You are on page 1of 38

PROGRAM

PEMANFAATAN TANAH PEKARANGAN


DALAM UPAYA PENCEGAHAN
STUNTING

By: Trisula

Disampaikan pada Kegiatan Penyuluhan Stunting Kader PKK Desa se-


Kecamatan Jatilawang
Di Pendopo Nurjati Kecamatan Jatilawang, Selasa 1 November 2022
PENDAHULUAN
 Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar 2018,
sekitar 37,2% balita di Indonesia menderita
stunting.
 Kondisi ini tidak hanya terjadi pada golongan
ekonomi tingkat bawah, namun juga terjadi pada
golongan ekonomi menengah ke atas, walaupun
secara persentase golongan ekonomi bawah lebih
besar. (Mentan pada Lokakarya Widyakarya
Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) XI di Jakarta,
Selasa (3/7/2018);
 Oleh karena itu perlu perhatian dan penanganan
secara serius dan terpadu dalam mengatasi
permasalahan stunting.
o Stunting, adalah kondisi
tinggi badan anak yang
lebih pendek dibanding
dengan tinggi badan anak
seusianya.
o Hal ini disebabkan oleh
kekurangan gizi kronis
dengan manifestasi
kegagalan pertumbuhan
(growth faltering) yang
dimulai sejak masa
kehamilan hingga anak
berusia 2 tahun

3
No. Tahun Bulan Jumlah Persen (%) Target Th Keterangan
kasus 2023
1. 2019 Pebruari 5.696 14,15 14% Data sampling
Agustus 16.213 15,96 Penimbangan
serentak
2. 2020 Pebruari 15.775 15,12 Penimbangan
serentak
Agustus 14.340 14,21 Penimbangan
serentak
3. 2020 Maret 11.536 11,75 Penimbangan
serentak
Septmber 11.084 11,80 Penimbangan
serentak

Sumber Data : Dinkes Kab. Banyumas

4
KONDISI KONSUMSI PANGAN

 Pola konsumsi pangan kita masih terdapat


ketimpangan (belum B2SA):
 Masih tingginya konsumsi beras;
 Masih rendahnya konsumsi protein (pangan
hewani), dan vitamin (sayur dan buah);
 Pemanfaatan sumber-sumber pangan lokal
seperti umbi, jagung, dan sagu masih rendah;
 Kualitas konsumsi pangan masyarakat yang
ditunjukkan dengan skor PPH masih belum
mencapai kondisi ideal (95);
CARA PENCEGAHAN dan PENANGGULANGAN
STUNTING

1. Pemenuhan kebubuhan gizi sejak


ibu hamil;
2. Beri ASI Ekskusif sampai bayi berusia 6
bulan;
3. Dampingi ASI dengan MPASI (makanan
pendamping);
4. Terus memantau tumbuh kembang anak;
5. Selalu jaga kebersihan lingkungan.
UPAYA PEMENUHAN PANGAN
DAN GIZI
Penanganan stunting melalui pemenuhan Gizi yg Cukup
dan Seimbang

Melalui Kegiatan

PEMANFAATAN TANAH
PEKARANGAN (PTP)
 PEMANFAATAN PEKARANGAN

“ HATINYA PKK “
Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman

• Peningkatan pendapatan
• Peningkatan kesejahteraan
• Ketersediaan pangan berbahan baku lokal
DEFINISI

Pekarangan;
adalah sebidang tanah yang berada di sekitar rumah yang
memiliki batas-batas yang jelas.

Pemanfaatan Pekarangan;
adalah pekarangan yang dikelola melalui pendekatan
terpadu berbagai jenis tanaman, ternak dan ikan,
sehingga akan menjamin ketersediaan bahan pangan
yang beranekaragam secara terus menerus, guna
pemenuhan gizi keluarga.
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan :
Meningkatkan pemanfaatan pekarangan dan
lahan sempit disekitar pemukiman dengan
aktivitas penanaman bahan pangan
Mendukung penyediaan bahan pangan dan
pemenuhan sumber gizi keluarga secara
swadaya
Menciptakan usaha ekonomi produktif untuk
meningkatkan pendapatan keluarga sekaligus
menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan
Sasaran :
Para Ibu yang tergabung dalam organisasi
wanita, seperti; kelompok Dasawisma dan PKK
di masing-masing unit pemukiman warga
POTENSI PEKARANGAN

Sumber Pangan Suplai Gizi Rumah


pokok Tangga
Sayur mayur
Sumber protein
hewani
Beragam Bergizi
komoditas buah- Seimbang & Aman
buahan tahunan (B2SA)
Bumbu dapur

12
MANFAAT PEKARANGAN

13
PEKARANGAN, BERDASARKAN
KOMODITINYA :

Tanaman Pangan; (ubi


kayu, ubi jalar, ganyong,
irut, talas, dll.);
Hortikultura; (sayuran,
buah, tanaman hias);
Ternak; (ayam, itik,
puyuh, enthok, kelinci.);
Ikan; (gurameh, mujaher,
nila, lele, dll.)
PENGELOLAAN PEKARANGAN
Jenis tanaman; disesuaikan dengan kondisi halaman dan agroklimat
disekitar lingkungan tempat tinggal, diprioritaskan pada jenis tanaman sebagai
bahan pangan atau bumbu-bumbuan yang dibutuhkan sehari-hari.
Teknis penanaman; ditanam secara langsung di lahan atau menggunakan
wadah tanaman (polybag, pot)
Pengelolaan tanaman; dilakukan dengan menerapkan budidaya ramah
lingkungan dan minimal agro input kimia.
Desain/ Tata Letak: perlu diperhatikan tata letak/ desain penanaman
sehingga mempermudah dalam pemeliharaan dan memenuhi aspek keindahan/
estetika
MODEL BUDIDAYA, DAN BASIS
KOMODITAS BERDASARKAN
STRATA LUAS LAHAN
PEKARANGAN
No Kelompok Lahan Model budidaya Basis Komoditas
1. Pekarangan  Vertikultur (model  Sayuran : Sawi, Kucai, Pakcoi,
Sangat Sempit gantung, tempel, Kangkung, Bayam, Kemangi,
(tanpa halaman) tegak, rak) Caisim, Seledri, Selada, Bokor,
Bawang daun
 Toga: Kencur, Pegagan, Daun
Jinten, Sambiloto, Jahe merah,
Binahong, Sirih

