You are on page 1of 28

Manajemen Logistik

Alur Pendistribusian Obat


di Puskesmas
Kelompok 1
1. Anna Azrina
2. Antika Nabila
3. Bintang Erni
4. Darma Bakti
5. Nabela Sonia Pasha
MANAJEMEN LOGISTIK OBAT
Pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
menyangkut aspek perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan
pendistribusian obat yang dikelola secara optimal untuk menjamin
tercapainya ketepatan jumlah dan jenis perbekalan farmasi dan alat
Kesehatan.

Menurut Indrawati (1999) “Manajemen logistik obat adalah proses


pengelolaan yang strategis mengenai pengadaan, distribusi dan
penyimpanan obat dalam Upaya mencapai kinerja yang optimal.
TUJUAN

• Tujuan Manajemen Logistik Obat di Puskesmas ialah terlaksananya


pelayanan obat kepada Masyarakat secara rasional dan menyeluruh.

• Tujuan pengelolaan obat adalah menjamin tersedianya obat dengan


mutu yang terjamin, aman, dan tersebar secara merata dan teratur.
Sehingga mudah diperoleh pada tempat dan waktu yang tepat (Depkes,
2005)
FUNGSI MANAJEMEN LOGISTIK OBAT

• Sistem pengelolaan obat mempunyai empat fungsi dasar untuk


mencapai tujuan yaitu:

1. Perumusan kebutuhan atau perencanaan (selection)

2. Pengadaan (procurement)

3. Distribusi (distribution)

4. Penggunaan (use)
PENDISTRIBUSIAN OBAT???
TUJUAN DISTRIBUSI OBAT

Kegiatan distribusi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sediaan

farmasi sub unit pelayanan Kesehatan yang ada di wilayah kerja

puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah dan waktu yang tepat


LANGKAH DAN CARA PENDISTRIBUSIAN OBAT


PERENCANAAN
Suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan Kesehatan untuk
menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan
puskesmas.

Tujuan:
1. Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan Kesehatan yang
mendekati kebutuhan
2. Meningkatkan penggunaan obat secara rasional
3. Meningkatkan efisiensi penggunaan obat
KEGIATAN – KEGIATAN
PERENCANAAN :
• Tahap pemilihan obat
Fungsi pemilihan adalah untuk menentukan jenis obat yang benar-benar
diperlukan sesuai dengan pola penyakit.

Dasar seleksi kebutuhan obat yaitu:


1. Dipilih berdasarkan seleksi ilmiah. Medis dan statistic
2. Dipilih untuk menghindari duplikasi dan kesamaan jenis serta
menghindari penggunaan obat kombinasi
• Tahap Kompilasi Pemakaian Obat
Untuk mengetahui pemakaian obat setiap bulan dari masing-masing jenis
obat di Unit Pelayanan Kesehatan/Puskesmas selama setahun. Data
pemakaian obat di Puskesmas diperoleh dari LPLPO.

• Tahap Perhitungan Kebutuhan Obat


Dilakukan oleh apoteker dan tenaga farmasi di tingkat PKD maupun di
UPOPPK Kabupaten/Kota untuk menentukan kebutuhan obat dilakukan
pendekatan perhitungan melalui:
1. Metode Konsumsi
Dengan cara perhitungan berdasarkan atas Analisa konsumsi obat
sebelumnya.
2. Metode Morbiditas
Dengan cara kebutuhan obat berdasarkan pola penyakit.
• Tahap Proyeksi Kebutuhan Obat
• Kegiatan yang perlu dilakukan pada tahap ini:
1. Menetapkan rancangan stok akhir periode yang akan dating
2. Menghitung rancangan pengadaan obat periode tahun yang akan
dating.
Dengan rumus : a=b+c+d-e-f
• Menghitung rancangan anggaran untuk total kebutuhan obat dengan
cara sebagai berikut :
a. Melakukan analisis ABC – VEN (vital, esensial, non esensial)
b. Menyusun prioritas kebutuhan dan penyesuaian kebutuhan dengan
anggaran yang tersedia
c. Menyusun prioritas kebutuhan dan penyesuaian kebutuhan
berdasarkan 10 besar penyakit.

