Professional Documents
Culture Documents
External Cause
External Cause
External Cause
CIKA HASANAH, SST.RMIK.M.MRS
External causes of morbidity and mortality (V01–Y98)
0. Saat Melakukan Aktivitas Olah Raga ; Aktivitas yang termasuk ini adalah: latihan
fisik dengan gambaran elemen fungsional seperti: golf, jogging, berkuda (horse-
riding), atletik sekolah (school athletics), bermain ski (skiing), berenang (swimming),
jalan kaki menyusuri suatu rute perjalanan di alam bebas (trekking), ski air (water-
skiing).
1. Aktivitas di Waktu Luang atau Saat Bersantai ; Kegiatan saat waktu luang atau santai
termasuk saat melakukan: kegiatan hobi, kegiatan di waktu senggang dengan elemen
hiburan seperti pergi ke bioskop, ke pesta, atau berdansa, dan partisipasi pada sesi atau
kegiatan organisasi sukarela. Pengecualian untuk ini adalah melakukan aktivitas
olahraga.
2. Aktivitas Saat Bekerja untuk Mencari Nafkah ; Termasuk aktivitas ini
adalah jika pada saat kejadian, yang bersangkutan sedang melakukan:
pekerjaan berbayar/bergaji (manual)(professional); (saat) perjalanan dari dan
menuju aktivitas tersebut; dan saat bekerja untuk mendapat gaji, bonus, dan
pendapatan lainnya.
3. Saat Melakukan Jenis Pekerjaan Lain; Termasuk saat melakukan jenis
pekerjaan lain adalah: melakukan pekerjaan domestik, seperti merawat anak
dan anggota keluarga, membersihkan rumah, memasak, berkebun, perawatan
rumah; serta pekerjaan-pekerjaan yang tidak mendapat bayaran; aktivitas
belajar misalnya mengikuti: sekolah atau sesi pelajaran, pendidikan
berkelanjutan, atau sedang dalam masa pendidikan.
4. Saat beristirahat, tidur, makan atau terlibat aktivitas vital lainnya,
termasuk saat mandi, dan aktivitas personal hygiene.
8. Saat Terlibat Aktivitas Tertentu Lain
9. Selama aktivitas yang tak terinci.
LANGKAH-LANGKAH KODING SEBAB LUAR
Setelah melakukan assessment terhadap dokumen untuk menemukan data-data
tentang sebab luar dari cedera, maka berikut langkah pengkodean.
1. Carilah lead term yang terkait sebab luar pada Section II – External Causes
pada Indeks Alfabetik Volume 3.
2. Ikutilah modifier yang berada di bawah lead term secara hati-hati hingga
menemukan kode yang sesuai dengan seluruh keterangan dalam sebab luar.
3. Lakukan cross check ke volume 1 untuk mencocokkan dengan catatan
khusus, inclusion atau exclusion pada kategori terkait.
4. Kemudian tentukanlah kode yang paling tepat.
Accident
kelompok kategori terbesar di Bab XX adalah Kategori Kecelakaan (Accident), terutama
pada kelompok kecelakaan transport. Pada Indeks Alfabetik, untuk Kecelakaan Transport
yang berkaitan dengan kendaraan transportasi darat, terdapat satu tabel yang dapat
memudahkan koder untuk memilih kode secara praktis dan tepat untuk kecelakaan ganda
yang melibatkan dua pihak yang bertabrakan
Pedestrian injured in transport accident (V01-V09)
Subdivisi karakter keempat berikut ini untuk digunakan dengan kategori V01–
V06:
.0 Kecelakaan bukan lalu lintas
.1 Kecelakaan lalu lintas
.9 Tidak ditentukan apakah kecelakaan lalu lintas atau bukan lalu lintas
Pada tabel khusus untuk Land Transport Accident (Kecelakaan Transportasi
Darat), terdapat tabel yang terdiri dari 9 baris dan 11 kolom. Baris menunjukkan
kedudukan atau peran dari korban atau victim berikut kendaraan (mode of
transport) yang ditumpanginya. Victim ini adalah pasien yang dirawat di RS atau
fasyankes. Adapun 11 kolom menunjukkan pihak lawan (counterpart) dan moda
kendaraan yang dinaikinya yang bertabrakan (in collision with) dengan victim.
Contoh “seorang pejalan kaki
(pedestrian) yang bertabrakan dengan
pengendara sepeda motor roda tiga”,
maka koder dapat melakukan
penelusuran sebagai berikut. Pada kolom
paling kiri (victim) kita akan mencari
baris pertama yang bertuliskan
“pedestrian”, kemudian pihak
counterpart adalah pengendara sepeda
motor roda tiga (three-wheeled motor
vehicle) pada kolom ke 3 ke kanan.
