), sekolah (swasta,
umum/negeri), teater, universitas, dan gelanggang remaja (youth centre). Pengecualian
adalah: gedung yang sedang dibangun, kediaman institusional, area sport/olah raga dan
atletik.
3. Area Olah Raga dan Atletik
Area olah raga dan atletik meliputi: lapangan
baseball (baseball field), lapangan bola basket
(basketball-court), lapangan cricket (cricket
ground), lapangan sepak bola (football field),
lapangan golf (golf-course), gelanggang
olahraga (gymnasium), lapangan hoki
(hockey field), sekolah berkuda (Riding-
school), gelanggang seluncur es (skating-
rink), lapangan squash (squash-court), stadion
(stadium), kolam renang umum, lapangan
tennis (tennis-court). Pengecualian untuk
bagian ini adalah: kolam renang atau
lapangan tennis di taman atau di rumah
pribadi.
4. Jalan Raya dan Jalan Bebas
Hambatan (Street and Highway)
Termasuk dalam jalan seperti ini adalah:
jalan bebas hambatan (freeway), jalan
motor (motorway), trotoar (pavement),
jalan (road), dan tepi jalan/tempat
pejalan kaki (sidewalk).
5. Area Perdagangan dan Jasa
Termasuk area perdagangan dan jasa adalah: bandara,
bank, kedai kopi (café), kasino, garasi kemersial (garage,
commercial), pom bensin (gas station), hotel, pasar
(Market), gedung perkantoran (office building), station
bahan bakar (petrol station), stasiun televisi atau radio,
restoran, tempat servis/bengkel (service station), kedai
(shop, commercial), pertokoan (shopping mall), stasiun
(bus/kereta api), toko (store), Toserba (supermarket), dan
gudang (warehouse). Pengecualian untuk kategori ini
adalah Garasi di rumah pribadi.
6. Area Industri dan Konstruksi Kategori
area industri dan konstruksi mencakup lokasi sebagai
berikut: gedung (apapun) yang masih dalam
pembangunan, galangan kapal (dockyard), galangan
kering/dok di darat (dry dock); pabrik, termasuk:
bangunan pabrik, gedung dan halaman (premises) pabrik;
pabrik gas (gasworks); kawasan industri (Industrial
yard); tambang (mine); rig pengeboran minyak (oil rig)
dan instalasi offshore/lepas pantai lainnya; lubang
(pit)/terowongan bawah tanah (biasa pada penambangan
batu bara/kerikil/pasir), stasiun bahan bakar (power/gas
station) (tempat menyimpan batu bara/nuklir/minyak
atau bensin), galangan kapal (shipyard), terowongan
(tunnel) yang sedang dibangun, bengkel kerja
(workshop).
7. Pertanian
Termasuk area ertanian adalah: bangunan di lahan
pertanian, tanah yang sedang ditanami, dan Ranch
atau area peternakan. Pengecualian untuk kategori
ini adalah rumah petani (farm house) dan
bangunan rumah dan halaman milik petani (home
premises of farm).
8. Tempat Lain
Termasuk kategori tempat lain adalah: pantai (beach),
bumi perkemahan (campsite), kanal (canal), lokasi
caravan (caravan site, not otherwise specified), rumah
kosong (derelict house), padang pasir (desert), dok
(dock, not otherwise specified), hutan (forest),
pelabuhan/dermaga (harbour), bukit (hill), danau (lake),
rawa (marsh), lapangan pelatihan militer (military
training ground), gunung (mountain), taman
(rekreasi/publik) (amusement /public park), tempat parkir
(parking-lot and parking-place), kolam atau Empang
(pool or pond), padang rumput (prairie), tempat umum
(public place), jalur kereta api (railway line), sungai
(river), laut (Sea), tepi laut (seashore), arus/kali kecil
(stream), rawa (swamp), dan reservoir air (water
reservoir).
9. Lokasi Tak Dirinci
Jika tidak ada keterangan tentang lokasi
kejadian, tersedia kode untuk lokasi yang
tak dirinci.
AKTIVITAS SAAT KEJADIAN

