Professional Documents
Culture Documents
Agama Kelompok 6
Agama Kelompok 6
UMAT
BERAGAMA
DALAM مرحبا
MASYARAKAT
MADANI
Agama Islam
KELOMPOK 6
1. Hijrah ke Habasyah
Rasulullah dan para pengikut melalukan hijrah ke Habasyah sebanyak 2 kali. Kaum Muslim melakukan hijrah pertama ke
Habasyah sebagai respons terhadap meningkatnya intimidasi dan tekanan dari kaum Quraisy di Mekah. Rombongan
pertama terdiri dari dua puluh orang, termasuk Ruqayyah binti Muhammad dan suaminya Utsman bin Affan. Setelah
kembali dari hijrah pertama, intimidasi kaum Quraisy semakin meningkat. Rasulullah menyarankan sahabat untuk kembali
hijrah ke Habasyah. Rombongan kedua dipimpin oleh Ja’far bin Abi Thalib dan berhasil tiba dengan selamat setelah
menghadapi tantangan dari utusan Mekah.
2. Bai’atul ‘Aqabah
Sebelum hijrah ke Madinah, terjadi peristiwa bai’ah (sumpah setia) di Aqabah oleh beberapa orang dari Madinah, yang
kemudian dikenal sebagai Bai’atul ‘Aqabah al Ula wa Tsaniyah. Mereka berjanji untuk tidak menyekutukan Allah, tidak
mencuri, tidak berzina, dan mematuhi perintah Nabi.
3. Hijrah ke Madinah
Tekanan dan intimidasi yang meningkat di Mekah mendorong Rasulullah dan kaum Muslim untuk hijrah ke Madinah.
Hijrah ini dilakukan secara matang dengan persiapan yang baik. Rasulullah meninggalkan Mekah pada malam hari dan
tiba di Yatsrib (Madinah) dengan selamat.
Terdapat beberapa poin penting dalam Sejarah pembentukan Masyarakat
Madani pada Zaman Rasulullah:
Menumbuhkan
Menciptakan Saling Menumbuhkan
sikap saling
kerukunan antar pengertian antar sikap
toleransi antar
umat beragama. umat beragama. demokratis.
umat beragama.
SESI TANYA
JAWAB
KESIMPULAN
Kesimpulan dari kerukunan umat beragama dalam masyarakat madani
menegaskan bahwa integrasi harmonis antarumat beragama memegang peran
krusial dalam pembangunan sosial yang berkelanjutan. Toleransi, dialog
antaragama, dan penghargaan terhadap perbedaan menjadi landasan utama
dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan bersama.
Partisipasi aktif dalam kehidupan sosial, perlindungan hak asasi, dan pendidikan
keberagaman menjadi instrumen penting untuk membangun pemahaman yang
mendalam tentang keberagaman dan mengatasi potensi konflik. Peran pemimpin
agama dalam menyebarkan pesan perdamaian dan kolaborasi antarumat
beragama dalam kegiatan kemanusiaan juga menjadi pilar penting dalam
membangun masyarakat madani yang inklusif. Dengan demikian, kerukunan
umat beragama bukan hanya menjadi tujuan, tetapi juga fondasi untuk mencapai
kemajuan dan kedamaian dalam masyarakat madani yang beragam.
Terima
Kasih