You are on page 1of 18

ANATOMI FISIOLOGI DAN

PATOFISIOLOGI
KARDIOVASKULER
By
apt. Jastria Pusmarani, S. Farm., M. Sc.
INTRODUCTION

• The cardiovascular system (cardio- = heart; vascular = blood


or blood vessels) consists of three interrelated components:
blood, the heart, and blood vessels.
• Darah  suatu jaringan ikat yang terdiri dari plasma darah
(cairan) ditambah unsur-unsur pembentuknya (merah sel
darah, sel darah putih, dan trombosit).
SEL DARAH DAN
PEMBULUH DARAH
Functions of Blood

1. Transports oxygen, carbon dioxide,


nutrients, hormones, heat, and wastes.
2. Regulates pH, body temperature, and
water content of cells.
3. Protects against blood loss through
clotting, and against disease through
phagocytic white blood cells and
proteins such as antibodies,
interferons, and complement.
Components of
blood
Pembentukan Sel Darah

• The process by which the formed elements of blood


develop is called hemopoiesis (hēm-ō-poy-Ē-sis; -
poiesis = making) or hematopoiesis.
• Red bone marrow becomes the primary site of
hemopoiesis in the last 3 months before birth, and
continues as the source of blood cells after birth and
throughout life.
Red blood cells (RBCs)

• Red blood cells (RBCs) or erythrocytes (e-RITH-rō-sīts; erythro- = red;


-cyte = cell) contain the oxygen-carrying protein hemoglobin, which
is a pigment that gives whole blood its red color.
• A healthy adult male has about 5.4 million red blood cells per microliter (μL) of
blood,* and a healthy adult female has about 4.8 million. (One drop of blood is
about 50 μL.)
• To maintain normal numbers of RBCs, new mature cells must enter circulation at
the astonishing rate of at least 2 million per second, a pace that balances the
equally high rate of RBC destruction.
RBC Physiology
• Each RBC contains about 280 million hemoglobin molecules.
• A hemoglobin molecule consists of a protein called globin, composed of four
polypeptide chains (two alpha and two beta chains);
• A ringlike nonprotein pigment called a heme is bound to each of the four chains.
• At the center of each heme ring is an iron ion (Fe) that can combine reversibly with one
oxygen molecule allowing each hemoglobin molecule to bind four oxygen molecules.
• Each oxygen molecule picked up from the lungs is bound to an iron ion.
• As blood flows through tissue capillaries, the iron–oxygen reaction reverses.
Hemoglobin releases oxygen, which diffuses first into the interstitial fluid and then into
cells.
The recycling occurs as follows
 Makrofag dalam limpa, hati, atau sumsum tulang merah memfagosit sel darah merah yang
pecah dan aus.
 Bagian globin dan heme dari hemoglobin dipisahkan.
 Globin dipecah menjadi asam amino, yang dapat digunakan kembali untuk mensintesis protein
lain.
 Zat besi dikeluarkan dari bagian heme dalam bentuk Fe, yang berasosiasi dengan protein
plasma transferin (trans-FER-3+dalam; trans- = melintasi; -ferr- = zat besi), pengangkut Fe3+
dalam aliran darah.
 Dalam serat otot, sel hati, dan makrofag limpa dan hati, Fe 3+ terlepas dari transferin dan
menempel pada protein penyimpan zat besi yang disebut feritin.protein yang disebut
feritin(FER-i-tin).
Next…

• Pada saat dilepaskan dari tempat penyimpanan atau penyerapan dari saluran pencernaan, Fe
3+ akan menempel kembali pada transferin.
• Kompleks Fe3+-transferin kemudian dibawa ke sumsum tulang merah,di mana prekursor sel-
sel RBC mengambilnya melalui reseptor yang dimediasi endositosis untuk digunakan dalam
sintesis hemoglobin.
• Zat besi dibutuhkan untuk bagian heme dari molekul hemoglobin,dan asam amino
dibutuhkan untuk bagian globin. Vitamin B12  juga dibutuhkan untuk sintesis hemoglobin.
• Eritropoiesis dalam sumsum tulang merah menghasilkan produksi sel darah merah, yang
masuk ke dalam sirkulasi.
Next…
• Ketika zat besi dikeluarkan dari heme, bagian non-besi dari heme diubah menjadi
biliverdin (bil-ē-VER-din), pigmen hijau, dan kemudian menjadi bilirubin (bil-ē-ROO-
bin), pigmen kuning-oranye.
• Bilirubin masuk ke dalam darah dan diangkut ke hati.
• Di dalam hati, bilirubin dilepaskan oleh sel-sel hati ke dalam empedu, yangmasuk ke
usus kecil dan kemudian ke usus besar.
• Di dalam usus besar, bakteri mengubah bilirubin menjadi urobilinogen(ūr-ō-bī-LIN-
ō-jen).
• Beberapa urobilinogen diserap kembali ke dalam darah, diubah menjadi pigmen
kuning yang disebut urobilin (ūr-ō-BI-lin), dan diekskresikan dalam urin.
• Sebagian besar urobilinogen dieliminasi dalam tinja dalam bentuk pigmen coklat
yang disebut stercobilin (ster′-kō-BI-lin), yang memberi feses menjadi warna ciri
khas.
Erythropoiesis: Production of RBCs
• Erythropoiesis (e-rith′-rō-poy-Ē-sis), produksi RBC, dimulai di sumsum
tulang merah dengan sel prekursor yang disebut proeritroblast (prō-e-
RITH-rō-blast).
• Proerythroblast membelah beberapa kali, menghasilkan sel yang
mengawali sintesis hemoglobin.
• Pada akhirnya, sebuah sel di dekat akhir urutan perkembangan
mengeluarkan nukleusnya dan menjadi retikulosit (re-TIK-ū-lō-sīt).
• Hilangnya nukleus menyebabkan bagian tengah sel menjadi lekukan,
menghasilkan bentuk bikonkaf yang khas dari sel darah merah.
• Retikulosit mempertahankan beberapa mitokondria, ribosom, dan
retikulum endoplasma.

You might also like