0. Saat Melakukan Aktivitas Olah Raga ; Aktivitas yang termasuk ini adalah: latihan
fisik dengan gambaran elemen fungsional seperti: golf, jogging, berkuda (horse-
riding), atletik sekolah (school athletics), bermain ski (skiing), berenang (swimming),
jalan kaki menyusuri suatu rute perjalanan di alam bebas (trekking), ski air (water-
skiing).
1. Aktivitas di Waktu Luang atau Saat Bersantai ; Kegiatan saat waktu luang atau santai
termasuk saat melakukan: kegiatan hobi, kegiatan di waktu senggang dengan elemen
hiburan seperti pergi ke bioskop, ke pesta, atau berdansa, dan partisipasi pada sesi atau
kegiatan organisasi sukarela. Pengecualian untuk ini adalah melakukan aktivitas
olahraga.
2. Aktivitas Saat Bekerja untuk Mencari Nafkah ; Termasuk aktivitas ini
adalah jika pada saat kejadian, yang bersangkutan sedang melakukan:
pekerjaan berbayar/bergaji (manual)(professional); (saat) perjalanan dari dan
menuju aktivitas tersebut; dan saat bekerja untuk mendapat gaji, bonus, dan
pendapatan lainnya.
3. Saat Melakukan Jenis Pekerjaan Lain; Termasuk saat melakukan jenis
pekerjaan lain adalah: melakukan pekerjaan domestik, seperti merawat anak
dan anggota keluarga, membersihkan rumah, memasak, berkebun, perawatan
rumah; serta pekerjaan-pekerjaan yang tidak mendapat bayaran; aktivitas
belajar misalnya mengikuti: sekolah atau sesi pelajaran, pendidikan
berkelanjutan, atau sedang dalam masa pendidikan.
4. Saat beristirahat, tidur, makan atau terlibat aktivitas vital lainnya,
termasuk saat mandi, dan aktivitas personal hygiene.
8. Saat Terlibat Aktivitas Tertentu Lain
9. Selama aktivitas yang tak terinci.
LANGKAH-LANGKAH KODING SEBAB LUAR
Setelah melakukan assessment terhadap dokumen untuk menemukan data-data
tentang sebab luar dari cedera, maka berikut langkah pengkodean.
1. Carilah lead term yang terkait sebab luar pada Section II – External Causes
pada Indeks Alfabetik Volume 3.
2. Ikutilah modifier yang berada di bawah lead term secara hati-hati hingga
menemukan kode yang sesuai dengan seluruh keterangan dalam sebab luar.
3. Lakukan cross check ke volume 1 untuk mencocokkan dengan catatan
khusus, inclusion atau exclusion pada kategori terkait.
4. Kemudian tentukanlah kode yang paling tepat.
Accident
kelompok kategori terbesar di Bab XX adalah Kategori Kecelakaan (Accident), terutama
pada kelompok kecelakaan transport. Pada Indeks Alfabetik, untuk Kecelakaan Transport
yang berkaitan dengan kendaraan transportasi darat, terdapat satu tabel yang dapat
memudahkan koder untuk memilih kode secara praktis dan tepat untuk kecelakaan ganda
yang melibatkan dua pihak yang bertabrakan
Pedestrian injured in transport accident (V01-V09)

Kecuali: tabrakan antara (pembawa) pejalan kaki dengan (pembawa) pejalan


kaki lain (W51.-), disusul dengan jatuh (W03.-)

