You are on page 1of 20

AUDIT ASSURANCE

Penerimaan & Pengelolaan


Perikatan Asurans dan Perikatan
Audit Atas Laporan Keuangan
Historis
Muhammad Furqon
Sefria Annisa Islami
Yuhni Dian Dini
Penerimaan & Pengelolaan Perikatan Asurans dan Perikatan Audit Atas Laporan
Keuangan Historis

01. 02.
Penerimaan Surat Perikatan
Perikatan Audit

03.
Pengelolaan
Perikatan
Pelaksanaan Tender
Penerimaan
Perikatan

Ikhtisar :
1. Perusahaan asurans dapat diminta untuk menerima sebuah perikatan atau
untuk mengikuti tender atas sebuah perikatan
2. Sebuah tender oleh karenanya merupakan sebuah penawaran atas sebuah
perikatan
3. Perusahaan asurans akan mengemukakan alasan mengapa lebih baik untuk
memberikan jasa atas perikatan dan biaya untuk melakukannya
4. Lowballing dapat terjadi selama proses tender, dan meskipun secara etis
tidak salah, hal ini memerlukan perlindungan etis untuk diterapkan
Penerimaan
Perikatan

Sebuah Perusahaan asurans dapat memperoleh perikatan


dengan metode berikut:

1. Didekati oleh klien potensial dan diminta untuk


menerima perikatan
2. Didekati oleh klien yang ada saat ini dan diminta untuk
menerima perikatan
3. Didekati oleh klien potensial atau yang ada saat ini dan
diminta untuk melakukan tender untuk perikatan
Penerimaan
Perikatan
Dalam proses tender, perusahaan asurans diminta
melakukan penawaran untuk perikatan, dengan
mengemukakan atribut yang dimiliki oleh perusahaan, dan
terkadang yang paling penting dengan mengindikasikan
tingkat biaya jasa audit yang mungkin mereka kenakan.
A. Analisis Resiko
Perusahaan memberikan analisis resiko
sebelum menerima perikatan agar jika
memberikan opini yang tidak tepat tidak
terlalu tinggi.

Perusahaan asurans akan melakukan sebuah analisis resiko


sebelum menerima klien. Hal ini Sebagian untuk menentukan
berapa biaya jasa audit yang mereka kira sesuai untuk perikatan
tersebut, dan Sebagian lagi juga untuk meletakkan dasar bagi
pemahaman resiko yang terkait dengan perikatan tersebut apabila
perikatan diambil dan jumlah pekerjaan yang harus dilakukan
untuk mengurangi resiko asurans ke tingkatan yang dapat diterima
untuk perikatan tersebut.
B. Etika Profesi
1. Calon Auditor
Ketika calon auditor pertama kali didekati oleh calon klien, ia harus
menjelaskan kepada calon klien bahwa ia memiliki kewajiban
profesional, apabila diminta untuk bertindak atau ditunjuk, untuk
berkomunikasi dengan auditor saat ini

2. Auditor saat ini

3. Klien menolak izin untuk menghubungi auditor sebelumnya


Apabila klien tidak mengabulkan izin auditor saat ini untuk
mendiskusikan urusan klien dengan auditor yang diajukan, auditor
saat ini harus melaporkan fakta tersebut kepada calon auditor, yang
harus dengan hati hati mempertimbangkan dampaknya pada
keputusannya apakah menerima penunjukan atau tidak.
B. Etika Profesi

4. Pekerjaan tambahan
Akuntan profesional yang diminta untuk melakukan
pekerjaan yang merupakan tambahan dari atau
berhubungan dengan pekerjaan berkelanjutan yang
dilakukan oleh akuntan profesional lain harus
memberitahu akuntan profesional lainnya dari
pekerjaan yang ia diminta untuk melakukannya itu
C. Isu Hukum

Auditor harus mempertimbangkan:


a. Hasil dari analisis risiko
b. Adanya halangan etika atas penerimaan perikatan
c. Apakah perusahaan memiliki sumber daya untuk melaksanakan
penugasan
d. Isu legal
C. Isu Hukum

Auditor harus mempertimbangkan:


Ketika memutuskan apakah menerima perikatan asurans, auditor perlu untuk mempertimbangkan
hal-hal berikut:
a. Hasil dari analisis risiko (yang didiskusikan di atas)
b. Apakah terdapat adanya isu etika yang mencegah penerimaan
c. Apakah perusahaan asumns tersebut memiliki pengalaman dan sumber daya (terutama staf
yang secara sesual memenuhi syarat, berpengalaman dan tersedia) yang cukup untuk
melakukan perikatan
d. Untuk sebuah perikatan audit, apakah seluruh persyaratan legal terkait dengan penunjukkan
auditor yang masuk dan pemberhentian atau pengunduran diri auditor yang keluar telah
terpenuhi
Surat Perikatan
Audit

Surat perikatan diisyaratkan dalam ISA 210. Merupakan persyaratan dari standar sai
bahwa ketentuan dari perikatan dimasukkan dalam tulisan.

