You are on page 1of 12

modul 9

pendidikan
anak
berkebutuhan
khusus di SD
KB 1
INDENTIFIKASI DAN ASESMEN ANAK

biasa
BERKEBUTUHAN KHUSUS

DISUSUN OLEH
TRESNS PURNAMA DEWI
PUJI CHAIRIANTINA PRAYOGA
A.
IDENTIFIKASI
Identifikasi didasarkan pada asumsi bahwa anak-anak yang menyandang
kelainan menunjukan penampilan atau prilaku yang sedikit berbeda dari

ABK
anak yang semestinya.
misalnya pada anak yang menyandang gangguan
penglihatan,tunadaksa,dan pendengaran. namun pada jenis lain seperti
tunagrahita ringan atau berbakat atau anak berkesulitan belajar kadang-
kadang perilaku tersebut susah dibedakan. oleh karena itu guru harus
mampu mengamati anak secara cermat dan menguasai jenis prilaku yang
ditampilkan oleh masing-masing jenis ABK.
Tujuan utana identifikasi adalan mengenal atau menemukan anak yang
menyandang kelainan dan jenis kelainan yang disandang nya.
• TEKNIK OBSERVASI
Observasi merupakan teknik yang paling banyak digunakan dalam melakukan identifikasi.
observasi dapat dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja. misalnya anda menemukan anak yang
selalu memiringkan kepalanya ke arah anda ketika anda sedang menjelaskan sesuatu. pengamatan
ini membawa anda kepada dugaan bahwa anak tersebut menderita gangguan pendengaran. untuk
memastikan dugaan tersebut anda dapat melakukan observasi lebih cermat dengan cara mengamati
tingkah laku anak tersebut secara seksama

2. TEKNIK WAWANCARA
Jika setelah melakukan observasi terkait dugaan anda apakah anak tersebut mempunyai kelainan
atau tidak, dan data yang anda kumpulkan kurang lengkap anda dapat melakukan wawancara
dengan orang tua siswa,teman-teman atau guru lain. untuk memudahkan wawancara guru dapat
menggunakan lembar observasi sebagai acuan. wawancara difokuskan pada data yang telah anda
peroleh karena tujuan memang untuk menguji apakah dugaan anda benar atau salah.

3. TES SEDERHANA
Tes sederhana dibuat sendiri oleh guru, baik berupa tes perbuataan maupuntes tulis.
B. ASESMEN
Kata asesmen berasal dari bahasa inggris assessment yang secara harfiah berarti
penafsiran atau penialain,Dalam kaitan dengan ABK Asesmen dapat diartikan sebagai
menilai atau menaksir kemampuan yang dimiliki oleh anak.sehingga hasil asesmen
dapat digunakan untuk menaksir bantuan yang diperlukan oleh anak tersebut.
Dalam dunia pendidikan khusus lebih0lebih didunia barat.Asesmen
meruapakan prosedur yang sangat formal yang harus dikerjakan melalui
langkah-langkah yang ketat,Misalnya sebelumm Asesmen terhadap seorang
anak dilakuakn,harus ada izin tertulis dari orang tua anak yang bersangkutan.
Izin dari Oarng tua anak yang bersangkutan.Izin dari Oarng tua meruapakan
pengakuan dari oang tua bahwa anaknya menunjukan gejala
klainan.Pemilihan alat asesmen baik formal maupun nonformal harus
dilakukan secara ketat dalam sebuah tim yang terdiri dari para ahli
pendidikan dan pakar dalam bidang yang diduga diderita anak.
5. Butir Kode Etik dalam
melakukan asesmen menurut
McLaughilin dan Lewis
1 2 (1985:608)
3 4 5
Tidak ada kecerobohan Tidak ada jalan pintas Tdidak ada Dalam pertemuan Tidak ada tindankan
dalam pengadministrasian dalam merancaangan kecuarangan dalam anggota team tidak yang diskrimatif
ini berarti rencana asesmen membuat score harus boleh diwakili semua siswa harus
pengadiministrasian
seorang siswa diberikan secara diperlakukana sama
dilakukan secara cermat
dan akurat meliputi proses
objektif sehingga dalam asesmen tidak
pengumpulan benaar-benar ada pilih kasih
informasi,Pencatatan hasil menggambarkan
teks dan dentitas siswa prilaku atau
kemampuan anak yang
sesungguhnya.
kb 2
Tindak lanjut pelayanan
pendidikan bagi ABK
A. MengIdentifikasi jenis layanan pendidikan yang
dibutuhkan ABK
Kebutuhan layanan bagi ABK tentu berbeda-beda yang bersifat
sangan unik,karena kebutuhan antara satu ABK dengan ABK lain
hampir tidak ada yang sama . Hasil asesmen merupakan rujukan
utama untuk menentukan kebutuhan layanan pendidikan bagi ABK’
Penafsiran hasil asesmen dapat anda lakukan bersama dengan kolega
(teman guru lain),kepala sekolah, dan teman guru pendidikan khusus
yang anda kenal . penafsiran harus dilakukan dengan cermat,karena
hasilnya akan digunakan untuk mengembangkan program .
sedangkan penafsiran yang keliru akan menghasilkan jenis layana
pendidikan yang tidak sesuai dengan kebutuhan ABK.
Untuk melakukan penafsiran hasil asesmen,rambu-
rambu berikut dapat kita jadikan acuan

