You are on page 1of 9

Rapida Rusiana

Sri Annida Mahmudah Wahidah B


Zahratun Nisa

PERBEDAAN INDIVIDUAL
SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN
PENGAJARAN
PERBEDAAN INDIVIDUAL PESERTA DIDIK

Perbedaan individual adalah ketidaksamaan fisik, sifat, kepintaran,


minat, bakat, dan sebagainya pada masing-masing peserta didik.
Menurut (Landgren, 1980: 578) menyangkut variasi yang terjadi dari
perbedaan individual seseorang, seorang ibu yang memiliki bayi
mengatakan bahwa bayinya banyak menangis, banyak bergerak, dan
kuat minum. Ibu lainnya yang juga memiliki seorang bayi
menceritakan bahwa bayinya pendiam, banyak tidur, dan kuat minum.
Cerita kedua, ibu tersebut telah menunjukkan bahwa kedua bayi itu
memiliki ciri dan sifat yang berbeda satu sama lain.
Seorang guru pun tak terkecuali, setiap tahun ajaran baru selalu
menghadapi siswa-siswa yang berbeda. Siswa yang berada di dalam
sebuah kelas pun tidak ada yang sama. Perbedaan individual tersebut
meliputi perbedaan yang dapat dilihat seperti jenis kelamin, warna
kulit, keaktifan, minat, dan sebagainya. Perbedaan yang tidak dapat
dilihat seperti tingkat kecerdasan, mental, kesehatan, dan sebagainya
PERBEDAAN BIOLOGIS

Perbedaan biologis atau keturunan menurut (Djamarah, 2002: 54) yang


dikutip oleh (Imam Anas Hadi dalam Jurnal Inspirasi, 2017: 74) merupakan
karakteristik atau ciri tertentu yang diwariskan orang tua kepada anaknya.
Diantara contoh perbedaan biologis pada peserta didik seperti jenis kelamin,
warna kulit, tinggi badan, dan lainnya. Berikut perbedaan gaya belajar peserta
didik berdasarkan perbedaan biologisnya:

1. Jenis kelamin
Penelitian lain oleh Krutetskii yang dikutip oleh Soenarjadi (1994),
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan karakter antara peserta didik laki-laki
dan perempuan. Secara garis besar laki-laki lebih baik dalam penalaran,
sedangkan perempuan lebih baik dalam ketepatan. Ketelitian, kecermatan, dan
kesaksamaan berpikir. Maka dapat disimpulkan bahwa laki-laki cenderung
lebih unggul dari perempuan dari segi kemampuan otak, sedangkan
perempuan lebih unggul dari segi ketelitian, kesaksamaan, dan kerajinan
belajar dalam pengajaran. Maka tidaklah heran banyak perempuan yang lebih
berprestasi dibanding laki-laki karena keuletan mereka dalam belajar.
Lanjutan
2. Penglihatan, Pendengaran, dan Gerak
Penglihatan (visual) adalah gaya belajar peserta didik yang akan mudah
menangkap pengajaran ketika mereka melihat gambar dari materi yang
disampaikan. Sedangkan pendengaran (auditori) adalah gaya belajar peserta
didik yang mana mereka lebih mudah menyerap materi pengajaran dengan
suara dan menggunakan alat pendengaran mereka. Dan Gerak (kinestetik)
adalah gaya belajar peserta didik yang belajar dan memahami materi
pengajaran dengan gerakan-gerakan anggota tubuh.

