You are on page 1of 16

UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH
SIDOARJO

Peran Guru dan Model Pendidikan Islam


Multikultural
Oleh:
Nur Efendi
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Identitas MKManusia
Hakikat Pendidikan Multikultural
dan Pendidikan
1. Identitas Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah: Pendidikan Multikultural
Bobot SKS : 3 sks
Kode Mata Kuliah : PAI 23543
Semester : 3/Ganjil
Prasyarat :-
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Nama Dosen : Dr. Nur Efendi, M.Pd

2
Pendidikan Islam Multikultural dan Integrasi Bangsa

1. Pendidikan adalah tiang pancang budaya dan pondasi untuk membangun suku dan budaya
2. Indonesia dikenal oleh masyarakat dunia sebagai negara yang kaya akan keberagaman suku, budaya, bahasa.
Keberagaman yang dimiliki indonesia merupakan kekayaan yang dianugrahkan oleh tuhan yang maha esa.
Ada banyak konflik yang terjadi sebagai dampak perbedaan suku, budaya, ras sehingga mengganggu
ketahanan bangsa.
3. Proses pembelajaran pendidikan multikultural menggembangkan dan merencanakan suatu proses
pembelajaran yang berafiliasi pada pendidikan berbasis multikultural, dengan memasukkan materi
pembelajaran yang relevan dengan unsur-unsur terkait.

3
Pendidikan Islam Multikultural

Pendidikan islam multikultural pada hakikatnya adalah pendidikan yang menempatkan multikulturalisme
sebagai salah satu visi pendidikan dengan karakter utama yang bersifat inklusif, egaliter dan humanis, namun
tetap kokoh pada nilai-nilai spiritual dan ketuhanan yang berdasarkan al-qur'an dan al-sunnah.
Guru sebagai garda terdepan dalam proses belajar mengajar mempunyai peran stategis dalam merencanakan,
melaksanakan dan menggembangkan pembelajaran yang berafiliasi pendidikan berdasarkan multikultural dengan
memberikan materi pelajaran yang berkaitan dengan pendidikan multikultural. Tujuannya yaitu untuk
membiasakan siswa didik menghargai perbedaan berfikir kreatif dan kerjasama dengan siswa-siswa lainnya
dalam satu tim. Dengan demikian pendidikan multikultural merupakan proses pemahaman cara hidup,
menghormati toleran terhadap keagamaan budaya yang hidup ditemgah-tengah masyarakat plural.

4
Integrasi Bangsa

Integrasi bangsa adalah proses penyatuan berbagai suku, agama, budaya, dan
daerah yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan bangsa Indonesia yang utuh dan
berdaulat. Integrasi Nasional bertujuan untuk mempertahankan keutuhan dan
keberlangsungan bangsa Indonesia sebagai sebuah negara yang berdaulat dan
mandiri.

5
Islam Dan Multikultural

Islam mengenalkan semangat dan nilai-nilai yang ingin menghendaki umatnya melaksanakan
sikap multikultural. Dalam pembelajaran islam diajarkan dalam muamalah tetntang karakter yang
dinamai akhlak karimah. Terkait dengan sosial maka diajarkan tentang keadilan dan berbuat
persatuan, keadilan, persamaan hak. Toleran dan saling membantu.
Materi-materi tentang multikultural juga secara implasit sebenarnya diajarkan dalam setiap
pelaksanaan ibadah-ibadah islam. Misalnya pelaksanannya ibadah sholat, diajarkan berjamaah
yang mana terdapat nilai toleransi, persatuan, persamaan apakah antara suku, ras, bahasa, budaya,
dan lain-lain.

6
Islam Dan Multikultural

Lebih jauh materi-materi pendidikan multikultural harus diberikan bentuk-bentuk


pemahaman yang tidak normatif, namun demikian memberikan bentuk yang
fungsional, dimana anak diajarkan untuk menerapkan sejak dini, agar mereka
tidak sekedar memahami, tetapi lebih menjiwai dan melaksanakannya dalam
kehidupan sehari-hari.

7
Model-model Pendidikan Islam Multikultural

Islam merupakan agama yang membawa yang membawa misi kedamaian untuk seluruh alam semesta
sebagaimana firman allah :

ً ‫ِلْلَع اَلِم ين ِإاَّل َر ْح َم ة َو َم اَأْر َس ْلَناَك‬


Artinya :dan kami tidak mengutus engkau (muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam
semesta (qs al-anbiya:107)
Berdasarkan ayat diatas dijelaskan bahwa islam merupakan agama rahmatan lil alaamiin. Secara mudah dapat
diartikan bahwa islam tidak hanya memberi manfaat bagi umat islam saja, tapi bagi seluruh alam semesta.

8
Model-model Pendidikan Islam Multikultural

Secara teoritis lembaga pendidikan diyakini sebagai sistem rekayasa sosial paling berpengaruh
dalam mewarnai dan membentuk pola pikir dan perilaku seseorang dalam kesehariannya. Oleh
sebab itu pendidikan islam yang berpijak pada misi rahmatan lil alaamiin harus menjadi
teladan untuk mengajarkan multikulturalisme agar saling menghargai sesama manusia dan
alam semesta. Namun yang terjadi saat ini masih sering terdengar perilaku yang tidak terpuji.
Berkaitan dengan fenomena diatas, penting bagi lembaga pendidikan islam yang rahmatan lil
alaamiin dan masyarakat yang multikultural.

