You are on page 1of 20

Karakteristik

UMKM
ENDANG TR
Karakteristik UMKM

Secara Umum

 Manajemen pengelolaan masih sederhana


 Rendahnya akses terhadap lembaga kredit
 Belum memiliki status badan hukum
 Terkonsentrasi pada kelompok usaha tertentu
CIRI-CIRI LEMBAGA EKONOMI
MIKRO/UMKM
• Kurang mampu
memanfaatkan peluang • Lemah dalam sikap &
bisnis & pengembangan motivasi berwirausaha
1 bisnis 4

• Kurang mampu • Lemah dalam jaringan


mengakses pasar & kerja
2 permodalan 5

• Lemah dalam • Bersifat “home


kualitas produk industry”
3 6
Karakteristik UMK

Usaha Mikro

 Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti;


 Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat;
 Belum melakukan administrasi keuangan yg sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan
keuangan keluarga dengan keuangan usaha;
 Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai;
 Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah;
 Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sbgn sudah akses ke lembaga keuangan
non bank;
 Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.
Contoh Usaha Mikro

 Usaha tani pemilik dan penggarap perorangan, peternak,


nelayan dan pembudidaya;
 Industri makanan dan minuman, industri meubelair
pengolahan kayu dan rotan,industri pandai besi pembuat alat-
alat;
 Usaha perdagangan seperti kaki lima serta pedagang di pasar
dll.;
 Peternakan ayam, itik dan perikanan;
 Usaha jasa-jasa seperti perbengkelan, salon kecantikan, ojek
dan penjahit (konveksi).
Dilihat dari kepentingan perbankan, usaha mikro adalah suatu segmen pasar yang cukup potensial untuk
dilayani dalam upaya meningkatkan fungsi intermediasi-nya karena usaha mikro mempunyai
karakteristik positif dan unik yang tidak selalu dimiliki oleh usaha non mikro, antara lain :

 Perputaran usaha (turn over) cukup tinggi, kemampuannya menyerap dana yang mahal dan dalam situasi
krisis ekonomi kegiatan usaha masih tetap berjalan bahkan terus berkembang;

 Tidak sensitive terhadap suku bunga;

 Tetap berkembang walau dalam situasi krisis ekonomi dan moneter;

 Pada umumnya berkarakter jujur, ulet, lugu dan dapat menerima bimbingan asal dilakukan dengan
pendekatan yang tepat.
Karakteristik UMK
Usaha Kecil

 Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah;
 Lokasi/tempat usaha umumnya sdh menetap tdk berpindah-pindah;
 Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana,
keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah
membuat neraca usaha;
 Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP;
 Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha;
 Sebagian sdh akses ke perbankan dlm keperluan modal;
 Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business
planning.
Contoh Usaha Kecil

 Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki


tenaga kerja;
 Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul
lainnya;
 Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair,
kayu dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri
pakaian jadi dan industri kerajinan tangan;
 Peternakan ayam, itik dan perikanan;
 Koperasi berskala kecil.
Karakteristik UMK
Usaha Menengah

 Umumnya memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur bahkan lebih modern,
dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi;
 Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi dengan teratur, sehingga
memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan;
 Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada Jamsostek, pemeliharaan
kesehatan dll;
 Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP,
upaya pengelolaan lingkungan dll;
 Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;
 Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik.
Contoh Usaha Menengah

 Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala


menengah;
 Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor;
 Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment
dan jasa transportasi taxi dan bus antar proponsi;
 Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam;
 Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan
marmer buatan.
PERAN STRATEGIS UMKM

Peran UMKM dalam perekonomian Indonesia :

 Kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai


sektor.
 Penyedia lapangan kerja yang terbesar.
 Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan
pemberdayaan masyarakat.
 Pencipta pasar baru dan sumber inovasi.
 Sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor.
PERAN STRATEGIS UMKM
 UMKM umumnya berbasis pada sumberdaya ekonomi lokal dan tidak
bergantung pada impor, serta hasilnya mampu diekspor.

 Karena keunikannya, maka pembangunan UMKM diyakini akan memperkuat


fondasi perekonomian nasional.

 Perekonomian Indonesia akan memiliki fundamental yang kuat jika UMKM


telah menjadi pelaku utama yang produktif dan berdaya saing dalam
perekonomian nasional. Untuk itu, pembangunan koperasi, usaha mikro, kecil
dan menengah perlu menjadi prioritas utama pembangunan ekonomi nasional
dalam jangka panjang.
Penyerapan TK
 Pada 2018, tenaga kerja yang terserap dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
sebanyak 117 juta orang.
 Angka ini meningkat tipis dari tahun sebelumnya yang sebanyak 116,4 juta orang.
 Rinciannya, 107,4 juta dari usaha mikro, 5,8 juta usaha kecil, dan 3,7 juta usaha
menengah.
 Sementara itu, total UMKM di Indonesia pada 2018 sebanyak 64,2 juta, meningkat dari
tahun sebelumnya yang sebanyak 62,9 juta.
 UMKM juga menyumbangkan hingga Rp 8.573,9 triliun ke perekonomian Indonesia,
lebih tinggi dari usaha besar yang sebanyak Rp 5.464,7 triliun.

You might also like