Tujuan asesmen adalah Hasil asesmen akan


Tafsirkan
mengukur atau digunakan untuk kebutuhan
menafsirkan program
mengembangkan
kemampuan yang
program bantuan pelayanan
dimiliki oleh siswa
dalam bidang yang kita
atau program pendidikan untuk
duga ia mengalami pembelajaran bagi
mencapai
masalah atau kelainan anak tersebut
kemampuan..
B. Mengembangkan program layanan
pendidikan
Hasil asesmen dan segala usaha untuk menafsirkan kebutuhan
layanan pendidikan bagi ABK yang ada dikelas kita tidak ada
artinya jika tidak kita tindak lanjuti dengan pengembangan program.
program yang disusun oleh program pengajaran invidual (PPI) karena
memang progrm tersebut diperuntukan bagi anak secara individual.
C. Pelaksanaan program
Dengan berpegang pada PPI, anda segera Selama pelaksanaan program, guru melakukan
dapat melaksanakan program. penilaian kemajuan anak dengan
HAl-hal yang harus dipersiapkan ketika akan menggunakan lembar observasi.
diadakan pelaksanaan profram:
• Jadwal pelaksanaan harus disuapkan Pada akhir program (sebulan setelah latihan ),
sesuai dengan rencana pada PPI anak diberikan tes akhir untuk melihat tingkat
• Materi pembelajaraan serta media yang pencapaian pada akhir latihan.
akan digunakan seperti kartu, kata, Sesuai yang tercantum dalam PPI tes akhir
kaliman, dan paragraf harus dipersiapkan diberikan dalam bentuk tes perbuatan, te
secara tuntas. lisan ,dan tertulis
• Pembaritahuan kepada orang tua
anakharus dilakukan sebelum
pelaksanaandimulai
• Jika guru akan dibantu oleh anggota tim
lain.
D. Penilaian program pelayanan
pendidikan Pada akhir setiap latihan, hasil observasi dan
catatan guru dimanfaatkan untuk memperbaiki
Program yang telah dilaksanakan haruslah latihan maka keefektifan program sudah
dinilai keefektifannya. dinilai sejak awal dan sudah dilakukan
kemungkinan penilaian atau pertimbangan perbaikan langsung.
yang dapat kita lakukan untk setiap komponen perbaikan langsung lebih baik daripada
program diantaranya: penilaian yang hanya dilakukan diakhir
• Barangkali tujuan yang kita tetapkan
program.
terlalu tinggi bagi anak-anak
• Barangkali materi yang kita siapkn kurang
menarik
• Bagaimana kesesuaian latihan?
• bagaimana kualitas tes yang kita berikan?
Thank you

You might also like