Subdivisi karakter keempat berikut ini untuk digunakan dengan kategori V01–
V06:
.0 Kecelakaan bukan lalu lintas
.1 Kecelakaan lalu lintas
.9 Tidak ditentukan apakah kecelakaan lalu lintas atau bukan lalu lintas
Pada tabel khusus untuk Land Transport Accident (Kecelakaan Transportasi
Darat), terdapat tabel yang terdiri dari 9 baris dan 11 kolom. Baris menunjukkan
kedudukan atau peran dari korban atau victim berikut kendaraan (mode of
transport) yang ditumpanginya. Victim ini adalah pasien yang dirawat di RS atau
fasyankes. Adapun 11 kolom menunjukkan pihak lawan (counterpart) dan moda
kendaraan yang dinaikinya yang bertabrakan (in collision with) dengan victim.
Contoh “seorang pejalan kaki
(pedestrian) yang bertabrakan dengan
pengendara sepeda motor roda tiga”,
maka koder dapat melakukan
penelusuran sebagai berikut. Pada kolom
paling kiri (victim) kita akan mencari
baris pertama yang bertuliskan
“pedestrian”, kemudian pihak
counterpart adalah pengendara sepeda
motor roda tiga (three-wheeled motor
vehicle) pada kolom ke 3 ke kanan.
Dengan demikian kodenya termasuk ke
dalam kategori V02.-
cross-check ke Volume 1 Daftar
Tabulasi, maka V02 akan masuk dalam
kategori seperti tampak pada gambar
10.7, yaitu kategori V02
mendeskripsikan tentang kecelakaan di
mana pejalan kaki (pedestrian)
mengalami cedera akibat bertabrakan
dengan kendaraan bermotor roda dua-
atau-tiga. Adapun untuk kelengkapan
karakter ke-4 kode, tersedia .0, .1
dan .9 sesuai kriteria yang tersedia pada
awal blok kategori V01 – V09.
Contoh lain adalah jika kita mengkode sebab luar “pengendara motor bertabrakan
dengan mobil” akan di kode pada kategori V23.-
terlihat bahwa kategori V23
mendeskripsikan tentang kecelakaan di
mana pengendara sepeda motor
mengalami cedera akibat bertabrakan
dengan mobil, truk pick-up atau van.
Adapun untuk kelengkapan karakter
ke-4 kode, tersedia .0 sampai dengan .9
sesuai kriteria yang tersedia pada awal
blok kategori V20 – V29
Apabila moda transport lawan (counterpart) tidak diketahui, dan hanya diketahui
moda transport dari korban yang dirawat di RS atau fasyankes kita, maka hanya
dapat menggunakan indeks berdasarkan lead term accident dan moda transport
korban saja

misalkan tercantum sebab luar “korban yang mengalami kecelakaan mengendarai sepeda
motor” maka cara pencarian kode nya dalam indeks adalah sebagai berikut.
jika hanya diketahui “kecelakaan sepeda motor” maka akan masuk ke dalam
kategori V29.- yang dalam Volume 1 Daftar Tabulasi dideskripsikan sebagai
kecelakaan sepeda motor tak spesifik (motorcycle accident, NOS)
Selain kecelakaan kendaraan bermotor tersedia pula kategori
untuk kecelakaan kendaraan non-motor. Seperti misalnya
kategori bertabrakan dengan (counterpart) benda tak bergerak
(fixed or stationery object, misalnya pohon, tiang listrik, atau
bangunan); kecelakaan transport non-tabrakan (noncollision
accident, misalnya jatuh sendiri, terpeleset, dan lainlain); serta
kecelakaan transport lainnya atau tak spesifik
Pedestrian injured in transport accident (V01-V09)

Kecuali: tabrakan antara (pembawa) pejalan kaki dengan (pembawa) pejalan


kaki lain (W51.-), disusul dengan jatuh (W03.-)