Dengan demikian kodenya termasuk ke
dalam kategori V02.-
cross-check ke Volume 1 Daftar
Tabulasi, maka V02 akan masuk dalam
kategori seperti tampak pada gambar
10.7, yaitu kategori V02
mendeskripsikan tentang kecelakaan di
mana pejalan kaki (pedestrian)
mengalami cedera akibat bertabrakan
dengan kendaraan bermotor roda dua-
atau-tiga. Adapun untuk kelengkapan
karakter ke-4 kode, tersedia .0, .1
dan .9 sesuai kriteria yang tersedia pada
awal blok kategori V01 – V09.
Contoh lain adalah jika kita mengkode sebab luar “pengendara motor bertabrakan
dengan mobil” akan di kode pada kategori V23.-
terlihat bahwa kategori V23
mendeskripsikan tentang kecelakaan di
mana pengendara sepeda motor
mengalami cedera akibat bertabrakan
dengan mobil, truk pick-up atau van.
Adapun untuk kelengkapan karakter
ke-4 kode, tersedia .0 sampai dengan .9
sesuai kriteria yang tersedia pada awal
blok kategori V20 – V29
Apabila moda transport lawan (counterpart) tidak diketahui, dan hanya diketahui
moda transport dari korban yang dirawat di RS atau fasyankes kita, maka hanya
dapat menggunakan indeks berdasarkan lead term accident dan moda transport
korban saja
misalkan tercantum sebab luar “korban yang mengalami kecelakaan mengendarai sepeda
motor” maka cara pencarian kode nya dalam indeks adalah sebagai berikut.
jika hanya diketahui “kecelakaan sepeda motor” maka akan masuk ke dalam
kategori V29.- yang dalam Volume 1 Daftar Tabulasi dideskripsikan sebagai
kecelakaan sepeda motor tak spesifik (motorcycle accident, NOS)
Selain kecelakaan kendaraan bermotor tersedia pula kategori
untuk kecelakaan kendaraan non-motor. Seperti misalnya
kategori bertabrakan dengan (counterpart) benda tak bergerak
(fixed or stationery object, misalnya pohon, tiang listrik, atau
bangunan); kecelakaan transport non-tabrakan (noncollision
accident, misalnya jatuh sendiri, terpeleset, dan lainlain); serta
kecelakaan transport lainnya atau tak spesifik
Pedestrian injured in transport accident (V01-V09)
Subdivisi karakter keempat berikut ini untuk digunakan dengan kategori V01–
V06:
.0 Kecelakaan bukan lalu lintas
.1 Kecelakaan lalu lintas
.9 Tidak ditentukan apakah kecelakaan lalu lintas atau bukan lalu lintas
Accidental
Untuk kecelakaan lain yang sifatnya tidak disengaja (accidental), yang tergolong dalam
blok kategori W00 – X59, koding dapat ditelusuri dengan kata kunci accident sebagai
berikut.
Dari indeks alfabetik pada
kata kunci Accident, dapat
dilihat bahwa terdapat kata
kunci lain untuk kasus-kasus
kecelakaan tertentu,
misalnya penggunaan kata
Contact (accidental) with,
Bump into (accidentally),
Bit/Bitten (by)
Perlu diperhatikan adanya faktor ketidaksengajaan yang mengikuti kata kunci, dan
berada dalam tanda kurung parentheses berikut (accidental). Hal ini adalah salah
satu penegasan sifat accident (kecelakaan), yang tentunya bermakna tidak
disengaja. Karena akan berbeda maknanya apabila cedera tersebut, termasuk
tabrakan, adalah diakibatkan oleh faktor intent atau motif, misalnya bertujuan
menganiaya atau membunuh (assault) atau dengan tujuan menyakiti diri sendiri
(intentional self harm) ataupun bunuh diri.
Seorang laki-laki terjatuh dari atap rumah
saat sedang membetulkan genting rumahnya
sendiri. Maka langkah pertama tentu
menemukan kata kunci yang tepat untuk
sebab luar tersebut. Terjatuh dari = Fall
(off/from). Silahkan buka buku Volume 3
Indeks Alfabetik pada Section II huruf F
untuk menemukan Fall (from) roof/building
menunjukkan kode yang sama W13.
penambahan point dash di belakang
kode W13 membutuhkan karakter ke
empat yang masih harus dicari pada
Daftar Tabulasi Volume 1 untuk kode
Lokasi dan kode aktivitas. terdapat
keterangan bahwa korban jatuh dari
atap rumahnya sendiri, saat
membetulkan genting. Jadi lokasinya
adalah home, dan aktivitasnya adalah
saat mengerjakan pekerjaan domestic
/rumah tangga.
FAKTOR INTENT/MOTIF
Untuk kelompok Intentional Self Harm, umumnya ditandai dari terminology khusus yang
harus diperhatikan oleh koder saat menelusuri indeks alfabetik untuk menetapkan kode yang
tepat. Berikut beberapa contoh.
