You are on page 1of 19

HCL & NaOH 48%

EVAPORATION

Nama : Santo Hipolitus Sinaga


SAP : 001148238
HCl SYNTHESIS UNIT PROCESS
Pada proses pembuatan HCl 32 % melalui tahap pembakaran
gas Cl2 dan H2 pada burner dengan suhu 1200 – 1500ºC. Gas HCl
yang terbentuk akan diserap air demin dari tail gas scrubber.
Gas HCl yang tidak terserap akan diumpankan menuju tail gas
scrubber yang akan dikontakkan dengan demin water yang dispray
dari atas.
HCl liquid yang dihasilkan akan turun melalui samping burner
menuju TK 902 dan D 902
Burner didesain memiliki jaket pendingin dengan media cooling
water yang berfungsi untuk menjaga suhu burner dan menurunkan
suhu HCl
Pada burner, terjadi pembakaran antara kedua gas tersebut
dengan gas H2 dibuat excess agar tidak ada gas Cl2 yang lepas
ke lingkungan.
Hasil dari pembakaran tersebut dengan reaksi :
• Reaksi :
H2 + Cl2 → 2 HCl
( excess H2 1.15 – 1.5 )
Note : H2 dibuat excess agar tidak ada gas Cl2 yang lepas ke
lingkungan (rasio H2 : Cl2 1.5)
HCL SYNTHESIS PROCESS
Demin water yang digunakan pada tail gas scrubber berasal dari TK 910.
Sisa gas yang dihasilkan dari scrubber diserap menggunakan 2 absorber. Pada absorber
pertama gas di spray dengan air, kemudian sisa gas akan dilepas ke lingkungan melalui
absorber kedua dengan tambahan steam.
START UP
1. Pastikan load Cell Electrolyzer > 7 kA.
2. Pastikan strong Cl2 dan H2 gas siap untuk di transfer dan pastikan juga control valve dan
manual valve dari jalur gas Cl2 dan H2 pada posisi tertutup.
3. Pastikan persediaan N2 telah cukup dan jalur N2 untuk purging siap digunakan jaga pressure >
7 bar.
4. Pastikan flow demin water menuju HCl Scrubber > 2.0 m 3/h.
5. Pastikan buka valve 1” H2 Vent di HCl Tower selama 15 menit.
6. Pastikan buka jalur cooling water (flow > 1200 m 3/hrs) ke unit HCl synthesis dan pastikan
indikasi low flow alarm di FSL. 090119 dan FSL. 090120 tidak ada di DCS.
7. Lakukan purging N2 3x masing-masing selama 3 menit dengan pressure N 2 > 7 bar.
10. Buka manual valve air intake.
11. Jalankan blower HCl
START UP
12. Lakukan purging N2 1x selama 3 menit dengan pressure N2 > 7 bar.
13. Pastikan ON indikasi Opening Pilot H2 + Air Valve EV.90126 dan Ignition ON YC.101 (DCS).
14. Monitor nyala api dilapangan.
15. Jika nyala api bagus (api berwarna merah), buka Safety Valve Cl2 HV.090112 dan Safety
Valve H2 HV.090113.
16. Buka perlahan Control Valve H2 FIC.090109 dengan flow H2 300-350 m3/h.
17. Buka perlahan Control Valve Cl2 FIC.090108.
18. Pastikan buka Control Valve Strong Cl2 FIC.090101, hingga pressure PIC.090101 > 1000
mmH2O dan nyala api di lapangan berwarna putih.
19. Pastikan jaga rasio H2 : Cl2 > 1.5.
20. Lakukan subtitusi udara dengan gas Cl2 dengan cara pastikan OFF Opening pilot H2 + Air
Valve EV.90126 dan ON Opening pilot N2 Valve EV.90131.
21. Stop blower HCl.
22. Naikan produksi perlahan-lahan dikontrol sepenuhnya dari DCS.
NORMAL OPERATION

1. Monitor konsentrasi dan kualitas produk HCl di lapangan setiap 2 jam sekali.
2. Monitor Cl2 detector di lapangan dan di DCS melalui AT.090155 dibawah > 0.2 ppm.
3. Monitor nyala api HCl burner dan cerobong asap absorber di lapangan.
4. Monitor rasio H2 : Cl2 (>1.5) secara berkala.
SHUT DOWN