9
Model Model Pendidikan Islam Multikulturalisme

Dengan artian, bahwa seorang pendidik tidak hanya dituntut untuk menguasai dan mampu
mengajarkan materi pelajaran kepada peserta didik khususnya mata pelajaran pendidikan
agama islam. Lebih dari itu, seorang pendidik juga harus mampu menanamkan nilai-nilai
rahmatan lil alaamiin kepada peserta didik agar mampu hidup dalam masyarakat yang
multikultural , sehingga out put yang dihasilkan dari lembaga pendidikan tidak hanya cakap
dengan disiplin ilmu yang ditekuninnya, tetapi juga mampu menerapkan nilai-nilai rahmatan
lil alaamiin dalam memahami dan menghargai dalam masyarakat multikultur.

10
Asumsi Pendidikan Multikultural

Golnik dan chim (2007) dalam irawan supardi menyebutkan enam asumsi dasar mengapa pendidikan
multikultural perlu dikembangkan disekolah yaitu :
1. Perbedaan budaya memiliki kekuatan dan nilai.
2. Sekolah harus menjadi model penyampaian ham dan penghotmatan terhadap perbedaan-perbedaan
budaya.
3. Keadilan dan kesetaraan bagi semua sekolah harus menjadi perhatian penting dalam rancangan dan
pelaksanaan kurikulum.
4. Perilaku dan nilai perlu untuk kelangsungan masyarakat demokratisn dapat dipromosikan di sekolah.

11
Asumsi Pendidikan Multikultural

5. Lembaga sekolah sebagai tempat untul pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
nilai, perilaku, dan komitmen untuk membantu siswa dai berbagai kelompok yang beragam.
6. Kerjasama guru dengan pihak keluarga dan masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang
mendukung multikultural.

12
Revitalisasi Pendidikan Islam Dalam Multikultural

Revitalisasi Pendidikan Islam Multikultural merupakan upaya merekonsiliasi ajaran agama dengan era
modern terus dilakukan pada jenjang pendidikan. Hal ini untuk menunjukkan bahwa Islam tidak
bertentangan dengan era modern. Sebab di era modern kehidupan manusia akan ditandai oleh dua
kecendrungan yang saling bertentangan dengan Islam, yakni; ilmu pengetahuan vs iman takwa, ajaran
vs sekulerisasi serta spiritual vs material. Untuk itu pendidikan Islam juga harus meningkatkan
peranannya sebagai lembaga pendidikan Islam untuk merespon kemajuan modernisasi saat ini,
misalnya dengan merevitalisasi sistem pendidikannya yang pro Perubahan sehingga dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran, mempersiapkan lulusan yang handal sehingga dapat
mengimbangi arus modernisasi yang ada dan tidak ketinggalan zaman dengan tidak meninggalkan
program pendidikan yang sudah ada sejak dahulu.

13
Peran Guru Dalam Pendidikan Islam Multikultural
1. Seorang guru sebaiknya mempunyai wawasan yang cukup tentang berbagai macam fenomena social yang
ada di lingkungan murid-muridnya. Terutama yang berkaitan dengan ketidakadilan social, politik, dan
ekonomi seperti masalah kemiskinan, pengangguran, korupsi
2. Guru sebaiknya mempunyai sensitifitas terhadap diskriminiasi dan keyidak adilan social, ekonomi dan
politik yang sedang terjadi.
3. Guru harus menerapkan secara langsung sikap anti diskriminatif, sosial, politik dan ekonomi di kelas. Guru
tidak membeda-bedakan antara siswa anak pejabat dan siswa anak tukang becak, semua diperlakukan sama.
4. Guru sebagai penggerak utama kesadaran siswa agar selalu mengindari sikap yang diskriminatif, mampu
mempraktekan wacana anti diskriminasi langsung di dalam da di luar kelas.
5. Guru harus tanggap melihat adanya diskriminasi yang berkaitan dengan kemampuan ini dan memberikan
pemahaman kepada siswa bahwa semua manusia mempunyai kekurangan tergantung bagaimana dapat
mengelola kekurangan tersebut menjadi kelebihan.

14
Peran Guru Dalam Pendidikan Multikultural

6. Dengan penerapan pendidikan multikultural, diharapkan guru mampu


mendorong peserta didik untuk memiliki kesadaran dan pemahaman untuk
selalu menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, demokrasi, kemanusiaan dan
pluralisme dalam pergaulan di tengah realitas kebangsaan yang penuh dengan
kebhinekaan.

7. Peran guru penting untuk menerapkan secara langsung beberapa aksi guna
membangun keberagaman siswa, guru merupakan faktor penting dalam
mengimplementasikan nilai-nilai keberagaman disekolah.

15
Terima Kasih

16

You might also like