 Pot/ polibag  Sayuran: Cabai, Terong,


 Benih/bibit Tomat, Mentimun
 Toga : Jahe, Kencur, Kunyit,
Temu Lawak, Kumis kucing,
Sirih hijau/Merah, Pegagan,
Lidah buaya, Sambiloto
No Kelompok Model budidaya Basis Komoditas
Lahan
2. Pekarangan  Vertikultur  Sayuran : Sawi, Kucai, Pakcoi, Kangkung,
sempit (model gantung, Bayam, Kemangi, Caisim, Seledri, Selada Bokor
(<120 m2) tempel, tegak,  Toga: Kencur, Pegagan, Daun Jinten, Sambiloto,
rak) Jahe merah, Binahong, Sirih

 Pot/ polibag  Sayuran: Cabai, Terong, Tomat, Kecipir, Kacang


Pelestarian panjang, Mentimun, Kenikir, Bayam, Kangkung,
tanaman pangan Buncis tegak, Buncis rambat, katuk, Kelor, Labu
Benih/Bibit kuning
 Toga : Jahe, Kencur, Kunyit, Sirih Hijau/Merah,
Pegagan, Lidah Buaya, temulawak, kumis kucing,
sambiloto.
 Buah: jeruk nipis, mangga, jambu, belimbing,
papaya
 Tanaman pangan: Talas, Ubijalar, Ubikayu, Garut,
Ganyong, Jagung, atau tanaman pangan lokal
Lainnya
 Kandang  Ternak Ayam buras

 Kolam terpal  Pemeliharaan ikan


No Kelompok Model budidaya Basis Komoditas
Lahan
3. Pekarangan  Pot/ polibag/ tanam  Sayuran : Sawi, Cabai, kenikir, Kangkung,
sedang langsung Bayam, Kemangi, Kacang panjang, Kecipir,
(120-400 Katuk, Kelor, Labu kuning, Terong, Tomat,
m2)  Toga: Kencur, Jahe, lengkuas, kunyit,
Temu lawak, Sirih
 Kandang  Ternak kambing, domba dan atau ayam
buras
 Kolam  Pemeliharaan ikan : Lele/nila/gurami
 Bedengan, surjan,  Intensifikasi pekarangan:
multistrata Sayuran/Buah/Umbi/ Kacang-kacangan
 Multistrata  Intensifikasi pagar : Kaliandra, Dadap,
Gliriside, Rumput, Garut, Talas, pisang,
Nenas, Melinjo, Katuk, Kelor, Labu Kuning,
Ganyong, Garut
No Kelompok Model budidaya Basis Komoditas
Lahan
 Bedengan/Pot/  Sayuran: Cabai, Sawi, Kenikir, Terong, Tomat,
polibag Bayam, Kangkung, Kacang panajng, Kecipir,
Buncis tegak dan rambat, Katuk, Kelor, Labu
kuning

 Toga: Kencur, Jahe, Lengkuas, Kunyit,


Temulawak, Sirih,Lidah buaya
Pekarangan  Kandang  Ternak kambing, domba dan atau ayam buras
4. luas
 Kolam  Pemeliharaan ikan : Lele/nila/gurami
(>400 m2)
 Bedengan,  Intensifikasi pekarangan:
surjan, Sayuran/Buah/Umbi/ Kacang-kacangan
multistrata
 Benih/bibit  Sayuran, Tanaman pangan
 Multistrata  Intensifikasi pagar : Kaliandra, Dadap, Gliriside,
Rumput, Garut, Talas, pisang, Nenas, Melinjo,
Katuk, Kelor, Labu Kuning, Ganyong
No Kelompok Model Basis Komoditas
Lahan budidaya
Intensifikasi  Multistrata  Tanaman buah, tanaman hijauan pakan ternak
5.
pagar jalan
Intensifikasi  Pot,  Tanaman sayuran, buah, tanaman pagar
halaman kantor bedengan, multistrata
tanam
desa, sekolah,
6. langsung
dan
fasilitas umum
lainnya
 Pot, rak,  Sayuran
7. Kebun Bibit
bedengan  Tanaman pangan
Pelestarian  Bedengan  Tanaman pangan lokal: aneka umbi (ubi,
tanaman pangan gembili, gadung, dll), aneka talas, suweg, aneka
8. jenis jagung dan serealia (sorgum, jewawut,
lokal untuk masa
hotong, dll)
depan
BUDIDAYA DG BEDENGAN
BUDIDAYA TANAMAN MENJALAR
MODEL PENATAAN TAMAN
KREASI KOLAM IKAN
PENATAAN POT/ POLYPAG
28
MODEL GAPURA/RAMBAT TANAMAN
RAK VERTIKULTUR
TAMBULAPOT
38

You might also like