Professional Documents
Culture Documents
Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit
Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit
CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
MK KD 1
Widya Agustina Tarwiyana
PENDAHULUAN
• Cairan tubuh kita terdiri dari air dan zat yang
terlarut seperti elektrolit, yang berperan penting
dalam fungsi tubuh kita
• Homeostasis : Input = Output
Homeo = Sama, Statis = Tetap
Segala upaya yang dilakukan tubuh agar
lingkungan hidup sel di dalam tubuh kita selalu
berada dalam keadaan statis, konstan, tetap.
KOMPARTEMEN CAIRAN
Intraseluler 40%
Interstisial 15%
Cairan Tubuh 60% Sel Membran
Plasma Darah 5%
KOMPOSISI CAIRAN TUBUH
Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut,
substansi terlarut (zat terlarut):
1. Air adalah senyawa utama dari tubuh
manusia. Rata-rata pria dewasa hampir 60%
dari berat badannya adalah air dan rata-rata
wanita mengandung 55% air dari berat
badannya.
2. Solut (terlarut)
Selain air, cairan tubuh mengandung
dua jenis substansi terlarut (zat
terlarut) elektrolit dan non-elektrolit.
a. Elektrolit substansi yang
berdiasosiasi (terpisah) di dalam
larutan dan akan menghantarkan arus
listrik.
ELEKTROLIT
Intrasel Ekstrasel
• Anion • Anion
P
Cl-,
• Kation
• Kation
K +
,
Na+,
Ca2+
Mg + Mg+
b. Non-elektrolit :
Substansi seperti
glukosa dan urea yang
tidak berdisosiasi
dalam larutan.
Non-elektrolit lainnya
yang secara klinis
penting mencakup
kreatinin dan bilirubin.
FUNGSI CAIRAN TUBUH
1. Mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel
2. Mengeluarkan buangan-buangan sel
3. Membantu dalam metabolisme sel
4. Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non
elektrolit
5. Membantu memelihara suhu tubuh
6. Membantu pencernaan
7. Memudahkan eliminasi
8. Mengangkut zat-zat seperti (hormon,
enzim)
PROPORSI CAIRAN TUBUH
1. Usia
Semakin tua kebutuhan sel terhadap cairan
berkurang
2. Lemak
Orang gemuk komposisi cairan lebih sedikit
3. Jenis kelamin
Laki-laki lebih banyak daripada wanita
PERPINDAHAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
Cara
a. Plasma darah bergerak mengelilingi tubuh melalui
sistem sirkulasi
b. Cairan interstisial dan komponennya bergerak
diantara kapiler darah dan sel
c. Cairan dan substansinya bergerak dari ruang
interstisial ke sel
METODE PERPINDAHAN
1. Filtrasi
2. Difusi
3. Osmosis
4. Transport aktif
5. Tekanan cairan
NORMAL FLUID INTAKE
Stimulasi pusat
Angiotensin II
Haus hypothalamus
MAGNESIUM
Kation terbanyak kedua di CIS
Penting untuk aktifitas enzim, neurochemia,
muskular excibility
Normal: 1,5-2,5 meq/lt
CHLORIDA
• Terdapat pada CIS dan CES
• Normal: 95-105 eq/lt
BICARBONAT
• Sebagai buffer
• Teradapat pada CIS dan CES
FOSFAT
• Anion buffer pada CIS dan CES
• Fungsi untuk meningkatkan kegiatan
neuromuskuler, metab. KH, pengatur
as-bs
MASALAH KESEIMBANGAN CAIRAN
DAN ELEKTROLIT
1. Hipovolemia
Suatu kondisi akibat
kekurangan volume cairan ekstraseluler
(CES).
Penyebab
1. Penurunan masukan
2. Kehilangan cairan yang abnormal
melalui : kulit, gastro intestinal, ginjal
abnormal, dll.
3. Perdarahan
Tanda Gejala Klinis
1. Pusing, kelemahan, keletihan
2. Sinkope
3. Anoreksia,mual, muntah, haus,
4. Kekacauan mental
5. Konstipasi dan oliguria.
6. HR meningkat, suhu meningkat, turgor
kulit menurun, lidah kering, mukosa
mulut kering, mata cekung.
Pengkajian Fisik
• Penurunan tekanan darah (TD), khususnya bila berdiri
(hipotensi ortostatik); peningkatan frekwensi jantung
(FJ); turgor kulit buruk; lidah kering dan kasar; mata
cekung; vena leher kempes; peningkatan suhu dan
penurunan berat badan akut. Bayi dan anak-anak :
penurunan air mata, depresi fontanel anterior.
• Pada pasien syok akan tampak pucat dan diaphoresis
dengan nadi cepat dan haus; hipotensi terlentang dan
oliguria.
Indikator Penurunan Berat Badan
No Penurunan Keparahan Defisit
Berat Badan Akut
1 2– 5% Ringan
2 5 – 10 % Sedang
3 10 – 15 % Berat
4 15 – 20 % Fatal
Perubahan Pada Hipovolemia
Hipovolemia ringan
Anoreksia
Keletihan
Kelemahan
Hipovolemia sedang
Hipotensi ortostatik
Takikardia
Penurunan CVP
Penurunan haluaran urine
Hipovolemia berat
• Hipotensi berbaring
• Nadi cepat dan lemah
• Dingin, kulit kusam
• Oliguria
• Kacau mental, stupor, koma
Tindakan