1. Kurangi flow gas Cl2 dan H2 yang masuk ke burner dengan mengurangi flow gas Cl2
melalui FIC.090101 dan FIC.090108, kemudian baru flow H2 hingga ± 25% kapasitas
produksi melalui FIC.090109
2. Stop Emergency Shutdown ON di DCS, maka semua control valve untuk jalur H2 dan Cl2
supply akan tertutup.
3. Setelah HCl synthesis unit stop secara otomatis kontrol valve untuk purging N2 akan
terbuka kira-kira selama 5 menit ke jalur Cl2, H2, synthesis unit dan tail gas scrubber.
4. Tutup semua kontrol valve untuk jalur H2 dan jalur Cl2.
5. Buka manual valve Cl2 ­release di area liquefaction.
6. Kurangi flow demin water valve FV.090110 secara manual operasi.
7. Tutup manual valve cooling water feed 5-10 menit setelah unit shut-down.
INTERLOCK

1. Kurangi flow gas Cl2 dan H2 yang masuk ke burner dengan mengurangi flow gas Cl2
melalui FIC.090101 dan FIC.090108, kemudian baru flow H2 hingga ± 25% kapasitas
produksi melalui FIC.090109
2. Stop Emergency Shutdown ON di DCS, maka semua control valve untuk jalur H2 dan Cl2
supply akan tertutup.
3. Setelah HCl synthesis unit stop secara otomatis kontrol valve untuk purging N2 akan
terbuka kira-kira selama 5 menit ke jalur Cl2, H2, synthesis unit dan tail gas scrubber.
4. Tutup semua kontrol valve untuk jalur H2 dan jalur Cl2.
5. Buka manual valve Cl2 ­release di area liquefaction.
6. Kurangi flow demin water valve FV.090110 secara manual operasi.
7. Tutup manual valve cooling water feed 5-10 menit setelah unit shut-down.
NaOH 48% PROCESS EVAPORATION
Proses caustic soda evaporation terdiri atas 2 proses
penguapan oleh E 1301 dan E 1302

• Sesi pertama NaOH 32 % dari TK 203 A/B akan dialirkan ke E 1302


melalui tube dan akan dipanaskan menggunakan steam pada bagian
shell E 1302 , steam yang digunakan yakni steam dari D 1301.

• Hasil dari proses evaporation pertama akan menghasilkan NaOH


+37% yang akan ditampung di E 1302 dan juga overflow ke D 1302.

• Didalam D 1302 terjadi pemisahan antara uap air dengan NaOH oleh
mesh separator.

• Kemudian P 1302 A/B akan memompakan NaOH +37% dari E 1302


dan D 1302 untuk disirkulasikan ke E 1302 dengan tujuan
mengefisiensikan proses evaporation NaOH yang masuk. NaOH juga
dipompakan ke HE E 1304 dan E 1305. Fungsi penggunaan 2 HE
untuk meringankan daya pemanasan NaOH sebelum proses
evaporation di E 1301
NaOH 48% PROCESS EVAPORATION

• Sesi pemanasan kedua untuk penguapan NaOH dimulai dengan NaOH +37% masuk ke tube
E 1301 dan dipanaskan oleh Medium Pressure steam (M.P. Steam) yang masuk ke shell E
1301 dengan suhu +200°C.
• Hasil pemanasan ini meningkatkan konsentrasi menjadi 48% dengan suhu 100-200°C, lalu
NaOH ditampung pada E 1301 dan juga overflow ke D 1301.
• Kemudian NaOH 48% akan dipompakan oleh P 1301 A/B untuk disirkulasiakan ke E 1301 dan
dialirkan menuju HE E 1304 dan E 1306. Fungsi dari E 1304 untuk mempercepat proses
pendinginan sebelum masuk ke E 1306
• Setelah proses pendinginan suhu NaOH 48% menjadi 40-55 oC dan akan disimpan di TK
1301 A/B

Fluida yang digunakan pada heat exchanger E 1304, E 1305, E 1306 :