Subdivisi karakter keempat berikut ini untuk digunakan dengan kategori V01–
V06:
.0 Kecelakaan bukan lalu lintas
.1 Kecelakaan lalu lintas
.9 Tidak ditentukan apakah kecelakaan lalu lintas atau bukan lalu lintas
Accidental
Untuk kecelakaan lain yang sifatnya tidak disengaja (accidental), yang tergolong dalam
blok kategori W00 – X59, koding dapat ditelusuri dengan kata kunci accident sebagai
berikut.
Dari indeks alfabetik pada
kata kunci Accident, dapat
dilihat bahwa terdapat kata
kunci lain untuk kasus-kasus
kecelakaan tertentu,
misalnya penggunaan kata
Contact (accidental) with,
Bump into (accidentally),
Bit/Bitten (by)
Perlu diperhatikan adanya faktor ketidaksengajaan yang mengikuti kata kunci, dan
berada dalam tanda kurung parentheses berikut (accidental). Hal ini adalah salah
satu penegasan sifat accident (kecelakaan), yang tentunya bermakna tidak
disengaja. Karena akan berbeda maknanya apabila cedera tersebut, termasuk
tabrakan, adalah diakibatkan oleh faktor intent atau motif, misalnya bertujuan
menganiaya atau membunuh (assault) atau dengan tujuan menyakiti diri sendiri
(intentional self harm) ataupun bunuh diri.
Seorang laki-laki terjatuh dari atap rumah
saat sedang membetulkan genting rumahnya
sendiri. Maka langkah pertama tentu
menemukan kata kunci yang tepat untuk
sebab luar tersebut. Terjatuh dari = Fall
(off/from). Silahkan buka buku Volume 3
Indeks Alfabetik pada Section II huruf F
untuk menemukan Fall (from) roof/building
menunjukkan kode yang sama W13.
penambahan point dash di belakang
kode W13 membutuhkan karakter ke
empat yang masih harus dicari pada
Daftar Tabulasi Volume 1 untuk kode
Lokasi dan kode aktivitas. terdapat
keterangan bahwa korban jatuh dari
atap rumahnya sendiri, saat
membetulkan genting. Jadi lokasinya
adalah home, dan aktivitasnya adalah
saat mengerjakan pekerjaan domestic
/rumah tangga.
FAKTOR INTENT/MOTIF
Untuk kelompok Intentional Self Harm, umumnya ditandai dari terminology khusus yang
harus diperhatikan oleh koder saat menelusuri indeks alfabetik untuk menetapkan kode yang
tepat. Berikut beberapa contoh.
Pada kecelakaan bertabrakan (Crash) kendaraan transport motor, terdapat perbedaan kelompok
kategori yang menunjukkan faktor intent; antara accident yang masuk kategori V89.2,
homicide (attempt) atau upaya pembunuhan yang masuk kategori Y03.-, suicide (attempt) atau
upaya bunuh diri yang dikategorikan sebagai X82.-, dan undetermined atau tak dapat
ditentukan apakah accidental atau intentional yang digolongkan dalam kategori Y32.-.
Kategori atau kode undetermined intent biasanya dipilih jika saat admisi pasien dalam keadaan
tak sadar dan kemudian meninggal, tanpa sempat diketahui faktor motif atau intent nya.
Legal Intervention
Adapun cedera tertentu seperti misalnya luka
tembak atau luka kena bom dapat dijumpai
pada pasien-pasien yang dapat merupakan
terpidana atau kriminal yang terkait masalah
penegakan hukum, atau bahkan penegak
hukum yang menjadi korban. Pada kasus
semacam ini terdapat keterangan (modifier)
yang membantu koder dalam menetapkan
kategori yang tepat. Baik dalam Indeks
Alfabetik pada volume 3 maupun dalam
Daftar Tabulasi volume 1 terdapat keterangan
tentang upaya penegakan hukum (legal
intervention) atau dalam peperangan
(operation of war).
Komplikasi Pasca Prosedur
Kelompok kategori ini, merupakan kode-kode tambahan yang
menyertai kejadian efek samping obat, atau cedera yang tak
disengaja akibat adanya pengobatan atau perawatan dan
tindakan medis, baik diagnostic maupun terapeutik. Umumnya
akan dijumpai lead term yang menunjukkan bahwa cedera ini
tidak disengaja (accidental, unintentional), merupakan
KTD/Kejadian Yang Tak Diinginkan (misadventure) atau
merupakan efek samping (adverse effect).
Perhatikan juga kekhususan koding untuk kasus keracunan (poisoning) dan efek samping
(adverse event) untuk zat kimia ataupun obat-obatan. Khusus kategori ini memiliki tabel
tersendiri di Volume 3 ICD-10 pada Section III – Table of Drugs and Chemicals. Seperti yang
pernah dibahas juga dalam Bab 8 tentang Koding Cedera dan Keracunan, maka khusus untuk
koding keracunan dan efek samping, langsung merujuk pada Section III – Table of Drugs and
Chemicals, di mana dalam indeks alfabetiknya sudah diidentifikasi adanya faktor intent dalam
kejadian keracunan/efek samping.
khusus untuk keracunan, mencari kode sebab luar yang mengacu pada faktor
intent; apakah tidak disengaja, atau untuk tujuan melukai diri sendiri dilakukan
berdasarkan Table of Drugs and Chemicals pada Section III. Untuk memperjelas
penggunaan Section III – Table of Drugs and Chemicals,
Contoh kasus
Seorang wanita ditemukan dalam keadaan koma di kamar tidurnya. Diduga overdosis minum
tablet Diazepam yang botolnya masih ia pegang. Tangan yang satunya memegang surat yang
menunjukkan keputusasaannya hingga ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