3. Penyakit Bawaan
Penyakit bawaan seperti tunanetra, tunarungu, tunawicara, dan sebagainya
memerlukan pendekatan pengajaran tertentu oleh pendidik yang profesional
dibidangnya. Perbedaan tersebut juga biasanya dibarengi dengan kelebihan
tertentu pada diri peserta didik yang dapat memudahkan mereka dalam
menangkap pengajaran. Contoh, banyak penyandang tunanetra yang mudah
menghafal sesuatu karena indera pendengaran dan peraba mereka yang
sangat tajam.
PERBEDAAN INTELEKTUAL
Perbedaan intelektual adalah perbedaan kecepatan dan ketahanan peserta
didik dalam memahami pengajaran. Contoh tingkat pemahaman, ingatan, dan
hal-hal lain yang berhubungan dengan otak (kognitif dan psikomotorik).
Rahmawati mengutip (Senjaya, 2010), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi Intelektual seperti:
1. Pengaruh faktor bawaan
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa individu-individu yang berasal
dari suatu keluarga, atau bersanak saudara, nilai dalam tes IQ mereka
berkolerasi tinggi (+ 0,50), orang yang kembar (+ 0,90) yang tidak bersanak
saudara ( + 0,20), anak yang diadopsi korelasi dengan orang tua angkatnya
( +0,10 – + 0,20 ).
2. Pengaruh faktor lingkungan
Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Oleh
karena itu ada hubungan antara pemberian makanan bergizi dengan inteligensi
seseorang. Pemberian makanan bergizi ini merupakan salah satu pengaruh
lingkungan yang amat penting selain guru, rangsanganrangsangan yang
bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat
penting, seperti pendidikan, latihan berbagai keterampilan, dan lain-lain.
Lanjutan

3. Pengaruh faktor kematangan


Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah matang
jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya.
4. Pengaruh faktor pembentukan
Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang
mempengaruhi perkembangan inteligensi.
5. Minat dan pembawaan
Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan
dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan
(motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar.
6. Kebebasan
Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang
tertentu dalam memecahkan masalah-masalah. Manusia mempunyai
kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah sesuai
dengan kebutuhannya.
PERBEDAAN PSIKOLOGIS
Perbedaan psikologis adalah perbedaan yang adalah dalam diri pribadi
peserta didik tersebut, meliputi emosi, motivasi, bakat, dan sebagainya. Berikut
penjelasannya lebih lanjut.
1. Emosi
Emosi merupakan kondisi psikologis yang dirasakan sebagai perasaan
positif ayau negatif yang dapat mempengaruhi aspek-aspek psikologis lainnya.
Emosi positif seperti rasa senang, bahagia, aman, yang berdampak positif
terhadap belajar. Sebaliknya emosi negatif seperti cemas, takut, marah,
kecewa atau sedih dapat berpengaruh negatif yang bisa menghambat proses
berpikir dan belajar.
2. Motivasi
Motivasi diartikan sebagai keadaan internal yang membangkitkan,
mengarahkan, dan mempertahankan perilaku. Keller (1987) mendefinisikan
motivasi sebagai konsep yang mempengaruhi arah besarnya perilaku dan
mempengaruhi upaya hasil dari perilaku. Sedangkan menurut John Atkinson
dan Ryanor (1978), motivasi dihubungkan dengan kebutuhan untuk
menghindari kegagalan. Dan Maslow menegaskan bahwa sangat perlu
motivasi dalam belajar.
Lanjutan

3. Minat dan Bakat


Minat adalah rasa lebih suka dan tertarik pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada paksaan. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Siswa yang memiliki
minat pada topik atau aktivitas tertentu bisa jadi dikarenakan menganggap
topik atau aktivitas tersebut menarak dan menantang. Minat berkaitan dengan
motivasi intrinsik. Siswa yang mengerjakan suatu tugas yang menarik minatnya
akan mengalami efek positif yang signifikan seperti kesenangan, kegembiraan,
dan kesukaan.
Sedangkan bakat adalah sebuah kelebihan tentang sesuatu. Contoh
peserta didik yang memiliki lukisan yang bagus walaupun dia tidak pernah
belajar cara melukis sebelum. Selain itu bakat juga bisa terlihat dari
kemudahan seseorang dalam melakukan sesuatu tanpa usaha yang sulit,
seperti pertama kali melukis, langsung menghasilkan lukisan yang bagus/
lumayan.
SEKIAN
TERIMA KASIH

You might also like