• Tahap Penyesuaian Rencana Pengadaan Obat


Berdasarkan dana yang tersedia adalah dengan cara Analisa ABC dan
Analisa VEN (vital, Esensial, Non Esensial)
ANALISIS ABC
• Kelompok A
Kelompok jenis obat yag jumlah rencana pengadaan nya menunjukan
penyerapan dana sekitar 70% dari jumlah dana obat keseluruhan
• Kelompok B
Kelompok jenis obat yag jumlah rencana pengadaan nya menunjukan
penyerapan dana sekitar 20% dari jumlah dana obat keseluruhan
• Kelompok C
Kelompok jenis obat yag jumlah rencana pengadaan nya menunjukan
penyerapan dana sekitar 10% dari jumlah dana obat keseluruhan
ANALISIS VEN
• Kelompok V
Kelompok jenis obat yang sangat esensial (Vital), yang termasuk dalam
kelompok ini:
- adrenalin
- antitoksin
- insulin
- obat jantung
• Kelompok E
Kelompok obat-obat yang bekerja pada sumber penyebab penyakit
(kausal)
Contoh: antibiotic, NSAID, obat gastrointestinal

• Kelompok N
Jenis obat penunjang yang bekerjanya ringan dan biasa dipergunakan
untuk menimbulkan atau untuk mengatasi keluhan ringan.
Contoh : vitamin, suplemen dan lain-lain.
PERMINTAAN
• Tujuan  memenuhi kebutuhan obat di masing-masing unit pelayanan
Kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya.
Beberapa hal dalam permintaan:
1. Kegiatan
- permintaan rutin, khusus, LPLPO, ditujukan kepada kepala dinas
Kesehatan dan instalasi farmasi
2. Menentukan jumlah permintaan obat
- data yang diperlukan
- sumber data
PENGADAAN

• Pengadaan  dilakukan oleh Gudang farmasi dinkes provinsi dan

kabupaten/kota

• Kegiatan pengadaan  rutin, khusus


ALUR MEKANISME PERENCANAAN
PENERIMAAN
• Tahap persiapan
1. Pembentukan tim terpadu  kepala depkes, kepala dinkes, kasi
yankes dinkes, ka puskesmas, dsb.
2. Penyiapan dan pengumpulan data  mengkompilasi data pemakaian
obat dari seluruh unit pelayanan Kesehatan  Menyusun 10
penyakit terbesar  menyiapkan data pencacahan obat 
menyiapkan data tentang obat yang akan diterima pada tahun
berjalan  menyiapkan daftar harga setiap jenis obat.
PENYIMPANAN
Tujuan : agar obat yang diterima aman (tidak hilang), tidak rusak, mutu
terjamin, dan memudahkan pengadministrasian.
Pengaturan penyimpanan obat
- penerapan system fifo dan fefo
- obat di susun secara alfabet
- perhatikan suhu, ventilasi, kelembapan, pencahayaan, sifat obat dan
lain-lain.
- cairan dipisahkan dari padatan.
DISTRIBUSI
• Penyaluran/distribusi : pengeluaran dan penyerahan obat secara merata
dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan
Kesehatan antara lain:
1. Sub unit pelayanan Kesehatan di lingkungan puskesmas (kamar
obat, lab)
2. Puskesmas pembantu
3. Puskesmas keliling
4. Posyanduu
5. Polindes
Pencatatan pendistribusian obat meliputi pencatatan dalam:

1. Kartu rencana distribusi

2. Buku harian pengeluaran obat

3. Laporan pemakaian dan lembar permintaan obat (LPLPO)

4. Surat kiriman obat


Alur pelaporan dan pendistibusian obat
Contoh form distribusi sub unit
PENCATATAN DAN PELAPORAN

• Hal-hal penting dalam pencatatan dan pelaporan

1. Sarana pencatatan dan pelaporan (pencatatan pada kartu stock)

2. Alur pelaporan

3. Periode pelaporan

4. Laporan pengelolaan obat


TAHAP PEMUSNAHAN DAN PENARIKAN

Petugas menandai dan memisahkan obat-obatanan yang sudah


kadaluwarsa atau rusak. Kemudian petugas akan mencatat obat-obat yang
kadaluwarsa atau rusak dan akan dibuat berita caranya. Lalu petugas akan
mengusulkan untuk pemusnahan obat-obatan kadaluwarsa atau rusak
kepada kepala puskesmas. Jika disetujui maka petugas apotek akan
membuat berita acara pengembalian obat kadaluwarsa atau rusak ke
Gudang farmasi.
PENILAIAN DAN EVALUASI

• Dilakukan oleh  pejabat DINKES

• Pemeriksaan yang dilakukan  catatan dan laporan obat,


(mengunjungi langsung ke Gudang penyimpanan dan distribusi obat)
atau dalam rapat rutin/khusus.

• Penilaian manajemen obat, mencakup  rencana kebutuhan obat,


penyimpanan obat dan pendistribusian obat.

You might also like