obat yang terminum adalah Diazepam, dengan overdosis. Sehingga termasuk dalam keracunan
(poisoning), dengan tujuan bunuh diri, dan dilakukan di rumah. Maka langkah pertama kita buka
Section III Volume 3 pada huruf D untuk obat Diazepam. Lalu kita cari pada kolom Poisoning
dan Intentional Self-harm, yaitu sebagai berikut:

Maka berdasarkan tabel tersebut, kode untuk Keracunan Diazepam adalah T42.4 (kode
keracunannya) dan kode sebab luarnya adalah X61.-
Adapun untuk kode lokasi adalah Home (.0) dan kode
aktivitas diasumsikan saat tidur, karena ditemukan di
atas kasur.

apabila terdapat manifestasi klinis tertentu,, maka tata


cara penulisannya adalah kode T (keracunannya)
terlebih dulu, baru manifestasi klinisnya. Adapun
kode sebab luar bisa dituliskan terakhir. Dengan
demikian, kode lengkap untuk sebab luar nya adalah:
T42.4, X61.04
SOAL PRA - UTS
1. Multiple laceration a/r abdomen, OS ditusuk pisau dalam perkelahian diclub malam
pada saat bekerja sebagai pelayan di bar
2. Pasien jatuh dr sepeda, setelah menabrak pembatas jalan di komplek perumahannya
pada saat berolahraga ditemukan luka terbuka di kaki kiri dan memar di kepala.
dilakukan cuci luka dan ganti balut
3. Shock akibat keracunan baygon dalam usaha bunuh diri di asrama
4. Combustio grade II a/r leg 8% e.c ledakan gas 3kg pada saat memasak dirumah
5. Datang sudah meninggal akibat tertimbun bangunan runtuh akibat gempa disebuah
rumah di daerah garut
Pembahasan
1. Multiple laceration a/r abdomen, OS ditusuk pisau dalam perkelahian diclub malam
pada saat bekerja sebagai pelayan di bar

-wound,open
--abdomen, abdominal
---and lower back, pelvis,multiple S31.7

External cause
-Assault
--Puncture, any part of body
---Trade and service area
----While working for income X99.52
2. Pasien jatuh dr sepeda, setelah menabrak pembatas jalan di komplek perumahannya pada saat
berolahraga ditemukan luka terbuka di tangan kiri. dilakukan cuci luka dan ganti balut

-Wound, open cuci luka


-- Hand S61.9 - Irigation
- - Wound (Cleaning) NEC 96.59
-Accident
--Table of land
Ganti balut
---Pedal cyclist
- aplication
----Fixed or stationary object
– - wound dressing NEC 93.57
-----Driver injured in nontraffic accident
------While engaged in sports activity V17.00
3. Shock akibat keracunan baygon dalam usaha bunuh diri di asrama
-Shock
--Chemical substance
---See table of tables and chemical
----Insecticide NEC
-----Mixed T60.9

External Cause
-Poisoning
-- See table of tables and chemical
---Insecticide NEC
----Mixed
-----Intentional Self-harm X68-
------Residental institution
-------During Unspecified Activity X68.19
4. Combustio grade II a/r leg 8% e.c ledakan gas 3kg pada saat memasak dirumah
-Burn
--limb
---lower
---- Burn of second degree of hip and lower limb, except ankle and foot T24.2

-Burn
-- unspecified site with extent of body surface involved specified
--- less than 10 per cent T31.0

-Explosion
--Gas
---home
----While enganged in other type of work W40.03
5. Datang sudah meninggal akibat tertimbun bangunan runtuh akibat gempa disebuah rumah di
daerah garut
-Death
--Unanttend R98

-Earthquake (any injury)


--Home
---During unspecified activity X34.09
THAN
K

You might also like