• Audit Yang Berulang


Ketika audit merupakan audit yang berulang, tidak harus mengeluarkan surat baru
setiap tahun

• Perubahan Dalam Perikatan


Jika ada perubahan perikatan yang memberikan tingkatan asurans yang lebih
rendah maka auditor harus mempertimbangkan ketepatan untuk melakukannya.
Surat Perikatan
Audit

• Tujuan Dari Surat Perikatan


Meminimalisir kemungkinan adanya kesalahpahaman, memberikan konfirmasi
tertulis

• Isi Dari Surat Perikatan


1. Masing-masing dari tanggung jawab wajib dan profesional yang relevan
2. Penjelasan atas ruang lingkup audit.

• Ketentuan Perikatan Asurans Lainnya


1. Surat perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan
2. Kesepakatan atas ketentuan perikatan untuk memeriksa informasi keuangan
prospektif
A. Pengendalian Mutu
Pengelolaan
Perikatan

Prosedur pengendalian mutu penting untuk memastikan bahwa pekerjaan yang


dapat diterima dilakukan oleh perusahaan asurans dan risiko perikatan asurans
dikurangi sampai ke tingkatan yang dapat diterima.

Terdapat enam elemen kunci dari system pengendalian mutu:


1. Kepemimpinan
2. Persyaratan etika
3. Penerimaan dan kelanjutan atas hubungan klien/perikatan tertentu
4. Sumber daya manusia
5. Kinerja perikatan
6. Pengawasan
B. Perlunya
Pengendalian Mutu Pengelolaan
Perikatan

Manfaat dari Prosedur pengendalian mutu:

a. Standar dari seluruh pekerjaan audit yang diselesaikan tinggi dan


konsisten
b. Auditor yang teregister dianggap sebagai profesional yang mengikuti
standar
c. Mutu dari pekerjaan yang diselesaikan dapat diukur dengan sebuah
standar
d. Individu di dalam perusahaan tahun kalai pekerjaan yang telah mereka
selesaikan dapat diterima
C. Kepemimpinan
Pengelolaan
Perikatan

1. Etika
Etika penting bagi penyedia jasa asurans, karena etika mendukung kepercayaan publik yang
diperlukan untuk membuat jasa asurans dapat berjalan.
Perusahaan harus menyusun kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa perusahaan memenuhi
persyaratan etika

2. Penerimaan Perikatan
Perusahaan harus memiliki kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memastikan bahwa hanya
klien yang sesuai yang diterima dari saat pertama dan dipertahankan.

3. Sumber Daya Manusia


Ini akan mencakup hal-hal seperti pendidikan profesional (untuk trainee). pengembangan profesional
yang berkelanjutan (untuk semuanya), pengalaman kerja praktik dan pembinaan oleh staf yang lebih
berpengalaman
D. Pelaksanaan
Perikatan Pengelolaan
Perikatan
1. Pengarahan
Ini sebagian besar merupakan tanggung jawab dari rekan perikatan yang mengendalikan bagaimana perikatan
asurans harus dilakukan, namun tugas ini akan didelegasikan kepada sebagian besar anggota tim senior di tempat
perikatan, yang akan mengarahkan perikatan sesuai dengan strategi keseluruhan

2. Supervisi : SA 220
Rekan memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk melakukan supervisi audit. namun biasanya akan
mendelegasikan tugas supervisi kepada seorang manajer atau supervisor yang demikian pula akan
mendelegasikan kepada “senior” atau “in charge” yang bertanggung jawab untuk manajemen perikatan sehari-
hari.

3. Penelaahan
Tujuan dari penelaahan yakni untuk mempertimbangkan apakah pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan strategi
audit dan Rekan perikatan harus yakin bahwa bukti audit yang cukup dan tepat telah diperoleh untuk mendukung
kesimpulan dalam laporan audit.
D. Pelaksanaan
Perikatan Pengelolaan
Perikatan

1. Dokumentasi & Penelaahan


Salah satu tujuan utama dari dokumentasi atas prosedur audit yakni
memungkinkan penelaahan untuk dilakukan. Dokumentasi yang memadai juga penting untuk memungkinkan
perusahaan mengimplementasikan pengawasan keseluruhan atas mutu

2. Konsultasi
Ketika isu yang sulit atau kontroversial timbul, tim asurans harus berkonsultasi dengan tepat atas hal ini dan
kesimpulan yang ditarik sebagai hasil dari konsul tasi harus dicatat dengan sesuai.
Segala perbedaan atas pendapat harus diselesaikan sebelum laporan asurans dikeluarkan. Ini dapat berarti bahwa
seorang yang independen atas perika tan (seperti penelaah pengendalian mutu) mungkin harus dilibatkan dalam
penyelesaiaan perbedaan pendapat
E. Pemantauan
Pengelolaan
Perikatan
Pengawasan (Cold Review)

Cold Review dirancang sebagai sebuah bagian yang berkelanjutan atas proses pengendalian mutu dan terjadi setelah
penugasan asurans telah diselesaikan.

Tim penelaah juga harus mengembangkan program aksi yang sesuai ketika kesalahan teridentifikasi termasuk :
a. Komunikasi atas temuan dalam perusahaan
b. Pelatihan dan pengembangan profesional tambahan
c. Perubahan untuk kebijakan dan prosedur perusahaan
d. Tindakan disipliner terhadap mereka yang berulang kali gagal untuk mematuhi standar perusahaan.
F. Salah Opini Asurans
Pengelolaan
Perikatan

Salah opini audit dapat menyebabkan dituntut atas kelalaian professional,


penuntutan, & denda, kehilangan reputasi, perusahaan asurans jatuh.

Perusahaan asurans makin menyimpulkan bahwa terdapat beberapa klien yang


terlalu berisiko untuk diambil, menyebabkan perusahaan yang disyaratkan oleh
hukum untuk diaudit tidak dapat menunjuk auditor
Thanks! Do you have any question?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


infographics & images by Freepik

You might also like