Pada kecelakaan bertabrakan (Crash) kendaraan transport motor, terdapat perbedaan kelompok
kategori yang menunjukkan faktor intent; antara accident yang masuk kategori V89.2,
homicide (attempt) atau upaya pembunuhan yang masuk kategori Y03.-, suicide (attempt) atau
upaya bunuh diri yang dikategorikan sebagai X82.-, dan undetermined atau tak dapat
ditentukan apakah accidental atau intentional yang digolongkan dalam kategori Y32.-.
Kategori atau kode undetermined intent biasanya dipilih jika saat admisi pasien dalam keadaan
tak sadar dan kemudian meninggal, tanpa sempat diketahui faktor motif atau intent nya.
Legal Intervention
Adapun cedera tertentu seperti misalnya luka
tembak atau luka kena bom dapat dijumpai
pada pasien-pasien yang dapat merupakan
terpidana atau kriminal yang terkait masalah
penegakan hukum, atau bahkan penegak
hukum yang menjadi korban. Pada kasus
semacam ini terdapat keterangan (modifier)
yang membantu koder dalam menetapkan
kategori yang tepat. Baik dalam Indeks
Alfabetik pada volume 3 maupun dalam
Daftar Tabulasi volume 1 terdapat keterangan
tentang upaya penegakan hukum (legal
intervention) atau dalam peperangan
(operation of war).
Komplikasi Pasca Prosedur
Kelompok kategori ini, merupakan kode-kode tambahan yang
menyertai kejadian efek samping obat, atau cedera yang tak
disengaja akibat adanya pengobatan atau perawatan dan
tindakan medis, baik diagnostic maupun terapeutik. Umumnya
akan dijumpai lead term yang menunjukkan bahwa cedera ini
tidak disengaja (accidental, unintentional), merupakan
KTD/Kejadian Yang Tak Diinginkan (misadventure) atau
merupakan efek samping (adverse effect).
Perhatikan juga kekhususan koding untuk kasus keracunan (poisoning) dan efek samping
(adverse event) untuk zat kimia ataupun obat-obatan. Khusus kategori ini memiliki tabel
tersendiri di Volume 3 ICD-10 pada Section III – Table of Drugs and Chemicals. Seperti yang
pernah dibahas juga dalam Bab 8 tentang Koding Cedera dan Keracunan, maka khusus untuk
koding keracunan dan efek samping, langsung merujuk pada Section III – Table of Drugs and
Chemicals, di mana dalam indeks alfabetiknya sudah diidentifikasi adanya faktor intent dalam
kejadian keracunan/efek samping.
khusus untuk keracunan, mencari kode sebab luar yang mengacu pada faktor
intent; apakah tidak disengaja, atau untuk tujuan melukai diri sendiri dilakukan
berdasarkan Table of Drugs and Chemicals pada Section III. Untuk memperjelas
penggunaan Section III – Table of Drugs and Chemicals,
Contoh kasus
Seorang wanita ditemukan dalam keadaan koma di kamar tidurnya. Diduga overdosis minum
tablet Diazepam yang botolnya masih ia pegang. Tangan yang satunya memegang surat yang
menunjukkan keputusasaannya hingga ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
obat yang terminum adalah Diazepam, dengan overdosis. Sehingga termasuk dalam keracunan
(poisoning), dengan tujuan bunuh diri, dan dilakukan di rumah. Maka langkah pertama kita buka
Section III Volume 3 pada huruf D untuk obat Diazepam. Lalu kita cari pada kolom Poisoning
dan Intentional Self-harm, yaitu sebagai berikut:
Maka berdasarkan tabel tersebut, kode untuk Keracunan Diazepam adalah T42.4 (kode
keracunannya) dan kode sebab luarnya adalah X61.-
Adapun untuk kode lokasi adalah Home (.0) dan kode
aktivitas diasumsikan saat tidur, karena ditemukan di
atas kasur.
-wound,open
--abdomen, abdominal
---and lower back, pelvis,multiple S31.7
External cause
-Assault
--Puncture, any part of body
---Trade and service area
----While working for income X99.52
2. Pasien jatuh dr sepeda, setelah menabrak pembatas jalan di komplek perumahannya pada saat
berolahraga ditemukan luka terbuka di tangan kiri. dilakukan cuci luka dan ganti balut
External Cause
-Poisoning
-- See table of tables and chemical
---Insecticide NEC
----Mixed
-----Intentional Self-harm X68-
------Residental institution
-------During Unspecified Activity X68.19
4. Combustio grade II a/r leg 8% e.c ledakan gas 3kg pada saat memasak dirumah
-Burn
--limb
---lower
---- Burn of second degree of hip and lower limb, except ankle and foot T24.2
-Burn
-- unspecified site with extent of body surface involved specified
--- less than 10 per cent T31.0
-Explosion
--Gas
---home
----While enganged in other type of work W40.03
5. Datang sudah meninggal akibat tertimbun bangunan runtuh akibat gempa disebuah rumah di
daerah garut
-Death
--Unanttend R98