E 1304 : NaOH 48% dari E 1301 dan D 1301 dengan NaOH 37% dari E 1302 dan D 1302
E 1305 : Steam dari E 1301 dengan NaOH 37% dari E 1302 dan D 1302
E 1306 : NaOH 48% dari E 1301 dan D 1301 dengan cooling water
START UP
1. Pastikan level TK.203 A/B > 20%.
2. Jalankan P.203 A/B dan sirkulasikan.
3. Pastikan semua manual valve sudah terbuka dan bypass Control Valve dalam
keadaan tertutup.
4. DCS membuka perlahan Control Valve FC.130153. Setelah flow NaOH muncul,
atur set point level D.1302 60%.
5. Jika level D.1302 sudah 60%, jalankan P.1302 A/B kemudian DCS membuka perlahan
Control Valve LV.130155, serta pastikan valve sirkulasi D.1302 terbuka.
6. Atur set point level D.1301 dari Control Valve LV.130155 (DCS) 60%.
7. Jika level D.1301 sudah 60%, jalankan P.1301 A/B kemudian DCS membuka perlahan
Control Valve AV.130158, serta pastikan valve sirkulasi D.1301 terbuka.
8. Pastikan valve inlet TK.203 A/B atau TK.202 terbuka dan valve inlet TK.1301 A/B tertutup.
9. Pastikan manual valve Cooling Water Supply terbuka.
10. Pastikan manual valve suction, discharge, dan sealing water K.1301 terbuka.
START UP
11. Atur setpoint vakum K.1301 melalui PV.130157 (DCS) 0,6 bar.
12. Jalankan K.1301 di lapangan.
13. Pastikan manual valve M.P. Steam dalam posisi terbuka.
14. DCS membuka perlahan Control Valve FV.130151.
15. Monitor konsentrasi produk NaOH 48% di lapangan dan di DCS melalui DT.130159.
16. Jika konsentrasi NaOH >48.3%, buka manual valve inlet TK.1301 A/B dan tutup manual
valve inlet TK.203 A/B atau TK.202.
NORMAL OPERATION
1. Monitor flow feed NaOH 32% yang masuk ke evaporator.
2. Monitor level tangki 32% NaOH feed evaporator TK.203 A/B atau TK.202.
3. Monitor level tangki penyimpanan kondensat D.1304 dan drain secara kontinyu.
4. Monitor level tangki D.1301 dan D.1302 60%.
5. Monitor Temperatur dan Spgr Caustic Soda setiap 2 jam sekali di lapangan dan DCS.
6. Monitor level tangki produksi NaOH 48% TK.1301A/B.
7. Monitor pressure vakum K.1301.
8. Monitor pH Cooling Water Out HE.1306.
SHUT DOWN
1. Pastikan produk evaporator masuk TK.203 A/B atau TK.202.
2. Tutup Steam jalur ke E.1301.
3. Stop K.1301.
4. Tutup jalur feed caustic 32% ke E 1302
5. Matikan pompa P.1301 A/B dan P.1302 A/B setelah level D.1301 dan D.1302 >10%.
6. Tutup semua jalur Cooling Water System.
INTERLOCK
Loop Number Description Driven Valve Set Alarm Keterangan

0,8 Bar A HH Valve Steam FV130151 Tidak terbuka


Mengontrol tekanan pada Proses evaporator
PIC130157 PV130157 0,6 Bar A H Alarm
agar tetap keadaan vakum
0,3 Bar A L Alarm
0 Bar A LL Trip
HH
Mengontrol aliran cooling water untuk
55C H Buka Valve TV130154
TIC130154 mengatur suhu keluaran NaOH 48% di TV130154
E1306 40C L
LL
100% HH Close Valve FV130153
Mengontrol aliran NaOH 32% masuk ke 80% H Alarm
FIC130153 FV130153
E1302 untuk mengatur Level Tangki D1302 40% L Alarm
0% LL Open Valve FV130153
90% HH Close Valve TV130155
Mengatur aliran NaOH 32% dari D-1302 P1301A/B 80% H Perkecil Bukaan Valve TV130155
LIC130155
menuju E-1301 LV130155 40% L Perbesar Bukaan Valve TV130155
0% LL Open Valve TV130155
PROBLEM
HCl Unit :
QUALITY
Pada produksi HCl 32%, masih sering terdapat free Cl2 yang terkandung
Action : penambahan sulfit melalui D 902 dan disirkulasikan di TK 903 untuk menghilangkan Cl2
yang terkandung pada larutan HCL 32%.
SAFETY
Terdapat korosi area tower HCL, pada grating dan tangga.
Action : pengecatan pada besi yang mengalami korosi

NaOH 48% Evaporator :


PRODUCTIVITY
Sering terjadi kebocoran pada pompa dan HE yang menyebabkan stop produksi NaOH 48% agar
bisa dilakukan perbaikan
Action : pengadaan spare barang, dan pengecekan kebocoran HE atau pompa
ABNORMALITY HCL UNIT

Eqiupment Description

P 910 A PI 090306 tidak ada

P 901 A/B PI 090204/090205 tidak ada

P 910 B Vibrasi, suara kasar

P 902 A PI 090208 tidak ada

P 903 A PI 090405 tidak ada


Eqiupment Description
ABNORMALITY
P 203 A/B PI 020307/020307 tidak ada
NaOH EVAPORATION
P 203 A Nipple sealing bocor
P 1301 A Rembes pada valve suction & discharge
P 1301 B Rembes pada valve suction
P 1302 A Rembes pada casing pompa
P 1302 B Rembes pada discharge pompa
E 1301 Bocor tetesan kondensat di outlet steam
TI 130169 tidak ada
PT 130160 tidak ada
E 1302 PT 130157 standar berbeda antara logsheet
dan checklist AM
E 1304 Rembes body HE
Rembes valve inlet NaOH dari P 1301
Rembes pada inlet NaOH dari P 1302
E 1306 Rembes body HE
TERIMAKASIH

You might also like